Anda di halaman 1dari 11

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pembangunan perikanan yang telah dilaksanakan selama ini, telah menunjukkan hasil yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari semakin luas dan terarahnya usaha peningkatan produksi perikanan yang pada akhirnya dapat meningkatkan pula konsumsi ikan, eksport hasil perikanan, pendapatan petanian dan nelayan, memperluas lapangan kerja, memberikan dukungan terhadap pembangunan bidang industri dan menunjang pembangunan daerah. Peningkatan produksi perikanan terutama didukung oleh meningkatnya produksi perikanan laut (fishing), yang sampai tahun 1997 kegiatan perikanan tangkap memberikan sumbangan terbesar yaitu sebesar 75 % dari total produksi perikanan, yang bersumber dari perikanan budidaya dan tangkap (Nikijuluw, 2002). Salah satu kebutuhan yang mutlak diperlukan untuk memajukan kegiatan industri perikanan dan merealisasikan program peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir adalah menyediakan prasarana pelabuhan perikanan yangmemadahi. Prasarana pelabuhan perikanan yang ada dan akan dibangun merupakan basis kegiatan pengadaan produksi perikanan pantai dan menjadi pusat komunikasi antara kegiatan di wilayah laut dan daratan (Murdiyanto, 2002). Pelabuhan perikanan merupakan jembatan bagi terlaksananya segala aktifitas pendaratan, perdagangan dan pendistribusian produksi ke daerah konsumen. Untuk itu diperlukan pengelolaan yang efektif dan efisien. Pada kesempatan ini penulis memfokuskan pada pelabuhan perikanan dan pelabuhan penumpang.Pembangunan pelabuhan sampai saat ini masih dirasa sebagai hal yang sangat sulit, karena dihadapkan pada permasalahan yang senantiasa memberikan dampak perkembangan baru serta terjadi perubahan. Perubahan mendasar yang kadang perkembangan dan perubahan itu menjadi tidak sesuai dengan apa yang direncanakan. Selain itu pelabuhan perikanan adalah perpaduan antara bangunan darat dan bangunan laut serta kondisi sosial ekonomi masyarakat nelayan, sehingga mulai dari perencanaan sampai pengendalian dan pengawasan pembangunan operasional serta pemeliharaan memerlukan perpaduan dari berbagai disiplin ilmu. Pelabuhan penumpang merupakan transportasi untuk melintasi laut bagi manusia yang dilengkapi dengan keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang.
1|Pelabuhan

1.2 Tujuan Praktikum Adapun tujuan praktikum ini agar penulis dapat mengetahui perbedaan pelabuhan perikanan dengan pelabuhan penumpang.

2|Pelabuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pelabuhan Perikanan Pelabuhan Perikanan adalah suatu wilayah perpaduan antara wilayah daratan dan lautan yang dipergunakan sebagai pangkalan kegiatan penangkapan ikan dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas sejak ikan didaratkan sampai ikan didistribusikan. Pelabuhan perikanan adalah merupakan pusat pengembangan ekonomi perikanan ditinjau dari aspek produksi, pengolahan dan pemasaran, baik berskala lokal, nasional maupun internasional (Lubis, 2000). Menurut UU nomor 45 tahun 2009, Pelabuhan Perikanan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan perairan disekitarnya dengan batas- batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan sistim bisnis perikanan yang digunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, dan bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang perikanan. Pelabuhan Perikanan adalah suatu komplek gabungan antara area perairan, area lahan dan berbagai sarana yang menjamin keselamatan tempat berlabuh bagi kapal penangkap ikan serta menyediakan pelayanan, terutama untuk keperluan laut dan bongkar (Bagakali, 2000). Menurut Ditjen Perikanan (2004), pelabuhan perikanan adalah suatu pangkalan atau tempat berlabuh dan atau bertambatnya kapal perikanan serta pendaratan hasil perikanan dan merupakan daerah lingkungan kerja kegiatan ekonomi perikanan yang terletak di luar daerah lingkungan kerja pelabuhan yang dibuka untuk umum. 2.2 Pelabuhan Penumpang Pelabuhan penumpang adalah pelabuhan yang dibangun untuk memberikan fasilitas bagi kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan orang yang bepergian. Pada pelabuhan penumpang dilengkapi dengan stasiun penumpang yang mencakup fasilitasfasilitas seperti kantor imigrasi, keamanan, direksi pelabuhan, maskapai pelayaran, dan sebagainya. Barang-barang yang perlu dibongkar muat tidak begitu banyak, sehingga gudang barang tidak perlu besar. Untuk kelancaran keluar masuknya penumpang dan barang, sebaiknya jalan masuk dan keluar dipisahkan. Penumpang melalui lantai atas dengan menggunakan jembatan langsung ke kapal.

3|Pelabuhan

BAB III HASIL PENGAMATAN 3.1


3.1.1

Hasil Pengamatan
Pelabuhan Perikanan Lampulo Pada pelabuhan perikanan lampulo memiliki beberapa sarana dan prasarana seperti gedung pelelangan ikan,tempat parkir, penyimpanan es, gudang ikan, mushalla, SPBU(tidak aktif lagi).

