Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KOMUNIKASI DAN KONSELING

KONSEP DASAR KOMUNIKASI

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NUSANTARA KUPANG 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Komunikasi merupakan hal terpenting dalam kehidupan. Komunikasi dibuat untuk menyebarluaskan pesan kepada publik, mempengaruhi khalayak dan menggambarkan kebudayaan pada masyarakat. Hal ini membuat media menjadi bagian dari salah satu institusi yang kuat di masyarakat. Untuk memenuhi kebutuhan berinteraksi yang bersifat antarpribadi, dipenuhi melalui kegiatan komunikasi interpersonal atau antarpribadi. Sedangkan kebutuhan untuk berkomunikasi secara publik dengan orang banyak, dipenuhi melalui aktivitas komunikasi massa. Dengan demikian komunikasi menjadi unsur penting dalam berlangsungnya kehidupan suatu masyarakat. Selain merupakan kebutuhan, aktivitas komunikasi sekaligus merupakan unsur pembentuk suatu masyarakat. Sebab tidak mungkin manusia hidup di suatu lingkungan tanpa berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi massa adalah proses penyampaian informasi kepada khalayak massa dengan menggunakan saluran-saluran media massa. Jadi komunikasi massa tidak sama dengan media massa. Media massa hanyalah salah satu faktor yang membentuk proses komunikasi massa tersebut, yaitu sebagai alat atau saluran. Iklan merupakan berita pesanan untuk mendorong, membujuk orang agar tertarik pada barang yang ditawarkan. Secara garis besar iklan dibagi menjadi dua, yang pertama iklan komersil yaitu iklan yang bertujuan untuk meningkatkan pemasaran suatu produk dan jasa. Yang kedua iklan non komersil yaitu bagian dari kampanye sosial dengan tujuan mengajak, menghimbau atau menyampaikan gagasan demi kepentingan umum. Iklan non komersil lebih dikenal dengan iklan layanan masyarakat. B. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu : Untuk mengetahui tentang komunikasi kesehatan. Untuk mengetahui unsur komunikasi. Untuk mengetahui komponen komunikasi. Untuk mengetahui proses komunikasi. Untuk mengetahui factor-factor yang mempengaruhi komunikasi. Jenis dan bentuk komunikasi.

BAB II PEMBAHASAN KONSEP DASAR KOMUNIKASI A. Pengertian 1. Komunikasi Istilah komunikasi (communication) berasal dari bahasa Latin

communicatus yang artinya berbagi atau menjadi milik bersama. Dengan demikian komunikasi menunjuk pada suatu upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Menurut Effendi (1995) komunikasi itu sendiri bisa diartikan sebagai suatu proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberikan atau untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku baik secara langsung (lisan) maupun tak langsung Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lain (khalayak). (Hovland, Janis dan Kelley : 1953) Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angkaangka dan lain-lain. (Barelson dan Steiner, 1964). Ada pun menurut beberapa ahli : 1.Definisi Hovland, Janis dan Kelley Hovland, Janis dan Kalley seperti yang dikemukakan oleh Forsdale (1981) adalah sosiologi Amerika, mengatakan bahwa, communication is the process by which an individual transmits stimuli (usually verbal) to modify the behavior of other individuals. Dengan kata-kata lain komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain. Pada definisi ini, mereka menganggap komunikasi sebagai suatu proses, bukan sebagai suatu hal.

2.Definisi Forsdale Menurut Louis Forsdale (1981), ahli komunikasi dan pendidikan, communication is the process by which a system is estabilished, maintained and altered by means of shared signals that operate according to rules. Komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan tertentu, sehingga dengan cara ini suatu system dapat didirikan, dipelihara dan diubah. Pada definisi ini komunikasi juga dipandang sebagai suatu proses. Kata signal maksudnya adalah signal yang

Berdasarkan bahwa pengertian komunikasi ini akan digunakan untuk memahami komunikasi organisasi, maka kami berusaha menyusun definisi sendiri sebagai berikut : komunikasi adalah pertukaran pesan verbal maupun nonverbal antara si pengirim dengan si penerima pesan untuk mengubah tingkah laku. Si pengirim pesan dapat berupa seorang individu, kelompok atau organisasi. Begitu juga halnya dengan si penerima pesan dapat berupa seorang anggota organisasi, seorang kepala bagian,pimpinan, kelompok orang dalam organisasi, atau organisasi secara keseluruhan. Istilah proses maksudnya bahwa komunikasi itu berlangsung melalui trahap-tahap tertentu secara terus menerus, berubah-ubah, dan tidak ada henti-hentinya. Proses komunikasi merupakan proses yang timbale balik karena antara si pengirim dan si penerima saling mempengaruhi satu sama lain. Perubahan tingkah laku maksudnya dalam pengertian yang luas yaitu perubahan yang terjadi di dalam diri individu mungkin dalam aspek kognitif, afektif atau psikomotor.

B. Unsur-unsur Komunikasi Komunikasi telah didefinisikan sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia, sehingga untuk terjadinya proses komunikasi minimal terdiri dari 3 unsur yaitu: 1. Pengirimpesan (komunikator). 2. Penerimapesan (komunikan). 3. Pesan itu sendiri. Awal tahun 1960-an, David K. Berlo membuat formula komunikasi yang lebih sederhana yang dikenal dengan SMCR, yaitu: Source (pengirim), Message (pesan), Channel (saluran-media) dan Receiver (penerima).

Komunikator Pengirim pesan (komunikator) adalah manusia berakal budi yang berinisiatif menyampaikan pesan untuk mewujudkan motif komunikasinya. Komunikator dapat dilihat dari jumlahnya terdiri dari: 1. Satu orang. 2. Banyak orang dalam pengertian lebih dari satu orang. 3. Massa. Komunikan Komunikan (penerima pesan) adalah manusia yang berakal budi, kepada siapa pesan komunikator ditujukan. Peran antara komunikator dan komunikan bersifat dinamis, saling bergantian. Dilihat dari jumlah komunikator dan komunikan, maka proses komunikasi dapat terjadi 9 kemungkinan. Pesan Pesan bersifat abstrak. Pesan dapat bersifat konkret maka dapat berupa suara, mimik, gerak-gerik, bahasa lisan, dan bahasa tulisan. Pesan bersifat verbal (verbal communication) antara lain: Oral (komunikasi yang dijalin secara lisan). Written (komunikasi yang dijalin secara tulisan).

Pesan bersifat non verbal (non verbal communication) yaitu: Gestural communication (menggunakan sandi-sandi -> bidang kerahasiaan)

Saluran Komunikasi dan Media Komunikasi Saluran komunikasi merupakan alat yang digunakan untuk memindahkan pesan dari sumber kepada penerima. Terdapat dua cara: Non mediated communication (face to face), secara langsung. Dengan media.

Efek Komunikasi Efek komunikasi diartikan sebagai pengaruh yang ditimbulkan pesan komunikator dalam diri komunikannya. Terdapat tiga tataran pengaruh dalam diri komunikan: Kognitif (seseorang menjadi tahu sesuatu). Afektif (sikap seseorang terbentuk). Konatif (tingkah laku, hal yang membuat seseorang bertindak melakukan sesuatu).

Umpan Balik Umpan balik dapat dimaknai sebagai jawaban komunikan atas pesan komunikator yang disampaikan kepadanya. Pada komunikasi yang dinamis, komunikator dan komunikan terus-menerus saling bertukar peran. C. Komponen Komunikasi Komponen komunikasi hampir sama dengan unsur-unsur komunikasi, yaitu: 1. KomponenKomunikan. Komunikan adalah orang yang menerima pesan. Komunikan bias berupa manyarakat maupun lembaga tertentu yang bertanggung jawab atas peningkatan derajat kesehatan masyarakat. 2. KomponenKomunikator. Komunikator adalah orang atau lembaga yang menyampaikan pesan, misalnya berisikan himbauan untuk melakukan 3M dalam mencegah dan memberantas penyebaran dan perkembangan nyamuk aedes agyphti yang menyebabkan penyakit DBD. 3. KomponenPesan. Pesan adalah pernyataan yang didukung oleh lambang yang mempunyai arti, contohnya biasa berupa slogan tentang hidup sehat dan lain-lain.

