Anda di halaman 1dari 7

KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM

Disusun oleh:

Ambarwati A. Karsan
A 351 16 036

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI


JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2017
A. Pengertian Sumber Daya Alam (SDA)
Sumber daya alam (SDA) adalah semua kekayaan berupa benda mati
maupun benda hidup yang berada di bumi dan dapat dimanfaatkan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia.

B. Klasifikasi Sumber Daya Alam


Sumber Daya Alam dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu sumber
daya alam berdasarkan jenisnya, sumber daya alam berdasarkan
pemanfaatannya, dan sumber daya alam berdasakan pembentuknya.

1. Sumber Daya Alam Berdasarkan Jenisnya


Berdasarkan jenisnya, sumber daya alam dapat dibagi menjadi tiga,
yaitu sebagai berikut :
a. Sumber daya alam hayati (biotik)
Sumber daya alam hayati merupakan sumber daya alam berupa
makhluk hidup. Misalnya hewan, tumbuhan, mikroba, dan manusia.
b. Sumber daya alam nonhayati (abiotik)
Sumber daya alam nonhayati atau biasa disebut juga sumber daya
alam fisik merupakan sumber daya alam berupa benda – benda mati.
Misalnya bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.
c. Sumber daya alam buatan
Sumber daya buatan adalah sumber daya alam yang telah
ditingkatkan dayagunanya untuk memenuhi kebutuhan manusia dan
kepentingan pertahanan negara. Pemanfaatan sumber daya buatan
akan mengurangi eksploitasi sumber daya alam sehingga tetap dapat
menjaga keseimbangan ekosistem suatu wilayah.
2. Sumber Daya Alam Berdasarkan Pemanfaatannya
Berdasarkan pemanfaatannya, sumber daya alam dapat
dibagimenjadi lima, yaitu sebagai berikut :
a. Sumber daya alam materi
Sumber daya alam materi merupakan sumber daya alam yang
dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya batu, besi, emas, kayu,
serat kapas, dan sebagainya.
b. Sumber daya alam energi
Sumber daya alam energi merupakan sumber daya alam yang
dimanfaatkan energinya. Misalnya batu bara, minyak bumi, gas bumi,
air terjun, sinar matahari, energi pasang surut laut, kincir angin, dan
lain – lain.
c. Sumber daya alam ruang
Sumber daya alam ruang merupakan sumber daya alam yang
berupa ruang atau tempat hidup. Misalnya area tanah (daratan).
d. Sumber daya alam waktu
Sebagai sumber daya alam, waktu tidak dapat berdiri sendiri
melainkan terikat dengan pemanfaatan sumber daya alam lainnya.
Contoh : air sulit didapat pada saat musim kemarau sehingga dapat
mengganggu irigrasi pertanian.
e. Sumber daya alam hayati
Sumber daya alam hayati yaitu sumber daya alam dalam bentuk
makhluk hidup baik hewan maupun tumbuhan. Sumber daya alam ini
di bagi menjadi 2 yaitu Sumber daya alam Nabati (tumbuhan) dan
Sumber daya alam Hewani (hewan/binatang).

3. Sumber Daya Alam Berdasarkan Pembentuknya


Berdasarkan Pembentukannya, sumber daya alam dapat dibagi
menjadi tiga, yaitu sebagai berikut :
a. Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable resource)
Disebut sebagai sumber daya alam yang dapat diperbaharui karena
alam mampu mengadakan pembentukan baru dalam waktu relatif
cepat. Dengan demikian, sumber daya alam ini tidak cepat habis.
Misalnya hewan, tumbuhan, mikroba, air, tanah, udara, dan sinar
matahari. Pembaharuan dapat dilakukan dengan dua cara :
1) Pembaharuan dengan reproduksi
Pembaharuan ini terjadi pada sumber daya alam hayati, karena
hewan dan tumbuhan dapat berkembang biak sehingga jumlahnya
selalu bertambah. Sekalipun demikian, bila pengelolaannya tidak
tepat, sumber daya alam hayati dapat punah. Sekali spesies hewan
dan tumbuhan punah, maka alam tidak dapat memperbaharui atau
membentuk lagi. Seringkali aktivitas manusia yang kurang
bertanggung jawab bisa menyebabkan sumber daya alam hayati
menurun kualitas dan keaneka ragamannya, misalnya karena
pengaruh pencemaran. Sebaliknya dengan penerapan prinsip -
prinsip genetika, misalnya hibridasi dan rekayasa genetika, sumber
daya alam ini dapat ditingkatkan kualitas dan keanekaragamannya.
2) Pembaharuan dengan adanya siklus.
Beberapa sumber daya alam, air dan udara terjadi dalam proses
yang melingkar membentuk siklus. Dengan demikian selalu terjadi
pembaruan. Beberapa hal dapat menurunkan kualitas maupun
kuantitas sumber daya alam yang terbaharui ini:
a) Pencemaran udara (penurunan kualitas atmosfer)
b) Penebangan hutan (penurunan kualitas dan kuantitas air tanah)

