Anda di halaman 1dari 27

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Kelenjar hipofisis medula kelenjar yang sangat penting bagi tubuh manusia, kelenjar ini mnegatur fungsi dari kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, ovarium dan testis, kontrol laktasi, kontraksi uterine sewaktu melahirkan dan tumbuh kembang yang linear, dan mengatur osmolalitas dan volume dari cairan intravascular dengan memelihara resorpsi cairan di ginjal. Kelenjar hipofisis terletak pada sella turcica, pada konvavitas berbentuk sadel dari tulang sphenoid. Superior dari kelenjar hipofisis terdapat diaphragma sella, yang merupakan perluasaan secara transversal dari duramater dimana tungkai hipofisis menembusnya. Diatas diaphragma ini terletak nervus optikus, chiasma dan traktus. Pada dinding lateral dari sella terdapat dinding medial dari sinus kavernosus yang berisi N , !, ! , !",!# dab $.karotis interna. Kelenjar hipofisis terdiri dari # lobus, lobus anterior dan lobus posterior, pada lobus anterior kelenjar ini terdapat % type sel yang memproduksi & hormon peptida. Sedangkan pada lobus posterior dilepaskan # macam hormon peptida. Sekresi hormon pada adenohipofisis diatur oleh hypothalamus dan oleh umpan balik negatif dari target organ. Sedangkan pada nuerohipofisis vassopresin '$D() dan o*ytocin diproduksi oleh hypothalamus lalu dibawa dan ditimbun untuk akhirnya dilepaskan dari hipofisis. +erbagai faktor dari hypothalamus mempengaruhi lebih dari satu type sel pada lobus anterior dan mempengaruhi sekresi lebih dari satu macam hormon lobus anterior, miss ,-( akan merangsang produksi ,S( juga merangsang pelepasan prolactin. ,umor pada kelenjar ini akan memberikan gejala oleh karena adanya efek masa atau gangguan produksi hormon pada penderitanya. .valuasi endokrin diperlukan untuk mengkonfirmasi ada atau tidak adanya suatu endokrinopathy yang akan menolong menetapkan etiologinya ( Dr skandar /apardi, #00#). Sekitar "01 dari seluruh tumor intrakranial merupakan tumor hipofisis, terutama terdapat pada usia #02%0 tahun, dengan insiden yang seimbang pada lakilaki dan wanita. $denoma hipofisis terutama timbul pada lobus anterior hipofisis, pada lobus posterior 'neurohipofisis) jarang terjadi, tumor ini biasanya jinak ( Dr skandar /apardi, #00#). Pemeriksaan sistem endokrin diperlukan untuk memastikan ada atau tidak adanya suatu kerusakan sistem endokrin yang akan membantu menetapkan etiologinya. Pasien
1

dengan adenoma hipofisis fungsionil menunjukkan adanya beberapa problem dan diagnostik dan penatalaksanaannya, apakah pasien akan diterapi dengan obat2obatan saja atau operasi seperti halnya pada adenoma non fungsionil. /uga harus dipertimbangkan faktor2faktor usia, kondisi kesehatan dan ukuran tumor sebelum memilih terapi yang diinginkan. Dalam penatalaksanaan pasien ini penting harus diperhatikan follow up yang ketat terhadap kemungkinan timbulnya rekurensi dari tumornya. 1.2 Tujuan Tujuan Umum 3ahasiswa dapat mengetahui dan melakukan askep klien dengan tumor hipofisis posterior Tujuan Khusus a. 3engetahui anatomi fisiologi dari hipofisis b. 3engetahui definisi tumor hipofisis posterior c. 3engetahui etiologi tumor hipofisis posterior d. 3engetahui patofisiologi dari tumor hipofisis posterior e. 3enyebutkan manifestasi klinis tumor hipofisis posterior f. 3engetahui pemeriksaan diagnostik tumor hipofisis posterior g. 3engetahui penatalaksanaan klien dengan tumor hipofisis posterior h. 3engetahui komplikasi dari tumor hipofisis posterior i. 3engetahui prognosis klien dengan tumor hipofisis posterior j. 3ampu memberikan asuhan keperawatan pada pasien dengan tumor hipofisis posterior secara komprehensif

BAB II TINJAUAN PU TAKA


2.1 Anat!m" #"s"!l!g"
2

(ipofisis adalah sebuah kelenjar endokrin yang menghasilkan sejumlah hormon dengan fungsi penting dalam mengatur metabolisme, pertumbuhan, dan reproduksi. (ipofisis, yang terletak pada dasar otak, panjangnya sekitar " cm, lebar "2",% cm, dan tebal 0,% cm. +eratnya sekitar 0,% gr pada pria dan sedikit lebih pada wanita. ,erdapat hubungan neural dan vaskular dengan otak yang memberinya peran kunci dalm pengaruh2 mempengaruhi antara sistem saraf dan sitem endokrin. Dua subdivisi utama dari kelenjar adalahneurohipofisis 'lobus posterior), yang berkembang sebagai penumbuhan ke bawah dari diensephalon otak, dan adenohipofisis 'lobus anterior), yang berkembang berupa evaginasi dari atap faring embrional '4ui5 carlos jun6ueira, #007)

8ambar "9 Kelenjar Pituitary 'http9::www.becomehealthynow.com) 2.1.1 Pars $"stal"s Pars distalis atau lobus anterior terdiri atas korda atau kelompok tidak teratur sel2sel kelenjar. Stroma kelenjar tidak banyak. Sedikit jaringan ikat yang menyertai arteri hipofiseal superior dan vena porta masuk kedalam lobus anterior dan korda sel2 sel parenkim dikelilingi serat2serat retrikuler halus. Sel2sel kelenjar secara tradisional digolongkan sebagai kromofilik atau kromofobik berdasarkan keasaman, atau tiadanya afinitas terhadap pewarna yang umum dipakai sebagai pulasan rutin bagi sediaan histologik. Sel2sel kromoifilik disebut sebagai asidofil atau basofil sesuai pewarnaan asam atau basa.
3

a. As"$!%"l $sidofil paling banyak dibagian posterolateral lobus anterior. Sitoplasmanya dapat dipulas dengan eosin dan pewarna asam lain dan granulnya cukup besar untuk dilihat dengan mikroskop cahaya. Somatotrof $sidofil mengandung banyak sekali granul bulat berdiameter ;002;%0 nm disebut somatotrof atau sel S,(. Sel ini adalah jenis sel yang paling banyak dijumpai dalam lobus anterior hipofisis. Somatotrof mensekresi hormon somatotropin 'growth hormone), sebuah protein dengan berat molekul sekitar ##.000. penggetahannya dirangsang oleh 8(-< 'growth hormone releasing factor) yang dihasilkan oleh neuron2neuron dalam hipotalamus dan dibawa kelobus anterior hipofisis melalui sistem hipofisea2portal. Penggetahan dihambat oleh neuro hormon lain yaitu somatostatin. <ungsi growth hormone yaitu mempengaruhi langsung sel2 sel tubuh tanpa melalui target organ= mengontrol pertumbuhan linier bersama hormon tiroid, insulin dan seks hormon. 3ammotrof /enis asidofil kedua, yaitu mammotrof atau laktotrof, cenderung tersebar satu2satu dalam lobus anterior daripada dalam kelompok atau korda. 3ereka menghasilkan hormon laktogenik prolaktin, sebuah protein dengan berat molekul #;.000 yang meningkatkan perkembangan kelenjar mamma selama kehamilan dan kemudian laktasi. <ungsi prolaktin adalah memungkinkan terjadinya perkembangan kelenjar mammae maupun produksi $S .

&. Bas!%"l
4

+asofil hipofisis anterior tidak mudah diidentifikasi dalm sediaan yang dipulas dengan hematoksilin eosin, namun jelas terpulas dengan biru anilin dari pulasan trikrom malory. ,irotrof ,irotrof umumnya terdapat dibagian anteromedia dari lobus anterior dan merupakan sekitar "%1 dari sel2sel adenohipofisis. Pada mikrograf elektron, granul sekresinya berdiameter ">02"&0 nm, yaitu terkecil dalam jenis sel apapaun di kelenjar ini. 3ereka umumnya terdapat ditepian sel. ,irotrof mensekresi ,S(, juga disebut tirotrofin, sebuah glikoprotein dengan berat molekul #?.000. <ungsi ,S( adalah mempengaruhi kelenjar tiroid dalam menghasilkan tetraiodo tironin ',>) dan triodo tironin ',;), yang penting dalam mengontrol kecepatan beberapa reaksi kimia dalm tubuh. Kortikotrof Kortikotrof tersebar luas di dalam bagian antero medial pars distalis dan sejumlah kecil sedikit memasuki lobus neural. Kortikotrof menggetahkan adrenokortikotrofin hormon '$@,(), juga disebut kortikotrofin, sebuah peptida kecil dengan berat molekul >.%00, terdiri atas ;A asam amino. <ungsi $@,( adalah merangsang biosintesa beberapa steroid hormon kelenjar korteks adrenal, khususnya yang berhubungan dengan metabolisme glokusa, priBotein dan lemak. 8onadotrof 8ranul sekresi di dalam sel yang sama, sangat bervariasi ukurannya, dari diameter #00 sampai >00 nm. 8onadotrof menggetahkan hormon <S( dan 4(., keduanya glikoprotein berberat molekul sekitar ;0.000. <ungsi <S( yaitu meangsang perkembangan folikel dalam ovarium sebagai persiapan ovulasi, berperan penting dalam mengawali spermatogenesis. <ungsi 4( yaitu untuk perkembanga korpus luteum, merangsang produksi hormon steroid oleh sel2sel intersisial ovarium dan testis.

2.1.2

Pars Interme$"a Sel2sel pars intermedia adalah sel2sel epitelial poligonal besar, yang

mengandung banyak mitokondria dan memiliki retikulum endoplasma yang berkembang baik dan sebuah kompleks 8olgi mencolok. +anyak granul sekresi berdiameter #002#%0 nm tersebar di dalam sitoplasma. Pada mamalia, efek hormon ini umumnya tidak terdeteksi namun ia memang menginduksi pembuatan melanin dalam sel2sel melanoma pada biakan jaringan dan pemberian hormon ini kepada manusia selama beberapa hari dapat mengakibatkan sedikit menggelapnya kulit.