Gambar 1. Gedung pelelangan ikan

Gambar 2. Tempat penyimpanan ES

Gambar 3. Mushalla

4|Pelabuhan

Gambar 4. Parkiran Pembembeli Ikan

3.1.2

Pelabuhan Penumpang FERRY Ulee Lheu

lokasi pelabuhan Ulee Lheu berbatasan dengan beberapa desa sekitarnya diantaranya Selat Malaka, Kuala Cakra, Sungai Ulee Lheu. Fasilitas darat berupa kantor terminal/operasional, ruang tunggu penumpang, tempat duduk ruang tunggu,

penimbangan kendaraan, area parkir kendaraan penumpang, area parkir pribadi/umum, dll.

Gambar 5. Gerbang masuk

Gambar 6. Tempat parker roda dua

5|Pelabuhan

Gambar 7. Parkiran roda empat

Gambar 8. Kantin

Gambar 9. Ruang tunggu penumpang

Gambar 10. Mushalla

Gambar 11. Demaga speed boat

Gambar 12. Dermaga kapal Ferry

6|Pelabuhan

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Pembahasan
Gedung TPI di PPP Lampulo memiliki luas 428 m2 dan terletak di sebelahtimur kompleks PPP Lampulo. Awalnya, TPI ini dibangun sebagai tempat untuk melaksanakan aktivitas lelang, namun kenyataannya menunjukkan bahwa gedung TPI ini dialihkan fungsinya sebagai tempat pemasaran hasil tangkapan yang didaratkan, sementara itu aktivitas lelang tidak terjadi di PPP Lampulo. Kondisi gedung TPI juga masih kurang baik, karena lantai TPI banyak yang sudah berlubang. Selain itu, saluran pembuangan yang terdapat di sekeliling areal TPI tidak berfungsi dengan baik dikarenakan tersumbat oleh sampahsampah. Fungsi gedung pengepakan ini adalah untuk mempersiapkan dan mengemas ikan hasil tangkapan untuk dikirimkan ke konsumen dalam bentuk segar. Dilihat dari hasil pengamatan di PPP Lampulo ada beberapa jenis armada penangkapan ikan yang terdapat di PPP Lampulo adalah perahu motor tempel dan kapal motor, namun yang paling dominan adalah jenis kapal motor. Ukuran kapal motor bervariasi antara 5 GT sampai 60 GT. Armada penangkapan ikan yang berlabuh atau bertambat di PPP Lampulo tidak semuanya berasal dari Banda Aceh, ada yang berasal dari Aceh Barat dan Aceh Timur. Namun, armada penangkapan yang paling dominan mendaratkan hasil tangkapannya di PPP Lampulo adalah yang berasal dari Banda Aceh. Sedangkan pada pelabuhan Ulee Lheu adalah pelabuhan yang melayani beberapa rute penyebrangan penumpang dari Banda Aceh Sabang, Sabang Banda Aceh dan sekitarnya. Pelabuhan Ulee Lheu terletak di desa Ulee Lheu, kecamatan Meuraxa, Banda Aceh. Adapun lokasi pelabuhan Ulee Lheu berbatasan dengan beberapa desa sekitarnya diantaranya Selat Malaka, Kuala Cakra, Sungai Ulee Lheu. Adapun luas pelabuhan ulee Lheu sekitar 5 hektar dan fasilitas darat berupa kantor terminal/operasional, ruang tunggu penumpang, tempat duduk ruang tunggu, penimbangan kendaraan, area parkir kendaraan penumpang, area parkir pribadi/umum, menara pengawas dan tandom air, loket penjualan tiket, papan informasi, gang way. Dan beberapa fasilitas penunjang diantaranya: toilet, mushalla dan tempat wudhu, pos jaga dan gerbang, bangunan
7|Pelabuhan

rumah genset, sclupture papan nama terminal, saluran drainase, lampu penerangan, kios dan kantin, klinik kesehatan, taman, ruang informasi dan pengaduan

8|Pelabuhan

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pengamatan yang telah saya lakukan, saya melihat pelabuhan perikanan lampulo belum memasuki kategori pelabuhan terbaik. Dimana poliklinik belum tersedia, yang membedakan pelabuhan perikanan dengan penumpang yaitu dari dari kegunaan pelabihannya sangat berbeda, dermaga dari pelabuhan penumpang sudah memakai bes, sedangkan pelabuhan perikanan masih menggunakan ban bekas. Letak dari pelabuhan masing-masih juga berbeda, pelabuhan perikanan yang letaknya di aliran sungai, sedangkan pelabuhan penumpang letaknya di sisi laut ulee lheu

9|Pelabuhan

DAFTAR PUSTAKA
Victor P. H. Nikijuluw, 2002. Rezim pengelolaan sumberdaya perikanan, University of Michigan, Ann Arbor. Fredi Murdiyanto, 2002. Pelabuhan perikanan. Universitas Gajah Mada. Yogyakarta. Rogarto Lubis, 2000. Pelabuhan Perikanan. Universitas Sumatra Utara. Medan.
http://chulay.wordpress.com/2010/11/01/profil-pelabuhan-perikanan-indonesia/ http://andhikaprima.wordpress.com/2009/09/15/profil-pelabuhan-perikanan-indonesia/

Wikipedia Indonesia- pelabuhan

10 | P e l a b u h a n

11 | P e l a b u h a n

Anda mungkin juga menyukai