b. Sunber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable


resource)
Sumber daya alam ini terdapat dalam jumlah relatif statis karena
tidak ada penambahan atau pembentukannya sangat lambat bila
dibandingkan dengan umur manusia. Pembentukannya kembali
memerlukan waktu ratusan bahkan jutaan tahun. Manusia tidak dapat
memanfaatkannya selama 2-3 generasi. Sumber daya alam ini dapat
habis. Contoh : bahan mineral, batu bara, gas alam, dan sumber daya
alam fosil lainnya. Berdasarkan daya pakai dan nilai konsumtifnya,
sumber daya alam ini dibedakan menjadi dua golongan :
1) Sumber daya alam yang tidak cepat habis
Tidak cepat habis karena nilai konsumtif terhadap barang tersebut
relatif kecil. Manusia hanya memanfaatkannya dalam jumlah
sedikit. Di samping itu, sumber daya ini dapat dipakai secara
berulang-ulang hingga tidak cepat habis. Contoh : intan, batu
permata, serta logam mulia (emas).
2) Sumber daya alam yang cepat habis
Cepat habis karena nilai konsumtif akan barang itu relatif tinggi.
Manusia menggunakan dalam jumlah yang banyak, sehingga
sumber daya alam ini akan cepat habis. Disamping itu, daur
ulangnya sukar dilakukan. Contoh : gas alam, bensin, bahan bakar
lainnya.

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui kebanyakan


didapat dari bahan galian. Menurut cara terbentuknya bahan galian
dibedakan menjadi berikut :

1) Bahan galian magmatik, yaitu bahan galian yang terjadi dari


magma dan bertempat di dalam atau berhubungan dan dekat
dengan magma.
2) Bahan galian pematit, yaitu bahan galian yang terbentuk di dalam
diatrema dan dalam bentukan instrusi(gang, apofisa).
3) Bahan galian hasil endapan, yaitu bahan galian yang
terkonsentrasi karena pengendapan di dasar sungai atau genangan
air melalui proses pelarutan ataupun tidak.
4) Bahan galian hasil pengayaan sekunder, yaitu bahan galian yang
terkonsentrasi karena proses pelarutan pada batuan hasil
pelapukan. Konsentrasi terjadi di tempat asal batuan itu karena
bagian campurannya larut dan terbawa air, atau konsentrasi
mineral terjadi di permukaan air tanah karena mineral itu terbawa
ke lapisan yang lebih rendah setelah dilarutkan dari lapisan batuan
di atasnya.
5) Bahan galian hasil metamorfosis kontak, yaitu batuan sekitar
magma yang karena bersentuhan dengan magma berubah menjadi
mineral ekonomik.
6) Bahan galian hidrotermal, yaitu resapan magma cair yang
membeku di celah-celah struktur lapisan bumi atau pada lapisan
yang bersuhu relatif rendah(di bawah 500 C)
Dalam Undang-Undang No.11 tahun 1976 tentang pertambangan,
bahan galian diklasifikasikan menurut kepentingannya bagi negara
seperti berikut :

1) Golongan A, yaitu golongan bahan galian strategis. Bahan galian


ini penting untuk pertahanan/keamanan negara atau untuk
menjamin perekonomian negara. Contoh : semua jenis batu bara,
minyak bumi, bahan radioaktif, tembaga, alumunium(bauksit),
timah putih, mangaan, besi, nikel, dan sebagainya.
2) Golongan B, yaitu golongan bahan galian vital. Bahan galian ini
penting untuk memenuhi hajat hidup orang banyak. Contoh :
emas, perak, magnesium, seng, wolfram, batu permata dan
setengah permata, mika, asbes dan sebagainya.
3) Golongan C, yaitu bahan galian yang tidak termasuk kedalam
golongan A maupun B. Contoh : bahan galian yang tidak termasuk
batuan industri, seperti yang tertulis diatas.

c. Sumber daya alam yang tidak pernah habis/kekal


Sumber daya alam sini merupakan sumber daya yang banyak
terdapat di alam dan tidak dapat habis. Contoh : udara, cahaya
matahari, dan air laut.
DAFTAR PUSTAKA

Riaatmadja, R.E. (1997). Ilmu Lingkungan. Bandung: ITB.

Tjasyono,B, HK. (2006). Ilmu Kebumian dan Antariksa. Bandung: PT Remaja


Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai