Anda di halaman 1dari 26

TETANUS

Definisi : Penyakit gangguan neuromuskuler akut berupa trismus,kekakuan yang disebabkan oleh eksotoksin spesifik dari kuman clostridium tetani Sejarah : Asal kata : Tetanos ( Yunani )Regangan Hipocrates : gejala penyakit tetanus pada manusia Kitasato dan Nicolaire (1889) : cl.tetani dan toksinnya dapat diisolasi

Van Behring dan Kitasato (1890) : Imunisasi dan netralisasi toksin dengan anti serum spesifikPencegahan & Pengobatan

Ramon (1925) : Tetanus Toksoid untuk imuni sasi aktif Istilah Tetanus : Lockjaw

Etiologi : Disebabkan oleh Clostridium Tetani bersifat Anaerob murni (drum stick) Kuman berbentuk spora dan dalam suasana Anaerob berubah vegetatif yang memproduk si eksotoksin

Sifat Spora Cl.Tetani : - Tahan hidup bertahun-tahun bila tidak ter kena sinar matahari - Terdapat di tanah dan debu jalanan - Tahan terhadap : zat kimia, antiseptik,pe manasan 1000C,autoclaf 1200C selama 15 20 menit - Dapat ditemukan pada feses manusia, kuda,kucing dan anjing

Patogenesis : Port dentry : macam-macam luka gigitan, Luka tusuk,suntikan dll Spora vegetatif eksotoksin (kuman te tap tinggal di daerah luka,tidak ada penye baran kuman)

Eksotoksin kuman tetanus ada 2 macam : 1. Tetanolysin : Dapat menghancurkan sel darah merah Tidak menimbulkan penyakit tetanus se cara langsung,tetapi meningkatkan kondisi lokal untuk berkembangnya kuman 2. Tetanospasmin : Protein : toksik terhadap sel saraf Toksin ini diabsorbsi oleh end organ dari saraf motorik dan diteruskan sampai sel ganglia dan SSP.Penyebaran toksin melalui darah dan kel limfe

Bila toksin telah mencapai SSP dan terikat dengan sel-sel saraf,toksin tersebut tidak da pat dinetralisir lagi. Saraf yang terpotong berdegenerasi lambat mengabsorbsi,saraf sensorik sama sekali ti dak mengabsorbsi Masa Inkubasi : 3 hari 4 minggu (rata-rata 8 hari ).Beratnya penyakit berhubungan erat dengan masa inkubasi.

Makin pendek masa inkubasinya < 7 hari ma ka makin tinggi angka kematiannya Gejala klinik : Pasien sadar Trismus ( spasme otot-otot Masseter ) Kaku kuduk Opistotonus Perut keras Rhisus Sardonicus ( kekakuan otot wajah ) Kejang

Penyebab kematian Tetanus : Kelelahan otot,infeksi sekunder,gangguan Keseimbangan cairan elektrolit dan ganggu an pernafasan TERAPI : 3 Prinsip terapi tetanus : 1. Mengatasi akibat eksotoksin yang sudah terikat pada SSP

2. Menetralisir toksin yang masih beredar di dalam darah 3. Menghilangkan kuman penyebab Sistem scoring menurut PHILLIPS : Dapat menentukan terapi,prognosa penyakit 4 tolok ukurnya yaitu : Masa inkubasi Lokalisasi infeksi Status imunologi Faktor-faktor yang memberatkan

Derajat Beratnya Penyakit : Ringan (< 9) Sedang ( 9 16) Berat ( > 16 ) Phillips Score : Masa Inkubasi < 48 jam 2 5 hari 3 10 hari 10 14 hari > 14 hari

score 5 4 3 2 1

Lokalisasi Infeksi Internal/umbilikal 5 Leher,kepala,dinding tubuh 4 Proksimal perifer 3 Distal perifer 2 Tidak diketahui 1 Status Imun Tidak ada 10 Mungkin ada/ibu mendapat 8 > 10 th yang lalu 4

< 10 th Proteksi lengkap

2 0

Faktor-faktor yang memberatkan : Peny/trauma yg membahayakan jiwa Peny/trauma yg tdk lgs mbhyk jiwa Peny/trauma yg tdk mbhyk jiwa Trauma/peny ringan ASA grade I

10 8 4 2 1 ____ Jumlah = ..

