Anda di halaman 1dari 15

A CLINICAL STUDY OF TINEA CAPITIS IN NORTHERN KARNATAKA : A THREE-YEAR EXPERIENCE IN SINGLE INSTITUTE

Agry Ridho C 1120221194

Pendahuluan
Tinea capitis adalah infeksi jamur superfisial folikel rambut

kulit kepala, hampir selalu mengenai kelompok usia anak. Insiden tinggi pada negara-negara berkembang Para agen etiologi utama Tinea capitis di wilayah geografis dapat berubah seiring waktu. penelitian ini dilakukan untuk melihat perubahan tren di agen penyebab serta berbagai faktor host dan hubungannya dengan jamur dan manifestasi klinisnya.

Metode
Semua pasien yg didiagnosa tinea capitis yang berobat di

departemen rawat jalan dermatologi Konfirmasi diagnosis : lampu woods, px. Mikroskopik dan biakan kultur Kriteria inklusi : semua kasus baru tinea capitis dg gejala klinik kerion, black dot, grey patch Kriteria eksklusi : kasus tinea capitis dalam pengobatan Didapatkan 70 kasus memenuhi kriteria dr 4030 kasus dermatofit

Pengumpulan bahan
Kerokam kulit yang sudah diambil diletakkan di kaca

objek dan dilakukan pembacaan mikroskop dg daya lensa kekuatan tinggi untuk melihat adanya hifa dan arthrospora Sisa kerokan kulit yg lain akan dikultur/inokulasi ke media Saburouds dextrose Agar selama 4 minggu

Hasil
Dari 4340 kasus dermatofitosis yang ada di OPD

dermatologi, 70 kasus klinis didiagnosis sebagai Tinea capitis Insidensi tertinggi pada jenis kelamin laki-laki, usia rentang 6-10 tahun (44 pasien), durasi penyakit 1-3 bulan (44 pasien) Gejala yang paling sering ditemukan black dot (38 pasien) dg kebanyakan ditemukan bercak alopesia 2-5 bercak (48 pasien)

Hasil pemeriksaan mikroskopik dan Kultur


Pemeriksaan makroskopik 45 kasus menunjukkan KOH positif 11 kasus menunjukkan ektotrik 28 kasus menunujukkan endotrik 6 kasus menunjukkan endotrik dan ektotrik Pemeriksaan kultur 32 kasus kultur positif dengan paling banyak ditemukan T. violacceum

Perbandngan px mikroskopik dan kultur


28,6% (20) menunjukkan kultur dan KOH positif,

35,7% (25) menunjukkan kultur negatif dan KOH-positif,


17,1% (12) menunjukkan kultur positif dan KOH-negatif, 18,5% (13) menunjukkan kultur negatif dan KOH negatif.

Culture of trichophyton rubrum

Culture of trichophyton violaceum

Culture of trichophyton tonsurans

Culture of trichophyton mentagrophytes

Kerion

Grey patch

Black dot

Diskusi
Tinea capitis adalah penyakit anak-anak pra-pubertas dan

umumnya dalam kelompok usia 5-15 tahun. Berbagai faktor berperan seperti faktor sosial ekonomi, gizi , kebersihan diri dll. Dan dalam penelitian ini, Mayoritas berasal dari status sosial ekonomi rendah Sebuah asosiasi yang kuat antara bercukur dengan timbulnya Tinea capitis terlihat, khususnya di kalangan narapidana

Fitur yang paling umum adalah menyajikan alopesia, dan

sebagian besar kasus (70%) menunjukkan tiga bulan onset alopesia, dengan oksipital menjadi bagian yang paling disukai Sama seperti penelitian sebelumnya T. violaceum adalah isolasi yang paling sering diikuti oleh T. rubrum dan T. tonsurans

Terima ksih

Anda mungkin juga menyukai