Anda di halaman 1dari 17

BAB I PENDAHULUAN

HIV berarti virus yang dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Ini adalah retrovirus, yang berarti virus yang mengunakan sel tubuhnya sendiri untuk memproduksi kembali dirinya. Asal dari HIV tidak jelas, penemuan kasus awal adalah dari sampel darah yang dikumpulkan tahun 1959 dari seorang laki laki dari !inshasa di "epublik #emokrat $ongo. %idak diketahui bagaimana ia terin&eksi. 'aat ini terdapat dua jenis HIV( HIV 1 dan HIV ). HIV 1 mendominasi seluruh dunia dan bermutasi dengan sangat mudah. !eturunan yang berbeda beda dari HIV 1 juga ada, mereka dapat dikategorikan dalam kelompok dan sub jenis *+lades,. %erdapat dua kelompok, yaitu kelompok - dan .. #alam kelompok terdapat sekurang kurangnya 1/ sub jenis yang dibedakan se+ara turun temurun. Ini adalah sub jenis A 0. 'ub jenis 1 kebanyakan ditemukan di Ameri+a, 0apan, Australia, !aribia dan 2ropa. 'ub jenis $ ditemukan di A&rika 'elatan dan India. HIV ) teridenti&ikasi pada tahun 1934 dan semula merata di A&rika 1arat. %erdapat banyak kemiripan diantara HIV 1 dan HIV ), +ontohnya adalah bahwa keduanya menular dengan +ara yang sama, keduanya dihubungkan dengan in&eksi in&eksi oportunistik dan AI#' yang serupa. 5ada orang yang terin&eksi dengan HIV ), ketidakmampuan menghasilkan kekebalan tubuh terlihat berkembang lebih lambat dan lebih halus. #ibandingkan dengan orang yang terin&eksi dengan HIV 1, maka mereka yang terin&eksi dengan HIV ) ditulari lebih awal dalam proses penularannya. HIV dapat menular melalui kontak darah, namun disini kami akan men+oba membahas bagaiamana HIV AI#' yang dialami ibu hamil dan bagaimana melakukan sebuah proses keperawatan pada ibu hamil dengan HIV AI#'.

BAB II TINJAUAN TEORI


A. Pengertian
HIV * Human immunode&i+ien+y Virus , adalah virus pada manusia yang menyerang system kekebalan tubuh manusia yang dalam jangka waktu yang relati& lama dapat menyebabkan AI#', sedangkan AI#' sendiri adalah suatu sindroma penyakit yang mun+ul se+ara kompleks dalam waktu relati& lama karena penurunan sistem kekebalan tubuh yang disebabkan oleh in&eksi HIV. AI#' *A+6uired Immunode&i+ien+y 'yndrome, adalah sindroma yang menunjukkan de&isiensi imun seluler pada seseorang tanpa adanya penyebab yang diketahui untuk dapat menerangkan terjadinya de&isiensi tersebut sepertii keganasan, obat7obat supresi imun, penyakit in&eksi yang sudah dikenal dan sebagainya * "ampengan 8 9aurent: ,199; ( 1;1,. AI#' adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang merusak sistem kekebalan tubuh manusia *H. 0H. <artono, 1999 ( /9,. AI#' merupakan kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh *dr. 0H. 'yahlan, '!-. dkk, 199; ( 1;,. In&eksi pada kehamilan adalah penyebab morbiditas ibu dan neonatal yang sudah diketahui. 1anyak kasus dapat di+egah, dan dalam makalah ini akan dibahas mengenai penyakit in&eksi yang sering ditemukan yang dapat terjadi dalam kehamilan.

B.Etiologi
5enyebab in&eksi adalah golongan virus retro yang disebut human immunode&i+ien+y virus *HIV,. HIV pertama kali ditemukan pada tahun 193= sebagai retrovirus dan disebut HIV71. 5ada tahun 1934 di A&rika ditemukan lagi

retrovirus baru yang diberi nama HIV7). HIV7) dianggap sebagai virus kurang pathogen dibandingkaan dengan HIV71. -aka untuk memudahkan keduanya disebut HIV. %ransmisi in&eksi HIV dan AI#' terdiri dari lima &ase yaitu ( 1. 5eriode jendela. 9amanya > minggu sampai 4 bulan setelah in&eksi. %idak ada gejala. ). ?ase in&eksi HIV primer akut. 9amanya 17) minggu dengan gejala &lu likes illness. =. In&eksi asimtomatik. 9amanya 1715 atau lebih tahun dengan gejala tidak ada. >. 'upresi imun simtomatik. #iatas = tahun dengan gejala demam, keringat malam hari, 1 menurun, diare, neuropati, lemah, rash, lim&adenopati, lesi mulut. 5. AI#'. 9amanya bervariasi antara 175 tahun dari kondisi AI#' pertama kali ditegakkan. #idapatkan in&eksi oportunis berat dan tumor pada berbagai system tubuh, dan mani&estasi neurologist. $ara penularan HIV( 1. -elakukan penetrasi seks yang tidak aman dengan seseorang yang telah terin&eksi. !ondom adalah satu satunya +ara dimana penularan HIV dapat di+egah. ). -elalui darah yang terin&eksi yang diterima selama trans&usi darah dimana darah tersebut belum dideteksi virusnya atau pengunaan jarum suntik yang tidak steril. =. #engan mengunakan bersama jarum untuk menyuntik obat bius dengan seseorang yang telah terin&eksi. >. <anita hamil dapat juga menularkan virus ke bayi mereka selama masa kehamilan atau persalinan dan juga melalui menyusui.

5enularan se+ara perinatal 1. Ibu hamil yang terin&eksi HIV dapat menularkan HIV pada bayi yang dikandungnya. ). 5enularan dari ibu terjadi terutama pada saat proses melahirkan, karena pada saat itu terjadi kontak se+ara lansung antara darah ibu dengan bayi sehingga virus dari ibu dapat menular pada bayi. =. 1ayi juga dapat tertular virus HIV dari ibu sewktu berada dalam kandungan atau juga melalui A'I >. Ibu dengan HIV dianjurkan untuk 5A'I !elompok resiko tinggi( 1. 9elaki homoseksual atau biseks. ). .rang yang ketagian obat intravena =. 5artner seks dari penderita AI#' >. 5enerima darah atau produk darah *trans&usi,. 5. 1ayi dari ibu@bapak terin&eksi.

C. Macam infek i HI!


Atas dasar interaksi HIV dengan respon imun pejamu, in&eksi HIV dibagi menjadi tiga %ahap ( 1. Tahap dini, fase akut, ditandai oleh viremia transien, masuk ke dalam jaringan lim&oid, terjadi penurunan sementara dari $#>A sel % diikuti serokonversi dan pengaturan replikasi virus dengan dihasilkannya $#3A sel % antivirus. 'e+ara klinis merupakan penyakit akut yang sembuh sendiri dengan nyeri tenggorok, mialgia non7spesi&ik, dan meningitis aseptik. !eseimbangan klinis dan jumlah $#>A sel % menjadi normal terjadi dalam waktu 471) minggu. ). Tahap menengah, fase kronik, berupa keadaan laten se+ara klinis dengan replikasi. virus yang rendah khususnya di jaringan lim&oid dan hitungan $#>A se+ara perlahan menurun. 5enderita dapat mengalami pembesaran kelenjar >

lim&e yang luas tanpa gejala yang jelas. %ahap ini dapat men+apai beberapa tahun. 5ada akhir tahap ini terjadi demam, kemerahan kulit, kelelahan, dan viremia. %ahap kronik dapat berakhir antara ;71/ tahun. =. Tahap akhir, fase krisis, ditandai dengan menurunnya pertahanan tubuh penderita se+ara +epat berupa rendahnya jumlah $#>A, penurunan berat badan, diare, in&eksi oportunistik, dan keganasan sekunder. %ahap ini umumnya dikenal sebagai AI#'. 5etunjuk dari $#$ di Amerika 'erikat menganggap semua orang dengan in&eksi HIV dan jumlah sel % $#>A kurang dari )// sel@Bl sebagai AI#', meskipun gambaran klinis belum terlihat. * "obbins, dkk, 1993 ( 1>= ,