2.1.'

Pars Tu&eral"s Pars tuberalis 'pars infundibularis) merupakan lapis tipis mengelilingi tangkai

hipofisis. ,ebalnya hanya #%2&0 Cm dan bagian paling tebalnya terdapat pada aspek anteriornya. a sering tidak dijumpai pada beberapa tempat dipermukaan posterior tangkai hipofisis. Sel2sel utamanya berukuran "#2"? Cm dan berbentuk kuboid atau kolumnar rendah. <ungsi pars tubelaris masih belum diketahui.

2.1.(

Neur!h")!%"s"s Pars nervosa atau neurohipofisis terdiri atas eminentia mediana dari tuber

cinereum, tangkai infundibularis dan proses infundibularis 'lobus posterior). Susunannya tak dapat dibahas secara tuntas tanpa memasukkan badan2badan sel yang terletak diluar batas2batasnya. +adan2badan sel itu terdapat di nukleus supraoptikus yang terletak di atas dan lateral dari chiasma optikus, dan di nukleus paraventrikular pada tingkat yang lebih tinggi pada dinding lateral ventrikel ketiga. Kedua hormon lobus neural adalah oksitosin dan vasopressin agrinin '$D(). Sasaran utama oksitosin adalah miometrium uterus hamil. Konsentrasinya dalam darah meningkat selama tahap lanjut partusdan diduga berperan bermakna dalam kelahiran, merangsang
6

kontraksi otot polos uterus, memeras keluar susu dari kelenjar mama laktasi. Sasaran utama vasopressin arginin '$D() adalah duktus koligen ginjal. !asopressin yang beredar terikat pada reseptor spesifik pada membran basolateral dari sel pelapis tubulus kontortus distalis dan duktus koligen dan merangsang aktivitasn $3P siklik. (al ini memungkinkan difusi air dari lumen tubulus melawan gradien konsentrasi ke interstisium, jadi mengurangi volume urine dan meningkatkan konsentrasinya.

2.2 De%"n"s" Sel tumor adalah sel tubuh kita sendiri yang mengalami perubahan 'transformasi) sehingga bentuk, sifat dan kinetikanya berubah, sehingga tumbuhnya menjadi autonom, liar, tidak terkendali dan terlepas dari koordinasi pertumbuhan normal. ',annock, "AA#)

8ambar #9 Neoplasma ',annock, "AA#) ,umor (ipofisis Posterior adalah pertumbuhan abnormal sel2sel hipofisis dalam kelenjar pituitary bagian posterior. ,umor hipofisis, serta lesi lain di daerah turcica sella, relatif umum. Prevalensi lesi hipofisis tampak secara klinis diperkirakan terdiri dari sekitar "01 dari semua lesi intrakranial, sedangkan tumor hipofisis insidentil yang terdeteksi pada sekitar ""1 dari individu di otopsi. Selain itu, @, scan dan 3dilakukan untuk gangguan yang tidak terkait dengan penyakit hipofisis menemukan nomor yang sama dari lesi hipofisis, yang sebagian besar kurang dari " cm.

,umor hipofisis 'dan massa Sellar lainnya) mengakibatkan morbiditas dengan menghadirkan dengan gejala neurologis dan tanda2tanda, oleh hypopituitarism, atau kelebihan hormon. ,umor adenoma hipofisis yang hampir selalu jinak. karsinoma hipofisis telah dilaporkan terdiri dari sekitar 0,%1 dari tumor hipofisis, meskipun yang belum pengalaman kami, setelah melihat hanya satu karsinoma di lebih dari &00 tumor. 'www.endocrinolog.com:clinicalDpituitaryDtumors).

2. ' Et"!l!g"
a. Kerja larut malam

(ormon melatonin yang menjadi pencegah terjadinya tumor umumnya diproduksi pada malam hari. Shift malam tentu akan membuat orang berusaha terjaga pada saat bekerja. (al itulah yang membuat orang tidak cukup tidur, sehingga sistem kekebalan tubuh mudah diserang dan kehilangan kekuatan untuk menangkal sel2sel tumor yang mengancam. 3elatonin berfungsi untuk mencegah kanker. Sehingga jika produksi melatonin berkurang, risiko kanker lebih tinggi. <akta menyebutkan bahwa kerja malam meningkatkan &01 risiko tumor ganas. Selama ini diketahui sinar lampu dan sisa hasil pembakaran menjadi faktor yang mempermudah seseorang terserang tumor. Pada saat tidur, kadar sel2sel pembunuh alami dalam darah sangat tinggi. ni adalah sel penguat daya tahan tubuh, termasuk dari serangan sel tumor atau kanker.
b.

nfeksi : peradangan dan kecelakaan menyebabkan kelenjar ataupun sel2sel pituitary mengalami gangguan,

c. 3etastasis atau penyebaran dari tumor lain pada pituitary ' jarang terjadi). d. Kebiasaan yang beresikotinggi ' merokok, alcohol)