4. KomponenUmpan Balik.

Umpan balik merupakan respon yang diberikan oleh komunikan terhadap pesan yang diterimanya. Umpan balik dapat digunakan untuk mengukur besarnya informasi yang diterima dibandingkan dengan yang diterima. 5. Komponen Media Media adalah sarana atau saluran yang mendukung proses penyampaian pesan. Media dimaksud bias berupa media cetak maupun elektronik yang dahulu biasa dilakukan dengan kegiatan penyuluhan.

6. Komponen Efek

Efek adalah dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh pesan . efek atau dampak ialah nilai ketercapaian kita dalam penyanpaian pesan. Nilai baik maupun sebaliknya tergantung cara kita dalam menyampaikan pesan tersebut.

D. Proses Komunikasi Proseskomunikasi adalah bagaimana komunikator menyampaikan pesan kepada komunikannya, sehingga dapat menciptakan suatu persamaan makna antara komunikan dengan komunikatornya. Proseskomunikasi ini bertujuan untuk menciptakan komunikasi yang efektif (sesuai dengan tujuan komunikasi pada umumnya). Proseskomunikasi, banyak melalui perkembangan. Proseskomunikasi dapat terjadi apabila ada interaksi antar manusia dan ada penyampaian pesan untuk mewujudkan motif komunikasi. Tahapanproseskomunikasi adalah sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Penginterpretasian. Penyandian. Pengiriman. Perjalanan. Penerimaan. Penyandian balik. Penginterpretasian.

Penginterprestasian

Hal yang diinterpretasikan adalah motif komunikasi, terjadi dalam diri komunikator. Artinya, proseskomunikasi tahap pertama bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikator berhasil menginterpretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam pesan (masih abstrak). Proses penerjemahan motif komunikasi ke dalam pesan disebut interpreting. Penyandian Tahap ini masih ada dalam komunikator dari pesan yang bersifat abstrak berhasil diwujudkan oleh akal budi manusia ke dalam lambang komunikasi. Tahap ini disebut encoding, akal budi manusia berfungsi sebagai encorder, alat penyandi: merubah pesan abstrak menjadi konkret. Pengiriman Proses ini terjadi ketika komunikator melakukan tindakan komunikasi, mengirim lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniah yang disebut transmitter, alat pengirimpesan. Perjalanan Tahapan ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim hingga pesan diterima oleh komunikan. Penerimaan Tahapan ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan. Penyandian Balik Tahap ini terjadi pada diri komunikan sejak lambang komunikasi diterima melalui peralatan yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya (decoding). Penginterpretasian Tahap ini terjadi pada komunikan, sejak lambang komunikasi berhasil diurai kan dalam bentuk pesan.

Proseskomunikasi dapat dilihat dari beberapa perspektif : 1. Perspektif psikologis. Perspektif ini merupakan tahapankomunikator pada proses encoding, kemudian hasil encoding ditransmisikan kepada komunikan sehingga terjadi komunikasiinterpersonal.

2. Perspektif mekanis. Perspektif ini merupakan tahapan disaat komunikator mentransfer pesan dengan bahasa verbal/non verbal. Komunikasi ini dibedakan : 1. Proseskomunikasi primer. Proseskomunikasi primer adalah penyampaian pikiran oleh komunikator kepada komunikan menggunakan lambang sebagai media. 2. Proseskomunikasi sekunder. Merupakan penyampaian pesan dengan menggunakan alat setelah memakai lambang sebagai media pertama. 3. Proseskomunikasi linier. Penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal. 4. Proseskomunikasi sirkular. Terjadinya feedback atau umpan balik dari komunikan ke komunikator. Kesimpulan adanya proseskomunikasi: 1. 2. 3. 4. 5. Komunikasi bersifat dinamis. Tahapanproseskomunikasi bermanfaat untuk analisis. Proseskomunikasi dapat terhenti setiap saat. Pesankomunikasi tidak harus diterima. Tindak komunikasi merupakan indikasi komunikasi.