D. Patofi iologi
HIV masuk kedalam darah dan mendekati sel % helper dengan melekatkan dirinya pada protein $#>. 'ekali ia berada di dalam, materi viral *jumlah virus dalam tubuh penderita, turunan yang disebut "CA *ribonu+lei+ a+id, berubah menjadi viral #CA *deoDyribonu+lei+ a+id, dengan suatu en:im yang disebut reverse trans+riptase. Viral #CA tersebut menjadi bagian dari #CA manusia, yang mana, daripada menghasilkan lebih banyak sel jenisnya, benda tersebut mulai menghasilkan virus virus HI. 2n:im lainnya, protease, mengatur viral kimia untuk membentuk virus virus yang baru. Virus virus baru tersebut keluar dari sel tubuh dan bergerak bebas dalam aliran darah, dan berhasil menulari lebih banyak sel. Ini adalah sebuah proses yang sedikit demi sedikit dimana akhirnya merusak sistem kekebalan tubuh dan meninggalkan tubuh menjadi mudah diserang oleh in&eksi dan penyakit penyakit yang lain. #ibutuhkan waktu untuk menularkan virus tersebut dari orang ke orang. "espons tubuh se+ara alamiah terhadap suatu in&eksi adalah untuk melawan sel sel yang terin&eksi dan mengantikan sel sel yang telah hilang. "espons tersebut mendorong virus untuk menghasilkan kembali dirinya.

0umlah normal dari sel sel $#>A% pada seseorang yang sehat adalah 3// 1)// sel@ml kubik darah. !etika seorang pengidap HIV yang sel sel $#>A % nya terhitung dibawah )//, dia menjadi semakin mudah diserang oleh in&eksi in&eksi oportunistik. In&eksi in&eksi oportunistik adalah in&eksi in&eksi yang timbul ketika sistem kekebalan tertekan. 5ada seseorang dengan sistem kekebalan yang sehat in&eksi in&eksi tersebut tidak biasanya mengan+am hidup mereka tetapi bagi seorang pengidap HIV hal tersebut dapat menjadi &atal.

PATH"A#
Virus HIV -erusak seluler

-enyerang % 9im&osit, sel sara&, makro&ag, monosit, lim&osit 1

Immuno+ompromise

HIV7 positi& F
"eaksi psikologis

Invasi kuman patogen .rgan target

?lora normal patogen

-ani&estasi oral

-ani&estasi sara&

Eastrointestinal

"espiratori

#ermatologi

'ensori

9esi mulut

!ompleks demensia

2nsepalopati akut

#iare

Hepatitis

#is&ungsi biliari

5enyakit anorektal

In&ek si

Eatal, sepsis, nyeri

Eangguan penglihatan dan pendengaran

$airan berkurang

Cutrisi inadekuat

Eangguan rasa nyaman ( nyeri

Eangguan rasa nyaman ( nyeri

%idak e&ekti& pol napas

Eangguan body imageapas

%idak e&ekt&i bersihan jalan napas

Eangguan mobilisasi

Eangguan pola 1A1

Aktivitas intolerans

$airan berkurang

Cutrisi inadekuat

Eangguan sensori

hipertermi

E.Perio$e Pen%laran HI! &a$a I'% (amil


1. 5eriode 5renatal %imbulnya HIV pada wanita hamil diperkirakan meningkat *-inko&&, 193;,. 'ejarah kesehatan, uji &isik dan tes laboratorium harus mere&leksikan pengharapan ini jika wanita dan bayinya menerima perawatan yang tepat. 5ara wanita yang termasuk dalam kategori beresiko tinggi terhadap in&eksi HIV men+akup( a. <anita dan atau pasangannya yang berasal dari wilayah geogra&is dimana HIV merupakan sesuatu yang umum. b. <anita dan atau pasangannya yang menggunakan obat7obatan yang disuntikkan melalui pembuluh darah. +. <anita yang menderita '%# tetap dan kambuhan. d. <anita yang menerima tran&usi darah dari pengidap HIV. e. <anita yang yakin bahwa dirinya mungkin terjangkit HIV. %es HIV sebaiknya ditawarkan kepada wanita beresiko tinggi pada awal mereka memasuki perawatan prenatal. Camun, soronegativitas pada uji prenatal pertama bukan jaminan untuk titer negative yang berlangsung. -isalnya, seorang wanita berusia )> tahun yang mendapatkan perawatan prenatal selama 3 minggu mempunyai hasil tes western blot yang negative. Camun, setelah terin&eksi HIV, serum antibody membutuhkan waktu sampai 1) minggu untuk berkembang. %es western blot harus diulangi dalam 1 atau ) bulan dan pada trimester ketiga. %es prenatal rutin dapat membantu mengidenti&ikasi wanita yang terin&eksi HIV *?oster, 193;G !aplan et al, 193;G -inko&&, 193;G "hoads et al, 193;,. %es ini juga dapat mengungkap Eonhorhea, 'iphilis, Herpes yang tetap dan menjadi lebih lama, $.%rakomatis, Hepati+ 1, -i+oba+terium tuber+ulosis, $andidiasis *oropharingeal atau in&eksi Vagian $hroni+,, $ytomegalo Virus *$-V,, dan %oDophlasmosis. 'ekitar separuh penderita AI#' mengalami