2. ' Pat!%"s"!l!g" Eang paling umum dan diterima sebagai penyebab tumor hipofisis posterior adalah kelainan intrinsik dalam kelenjar itu sendiri. Selain itu penyebab tumor hipofisis
8

posterior yaitu metastase tumor lain di hipofisis posterior, peradangan, alkohol, rokok, dan 5at karsinogenik. Kemajuan terbaru dalam biologi molekuler telah memfasilitasi studi lebih lanjut tentang tumor ini. Proses terjadinya tumor ini dapat dimulai sebagai aktivasi fungsi onkogen atau setelah inaktivasi gen penekan tumor p%;. Fleh karena itu terjadi perubahan alel tunggal yang menyebabkan perubahan fungsi selular. 3utasi sel ini secara otomatis merusak protein 8 dan aktifitas 8,Pase. (al ini menyebabkan konsentrasi c$3P meningkat dan akibatnya sekresi hormon pertumbuhan berlebihan sehingga sel tumbuh tanpa terkendali 'endokrin2related cancer edisi ?, #00")

$denoma hipofisis posterior dapat dibedakan berdasarkan ukuran tumor. ". 3acroadenoma pituitari adalah pertumbuhan non2kanker di kelenjar pituitari yang lebih dari "0 mm dalam ukuran. Ketika menentukan jenis macroadenoma hipofisis seseorang, dokter melihat apa jenis hormon itu menghasilkan 2 jika ada 2 dan apa gejala orang yang memiliki. 8ejala macroadenoma hipofisis bervariasi, tetapi mungkin termasuk sakit kepala, masalah penglihatan, muntah, dan pusing. macroadenoma pilihan pengobatan hipofisis mungkin termasuk pembedahan, terapi radiasi, dan terapi obat. #. 3icroadenoma pituitari adalah pertumbuhan non2kanker di kelenjar hipofisis yang kurang dari "0 mm dalam ukuran. 8ejala kondisi ini dapat mencakup hal2hal seperti sakit kepala, muntah, masalah penglihatan dan pusing. Pilihan pengobatan dapat mencakup operasi, terapi obat, dan terapi radiasi. ;. 8iant macroadenoma pituitari adalah pertumbuhan non2kanker di kelenjar hipofisis yang diameternya > cm atau lebih besar. Sebagai giant macroadenoma, mereka dapat menyebabkan kegagalan kelenjar pituitari dengan memotong aliran hormon . Sakit kepala, kehilangan visual dan gejala lainnya dapat mengembangkan perlahan selama berbulan2bulan atau tahun, tetapi juga bisa terjadi cepat selama beberapa jam jika ada perdarahan dalam tumor.

2. ( *an"s%estas" Kl"n"s
9

". Peningkatan tekanan intra kranial ,umor non sekresi 'null2sel tumor) ini tumbuh perlahan2lahan mulai dari beberapa milimeter sampai dengan berukuran #%1 dari kelenjar hipofisis,sehingga menekan struktur di dekatnya dan menyebabkan masalah neurologis. 'emedicine.com) #. (iposekresi $D( 'Diabetes nsipidus) (ipofisis posterior mngeluarkan hormon $D(. ,umor yang melekat pada hipofisis posterior termasuk jenis tumor non sekresi, mnyebabkan penurunan sekresi hormon $D(,sehingga terjadi D . ;. 8angguan lapang pandang Kelenjar pituitari terletak sekitar ?2"; mm di bawah @hiasm optik. $denoma hipofisis dapat mengganggu serat retina hidung yang mewakili bidang visual temporal di setiap mata. Pertumbuhan tumor pituitari mungkin menimpa pada lekukan anterior @hiasm pada aspek terendah..fek ini menghasilkan hemianopsia bitemporal, dengan meningkatkan kepadatan pada aspek superior.Karena pertumbuhan tumor biasanya asimetris, hilangnya lapang pandang mata juga asimetris. 'emedicine.com) >. +erkurangnya daya lihat Dirasakan pandangan buram, berselubung atau berkabut. 'Daryo Sumitro,"AAA) %. Perubahan pada fundus Sering dijumpai adanya atropi optik simpel primer. 'Daryo Sumitro,"AAA)

2. + Pemer"ksaan D"agn!st"k ,T s-an mengambil serangkaian sinar2G yang membangun sebuah gambar tiga dimensi Pemindaian mengambil dari dari bagian dalam tubuh. menyakitkan "02;0 menit. tetapi

10

8ambar ;9 @, Scan tumor (ipofisis Posterior 'http9::scribd.com) @, scan menggunakan sejumlah kecil radiasi, yang tidak mungkin menyakiti anda dan tidak akan menyakit siapapun. $nda akan diminta untuk tidak makan atau minum selama minimal empat jam sebelum scan. Kebanyakan orang yang melakukan @, scan diberi minum atau injeksi untuk memungkinkan daerah2daerah tertentu yang agar terlihat lebih jelas. (al ini dapat membuat klien merasa panas di seluruh bagian tubuh. Sebelum injeksi atau minum, penting untuk memberitahu orang yang melakukan tes ini jika terdapat alergi terhadap yodium atau megidap asma. *.I ( magnetic resonance imaging ) s-an/ ,es ini mirip dengan @, scan, tetapi menggunakan magnet bukan sinar2G untuk membangun sebuah gambaran rinci tentang area tubuh $nda. Selama scan $nda akan diminta untuk berbaring diam di sofa di dalamtabung panjang selama sekitar ;0 menit. (al ini menimbulkan rasa sakit tetapi bisa tidak nyaman, dan beberapa orang merasa sedikit sesak selama pemindaian. (al ini juga berisik, tapi $nda akan diberikan penyumbat telinga atau headphone.