E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Komunikasi sering mengalami gangguan sehingga proseskomunikasi tidak seperti yang diharapkan. Banyak hal yang dapat mempengaruhi komunikasi diantaranya : 1. Latar belakang budaya.

Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga semakin sama latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi semakin efektif. 2. Ikatan kelompok atau group. Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan. 3. Harapan. Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan yang diharapkan. 4. Pendidikan. Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan yang disampaikan. 5. Situasi. Perilakumanusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi. Faktor situasi ini adalah: 1. Faktor ekologis (iklim atau kondisi alam). 2. Faktor rancangan dan arsitektural (penaataan ruang). 3. Faktor temporal, misal keadaan emosi. 4. Suasana perilaku, misal cara berpakaian dan cara berbicara. 5. Teknologi. 6. Faktor sosial, mencakup sistem peran, struktur sosial dan karakteristik sosial individu.

7. Lingkungan psikososial yaitu persepsi seseorang terhadap lingkungannya. 8. Stimuli yang mendorong dan memperteguh perilaku.

F. Jenis dan Bentuk Komunikasi 1. Jenis Komunikasi Ada 3 jenis komunikasi :

Komunikasi massa Komunikasi intrapersonal (dalam diri seseorang) Komunikasi interpersonal, termasuk didalamnya komunikasi :

Antara dua orang (face to face) Antar tiga orang atau lebih (komunikasi kelompok/grup kecil maksimal 10 orang). 2. Bentuk Komunikasi

A. Komunikasi intrapesonal Komunikasi intrapersonal merupakan komunikasi dengan diri sendiri dengan tujuan untuk berfikir,melakukan penalaran,menganalisis dan merenung. Adapun pengertian lain menurut para ahli tentang pengertian komunikasi intrapersonal atau komunikasi antar pribadi merupakan komunikasi yang berlangsung dalam diri seseorang.orang itu berperan baik sebagai komunikator maupun sebagai komunikan. Adapula pengertian komunikasi intrapersonal adalah suatu proses pengolahan informasi , meliputi sensasi , persepsi , memori , dan berfikir. B. Komunikasi Antarpersonal Komunikasi antarpersonal adalah proses pengiriman dan penerimaan pesanpesan antara dua orang atau diantara sekelompok kecil orang-orang dengan beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika. C. Komunikasi kelompok o Komunikasi Dalam Kelompok Besar Komunikasi dalam kelompok besar (large group,massa atau macro group) Tidaklah slalu sama dengan komunikasi dalam kelompok kecil meskipun setiap kelompok besar pasti terdiri atas beberapa kelompok kecil.hal ini antara lain dikarenakan beberapa hal sbb; a. Komunikasi dalam kelompok besar jumlahnya yang besar (ratusan atau ribuan orang) di mana dalam suatu situasi komunikasi yang sedang

berlangsung hampir tidak terdapat kesempatan untuk memberikan tanggapan secara verbal dan personal karna sedikit sekali

kemungkinannya bagi komunikator untuk bertannya jawab. b. Situasi dialogis hampir tidak ada c. Sebaiknya pembicara senantiasa perlu lebih fokus dalam arah pembicaraannya sehingga pendengar akan dapat mudah mencerna pesan pembicara. o Komunikasi kelompok kecil. Komunikasi kelompok kecil adalah sekumpulan perorangan yang relative kecil yang masing-masing dihubungkan oleh beberapa tujuan yang sama dan mempunyai derajat organisasi tertentu diantara mereka. Contoh : komunikasi antar manager dengan sekumpulan karyawan

D. Komunikasi massa Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi secara institusional dan teknologis dari sebagian besar aliran pesan yang dimiliki bersama secara berkelanjutan dalam masyarakat-masyarakat industrial. Salah satu contoh misalnya Jenis dan Bentuk Komunikasi tarapeutik : Mendengar dengan penuh perhatian Usaha bidan mengerti pasien dengan cara mendengarkan masalah yang disampaikan pasien. Sikap bidan : pandangan ke pasien, tidak menyilangkan kaki dan tangan, menghindari gerakan yang tidak perlu, tubuh condong ke arah pasien. Menunjukkan penerimaan Mendukung dan menerima informasi dengan tingkah laku yang menunjukkan ketertarikan dan tidak menilai. Sikap bidan : mendengarkan tanpa memutuskan pembicaraan, memberikan umpan balik verbal.

