Ginjal
Unit fungsional ginjal adalah nefron Nefron terdiri dari glomerulus, capsule Bowmans, tubulus proximal, tubulus distal, tubulus kolektivus (collecting tubule) dan papila renalis Setiap ginjal terdiri dari 1,2 juta nefron. Panjang tubulus 30 40 mm/nefron Ginjal merupakan organ tubuh yang terbanyak dilalui darah, sekitar 25% cardiac output pada keadaan istirahat yaitu sekitar 1 liter darah/menit. Dalam 4 -5 menit darah seluruh tubuh melalui sirkulasi ginjal
2.
Fungsi ginjal diperlihatkan dalam : Berlangsungnya proses filtrasi darah di dalam glomerulus, dimana semua komponen darah ikut tersaring kecuali benda-benda darah dan protein yang dalam keadaan normal tidak dapat melalui saringan glomerulus; Mengingat komponen darah yang tersaring itu, selain berupa sampah yang memang harus dibuang dari dalam tubuh, tetapi masih ada komponen darah yang diperlukan oleh tubuh; Komponen darah yg masih diperlukan tubuh akan diserap kembali di tubulus ginjal dan kembali ke dalam darah ke jaringan yg memerlukan (garam, air, gula sederhana, asam amino;
Cont
Threshold substances merupakan zat tertentu yang akan direabsorpsi tubulus ginjal bila kadar dalam darah normal. Bila kadar zat tersebut meningkat dalam darah dan tidak seluruhnya dapat direabsorpsi akibatnya zat tersebut akan terdapat dalam urin. Threshold substances terdiri dari low threshold substances dan high threshold substances. Low threshold substances zat-zat yg hanya sedikit/tidak direabsorpsi oleh tubulus ginjal ureum, kreatinin, asam urat. dll
Cont
High threshold substances zat-zat yg masih diperlukan tubuh dan akan direabsopsi seluruhnya oleh tubulus asam amino, glukosa ,dll. Komposisi urin berbeda dengan komposisi filtrat glomerulus. Keadaan ini disebabkan karena di dalam tubulus, filtrat glomerulus akan mengalami reabsorpsi, difusi dan sekresi. Dari volume filtrat glomerulus 120 mL/ menit akan terbentuk 1 mL urin menit. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi fungsi ginjal, antara lain volume darah, tekanan darah, komposisi darah, kelenjar adrenal dan kelenjar hipotalamus
Banyak faktor yang mempengaruhi volume urin 24 jam, seperti suhu sekitar, jenis makanan dan minuman, kondisi mental pemasukan cairan, aktivitas fisik, umur, jenis kelamin Volume urin 24 jam seorang dewasa normal 600 2500 ml Poliuria ? Oliguria ? Berat jenis bervariasi, terutama dipengaruhi oleh kepekatan urin. BJ urin dewasa normal 1.003 1.030 Keasaman (pH) normal pH (4.7 8.0 X 6). Faktor yang mempengaruhi pH intake protein tinggi menyebabkan peningkatan keasaman urin
Peningkatan berat jenis urin (hiperstenuria) dapat dijumpai pada keadaan : demam, dehidrasi, proteinuria, glukosuria, insufisiensi kelenjar adrenal Penurunan berat jenis (hipostenuria) overhidrasi, diabetes insipidus, glomerulonefritis menahun. pH urin alkalis diet sayuran dan buah-buahan, beberapa jenis obat (NaHCO3), infeksi traktus urinarius oleh kuman penghasil urease pH urin asam diet tinggi protein, penyakit tertentu (DM dgn ketoasidosis, infeksi traktus urinarius oleh bakteri E.coli)
Warna kuning muda dan jernih, warna tersebut terutama karena adanya urokrom dalam urin Mengkomsumsi makanan, minuman tertentu warna urin ? Warna dipengaruhi oleh banyak faktor, bila urin encer warnanya akan lebih muda dibandingkan dengan urin pekat. Bau urin segar biasanya beraroma, dan bau ini sangat tergantung pada jenis makanan seseorang. Minum antibiotik ?
Bila terdapat salah satu komponen urin normal dilakukan tes kwalitatif dan hasilnya negatif, hal ini tidak berarti urin normal mutlak tidak mengandung komponen tersebut, melainkan jumlahnya sangat kecil tidak terdeteksi oleh tes kwalitatif yg memiliki kepekaan rendah. Namun jika hasilnya positif maka harus curiga adanya suatu kelainan Protein normal urin mengandung tidak lebih dari 30 200 mg protein uji kwalitatif memberikan hasil negatif bila hasil uji kwalitatif positif, harus dicurigai keadaan patologi proteinuria.
Bilirubin merupakan produk katabolisme heme (gugus prostetik molekul Hb) di dalam tubuh, jumlahnya tidak terlalu besar di dalam urin normal. Bila terjadi perombakan sel darah merah meningkat (pada anemia hemolitik, penderita malaria) bilirubin dalam urin meningkat bilirubinuria. Bilirubinuria fisiologis dapat dijumpai pada bayi baru lahir hilang. Bilirubinuria selalu disertai gejala ikterus, diseluruh permukaan kulit terutama sklera mata.
Darah Sel darah merah dan sel darah putih dalam jumlah sedikit sekali masih dapat dijumpai dalam urin normal. Bila jumlah dalam urin cukup banyak (hematuria) umumnya disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di sepanjang saluran urin. Hematuria batu ginjal, glomerulonefritis, pielonefritis, tumor ginjal, dll Tes darah samar + bila urin mengandung : eritrosit, Hb, derivat Hb, mioglobin, leukosit, asan nitrat, formalin
Selain berfungsi sebagai alat ekskresi ginjal berfungsi pula sebagai organ endokrin dan alat destruksi hormon kelenjar lainnya. Sebagai organ endokrin ginjal menghasilkan ; renin, prostaglandin, 1,25-dihidroksi kolekalsiferol dan hormon kelenjar lainnya yg dihancurkan di dalam ginjal adalah insulin, glukagon, aldosteron, 25-hidroksi kolekalsiferol yang diubah menjadi 24,25dihidroksi kolekalsiferol
Test untuk menguji faal ginjal dipergunakan untuk mengetahui apakah fungsi ginjal terganggu dan untuk menetapkan beratnya gangguan terutama faal glomerulus dan faal tubulus Test fungsi ginjal yang biasa dikerjakan di klinik test clearance (tes kurasan), tes pemekatan, dll Tes clearance menguji faal glomerulus dengan cara menguji berapa mL darah per menit yang dibersihkan dari suatu zat oleh ginjal. Zat yang diperiksa pada tes clearance adalah urea dan kreatinin yang berasal dari dalam tubuh. Untuk tes clearance diperlukan bahan pemeriksaan urin 24 jam .
Cont
Tes clearance yang sering dilakukan adalah tes clearance kreatinin . Tes ini cukup baik meskipun selain difiltrasi, kreatinin juga diekskresi oleh tubuli ginjal. Tes claerance kreatinin menguji faal filtrasi glomerulus terhadap kreatinin yang dinyatakan dengan berapa mL darah/menit dibersihkan dari kreatinin oleh ginjal