11

8ambar >9 3- ,umor (ipofisis Posterior 'http9::scribd.com) +eberapa orang diberikan suntikan pewarna ke pembuluh darah di lengan, tetapi ini biasanya tidak menimbulkan ketidaknyamanan apapun. 3- lebih dipilih daripada @, untuk diagnosis adenomas karena definisi unggul lesi kecil di sella hipofisis dan definisi anatomi ditingkatkan sebelum operasi. 3- juga disukai untuk surveilans pascaoperasi. Somatostatin2reseptor skintigrafi dapat digunakan untuk membedakan tumor berulang atau sisa dari bekas luka atau jaringan nekrotik setelah operasi. EEA(En$!s-!)"- En$!nasal A))r!a-h0/ prosedur invasive yang inovativ dan minimalis yang menggunakan hidungdan cavum nasi untuk mengakses dasar tengkorak. Pendekatan ini cocok untu kmendeteksi tumor yag berada di kelenjar pituitary. ..$ memungkinkan tenaga medis untuk mengobati tumor yang berada di area itu bila operasi tidak memungkinkan untuk dilakukan.

12

8ambar %9 ..$ tumor (ipofisis Posterior 'http9::med2scape.com) +eberapa keuntungan ..$ dibandingkan operasi craniotomy tradisional adalah tidak ada insisi yang dibuang, waktu recovery lebih cepat, efek samping lebih minimal, mengurangi resiko kerusakan neurologis. Pasien yang akan dilakukan tindakan ..$ diposisikan trandelenburg sekitar #0 derajat kearah hori5ontal. Kepala diangkat keatas miring kanan sebesar "0 derajat dan ditahan dengan Mayfield head pins. Tes La)ang )an$ang/ Dengan memeriksa mata $nda, dokter $nda dapat mendeteksi tekanan pada saraf optik, yang mungkin menunjukkan bahwa tumor hadir. Sebuah tes sederhana juga dapat dilakukan untuk memeriksa lapang pandang $nda 'kisaran visi).

2. 1 Penatalaksanaan Penatalaksanaan yang paling baik dengan operasi terutama bila telah memberikan gejala neurologis.$dapun jenis H jenis operasi 9 ". Fperasi dengan pisau a. Seluruh atau sebagian masa tumor dipotong dengan pisau.
13

b. ,eknik operasi dapat secara 9 Konvensional , menggunakan mata telanjang. Sebelum ditemukannya mikroskop untuk operasi, pengangkatan tumor dilakukan secara trans2 kranial. +edah mikro, dapat dilakukan secara trans2kranial atau trans2sfenoidal. .ndoskopi, sama seperti bedah mikro. ,eknik endoskopi lebih sering dikombinasikan dengan bedah mikro. Intuk mengenal lapangan dipergunakan endoskop, sedangkan untuk mengangkat tumor dipergunakan mikroskop, karena lapang pandang lebih optimal.

#. -adiosurgery a. 3engganggu pertumbuhan tumor sampai dengan mematikan proses

pertumbuhan melalui radiasi terarah pada masa tumor semata. b. Dengan metode radiosurgery, diharapkan 9 Pertumbuhan sel tumor terganggu, sel tumor mati dan massa tumor mengkerut Pengaruh penyinaran terhadap jaringan otak normal lebih diperkecil dibanding penyinara secara konvensional. ;. Kemoterapi tumor pada hipofisis posterior adalah penatalaksanaa yang paling efektif. >. ,erapi Komplikasi a. Diabetes insipidus Desmopressin <ungsi desmopressin 'DD$!P) yaitu menurunkan efek

vasokonstriktor. Dosis yang digunakan "02#0 ng, "2# kali perhari intranasal.
14

Dobat ini bekerja ?2#0 jam 't":# B7% menit), dapat juga diberikan melalui injeksi baik secara 3 ataupun !. .fek pada pasien, pasien akan merasa nyaman karena berkurangnya frekuensi polyuria dan dapat tidur dengan nyenyak. Diuretik ,ia5ide +ekerja pada tubulus distal bagian awal untuk memblokir co2 transporter natrium klorida di membran luminal sel tubulus. Dalam keadaan yang sesuai obat ini menyebabkan %2"01 filtrat glomerulus yang mengalir ke dalam urin. /umlah ini kira2kira sama dengan jumlah natrium yang normalnya di reabsorbsi oleh tubulus distal.

b.

Syndrome inapropriate anti diuretic hormon 'S $D() +erbagai macam tumor dapat menghasilkan vasopressin, dan hal ini menyebabkan mekanisme homeostatik yang tidak normal. (iponatremi delusional dapat terjadi sehingga dibutuhkan fludrocortisone dan cairan hipertonik 'hanya untuk kasus akut). Demeclocycline menghambat kerja vasopressin di ginjal.