peningkatan titer $-V. !arena masuknya penyakit $-V memiliki bahaya yang serius terhadap janin, para wanita hamil dianjurkan dengan yang terin&eksi HIV. 'ejarah vaksinasi dan kekebalan telah didokumentasikan. %iter untuk +a+ar dan rubella ditentukan dan tes kulit derivati& tuberkulosa *#erivasi protein yang dimurnikan@puriviet protein *55#,, telah dilakukan vaksinasi

sebelumnya dengan vaksin rekonbivak Hb di+atat karena vaksin tersebut berisi produk darah manusia *Vaksin ini sekarang bebas dari darah manusia dan produk7produk darah,. <anita dapat menjadi +alon yang menerima "ho # Imunoglobulin. 5enularan HIV belum ditemukan adanya vaksin "h. 5roses persiapan melibatkan al+ohol ethyl yang membuat virus tidak akti&. Vaksin ini dibuat dari darah yang diambil dari kelompok donor regular yang tidak dikenali. #arah yang digunakan untuk memproduksi vaksin menjalani tes darah yang dapat mendeteksi darah adanya HIV *?ran+is, $hin, 193;, --<", 193;,. 1eberapa ketidaknyamanan yang dihadapi pada masa prenatal *seperti kelelahan, anoreksia, dan penurunan berat badan, menyiratkan tanda7tanda dan gejal7gejala in&eksi HIV. #iagnosa yang berbeda7beda terhadap seluruh keluhan dan gejala in&eksi yang disebabkan kehamilan dibenarkan. %anda7tanda utama in&eksi HIV yang semakin memburuk men+akup turunnya berat badan lebih dari 1/H dari berat badab sebelum kehamilan, diare kronis lebih dari 1bulan dan demam *kambuhan atau konstan, selama lebih dari 1 bulan. Intuk mendukung system, wanita hamil harus mendapat nutrisi yang optimal, tidur, istirahat, latihan, dan reduksi stress. 0ika in&eksi HIV telah didiagnosa, wanita tersebut diberitahukan mengenai konsekwensi yang mungkin terjadi pada bayi. ). 5eriode Intrapartum 5erawatan wanita yang sakit saat melahirkan tidak diubah se+ara substansial untuk in&eksi tanpa gejala dengan HIV *-inko&&,193;,. $ara kelahiran didasarkan hanya pada pertimbangan obstetri+ karena virus melalui plasenta pada awal kehamilan. ?okus utama pen+egahn penyebaran HIV 9

noso+omial dan perlindungan terhadap pelaku perawatan. "esiko penularan HIV dianggap rendah selama kelahiran vaginal.. 25- *2lektrini+ ?etal -onitoring, eksternal dilakukan jika 25- diperlukan. %erdapat kemungkinan inokulasi virus ke dalam neonatus jika dilakukan pengambilan sempel darah pada bayi dilakukan atau jika elektroda jangat kepala bayi diterapkan. #isamping itu, seseorang yang melakukan prosedur ini berada pada resiko tertular virus HIV. =. 5eriode 5ostpartum. Hanya sedikit yang diketahui tentang tindakan klinis selama periode postpartum yang dapat dilakukan pada wanita yang terin&eksi HIV. <alaupun periode postpartum pertengahan ter+atat signi&ikan *update, 193;,, tindak lanjut yang lebih lama telah mengungkap &rekwensi penyakit kilinis yang tinggi pada ibu7ibu yang anaknya menderita penyakit *'kott, 1935G -inko&& et al, 193;,. %indakan pen+egahan universal dilakukan terhadap ibu dan bayi, seperti yang dilakukan terhadap semua pasien. <anita dan bayinya diarahkan pada dokter yang berpengalamn dalam pengobatan AI#' dan keadaan7keadaan yang menyertainya. 5engaruh in&eksi pada bayi dan neonatal mungkin tidak jelas. !arena virus yang melalui plasenta, darah di tali pusat akan menunjukkan antibody HIV baik apabila bayi terin&eksi ataupun tidak. 'elama itu antibody yang melalui palang plasenta mungkin tidak terdapat pada bayi yang tidak terin&eksi sampai usia 15 bulan. !etika in&eksi HIV menjadi akti& banyak in&eksi lain yang biasa menyertai pada orang dewasa terjadi pada bayi. !omplikasi yang menyertai in&eksi HIV pada bayi men+akup 2n+hephalopati, -i+ro+hephalli, #e&isit !ogniti&, system sara& pusat *$C'@+entral nervous system, 9hympoma, $erebro Vaskuler A++ident, gagal pernapasan dan 9hympa+lenophaty.

