Anda di halaman 1dari 13

Kelompok 5

1)

Herawati Setia Ningrum (1210212003) Nuzuli Rahmadhani Daulay (1210212008) Rinta Rachmawati (1210212010)

2)

3)

4)

Abdul Aziz Nasta


(1210212011)

Pendahuluan
Kol atau kubis merupakan sayuran yang mudah tumbuh di dataran tinggi. Di Indonesia, pusat produksi sayuran ini terletak di Jawa Barat (Lembang, Cisarua, dan Cibodas). Akan tetapi saat ini sayuran tersebut sudah banyak dijumpai di dataran tinggi lainnya seperti di Sumatera Barat (Alahan Panjang, Bukit Tinggi), Jawa Tengah (Kopeng), dan Bali (Bedugul).

Taksonomi
Divisi Sub. Divisi Class Family Genus Species : Spermatophyta : Angiospermae : Dicotyledonae : Cruciferae : Brassica : Brassica oleracea

Kol / Kubis

Syarat Tumbuh
1. 2. 3. 4. 5.

Tanaman dapat ditanam sepanjang tahun Tumbuh dan berproduksi baik pada ketinggian 800 m dpl. Curah hujan cukup Suhu 15o 20o C Tanah gembur dan bertekstur ringan atau sarang, dengan pH 6 6,5

Kol / Kubis

Teknik Budidaya
A.

Fase Pra Tanam


Pengelolaan Tanah dan Air
1.

1.

2.
3.

Gulma dan sisa-sisa tanaman dibersihkan Rotasi tanaman Penggunaan pupuk organik

2.

Persiapan Lahan
1. 2.

Lahan digemburkan sedalam 20 30 cm Taburkan pupuk dan diinkubasi + 7 hari

Kol / Kubis
B. Fase Persemaian
1.

Media persemaian terdiri dari campuran tanah


dan pupuk kandang (1 : 1)

2.

Benih direndam dalam air hangat selama + setengag jam, lalu dikering anginkan

3.

Benih disebarkan secara merata dan teratur, lalu

ditutupi dengan daun pisang selama 3 4 hari


4.

Penyiraman

dilakukan

setiap

hari

dengan

menggunakan gembor

Kol / Kubis
C. Fase Tanam
1.

Jarak tanam
a) b)

Jarang Rapat

: 70 X 50 cm : 60 X 50 cm

2.

Bibit
Bibit yang telah berumur 3 4 minggu biasanya memiliki 4 5 daun yang siap ditanam

3.

Pemupukan
Pupuk dasar diberikan sehari sebelum penanaman. Pupuk dasar diberikan pada lubang tanam yang telah diberi pupuk kandang, kemudian ditutup kembali dengan tanah

4.

Cara Tanam

Kol / Kubis
4.

Cara Tanam
1. 2. 3.

Lubang tanam dibuat sesuai jarak Bibit dipilih yang segar dan sehat, dan kemudian dimasukkan ke dalam lubang tanam Setelah lubang ditutup dengan tanam, kemudian disiram sampai tanah lembab

Kol / Kubis
D. Fase Pembentukan Krop 1 (0 49 hari)
1. 2. 3. 4.

Penyiraman dilakukan setiap hari (pagi atau sore) Setelah berumur 28 hari dilakukan pemupukan susulan Pada umur 2 dan 4 minggu dilakukan penyiangan gulma dan penggemburan tanah Perempatan cabang atau tunas-tunas samping dipotong agar pertumbuhan optimal

E. Fase Pembentukan Krop 2 (50 90 hari) Penyiangan gulma dilakukan secara manual

Kol / Kubis
D. Panen dan Pasca Panen
1. 2.

Tanaman dipanen setelah berumur 81 105 hari Ciri-ciri tanaman yang siap panen
a. b.

Tepi daun krop terluar pada bagian atas krop sudah melengkung keluar dan berwarna agak ungu Krop bagian dalam sudah padat

3. 4. 5.

Pada saat panen diikutsertakab dua helai daun hijau untuk melindungi krop Jangan sampai terjadi memar atau luka Daun yang terinfeksi harus dibuang

Kol / Kubis OPT yang Biasa Menyerang

Fase Persemaian
Peronospora

parasitica : penyebab penyakit tepung berbulu Ulat daun pada daun pertama

Fase Pembentukan Krop 1


Agrotis

ipsilon Hufn. (ulat tanah) Crocidolomia binotalis Zell. (ulat krop kubis) Hellula undalis F. (ulat krop bergaris) Rhizoctonia solani Kuhn. : penyebab rebah kecambah

Kol / Kubis

Fase Pembentukan Krop 2


P.

xylostella (ulat daun kubis) C. binotalis (ulat krop kubis) Panen dan Pasca Panen
Erwinia

carotovora : penyakit busuk lunak Xanthomonas camprestris : penyakit busuk hitam

Kol / Kubis

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai