Kelompok 1
Pada dasarnya sumber daya alam itu dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok utama, yaitu kelompok sumber daya alam yang tak dapat diperbaharui (exhaustible resources = stock resources = fund resources) dan kelompok sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable resources = flow resources)
Prof. Barlow
mengelompokkan sumber daya alam menjadi 3 kelompok, yaitu : 1. Sumber daya alam yang tak dapat pulih atau tak dapat diperbaharui 2. Sumber daya alam yang pulih atau dapat diperbaharui 3. Sumber daya alam yang mempunyai sifat gabungan antara yang dapat diperbaharui dan tidak dapat diperbaharui
Contoh
Minyak Bumi Batu Bara Emas dan Perak Besi
Contoh
Sumber Daya Alam Hayati Hewan Tumbuhan Sumber Daya Alam Non-Hayati Tanah Air Udara
Pembangunan tidak hanya memperhatikan aspek ekonomi tetapi juga memperhatikan aspek etika dan sosial yang berkaitan dengan kelestarian serta kemampuan dan daya dukung sumber daya alam, namun juga mengelola sumber daya alam (SDA) dan memelihara daya dukung serta upaya konservasi, rehabilitasi dan penghematan penggunaan sumber daya alam yang menerapkan teknologi ramah lingkungan.
Hubungan Relatif
Merupakan hubungan antara SDA dan penggunaannya dapat berakibat sesuatu yang semula di anggap tidak berguna menjadi berguna dan bernilai. SDA Primer SDA Sekunder
Hubungan antara 2 atau lebih SDA bisa bersifat komplementer dan subtitusi (bersaing) baik dilihat dari sisi penawaran maupun permintaan.
Hubungan komplementer : Penawaran : lahan untuk hutan rekreasi Permintaan : batu bara + biji besi = baja Hubungan subtitusi : Penawaran : suatu daerah untuk pertanian bersaing untuk penggunaan sebagai waduk untuk irigasi dan pembangkit tenaga listrik. Permintaan : pemakaian tenaga ternak dan tenaga mesin traktor untuk pertanian.
Sedangkan jenis pencemaran udara berbentuk partikel dibedakan menjadi tiga, yaitu:
1. Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah. 2. Bahan organik yang terdiri dari ikatan hidrokarbon, klorinasi alkan, benzene. 3. Makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus, telur cacing.
Studi Kasus :
Samarinda
Ditinjau dari gambaran umumnya, Kota Samarinda sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Timur secara adminitratif berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara di bagian utara, barat, timur dan selatannya.
Samarinda
Pada dasawarsa tahun 2000-an, perkembangan peningkatan produksi batubara di Kota Samarinda semakin meningkat. Bahkan sekarang kegiatan pertambangan ini telah merambah kawasan lindung maupun perkotaan. Penambangan illegal yang dikenal dengan batubara karungan yang banyak terdapat di kawasan perumahan-perumahan penduduk di kota Samarinda makin memperparah kondisi lingkungan terutama menimbulkan polusi udara Kota Samarinda.
Samarinda ..,
Selain adanya aktivitas pertambagan batubara, polusi udara juga disebabkan dari asap kendaraan. Untuk mengetahui tingkat pencemaran udara, Pemerintah Kota Samarinda, telah memasang alat ukur di Simpang lembuswana, agar supaya setiap saat warga kota Samarinda bisa memantau indeks polusi udara. Jika dilihat kenyataannya, mungkin akan sulit sekali menjadikan Samarinda menjadi kota yang berudara sehat. Namun, polusi udara dapat diminimalkan jika semua dari kita akan menemukan dan mengikuti tentang bagaimana cara untuk meminimalkan masalah ini dan membuat udara yang kita hirup bersih dan segar.