). *e+ala HI! AID,


1. Eejala mayor a. 11 menurun lebih dari 1/H dalam 1 bulan b. #iare kronik yang berlangsung lebih dari 1 bulan 1/

+. 5enurunan kesadaran dan adanya gangguan neurologis d. #emensia @ HIV 2nse&alopati ). Eejala minor a. 1atuk menetap lebih dari 1 bulan b. #ermatitis generalist +. Adanya herpes :oster yang berulang d. !andidiasis oro&aringeal e. Herpes simpleD kronik progresi& &. 9im&adenopati generalist g. In&eksi jamur berulang pada kelamin wanita h. "etinitis $ytomegalovirus

*. Pemerik aan $iagno tik


1. %es untuk diagnosa in&eksi HIV ( 7 7 7 7 ). 7 7 7 7 7 7 7 29I'A <estern blot 5)> antigen test !ultur HIV Hematokrit. 92# $#> lim&osit "asio $#>@$# lim&osit 'erum mikroglobulin 1) Hemoglobulin

%es untuk deteksi gangguan system imun.

H. Pengo'atan
.bat obatan Antiretroviral *A"V, bukanlah suatu pengobatan untuk HIV@AI#' tetapi +ukup memperpanjang hidup dari mereka yang mengidap HIV. 5ada

11

tempat yang kurang baik pengaturannya permulaan dari pengobatan A"V biasanya se+ara medis direkomendasikan ketika jumlah sel $#> dari orang yang mengidap HIV@AI#' adalah )// atau lebih rendah. Intuk lebih e&ekti&, maka suatu kombinasi dari tiga atau lebih A"V dikonsumsi, se+ara umum ini adalah mengenai terapi Antiretroviral yang sangat akti& *HAA"%,. !ombinasi dari A"V berikut ini dapat mengunakan( 1. Cu+leoside Analogue "everse %rans+riptase Inhibitors *C"%IJ,, mentargetkan pen+egahan protein reverse trans+riptase HIV dalam men+egah perpindahan dari viral "CA menjadi viral #CA *+ontohnya AK%, ddl, dd$ 8 =%$,. ). Con nu+leoside "everse %rans+riptase Inhibitors *CC"%IJs, memperlambat reproduksi dari HIV dengan ber+ampur dengan reverse trans+riptase, suatu en:im viral yang penting. 2n:im tersebut sangat esensial untuk HIV dalam memasukan materi turunan kedalam sel sel. .bat obatan CC"%I termasuk( Cevirapine, delavirdine *"es+ripta,, e&aviren:a *'ustiva,. =. 5rotease Inhibitors *5I, mengtargetkan protein protease HIV dan menahannya sehingga suatu virus baru tidak dapat berkumpul pada sel tuan rumah dan dilepaskan. 5en+egahan perpindahan dari ibu ke anak *5-%$%,( seorang wanita yang mengidap HIV*A, dapat menularkan HIV kepada bayinya selama masa kehamilan, persalinan dan masa menyusui. #alam ketidakhadiran dari intervensi pen+egahan, kemungkinan bahwa bayi dari seorang wanita yang mengidap HIV*A, akan terin&eksi kira kira )5H =5H. #ua pilihan pengobatan tersedia untuk mengurangi penularan HIV@AI#' dari ibu ke anak. .bat obatan tersebut adalah( 1. Kiduvidine *AK%, dapat diberikan sebagai suatu rangkaian panjang dari 1> )3 minggu selama masa kehamilan. 'tudi menunjukkan bahwa hal ini menurunkan angka penularan mendekati 4;H. 'uatu rangkaian pendek dimulai pada kehamilan terlambat sekitar =4 minggu menjadi 5/H 1)