(.2

K!m)l"kas" /ika dapat didiagnosa dini, dapat di sembuhkan dengan sempurna jika tidak ,umor dapat menjadi 3acroadenoma yang dapat menekan syaraf mata 'menyebakan penglihatan menjadi kabur= melihat ganda) dan otak dan gangguan Pituitary ' membatasi atau tidak dapat memperoduksi hormon produksi). ,umor yang besar dapat juga menyebar ke sinus yang penuh dengan cekungan, yang merpakan tempat nadi:jalan utama carotid, pembuluh darah untuk mengalirkan mata, dan mempengaruhi pergerakan mata. ,indakan di sekitar sinus yang penuh dengan cekungan adalah sulit dan harus dilakukan oleh suatu ahli bedah yang berpengalaman pituitari. ,umor dapat juga mengeluarkan terlalu banyak dari suatu hormon, menyebabkan hipertensi, kencing manis, kelainan fungsi hati, kelainan fungsi tubuh seksual, ketidaksuburan:kemandulan,

15

osteoporosis, radang sendi, kematian dan penyakit jantung yang dapat menyebabkan kematian. Komplikasi juga dapat terjadi pada proses ..$, bagian yang dapat mengalami gangguan tergantung pada organ yang terlibat selama proses ..$, yaitu nasofasial, sinus sfenoid, turcica sella, supra atau parasellar, dan komplikasi endokrin. 2.3 Pr!gn!s"s Dengan mengetahui tingkat keparahan dan besarnya tumor pada hipofisis posterior, akan membantu dokter untuk menentukan jenis perawatan yang terbaik dan dapat membantu memperkirakan prognosis pasien 'kemungkinan pemulihan). ,umor dapat dioperasi dengan sempurna pada ?02A01 pasien dan dapat terobati. +ila tidak, masih bias bertahan hidup hingga ? tahun.

16

BAB III A UHAN KEPE.A4ATAN


A. Pengkajian

". dentitas ' Data +iografi) #. Keluhan Itama 2 Pandangan kabur 2 Sakit kepala , muntah, dan pusing ;. -iwayat penyakit sekarang 9 Klien mengeluh beberapa bulan terakhir tidak haid disertai sakit kepala yang tak tertahankan, akhirnya keluarga klien membawa klien kerumah sakit untuk diperiksa. >. -iwayat penyakit dahulu 9 Dulu klien pernah masuk rumah sakit karena tumor hipofisis. %. -iwayat penyakit keluarga 9 Keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit yang sama dengan yang dilalami klien, hipertensi2asma2D3 disangkal. &. Pengkajian Psikososial 7. Pengkajian lingkungan rumah dan komunitas ?. -iwayat nutrisi

+. Pengkajian psiko2sosio2spiritual Klien adalah orang yang jarang bergaul dengan orang2orang disekitarnya, pendiam dan suka menyendiri.

@. Pemeriksaan penunjang ". 317

#. @, scan ;. Pengukuran kadar prolaktin konsentrasi serum J #00 ng:l, sedangkan pada prolactin secreting adenoma biasanya antara "002#00 ng:l. 3enunjukkan hyperprolaktinoma.

D. Diagnosa Keperawatan ". 8angguan persepsi sensori 9 penglihatan b.d penekanan pada kiasma optik #. 8angguan eliminasi urine b.d hiposekresi $D(. ;. Devisit volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan dehidrasi >. 8angguan pola tidur b.d perubahan pada pola aktifitas %. $nsietas b.d stress psikologis internal &. Kurang pengetahuan akan penyakit b.d kurang terpajan informasi

.. ntervensi dan -asional ". 8angguan persepsi sensori 9 penglihatan b.d penekanan pada kiasma optik ,ujuan 9 Penggunaan penglihatan yang optimal. Kriteria hasil 9 a. Pasien ikut berpartisipasi dalam program pengobatan. b. Pasien akan mempertahankan lapang ketajaman penglihatan tanpa kehilangan lebih lanjut. ntervensi 9 a. Pastikan derajat:tipe kehilangan penglihatan. -:9 mengetahui perubahan berkurangnya lapang pandang klien.

18

b. 4akukan tindakan untuk membantu pasien menangani keterbatasan penglihatan, contoh 9 kurangi kecemasan, atur perabot, ingatkan memutar kepala ke subjek yang terlihat, perbaiki sinar suram dan masalah penglihatan malam hari. -:9 3enurunkan bahaya keamanan b.d perubahan lapang pandang atau kehilangan penglihatan dan akomodasi pupil terhadap sinar lingkungan c. Kolaborasi obat sesuai dengan indikasi. -:93empercepat penyembuhan pasien. #. 8angguan eliminasi urine b.d hiposekresi $D(. ,ujuan 9 Pola eliminasi urin pasien kembali normal Kriteria hasil 9 a. pasien mengungkapkan pemahaman tentang kondisi b. pasien mempertahankan keseimbangan masukan:haluaran urin c. pasien mengungkapkan:mendemonstrasikan perilaku dan teknik untuk mencegh retensi urin.