Menanyakan pertanyaan yg berkaitan Tujuan : mendapatkan informasi yang spesifik mengenai masalah yang disampaikan pasien. Mengulang ucapan pasien dengan kata-kata Pemberian feedback dilakukan setelah bidan melakukan pengulangan kembali kata kata pasien. Mengklarifikasi Tujuan : untuk menyamakan pengertian. Memfokuskan Untuk membatasi bahan pembicaraan sehingga percakapan lebih spesifik dan dimengerti. Menyatakan hasil observasi Bidan memberikan umpan balik pada pasien dengan menyatakan hasil pengamatannya sehingga pasien dapat menguraikan apakah pesannya diterima atau tidak.

Menawarkan informasi Memberi tambahan informasi merupakan tindakan penyuluhan kesehatan untuk pasien. Diam Memberikan kesempatan pada bidan untuk mengorganisasikan pikiran dan memproses informasi. Meringkas Pengulangan ide utama yang telah dikomunikasikan secara singkat. Manfaat : membantu, mengingat topik yang telah dibahas sebelum melanjutkan pembicaraan. Memberikan penghargaan

Teknik ini tidak digunakan untuk menyatakan hal yang baik dan buruk. Menawarkan diri Menyediakan diri Anda tanpa respon bersyarat atau respon yang diharapkan; Memberi kesempatan kepada pasien untuk memulai pembicaraan; Memberi kesempatan kepada pasien untuk berinisiatif dalam memilih topik pembicaraan. Menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan Tujuan dari menganjurkan untuk meneruskan pembicaraan antara lain adalah untuk : 1) Memberi kesempatan pasien untuk mengarahkan seluruh pembicaraan, menafsirkan diskusi, bidan mengikuti apa yg sedang dibicarakan selanjutnya. 2) Menempatkan kejadian dan waktu secara berurutan. 3) Menguraikan kejadian secara teratur akan membantu bidan dan pasien untuk melihat dalam suatu perspektif. 4) Menemukan pola kesukaran interpersonal klien. Menganjurkan klien untuk menguraikan persepsi Bidan harus dapat melihat segala sesuatu dari perpektif pasien. Perenungan Memberikan kesempatan untuk mengemukakan dan menerima ide serta perasaannya sebagai bagian dari dirinya sendiri.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan Kerjasama lembaga kesehatan dan elemen masyarakat sangat mempengruhi ketercapaian penyampaian informasi kesehatan. Komunikasi kesehatan hendaknya memenuhi unsur komunikasi itu sendiri, seperti lembaga kesehatan sebagai komunikator, masyarakat sebagai komunikan, internet maupun media cetak tan elektronik sebagai media dalam penyampaian pesan, pesan yang ingin disampaikan dan perubahan setelah disampaikan pesan sebagai efek positif.

Komunikasi dalam kesehatan hendaknya selalu mengalami perubahan seiring perubahan lingkungan dan disesuaikan dengan keadaan masyarakat dan pelaku atau komunikator hendaknya lebih variatif dan inovatif dalam penyampaian pesan informasi kesehatan.

B. Saran

C. Refrensi http://fikiwarobay.blogspot.com/2012/04/bentuk-bentuk-komunikasi.html http://midwifescience.wordpress.com/2012/10/15/pengantar-komunikasikebidanan/ http://bian-biangkerok69.blogspot.com/2010/03/komunikasi-kebidanan.html http://www.lusa.web.id/proses-komunikasi/ http://neozonk.wordpress.com/2012/09/19/bentuk-bentuk-komunikasi/ http://www.lusa.web.id/faktor-yang-mempengaruhi-komunikasi/ http://penerbitsalemba.com/v2/product/view/614 http://www.lusa.web.id/tag/umpan-balik/ http://www.lusa.web.id/komponen-komunikasi/ http://www.lusa.web.id/unsur-unsur-komunikasi/ http://www.lusa.web.id/proses-komunikasi/

Anda mungkin juga menyukai