penurunan. 'uatu rangkaian pendek dimulai pada masa persalinan sekitas =3H. 1eberapa studi telah menyelidiki pengunaan dari Kiduvidine *AK%, dalam kombinasi dengan 9amivudine *=%$, ). Cevirapine( diberikan dalam dosis tunggal kepada ibu dalam masa persalinan dan satu dosis tunggal kepada bayi pada sekitar ) = hari. #iperkirakan bahwa dosis tersebut dapat menurunkan penularan HIV sekitar >;H. Cevirapine hanya digunakan pada ibu dengan membawa satu tablet kerumah ketika masa persalinan tiba, sementara bayi tersebut harus diberikan satu dosis dalam = hari. 5ost eDposure prophylaDis *525, adalah sebuah program dari beberapa obat antiviral, yang dikonsumsi beberapa kali setiap harinya, paling kurang =/ hari, untuk men+egah seseorang menjadi terin&eksi dengan HIV sesudah terin&eksi, baik melalui serangan seksual maupun terin&eksi o++upational. #ihubungankan dengan permulaan pengunaan dari 525, maka suatu pengujian HIV harus dijalani untuk menetapkan status orang yang bersangkutan. In&ormasi dan bimbingan perlu diberikan untuk memungkinkan orang tersebut mengerti obat obatan, keperluan untuk mentaati, kebutuhan untuk mempraktekan hubungan seks yang aman dan memperbaharui pengujian HIV. Antiretrovirals direkomendasikan untuk 525 termasuk AK% dan =%$ yang digunakan dalam kombinasi. $#$ telah memperingatkan mengenai pengunaan dari Cevirapine sebagai bagian dari 525 yang berhutang pada bahaya akan kerusakan pada hati. 'esudah terkena in&eksi yang potensial ke HIV, pengobatan 525 perlu dimulai sekurangnya selama ;) jam, sekalipun terdapat bukti untuk mengusulkan bahwa lebih awal seseorang memulai pengobatan, maka keuntungannya pun akan menjadi lebih besar. 525 tidak merekomen dasikan proses terin&eksi se+ara biasa ke HIV@AI#' sebagaimana hal ini tidak e&ekti& 1//HG hal tersebut dapat memberikan e&ek samping yang hebat dan mendorong perilaku seksual yang tidak aman.

1=

1>

BAB III PENUTUP


HIV * Human immunode&i+ien+y Virus , adalah virus pada manusia yang menyerang system kekebalan tubuh manusia yang dalam jangka waktu yang relati& lama dapat menyebabkan AI#'. 5enyebab in&eksi adalah golongan virus retro yang disebut human immunode&i+ien+y virus *HIV,. $ara penularan HIVmelakukan penetrasi seks, melalui darah yang terin&eksi, dengan mengunakan bersama jarum untuk menyuntik obat bius dengan seseorang yang telah terin&eksi, wanita hamil. 5enularan se+ara perinatal terjadi terutama pada saat proses melahirkan, karena pada saat itu terjadi kontak se+ara lansung antara darah ibu dengan bayi sehingga virus dari ibu dapat menular pada bayi. !elompok resiko tinggi( lelaki homoseksual atau biseks, orang yang ketagian obat intravena, partner seks dari penderita AI#', penerima darah atau produk darah *trans&usi,, bayi dari ibu@bapak terin&eksi. Eejala mayor in&eksi HIV adalah 11 menurun lebih dari 1/H dalam 1 bulan, diare kronik yang berlangsung lebih dari 1 bulan, penurunan kesadaran dan adanya gangguan neurologis, demensia @ HIV ense&alopati. Eejala minor( batuk menetap lebih dari 1 bulan, dermatitis generalist, adanya herpes :oster yang berulang, kandidiasis oro&aringeal, herpes simpleD kronik progresi&, lim&adenopati generalist, in&eksi jamur berulang pada kelamin wanita, retinitis +ytomegalovirus.

15

DA)TAR PU,TA-A

1. $arpenito, 9ynda 0uall. )//4. Diagnosis Keperawatan. 0akarta( 2E$. ). #oengoes, -arilynn, dkk, )///, Rencana Asuhan Keperawatan ; Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien, edisi =, alih bahasa ( I -ade !ariasa dan Ci -ade ', 2E$, 0akarta. =. !uswayan. )//9. Apa itu HIV AID!". http(@@www.kswann.+om@<hatisHIVAI#'.pd&. 9amongan, 1/ #esember )/1/. 1=.// <I1 *a++ess online,. >. Lati, Ida. )/1/. AID! pada i#u hami$. http(@@www.do+sto+.+om@do+s@. 9amongan, 1/ #esember )/1/. 1=.1/ <I1 *a++ess online,. 5. Administrator. )/1/. Pencegahan dan Penata$aksanaan Infeksi HIV %AID!& pada kehami$an. http(@@www.mkb7online.org@. 9amongan, 1/ #esember )/1/. 1=.=/ <I1 *a++ess online,.

14

1;

Anda mungkin juga menyukai