pemilihan
supplier suatu
merupakan organisasi.
salah
satu
penting
dalam
Kesalahan pada
pemilihan
supplier
kelangsungan telah
dilakukan
tepat
sehingga dapat
resiko
terjadinya Pada
pemilihan berikut
diminimalkan.
dijelaskan
beberapa
penelitian
2.1. Permasalahan Pemilihan Supplier Hill dan Nydick Hierarchy supplier (1992) menjelaskan untuk penggunaan permasalahan 4 kriteria
Analytical pemilihan
Process dengan
melibatkan
penggunaan
AHP
dalam making
masalah mampu
multi-criteria
decision
untuk mengatasi faktor ketidakpresisian yang dialami oleh pengambil keputusan ketika harus memberikan nilai yang pasti dalam pairwise comparison (Deng, 1999),maka untuk mengatasi kelemahan tersebut, Kahraman, dkk
(2003) membahas pendekatan Fuzzy AHP. Metode tersebut kemudian diaplikasikan pada permasalahan pemilihan
11
supplier kriteria
pada yang
suatu
perusahaan
di
Turki. lain:
Adapun kriteria
dipertimbangkan
antara
performansi supplier, product, service, dan cost. Fuzzy AHP digunakan untuk mengkuantifikasi sifat kualitatif sehingga tujuan. Babu dan Sharma (2005) membangun model sistem diperoleh konstanta numerik pada fungsi
evaluasi vendor pada suatu institut di India dengan menggunakan prinsip Analytical Hierarchy Process. Yang dan Chen (2005) dalam penelitiannya
menggabungkan model Analytical Hierarchy Process (AHP) dan Grey Relational pada Analysis (GRA). komputer Model notebook untuk ini di
manufaktur ini
model
dimungkinkan
secara
efektif menggabungkan pengalaman dan pengetahuan khusus tiap evaluator yang berbeda, dan data kuantitatif untuk memilih supplier terbaik. Percin (2006) menyelesaikan permasalahan pemilihan supplier pada suatu perusahaan otomotif di Turki,
dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan kemudian menggabungkannya untuk dengan Pre-emptive Goal order
Programming quantity
menentukan bagi
pengalokasian
yang
optimum ini
Penggabungan
metode
memungkinkan
membuat keputusan secara efektif dan adaptif. Ramanathan (2007) menyelesaikan permasalahan
pemilihan supplier dengan menggabungkan 3 teknik yaitu Total Cost of Ownership (TCO), Analytical Hierarchy
12
mengakomodir kuantitatif.
kriteria
pemilihan
yang
bersifat
Chen dan Huang (2007) mengkombinasikan pendekatan Analytical Hierarchy Process, fuzzy sets, dan software agents ke dalam MCDM dan mekanisme bi-negotiation yang mampu mengakomodir kriteria kuantitatif dan kualitatif pada permasalahan pemilihan supplier di suatu
bi-negosiasi
menukar
dengan
menggunakan
fuzzy
value dalam
preferensi
bilateral
mencapai
Sevkli dkk (2007), mengaplikasikan model pendekatan Analytical Programming perusahaan kriteria Hierarchy (AHP-FLP) alat yang rumah berbeda Process untuk Weighted pemilihan di Fuzzy Linear pada
supplier
tangga
Turki. dengan
Tingkat memberikan
didekati
pembobotan menggunakan AHP yang dipertimbangkan juga sebagai bobot dari fuzzy linear programming model.
Kemudian pendekatan model tersebut dibandingkan dengan pendekatan AHP klasikal. Studi ini menyimpulkan metode AHP-FLP lebih cocok diterapkan pada komponen high-value dimana disyaratkan kriteria pembelian yang ketat.
Dibandingkan dengan AHP, AHP-FLP memberikan hasil yang sama untuk pemilihan supplier yang terbatas.
2.2. Gap pada Penelitian Sebelumnya Pada penelitian-penelitian sebelumnya metode AHP digunakan dalam permasalahan pengambilan keputusan
13
untuk
memilih
supplier
dan
membangun
model
sistem
evaluasi vendor. Selain itu metode AHP dikombinasikan dengan metode-metode lain untuk menyelesaikan
permasalahan yang multi kriteria. Pada penelitian Percin, (2006) mempunyai tujuan yang sama dengan penelitian saat ini yaitu menentukan pengalokasian order quantity Perbedaan yang yang optimum ada bagi ialah
supplier-suppliernya.
penggunaan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan digabungkan dengan Pre-emptive Goal Programming. Sedangkan penelitian saat ini menggunakan metode
Analytical Hierarchy Process (AHP) yang diintegrasrikan dengan Mixed Integer Programming (MIP) untuk
menganalisis permasalahan.
14
Kasus dengan metode AHP melalui contoh AHP Fuzzy Turki. AHP yang dilakukan untuk pada pabrik
white
Metode
goods
di
Fuzzy-AHP
menjawab
ketidakpresisian (impreciseness) dalam pemilihan supplier. Quality, Delivery, Price, Technology, Babu dan 3 Sharma (2005) penelitian di India menggunakan prinsip AHP.
Pengembangan model sistem evaluasi vendor untuk institut
Financial, Stability, People, Strategic AHP Business Partnership, Services, Safety and Environtmental Concern
Penggabungan (AHP) dan Grey Relational Analysis (GRA) yang diilustrasikan Yang dan Chen 4 (2005)
menggabungkan pengalaman dan pengetahuan khusus tiap evaluator yang berbeda, dan data kuantitatif untuk memilih
pada
manufaktur
notebook
computer
di
Quality, Finance, Customer service, Production capacity, Design and technical AHP-GRA capability, IT system, Turnover, Distance, Delivery, Cost
supplier terbaik.
Penggabungan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) dan
Manufacturing, Technology, Business, 5 Percin (2006) Pre-emptive Goal Programming (PGP) menggunakan source data perusahaan otomotif di Turki untuk pemilihan supplier AHP-PGP Service
15
Kasus
metode Total Cost of Ownership (TCO) dan 3 model Data
DEA
Metode
Envelopment
dan DEA
Kriteria
menggunakan DEA,
Analysis
with
(simple
Super-efficiency
model
DEA-TCO-AHP
perusahaan untuk memilih 4 supplier. Mengkombinasikan pendekatan AHP, fuzzy sets, dan software BiChen dan 7 Huang (2007)
mampu mengakomodir kriteria kuantitatif dan kualitatif.
agents
kedalam
MCDM
dan
mekanisme
bi-negotiation
yang
negotiationAHP Penelitian ini diilustrasikan pada perusahaan komputer. Pemilihan supplier dengan pendekatan Analytical Hierarchy Process Weighted Fuzzy Linear Programming (AHP-FLP) yang Sevkli, dkk diaplikasikan pada perusahaan alat rumah tangga di Turki. AHP-FLP (2007) Studi pada ini menyimpulkan metode AHP-FLP
cocok diterapkan kriteria
Performance assessment, Human resources, Quality system assessment, Manufacturing criteria, Business criteria, Information technology
8 komponen high-value
dimana disyaratkan
pembelian yang ketat Pemilihan Wijaya R.I. 9 (2009) menentukan alokasi supply optimum dari tiap-tiap supplier
diintegrasikan dengan model optimisasi MIP untuk
supplier
dengan
menggunakan
metode
AHP
yang
16