Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM R-LAB FISIKA DASAR

NAMA NPM FAKULTAS/PROGRAM STUDI GRUP KODE PRAKTIKUM TANGGAL PRAKTIKUM

: RACHMAH RIZKY : 1306368785 : TEKNIK/TEKNIK MESIN : A10 : LR-03 : KAMIS, 6 MARET 2014

Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar (UPP-IPD) Universitas Indonesia 2014

KARAKTERISTIK V I SEMIKONDUKTOR

I.

TUJUAN

Mempelajari hubungan antara beda potensial (V) dan arus listrik (I) pada suatu semikonduktor. II. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. ALAT Bahan semikonduktor Amperemeter Voltmeter Variable power supply Camcorder Unit PC DAQ dan perangkat pengendali otomatis

III.

LANDASAN TEORI

Semikonduktor adalah bahan dengan konduktivitas listrik yang berada di antara isolator dan konduktor dan sering disebut sebagai bahan setengah penghantar listrik. Semikonduktor bersifar isolator pada saat temperatur yang sangat rendah, dan pada temperatur ruangan dapat bersifat konduktor. Bahan-bahan logam seperti tembaga, besi, timah disebut sebagai konduktor yang baik sebab logam memiliki susunan atom dimana elektronnya dapat bergerak bebas. Material konduktor, semikonduktor, dan isolator, seperti juga material-material lainnya terdiri atas atom-atom yang berukuran sangat kecil. Atom-atom ini terdiri atas nukleus (inti) yang dikelilingi oleh sejumlah elektron. Nukleus sendiri terdiri atas neutron dan proton. Elektron - elektron yang mengelilingi nukleus ini tersebar pada beberapa lapisan kulit dengan jarak tertentu dari nukleus, dimana energinya semakin meningkat seiring dengan meningkatnya jarak dari setiap lapisan kulit terhadap nukleus. Elektron yang berada pada lapisan kulit terluar disebut elektron valensi Seperti pada atom tembaga (Cu) memiliki inti 29 ion (+) dikelilingi oleh 29 elektron (-). Sebanyak 28 elektron menempati orbit-orbit bagian dalam membentuk inti yang disebut nukleus. Dibutuhkan energi yang sangat besar untuk dapat melepaskan ikatan elektron ini. Satu elektron lagi yaitu elektron ke-29, berada pada paling luar. Karena hanya ada satu elektron valensi, ikatannya tidak terlalu kuat sehingga hanya dibutuhkan energi yang sedikit untuk melepas ikatan elektron terluarnya. Pada suhu kamar, elektron tersebut dapat bergerak bebas atau berpindah-pindah dari satu nukleus ke nukleus lainnya. Jika diberi tegangan potensial listrik, elektron-elektron tersebut dapat dengan mudah berpindah ke arah potensial yang sama. Fenomena ini yang dinamakan sebagai arus listrik. Isolator adalah atom yang memiliki elektron valensi sebanyak 8 buah sehingga dibutuhkan energi yang besar untuk dapat melepas ikatan elektron-elektron ini. Sedangkan semikonduktor adalah unsur yang susunan atomnya memiliki elektron valensi lebih dari 1 dan kurang dari 8. Semikonduktor paling baik adalah unsur yang atomnya memiliki 4 elektron valensi. Bahan

semikonduktor yang sering digunakan adalah Silikon (Si), Germanium (Ge) dan Galium Arsenida (GaAs). Sebuah bahan material bila dilewati oleh arus listrik akan menimbulkan disipasi panas. Panas yang dihasilkan oleh material ini akan mengakibatkan perubahan hambatan material tersebut. Pada material semikonduktor, pertambahan kalor atau panas akan mengurangi nilai hambatan material tersebut. Peristiwa disipasi panas dan perubahan resistansi bahan semikonduktor ini saling berkaitan. Besarnya disipasi panas diberikan pada persamaan berikut

I . R

Gambar 3.1 Rangkaian Tertutup Semikonduktor

IV.

PROSEDUR KERJA

Eksperimen rLab ini dilakukan dengan cara masuk ke http://sitrampil.ui.ac.id/elaboratory masuk ke jadwal praktikum, lalu memilih LR03 karakteristik VI Semikonduktor, kemudian mengakses rLab dengan mengklik link yang mengarahkan langsung ke situs remote laboratory. 1. Memberikan tegangan pada rangkaian dengan meng-klik pilihan drop-down pada ikon Atur pemilihan tegangan supply rangkaian. 2. Mengaktifkan power supply/baterai dengan meng-klik tombol radio button pada ikon Hidupkan Power Supply. 3. Mengukur beda potensial dan arus yang tertera. 4. Mengulangi langkah 1 sampai 3 dari beda potensial V1 hingga beda potensial V8.

