Anda di halaman 1dari 3

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SIKLUS AIR

Siklus air atau lebih dikenal dengan siklus hidrologi yaitu Siklus hidrologi menurut Suyono (2006) adalah air yang menguap ke udara dari permukaan tanah dan laut, berubah menjadi awan sesudah melalui beberapa proses dan kemudian jatuh sebagai hujan atau salju ke permukaan laut atau daratan. Dalam siklus hidrologi ini terdapat beberapa proses yang saling terkait, yaitu antara proses hujan (presipitation), penguapan (evaporation), transpirasi, infiltrasi, perkolasi, aliran limpasan (runoff), dan aliran bawah tanah. (http://matakristal.com/definisi-hidrosfer-dan-siklus-hidrologi/) Siklus hidrologi merupakan siklus air yang tidak pernah berhenti atau terus menerus secara continue dari atsmosfer ke bumi dan kembali ke atsmosfer melalui kondensasi, presipitasi, evaporasi dan transpirasi. Pemanasan air laut atau proses evavorasi oleh radiasi matahari, merupakan kunci utama terjadinya siklus hidrologi karena sebagian besar air yang jatuh ke permukaan tanah akan bermuara ke laut atau samudra yang lebih luas di bandingkan daratan. Dan sisanya akan menyerap ke dalam tanah yaitu proses infiltrasi. Pada perjalanan menuju bumi beberapa presipitasi dapat berevaporasi kembali ke atas atau langsung jatuh yang kemudian diintersepsi oleh tanaman sebelum mencapai tanah. Setelah mencapai tanah, siklus hidrologi terus bergerak secara kontinu dalam tiga cara yang berbeda yaitu : Evaporasi / transpirasi Infiltrasi / Perkolasi ke dalam tanah Air permukaan http://niaagustininionia.blogspot.com/

Macam-Macam dan Tahapan Proses Siklus Hidrologi : A. Siklus Pendek / Siklus Kecil 1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari 2. Terjadi kondensasi dan pembentukan awan 3. Turun hujan di permukaan laut B. Siklus Sedang 1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari 2. Terjadi kondensasi 3. Uap bergerak oleh tiupan angin ke darat 4. Pembentukan awan 5. Turun hujan di permukaan daratan 6. Air mengalir di sungai menuju laut kembali C. Siklus Panjang / Siklus Besar 1. Air laut menguap menjadi uap gas karena panas matahari 2. Uap air mengalami sublimasi 3. Pembentukan awan yang mengandung kristal es 4. Awan bergerak oleh tiupan angin ke darat 5. Pembentukan awan 6. Turun salju 7. Pembentukan gletser 8. Gletser mencair membentuk aliran sungai 9. Air mengalir di sungai menuju darat dan kemudian ke laut Faktor-faktor yang mempengaruhi siklus hidrologi diantaranya suhu, tekanan udara, curah hujan, dan relief daerah setempat. a. Radiasi surya (Rd): Komponen sumber energi dalam memanaskan badan-badan air, tanah dan tanaman. Radiasi potensial sangat ditentukan oleh posisi geografis lokasi, b. Kecepatan angin (v): Angin merupakan faktor yang menyebabkan terdistribusinya air yang telah diuapkan ke atmosfir, sehingga proses penguapan dapat berlangsung terus sebelum terjadinya keejenuhan kandungan uap di udara. Gaya penggerak untuk memindahkan uap air dari permukaan penguapan adalah perbedaan tekanan antara uap air di permukaan penguapan dan tekanan udara atmosfir. Selama berlangsungya proses, udara sekitar menjadi jenuh secara perlahan dan

selanjutnya proses akan melambat will dan kemungkinan akan berhenti jika udara basah tidan dipindahkan ke atmosfir. c. Kelembaban relatif (RH): Parameter iklim ini memegang peranan karena udara memiliki kemampuan untuk menyerap air sesuai kondisinya termasuk temperatur udara dan tekanan udara atmosfit

d. Temperatur: Suhu merupakan komponen tak terpisah dari RH dan Radiasi. Suhu ini dapat berupa suhu badan air, tanah, dan tanaman ataupun juga suhu atmosfir. e. Permukaan penguapan merupakan faktor yang sangat mempengaruhipada proses evaporasi, Jika permukaan penguapan adalah permukaan tanah, maka tingkat penutupan tanaman pelindung (crop canopy) dan jumlah air tersedia pada permukaan penguapan juga menjadi faktor yang mempengaruhi proses evaporasi. Kejadian hujan, irigasi dan gerakan vertikal air dalam tanah dari muka air tanah dangkal merupakan sumber pembasahan permukaan tanah. Jika tanah dapat menyuplai air dengan cepat yang memenuhi kebutuhan evaporasi, maka evaporasi dari tanah ditentukan hanya oleh kondisi meteorologi. Akan tetapi, bila interval antara hujan dan irigasi cukup lama dan kemampuan tanah mnegalirkan lengas ke dekat permukaan tanah kecil, maka kandungan air di lapisan topsoil meturun dan menyebabkan permukaan tanah menjadi kering. Pada lingkungan dimana air terbatas, maka jumlah air tersedia menjadi faktor pembatas. Berkurannya supplai air ke permukaan tanah menyebabkan evaporasi menurun drastis. Proses ini mungkin akan terjadi dalam beberapa hari. f. Presipitasi atau dapat juga disebut sebagai proses terjadinya hujan, Faktor utama penyebab besarnya debit sungai adalah hujan, intensitas hujan, luas daerah hujan dan lama waktu hujan. Intensitas hujan berubah dengan lama waktu hujannya. Semakin lama waktu hujannya, semakin berkurang deras rata-rata hujannya.

Anda mungkin juga menyukai