Gaya adalah
suatu sebab yang mengakibatkan benda diam jadi bergerak atau benda bergerak menjadi diam. Konstruksi dalam teknik sipil pada umumnya diam walaupun menerima gaya, hal ini berarti konstruksi dalam keadaan setimbang ( akasi = reaksi ). Cth :
EV = 0 P + W1 + W2 = R (Aksi)
= Bangunan atas + Bangunan Bawah ; aksi = reaksi dan setimbang Gaya Reaksi = Daya dukung tanah
Gaya aksi
K = -R atau K+R = 0
a. Beban Terpusat;
N, Ton, Kg, gr, dll Contoh ;Kolom pada pondasi
Beban ini biasa disimbolkan P atau F dengan satuan N atau kN (satuan SI)
Beban terpusat adalah suatu beban yang disebabkan oleh gaya yang bekerja pada satu titik.
b. Beban garis.
N/m, T/m, Kg/m, gr/cm, dll Bbn tembok/dinding sepanjang pondasi
Beban garis adalah gaya yang bekerja tiap meter panjang pada suatu bidang tertentu.
Berat lantai beton terhadap balok profil merupakan beban garis yang sama besar (merata).
3. SIFAT-SIFAT GAYA:
Gaya ditentukan oleh besar, arah & titik tangkapnya 1.Besar ditentukan oleh suatu bilangan 2.Arah ditentukan grs kerja & di ujung gaya 3.T. Tangkap ditentukan koordinat / ltk ttk tersebut
5 kg
5 kg
P a O
Garis kerja O
P a
Garis kerja
VEKTOR ; Ditentukan oleh besar, arah & ttk tangkap Seperti : gaya (P), Kecepatan (V), percepatan (a) dsb.
SKALAR ; Ditentukan oleh besarnya saja Seperti : panjang (l) , massa (m), waktu (t) , suhu ( T) dsb.
Ket : Alat pengukur gaya akan menunjukkan angka sama, walaupun tali diatas diperpanjang. Namun jika tali dibawah alat pengkur gaya, diperpanjang angkanya akan berbeda.
EFV = 0 RA = RB = 1/2P RA + RB = P
RA = 1/3 L RB = 2/3 RA + RB = P
Kesimpulan 1 : Jika gaya dipindahkan sepanjang garis kerjanya akan memberi pengaruh yang sama pada konstruksi Kesimpulan 2 : Jika gaya dipindahkan sejajar garis kerjanya akan memberi pengaruh yang berbeda pada konstruksi
5.RESULTANTE GAYA :
Gambar ; Beberapa gaya konkuren Beberapa gaya tersebut melalui suatu titik yang sama satu dengan yang lain sehingga gaya-gaya itu disebut Gaya konkuren. Resultante adalah penjumlahan gaya untuk mencari sebuah gaya pengganti equivalen, yang memberi pengaruh = pada sebuah benda.
5.1 Gaya gaya yang melalui satu garis kerja. Cth : skala gaya 20N = 1Cm
- Cara grafis (pakai skala) Makin besar perbandingan (semakin kecil skala),maka makin besar kemungkinan salah. * Besar R (resultante gaya) adalah dari titik A (awal) ke titik B R1 = 4,5 x 20 = 90N R2 = 4 x 20 = 80N
F2
0 1 5 kN 2 10 kN
R
A
Metode Grafis
a. Metode Jajaran Genjang
F1
1 2 5 kN 10 kN
F2 R
A
F1 R
F2 F1
Metode Analitis Metode Analitis didasarkan pada hukum sinus dan hukum cosinus segitiga. Hukum sinus untuk segitiga sembarang sebagai berikut :
dan Hukum cosinus adalah :
c2 = a2 + b2 2ab cos g
Aplikasi hukum cosinus untuk menghitung besar resultan dua buah gaya konkuren adalah :
atau
Maka :
Contoh Soal - 1
Hitung besar dan arah Resultan gaya-gaya pada gambar berikut ini dengan cara analitis :
Penyelesaian : Besar resultan gaya-gaya tersebut : R2 = F12 + F22 + 2F1 F2 cos f = 5002 + 8002 + 2.500.800 cos (180 o-56o) R = 665,32 lb 2959,34 N Arah resultan R terhadap gaya F1 adalah :
= = 85,46o
Contoh Soal -2
Hitung besar dan arah Resultan gaya-gaya yang bekerja pada braket berikut ini dengan metode analitis :
Penyelesaian : Besar resultan gaya-gaya tersebut : R2 = F12 + F22 + 2F1 F2 cos f = 9002 + 6002 + 2.900.600 cos 40o R = 1413,3 N Arah resultan R terhadap gaya F1 adalah :
Hitung besar resultan dan arah dari resultan tersebut terhadap sumbu x pada gambar di bawah ini dengan cara grafis dan Cara ANALITIS :
a. Metode Jajaran Genjang;
(1. )
(2. )
(3. )
(4. )