Gambar 4.1 Skema alat percobaan

V. HASIL DAN EVALUASI A. Data Pengamatan V1 V (Volt) 0.85 0.85 0.85 0.85 0.85 V2 V (Volt) 1.42 1.42 1.42 1.42 1.42 V3 V (Volt) 1.88 1.88 1.88 1.88 1.88 V4 V (Volt) 2.31 2.31 2.31 2.31 2.3 V5 V (Volt) 2.9 2.9 2.89 2.89 2.89 V6 V (Volt) 2.92 2.91 2.91 2.91 2.91 V7 V (Volt) 3.23 3.22 3.21 3.21 3.21 V8 I (mA) 17.27 17.6 17.6 17.6 17.92 V (Volt) 3.69 3.69 3.68 3.67 3.67 I (mA) 30.63 30.63 30.95 31.61 31.93

I (mA) 6.19 6.19 6.19 6.19 6.19

I (mA) 23.13 23.13 23.46 23.13 23.79

I (mA) 10.1 10.1 10.1 10.1 10.1

I (mA) 22.81 23.46 23.46 23.46 23.79

I (mA) 13.69 13.69 14.01 14.01 14.01

I (mA) 25.42 26.07 26.39 26.72 26.39

B. Pengolahan Data

a.) Rata-rata V dan I dari Data Pengamatan:


V V V V V V V V V (volt) 0.85 1.42 1.88 2.308 2.894 2.912 3.216 3.68 19.16 I I I I I I I I I 6.19 10.1 13.882 17.598 23.328 23.396 26.198 31.15 151.842 (mA)

Rata-rata tegangan keseluruhan:

19.16 8

Rata-rata arus keseluruhan:

= 0.018 A

151.842 8

= 2.395 V = 18.98 mA Grafik Hubungan Tegangan dan Arus

dengan b.) Grafik Hubungan


4 3.5 3 Tegangan (Volt) 2.5 2 1.5 1 0.5 0 6.19 10.1

13.882

17.598

23.328

23.396

26.198

31.15

Kuat Arus (mA)

Pada grafik terlihat hubungan tegangan dan arus pada grafik adalah linear. Dalam bahan semikonduktor, hambatan dari bahan semikonduktor sangat bergantung pada suhu. Semakin tinggi temperatur maka semakin banyak elektron bebas. Bahan semikonduktor dapat bersifat isolator saat temperatur mendekati 0K karena didalamnya tak ada elektron bebas. Bila logam dipanaskan, hambatan R turun karena getaran atom dalam logam semakin keras dan tumbukan yang dialami pembawa muatan semakin banyak, sehingga elektron lebih mudah bergerak dan menghantarkan arus listrik dengan baik. Ini terjadi karena pertambahan jumlah elektron bebas dengan naiknya temperatur mempunyai pengaruh lebih kuat daripada getaran atom pada harga resistansi R. Dalam percobaan kali ini suhu yang diberikan selama pengukuran berlangsung adalah relatif tetap karena tidak terdapat perubahan suhu yang terjadi sehingga nilai dari besar hambatan pada bahan semikonduktor tersebut hampir bernilai tetap. Hal ini menyebabkan berlakunya Hukum Ohm yang menyatakan bahwa nilai hambatan suatu bahan selalu konstan walaupun bahan tersebut diberikan beda potensial yang berbeda. Hubungan ini dapat dilihat pada persamaan berikut

Nilai hambatan semikonduktor yang tetap selama pengukuran menyebabkan beda potensial hanya mempengaruhi kuat arus pada suatu rangkaian. Besar dari kuat arus tersebut berbanding lurus dengan besar beda potensial yang diberikan oleh sumber tegangan. Sehingga dapat dikatakan bentuk grafik antara beda potensial dengan kuat arus adalah linear berdasarkan data hasil percobaan.

V=I.R

atau

R=

c.) Nilai Hambatan Berdasarkan Grafik V vs I


Nilai hambatan pada percobaan dapat dicari menggunkana metode least square dengan melihat hubungan persamaan berikut

V=I.R y=bx+a

y=V a=R x=I

Hubungan antara kuat arus rata-rata(X) dan beda potensial rata-rata (Y):

a=

( ) 2 ( )

dan

b=

n(XiYi) XiYi ()

Didapatkan nilai a = R dengan satuan V/mA atau setara dengan R = |- 2.245| V/mA R = 224.5 Dengan kesalahan relatif sebesar