ntervensi9 a. Kaji pola berkemih seperti frekuensi dan jumlahnya. +andingan keluaran urin dan masukan cairan dan catat berat jenis urin -:9 mengidentifikasi fungsi kandung kemih 'mis9 pengosongan kandung kemih, fungsi ginjal dan keseimbangan cairan. b. Palpasi adanya distensi kandung kemih dan observasi pengeluaran cairan -:9 disfungsi kandung kemih bervariasi, ketidakmampuan berhubungan dengan hilangnya kontraksi kandung kemih untuk merilekskan sfingter urinarius c. $njurkan pasien untuk minum:masukan cairan '#2> :hr)
19

-:9 membantu mempertahan fungsi ginjal d. +ersihkan daerah perineum dan jaga agar tetap kering lakukan perawatan kateter bila perlu -:9 menurunkan resiko terjadinya iritasi kulit:kerusakan kulit

e. Pantau +IN, kretinin, SDP -:9 meggambarkan fungsi ginjal dan mengidentifikasi komplikasi

f. +erikan pengobatan sesuai indikasi seperti9 vitamin dan atau antiseptik urinarius -:9 mempertahankan lingkungan asam dan menghambat pertumbunhan bakteri 'kuman)

;. Devisit volume cairan berhubungan dengan dehidrasi ,ujuan 9 kebutuhan volume cairan kembali normal Kriteia hasil 9 a. intake danoutput seimbang b. !olume urine, berat badan dan tanda2tanda vital dalam batas normal. ntervensi a) pantau masukan dan pengeluaran, catat warna dan volume cairan -:9 memberikan perkiraan kebutuhan akan cairan penganti,fungsi ginjal, dan keefektifan dari terapi yang di berikan. b) Pertahankan untuk memberikan cairan paling sedikit #%00ml:hari dalam batas yang dapat di toleransi jantung jika pemasukan cairan melalui oral sudah dapat di berikan. -:9 mempertahankan hidrasi:volume sirkulasi c) Kaji nadi perifer,pengisian kapiler, turgor kulit dan membran mukosa -:9 merupakan indikator dari tingkat dehidrasi : volume sirkulasi yang adekuat.
20

d) Ikur berat badan setiap hari -:9 memberikan hasil pengkajian yang terbaik dari status cairan yang sedang berlangsung dan selanjutnya dalam memberikan cairan pengganti. e) Kaji tanda2 tanda vital -:9 mengetahui keadaan umum pasien. >. 8angguan pola tidur berhubungan dengan perubahan pada pola aktivitas ,ujuan 9 pasien bisa tidur dan mampu menentukan kebutuhan atau waktu tidur Kriteria (asil 9 a. pasien akan mampu menciptakan pola tidur yang adekuat dengan penurunan terhadap pikiran yang melayang2layang b. pasien akan melaporkan dapat beristirahat dengan cukup ntervensi9 a. +erikan kesempatan untuk beristirahat:tidur sejenak, anjurkan latihan saat siang hari, turunkan aktivitas mental:fisik pada sore hari -:9 karena aktivitas fisik dan mental yang lama mengakibatkan kelelahan yang dapat meningkatkan kebingungan, aktifitas yang terprogram tanpa stimulasi berlebihan yang meningkatkan waktu tidur c. .valuasi tingkat stress:orientasi sesuai perkembangan hari demi hari -:9 peningkatan kebingungan, disorientasi da tingkah laku yang tidak koopertif dapat malanggar pola tidur yang mencapai tidur pulas d. +erikan makanan kecil sore hari, susu hangat mandi dan masase punggung -:9 meningkatkan relaksasi dengan perasaan mengantuk e. ,urunkan jumlah minum pada sore hari. 4akukan berkemih sebelum tidur -:9 menurunkan kebutuhan akan bangun untuk pergi ke kamarmandi:berkemih selama malam hari %. $nsietas b.d faktor internal stress psikologis

21

,ujuan 9 pasien tidak cemas dan mengungkapkan kemampuan untuk mengatasi Kriteria (asil 9 a. pasien tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang pada tingkat dapat diatasi b. pasien mengidentifikasi ketidakefektifan pereilaku koping dan

konsekuensinya ntervensi9 a. Kaji tingkat ansietas pasien tentukan bgaimana pasien menangani masalah dimasa yang lalu dan bagaiman pasien malakukan koping dengan masalah yang dihadapinya sekarang -:9 membantu dalam mengidentifikasi kekuatan dan ketrampilan yang mungkin membantu pasien mengatasi keadaannya sekarang dan atau kemungkinan lain untuk memberikan bantuan yang sesuai b. +erikan informasi yang akurat dan jawab dengan jujur

-:9 memungkinkan pasien untuk membuat keputusan yang didasarkan atas pengetahuannya. c. +erikan kesempatan psien untuk mengungkapkan masalah yang dihadapinya -:9 kebanyakan pasien mengalami masalah yang perlu untuk diungkapkan dan diberi respon dengan informasi yang akurat untuk meningkatkan koping terhadap situasi yang sedang dihadapinya d. @atat perilaku dari orang terdekat:keluarga yang meningkatkan peran sakit pasien -:9 orang terdekat:keluarga mungkin secara tidak sadar memungkinkan pasien untuk mempertahankan ketergantungan dengan melakukan sesuatu yang pasien sendiri mampu melakukannya tanpa bentuan orang lain 7. Kurang pengetahuan akan penyakit b.d kurang terpajan informasi ,ujuan 9 2 2 Pasien dapat menerangkan hubungan antara proses penyakit dan terapi 3enjelaskan secara verbal diet, pengobatan dan cara beraktivitas
22

2 2

3engidentifikasi dengan benar tanda dan gejala yang membutuhkan perhatian medis 3emformulasikan rencana untuk follow Hup

Kriteria (asil9 Pasien menunjukkan9 a. Pemahaman terhadap penyakit yang diderita b. 3enjauhi pantangan penyakit dan menjalani pengobatan teratur untuk kesembuhan c. 3engetahui tanda dan gejala penting dari penyakit ntervensi dan rasional 9 a. +erikan pembelajaran yang dibutuhkan pasien. b. +erikan informasi dengan jelas dan mudah dimengerti. -:9 Penyembuhan dari tumor mungkin memerlukan perhatian, konsentrasi, dan energi untuk menerima informasi baru. ni meliputi tentang proses penyakit yang akan menjadi berat atau yang sedang mengalami penyembuhan. c. Sediakan informasi masalah dan penyebab dari penyakit yang sedang dialami pasien -:9 Pasien sering bingung oleh perkembangan tumor, dalam kesehatan sistem endokrin sebelumnya. d. nstruksikan tindakan pencegahan, jika dibutuhkan. -:9 nfeksi yang mungkin terjadi untuk mencegah komplikasi dan metastase berikutnya e. Sediakan informasi baik secara verbal atau tulisan mengenai pengobatan misalnya9 tujuan, efek samping, cara pemberian , dosis, dan kapan diberikan -:9 3erupakan instruksi bagi pasien untuk keamanan pengobatan dan cara2cara pengobatan dapat diikutinya f. Kaji rencana untuk mengunjungi pasien seperti kunjungan perawat atau keluarga
23

-:9 3endukung selama periode penyembuhan

DA#TA. PU TAKA
8ede Sukardja, Dewa. #000. Onkologi Klinik. .disi #. $irlangga Iniversity Press 9 Surabaya. @harles -N. Anatomi susunan saraf manusia, alih bahasa A. 3unandar. /akarta 9.8@, "A?#9 #7%2#?A

24

4indsay. Neurology and neurosurgery illustrated. #nd ed. .dinburg9 @hurchill 4ivingstone, "AA"9 ;#%2;;% 3ark S. andbook of neurosurgery. ;rd ed. <lorida9 8reenberg 8raphics, "AA;9 &;"2 &>> 3artin $S. Manual of neuroligic therapeutics. %th ed. +oston 9 4ittle +rown, "AA%9 #;%2#;7 D- 4aurence. !linical "harmacology. &th ed. .dinburg9 @hurchill 4ivingstone, "A?79 &A% H &A& Soemitro, Daryo. "AAA. Askep Klinik # "engobatan $umor ipofisis. /akarta 9 <KI /uall , 4ynda. #00;. %uku &aku Diagnosa Keperawatan. /akarta 9 .8@. http9::www.62beng.com:tumor2pituitary. Diakses tanggal #A September #0"0. http9::kesehatan.kompas.com:read:#00A:0?:"":""00>;77:risiko.kerja.malam.hari. Diakses tanggal #A September #0"0. http9::books.google.co.id:booksKidBprognosisLtumorLpituitaryLposterior. Diakses tanggal #A September #0"0. htt)/55en$!-r"ne6s7stem.eme$t8.-!m. Diakses tanggal 3 Oktober 2010.

25

Kelainan intrinsik pada pituitary posterior

3etastase tumor lain pada pituitary

Peradangan

3erokok, alkohol, 5at karsinogenik

Inaktivasi supressor gen p53 , aktivasi protoonkogen Perubahan alel tunggal 3utasi sel

3erusak protein 8 dan aktifitas 8,Pase


Konsentrasi c AMP Sekresi hormon pert m! han !er"e!ihan Sel tumbuh tanpa terkendali 'abnormal) Tum!r H")!%"s"s P!ster"!r +# '+lood) !asopressin '$D() M +; '+rain) Penekanan kiasma optik *K / 9g. Pengl"hatan +> '+ladder) Kerusakan fungsi hipofisis posterior -eabsorbsi airM Polyuri Fsmolaritas serum N O osmolaritas urin M *K / 9g El"m"nas" Ur"n *K / 9g. P!la t"$ur *K / De%"s"t 8!lume -"ran $an elektr!l"t 26 +& '+one)

,umor tumbuh keluar fosa hipofisis posterior Penekanan massa tumor pada duramater

Polyuri Dehidrasi

Konstriksi arteriol M

Kemampuan pembuluh darah untuk memompa darah M PK / H")!tens"

Kurang )engetahuan *K/Ans"etas as

27

Anda mungkin juga menyukai