Pada saat menjalankan praktikum, mahasiswa diharuskan memakai jas praktikum dan membawa perlengkapan yang diperlukan pada saat praktikum (serbet dan perlengkapan lainnya). Sebelum mulai dan sesudah selesai menjalankan praktikum mahasiswa harus membersihkan semua alat-alat dan sisa bahan yang telah digunakan dan yang tidak dipakai lagi harus dibuang ketempat yang disediakan dan diharuskan membawa serbet.
Bagi mahasiswa yang merusak atau menghilangkan alat-alat harus melapor pada asisten dan harus mengganti alat yang dirusakkan atau dihilangkan (paling lambat pada praktikum berikutnya). Mahasiswa yang tidak dapat hadir untuk menjalankan praktikum diharuskan untuk memberikan keterangan dari orang tua/wali atau dokter, yang menerangkan sebab ketidakhadirannya. Mahasiswa yang sampai 3 kali berturut-turut tidak hadir tanpa keterangan apaapa dianggap mengundurkan diri dan namanya akan dicoret dari daftar.
Mahasiswa wajib mengumpulkan jurnal sebelum tes dilaksanakan. Testing akan diberikan setiap kali praktikum baik sebelum (pre test) ataupun sesudahnya (post test). Mahasiswa membuat laporan sementara setiap kali setelah praktikum berakhir (perkelompok) Mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti ujian responsi apabila belum lengkap mengumpulkan laporan praktikum.
P-1. MEMBUAT KAJIAN LITERATUR Tujuan: Mahasiswa mampu dalam membuat kajian literatur terkait aspek formulasi Tugas sebelum praktikum: membawa buku-buku literatur yang diperlukan untuk kajian literatur
Materi
Buatlah kajian literatur pembuatan salep mata yang mengandung zat aktif sulfasetamida
3. Kajian Formulasi a. Penyimpanan sediaan dan dosis pemakaian sediaan b. Perhitungan penimbangan bahan c. Cara pembuatan sediaan beserta bobot pada tahapan pembuatan d. Teknik sterilisasi alat dan bahan yang digunakan beserta evaluasi yang dilakukan
P-2. PENCUCIAN DAN STERILISASI KARET, AMPUL, VIAL DAN BOTOL INFUS
Tujuan: mahasiswa dapat memahami dan melakukan pencucian dan sterilisasi karet, ampul, vial, dan botol infus Tugas sebelum praktikum: 1. Setiap kelompok membawa tutup karet (3 vial, 2 botol infus), botol infus (2), dan vial (3)
2. Membuat jurnal: tinjauan pustaka, Metodologi (alat dan bahan), Cara kerja Laporan akhir: warna biru Jurnal dilengkapi dengan lembar pengesahan, hasil percobaan, pembahasan, penutup (kesimpulan, saran), daftar pustaka
2. Buat etiket dan kemasan untuk sediaan (desain dari kelompok masing-masing) 3. Membawa vial (3 buah) untuk masingmasing kelompok
Prosedur kerja:
Hitung tonisitas larutan Dibuat aquadest bebas CO2 Larutkan aminophylinum ke aqua bebas CO2 Masukkan carbo adsorben 0,1% yang telah diaktifkan selama 5-10 menit, gojog merata selama 5 menit, saring Larutan dimasukan dalam vial, tutup dan sterilkan dalam autoclave 120 C selama 20 menit
2. Buat etiket dan kemasan untuk sediaan (desain dari kelompok masing-masing) 3. Membawa botol infus (1 buah) untuk masing-masing kelompok
Prosedur kerja
Cek larutan isotonis atau tidak Lakukan pengerjaan didalam LAF cabinet Didihkan aquadest Larutkan semua bahan ke aquadest panas Gojog larutan dengan carbo adsorben 0,1%, diamkan dan saring hingga jernih
Masukan dalam wadah, tutup kedap Sterilisasi dengan autovlave 121 C selama 15 menit Lakukan pengamatan organoleptis: kejernihan, warna, partikel melayang, kebocoran wadah Beri etiket dan kemasan
P-5.SALEP MATA CHLORAMPHENICOL 1% Tujuan: mahasiswa dapat memahami dan membuat salep mata Tugas sebelum praktikum: 1.Membuat jurnal: studi literatur: formulasi bahan, monografi bahan (rumus molekul, sinononim, pemerian bahan, data kelarutan, inkompatibilitas, penyimpanan, kajian formulasi (penyimpanan sediaan, dosis pemakaian, perhitungan penimbangan),
Sterilisasi, evaluasi sediaan, prosedur kerja 2. Membawa pot salep dan kemasan primer dan sekunder
Prosedur kerja:
Disiapkan semua alat dan bahan Dilakukan sterilisasi alat dan wadah yang digunakan Lelehkan adeps lanae, setil alkohol, vaselin kuning diatas penangas air Diaduk hingga meleleh selama 10 menit sampai dingin Ditambahkan parafin cair sedikit demi sedikit sambil diaduk
Dicampurkan chloramfenicol dengan basis salep Masukan dalam pot steril Diberi label Lakukan evaluasi sediaan: organoleptis (konsistensi, warna, bau), kemasan, kebocoran wadah.
REFERENSI
Agoes, goeswin, 2009, Sediaan Farmasi Steril, ITB, Bandung DepKes, Formularium Nasional, Edisi Kedua, Jakarta DepKes RI, Farmakope Indonesia, Edisi keempat, Jakarta. Duin, CF. Van, 1958, Buku Penuntun Ilmu Resep, Soeroengan, Jakarta Rowe, Raymond, 2006, Handbook of Pharmaceutical Exipients, edisi kelima, USA.
TERIMA KASIH