TK =

x 100% = 97.32%

Kesalahan: 100% - TK = 100% - 97.32% = 2.68% VI. ANALISIS DATA a.) Analisis Percobaan
Praktikum LR-03 dilakukan dengan mengakses remote laboratory dimana praktikan tidak melakukannya langsung di laboratorium melainkan melakukannya secara online sepenuhnya. Alat-alat yang dibutuhkan tidak perlu dipersipkan lagi karena telah tersedia secara virtual dalam rLab dan dapat dilihat melalui webcam yang terpasang pada alat yang digunakan. Praktikan membutuhkan perangkat komputer dan koneksi internet Kkeurangan Dari percobaan ini adalah praktikan tidak mengetahui kinerja sistem dari percobaan tersebut atau pun bagaimana merangkai susunan sistem. Kelebihannya adalah percobaan dapat dilakukan pada waktu kapan saja dan percobaan dapat dilakukan berulang kali meskipun diberikan batasan waktu. Praktikan juga tidak perlu menyediakan atau pun mencari peralatan yang telah diadakan secara virtual oleh rLab. Percobaan dilakukan dengan mengalirkan tegangan dengan besar yang berbeda-beda pada suatu kawat yang diberi semikonduktor. Kemudian untuk setiap besar tegangan akan diperoleh data besarnya kuat arus yang mengalir pada kawat tersebut. Semakin besar tegangan yang diberikan,arus yang mengalir pada kawat akan semakin besar pula. Nilai hambatan yang digunakan pada percobaan ini bernilai relatif tetap karena dalam percobaan hampir tidak terjadi perubahan suhu. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya nilai hambatan dari suatu semikonduktor sangat dipengaruhi oleh suhu. Ketika suhu diubah, maka nilai hambatan tersebut juga akan berubah. Semakin lama digunakan, suhu semikonduktor memanas dan nilai hambatan semakin menurun. Karena dalam percobaan suhunya dianggap relatif tetap maka nilai hambatan dari semikonduktor tersebut juga tetap dan menyebabkan besar arus yang terukur dalam percobaan sebanding dengan besar tegangan yang diberikan. b.) Analisis Hasil dan Grafik Setelah mengikuti prosedur kerja diperoleh nilai V1 hingga V8 dengan lima variasi data yang kemudian dicari nilai rata-ratanya untuk dikonversikan ke dalam bentuk grafik hubungan

tegangan (V) dan kuat arus (I). Dalam hukum Ohm, hubungan V = I R dapat digunakan untuk menghitung nilai hambatan dalam bahan semikonduktor selama suhu atau temperatur pada bahan semikonduktor tersebut tertentu, sesuai dengan hasil percobaan dan pengolahan data diperoleh bahwa kuat arus yang mengalir dalam suatu rangkaian tertutup sebanding dengan beda potensial yang ditimbulkan oleh sumber listrik.

V=IRVI Beda potensial tersebut tidak mempengaruhi besarnya nilai hambatan suatu semikonduktor. Hambatan dari semikonduktor yang ada memiliki nilai sesuai besaran hambat jenis yang dipengaruhi oleh suhu seperti dijelaskan melalui persamaan:
dengan 0 adalah resistivitas bahan pada suhu acuan T0, adalah koefisien suhu rata-rata resistivitas untuk kisaran suhu tertentu. Nilai R pada percobaan ini diperoleh menggunakan metode least square sesuai dengan persamaan y = b x + a, dengan penghitungan kesalahan menggunakan rumus berikut: = [1+(T-T)]

sehingga TK =

Lalu didapatkan tingkat kesalahan relatif Kesalahan relatif = 100% - TK

100%

Grafik yang tertera merupakan grafik hubungan antara tegangan dan kuat arus. Dari bentuk kurva yang hampir berbentuk garis lurus dapat disimpulkan bahwa kuat arus yang terukur merupakan hasil perkalian antara tegangan yang diberikan dengan suatu besaran yang besarnya hampir tetap serta tidak dipengaruhi beda potensial atau tegangan tersebut. Besaran tetap tersebut adalah nilai hambatan dari semikonduktor pada suhu yang relatif tetap. Besar hambatan ini sebenarnya dipengaruhi oleh suhu dimana semakin tinggi suhu, maka nilai hambatan dari suatu semikonduktor akan mengecil. Dapat dilihat pada grafik yang tidak linier sempurna karena terjadinya sedikit perubahan suhu yang sangat kecil disebabkan oleh bahan dari semikonduktor tersebut mulai memanas. Pada awal tegangan, suhu semikonduktor masih merupakan suhu awal sebelum mulai memanas sehingga nilai hambatannya agak lebih besar dari garis linier. VII. KESIMPULAN 1. Pada sebuah rangkaian semikonduktor, besar tegangan yang diberikan berbanding lurus dengan kuat arus yang dihasilkan. V = I R V I 2. Besar hambatan dari suatu semikonduktor tidak dipengaruhi oleh besar tegangan. 3. Besar hambatan dari suatu semikonduktor dipengaruhi oleh suhu. 4. Semakin besar temperature elektron akan semakin mudah bergerak sehingga meningkatkan nilai konduktivitas semikonduktor dan memperkecil nilai hambatannya.
5. Besaran hambatan dapat diperoleh pada hubungan R = jenisnya mengikuti persamaan

namun besar nilai hambat

= [1+(T-T)]

6. Nilai hambatan berdasarkan data yang diperoleh yaitu 224.5 VIII. DAFTAR PUSTAKA Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005. Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engineers, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000. Sitrampil.ui.ac.id

Anda mungkin juga menyukai