6) ) Serotinus
6) ) Serotinus
6) ) Serotinus
Pendahuluan
Preterm : kehamilan < 37 minggu Aterm : 37 minggu - < 42 minggu Postterm (serotinus): kehamilan dengan usia kehamilan 42 minggu lengkap (294 hari) atau lebih sejak HPHT
Insidensi :
Frekuensi 4 14%, dengan rata-rata 10% Perbedaan yang lebar oleh karena perbedaan dalam
Insiden (lanjutan)
Etiologi
Penyebab KLB kombinasi faktor ibu, janin, genetik
Penyebab tersebut irregularitas ovulasi, kelainan kongenital (anensefali, hipoplasi kelenjar adrenal),
kehamilan ekstra uterin, malpresentasi, riwayat KLB sebelumnya, problema emosional ibu, kelainan bentuk uterus, tumor uterus dan jalan lahir
Patofisiologi
Proses persalinan diawali dengan proses kematangan serviks
Simultan dengan Proses Persalinan fase 1: Aktivasi miometrium Aktivasi poros Hipotalamus-Hipofise-Adrenal Janin Sintesis prostaglandin Perubahan keseimbangan progesteron-estrogen
enzim COX-2 & enzim-enzim proteolitik proses inflamasi oleh sitokin NO system MMP
Diagnosis
Perhitungan usia kehamilan dengan rumus Naegele Djj pertama, gerakan pertama Pemeriksaan fisik : TFU
Pemeriksaan penunjang :
Rontgen : inti penulangan USG
USG serial, terutama bila dilakukan pertama kali sejak trimester I Non stress test dng KTG untuk menentukan disfungsi janin plasenta
Amniotomi dan pemeriksaan sitologik Sitologi vagina (indeks kariopiknotik >20%) Amnioskopi : derajat kekeruhan
10
Penatalaksanaan
Terapi utama : akhiri kehamilan Dapat dilakukan dengan induksi persalinan Yang terpenting tentukan keadaan janin
11
INTERVENSI
41 atau 42 minggu ?
12
13
Mortalitas perinatal :
Diketahui mortalitas perinatal meningkat setelah
tanggal yang diharapkan terlampaui ( 3 kali dibandingkan kehamilan aterm) Penyebab kematian, antara lain:
Hipoksia Aspirasi mekoneum Hipertensi gravidarum Partus lama dng CPD Malformasi Asfiksia intrapartum Kejang neonatal dini
Penyebab utama
14
Sindrom postmatur
Bayi postmatur, ciri klinis: Kulit keriput, mengelupas Badan kurus menunjukkan pengurasan energi Tampak tua Kuku panjang Lanugo sedikit atau kurang Seringkali disertai oligohidramnion
Disfungsi plasenta
Pada kehamilan postterm fungsi plasenta menurun
16
Disfungsi plasenta
Penuaan plasenta - Pasokan makanan dan oksigen berkurang -Spasme arteri spiralis
Oligohidramnion sering menyertai kehamilan postterm Konsekuensi oligohidramnion : gawat janin intrapartum yg umumnya disebabkan oleh : oklusi tali pusat Pertumbuhan janin terhambat
17
18
Keberhasilan induksi persalinan dipengaruhi banyak faktor, antara lain kematangan serviks jika
19
Penilaian Kematangan Serviks Penilaian awal kematangan serviks banyak cara : Klinis/laboratoris Invasif/ non-invasif
21
Skor Bishop Skor Bishop direkomendasikan untuk menilai kematangan serviks secara klinis
22
Skor Bishop
Tabel 1. Skor Bishop
INDUKSI PERSALINAN
Bishop < 6 pematangan serviks dengan misoprostol 25 ugr per vaginam. Diberikan tiap 6 jam sampai serviks matang. Bishop 6 diberikan/dilanjutkan tetes oksitosin
24
1 - 2 mU / min
setiap 30 min. 1 - 2 mU
25
Na Cl
500 ml
Tetesan
1 mu = 1 tts
5u
10 u
1 liter
1 liter
1 mu = 4 tts
1 mu = 2 tts
26
Terima kasih
27