Progresivitas penyakit dan reaksi terhadap terapi dapat diukur pada gejala klinis yang timbul,seperti : Beratnya kekakuan,frekwensi kejang,suhu dan pernafasan ( Penilaian dilakukan setiap 12 jam )

Obat yang diberikan : - Spasme otot : Phenobarbital,Chlor promazin,diazepam - Tetanus berat : Paralisis total dari otot (kurarisasi) dengan me ngambil alih pernafas an ( Respirator ) - Spasme Laryng : Tracheostomy untuk mengatasi gangguan pernafasan

Perawatan pasien Tetanus : 1. Ruang yang tenang dan dilindungi dari rangsang visuil,pendengaran dan peraba an 2. Observasi ketat : jalan nafas,decubitus, pengosongan buli-buli 3. Fisioterapi paru dan anggota gerak 4. Kontrol keseimbangan cairan & elektrolit 5. Pemberian nutrisi :parenteral dan enteral

6. Oksigenisasi hiperbarik : alat khusus komplikasi edema paru & intoksikasi O2 Netralisasi toksin yang masih beredar : ATS (Anti Tetanus Serum ) : 100.000 iu Diberikan : - Hari I : 40.000 iu (iv/im) - Hari II : 40.000 iu (iv/im) - Hari III : 20.000 iu (iv/im)

Pemberian ATS hati-hati dengan reaksi aler gi dan diberi Human Tetanus Immunoglobu lin : 3000 6000 unit Menghilangkan kuman penyebab : - Perawatan thd luka sbg sumber infeksi berupa eksisi luka,pencucian luka (H2O2) dan pemakaian antimikroba - Kuman penyebab terus memproduksi ek sotoksin yang dapat dihentikan dengan menghilangkan kuman penyebab

Antibiotika yang masih dianjurkan dan efektif untuk membunuh cl.tetani adalah : Penisilin (dosis : 3 X 1,5 juta iu/hr) Pemakaian metronidazole : 3 X 1 gr/hr Pencegahan penyakit Tetanus : 1. Perawatan luka yang adekwat 2. Imunisasi aktif dan pasif Imunisasi Aktif : (Toksoid) Merangsang tubuh membentuk antibodi

Imunisasi pasif :(ATS / Hypertet) Memberikan serum yang mengandung anti toksin : - Heterologus antitoxin (ATS) - Homologus antitoksin (hypertet)

Berdasarkan riwayat imunitas & jenis luka, Cara pemberian ATS & serum sbb : Imunisasi sebelumnya Luka Bersih TT ATS Tdk ada/tdk pasti ya tdk * 1 X DPT ya tdk * 2 X DPT ya tdk* 3 X DPT/lebih tdk^ tdk^

luka kotor TT ATS ya ya ya ya ya ya tdk+ ya

Ket : * serum imunisasi harus lengkap ^ kec booster terakhir sdh 10 th yang lalu/lebih + kec booster terakhir sdh 5 th yang lalu/lebih ATS : 1500 iu im,cara pemberian di skin test dahulu Hypertet : 250 iu im

Tidak perlu ragu pemberian ATS bersamaan Toksoid asal diberikan secara terpisah Prognosa : Faktor-faktor yang mempengaruhi mortalitas pasien Tetanus: 1. Masa inkubasi : wkt terjadinya perlukaan sampai timbulnya gejala klinis yang perta ma 2. Periode onset : wkt dari timbulnya gejala klinis yang pertama sampai timbul kejang

3. Keterlambatan berobat 4. Fokus infeksi 5. Penyakit lain yang menyertai 6. Beratnya penyakit dan komplikasi

Anda mungkin juga menyukai