Anda di halaman 1dari 27

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Manajemen pasien dengan ventilasi mekanik pada gagal napas akut dan/atau adult respiratory distress syndrome di negara-negara berkembang biasanya dilakukan oleh ahli anestesiologi. Di negara maju, gagal napas akut, terutama adult respiratory distress syndrome mempunyai mortalitas yang masih tinggi. Extracorporeal membrane oxygenator (E M!" merupakan inovasi teknologi tinggi dalam bidang intensive care medicine yang dimulai sejak #$ tahun lampau. %ada beberapa unit pera&atan intensi' di negara maju, E M! digunakan pada gagal napas akut sebagai rescue therapy atau sebagai terapi alternati' pada prediksi mortalitas tertentu. Di ()* E M! telah merupakan terapi standar pada gagal napas neonatus. +asil terapi E M! berbeda-beda pada kelompok umur yang berbeda. +asil terbaik didapat pada neonatus, yaitu dengan ,$--$ persen berhasil dengan selamat, sedangkan pada anak dan de&asa, didapati mortalitas ./-// persen untuk yang diprediksi mempunyai mortalitas sekitar 0$ persen dengan ventilasi mekanik. *pakah mungkin dilakukan E M! di negara berkembang1 E M! tidak dapat disangkal sangat e'ekti' untuk terapi pada neonatus dengan gagal napas, tetapi E M! sangat membutuhkan tembaga. 2iaya E M! juga sangat tinggi, kira-kira # kali terapi pera&atan intensi' standar. Dengan mempertimbangkan cost bene'it analysis, E M! tampaknya lebih baik dilakukan di negara-negara berkembang hanya pada rumah sakit tertentu yang mempunyai cukup pengalaman operasi jantung terbuka, dan hanya dilakukan pada gagal napas neonatus (34bal 5 +eru,6--,". Durasi rata-rata dukungan E M! adalah sepuluh hari. %ada saat pelaporan, /. dari 70 pasien yang selamat dan 6. (#6 persen" meninggal. Enam pasien tetap di 3 (, termasuk dua yang masih menerima E M!. Enam belas pasien masih dira&at di rumah sakit, tapi keluar dari 3 (, dan 8# telah keluar dari rumah sakit (9ama, #$66". :Meskipun keparahan penyakit mereka
Keperawatan Respirasi III | 1

dan penggunaan berkepanjangan mendukung kehidupan, sebagian besar pasien selamat,: para penulis menyimpulkan. :3n'ormasi ini akan mem'asilitasi perencanaan pelayanan kesehatan dan manajemen klinis untuk pasien yang kompleks selama &abah berlangsung (9ama, #$66".: 1.2 Rumusan Masalah 6. *pakah de'inisi dari E M!1 #. *pakah tujuan pemasangan E M!1 8. *pakah indikasi pemasanagan E M!1 .. *pakah kontraindikasi E M!1 /. 2agaimana komplikasi E M!1 7. 2agaimana prognosis penggunaan E M!1 ,. 2agaimana prosedur pemasangan E M!1 0. 2agaimana ;eb o' auses (;! " klien dengan E M!1 -. 2agaimana pengkajian pada klien dengan E M!1 6$. 2agaimana diagnosa pada klien dengan E M!1 66. 2agaimana intervensi pada klien dengan E M!1 1.3 Tujuan Tujuan Umum Menjelaskan Tujuan 6. #. 8. .. /. 7. ,. 0. -. husus Mengidenti'ikasi de'inisi dari E M! Mengidenti'ikasi tujuan pemasangan E M! Mengidenti'ikasi indikasi E M! Mengidenti'ikasi kontraindikasi E M! Menguraikan komplikasi E M! Mengidenti'ikasi prognosis penggunaan E M! Mengidenti'ikasi prosedur pemasangan E M! Mengidenti'ikasi ;eb o' auses (;! " klien dengan E M! Mengidenti'ikasi pengkajian pada klien dengan E M! tentang konsep E M! serta pendekatan asuhan kepera&atannya.

6$. Mengidenti'ikasi diagnosa pada klien dengan E M!


Keperawatan Respirasi III | 2

66. Mengidenti'ikasi intervensi pada klien dengan E M! 1.! Man"aat Mahasis&a mampu memahami tentang konsep E M! serta mampu menerapkan asuhan kepera&atan pada klien dengan E M! dengan pendekatan )tudent enter <earning.

Keperawatan Respirasi III | 3

BAB II TIN#AUAN PU$TA A


2.1 De"%n%s% E M! (Extracorporeal Membrane Oxygenation" adalah bentuk jalan pintas (bypass" kardiopulmonal yang memperkuat per'usi sistemik dan memberikan pertukaran gas. )ebagian besar pengalaman adalah dengan jalan pintas vea-arteri, yang memerlukan tempat untuk kateter besar pada vena jugularis interna kanan dan arteri karotis serta sering memerlukan pengikatan arteri karotis (=elson, #$$.". E M! sebuah alat bantu eksternal yang digunakan untuk mengatasi gagal jantung dan atau gagal napas yang disesuaikan prinsip modi'ikasinya dari mesin %2. Mesin E M! sangat mirip dengan mesin bypass jantungparu yang digunakan untuk bedah jantung. >etika bayi dipasang E M!, darah bayi tersebut menerima oksigen dari paru buatan pada lintasan atau sistem E M!. %aru buatan pada lintasan E M! akan menyediakan darah untuk bayi tersebut sesuai yang diperlukan untuk hidup hingga paru dan/atau jantungnya dapat bekerja sendiri. E M! digunakan dalam keadaan mendesak dan mendadak setelah pengobatan gagal jantung maupun gagal napas dan digunakan sebagai support sementara, sambil menunggu perbaikan organ. )istem dari E M! ini adalah darah dialihkan dari sistem vena peri'er melalui kanulasi vena 'emoral atau sistem vena sentral melalui atrium kanan. )ebagai pendukung tambahan bagi perna'asan, E M! dapat dikombinasikan dengan hemo'iltrasi untuk meningkatkan 'ungsi renal, menghasilkan hemodinamik yang stabil untuk mendukung plasmapheresis atau pertukaran plasma, mendukung 'ungsi hepar, atau dikombinasikan dengan bermacam-macam terapi tambahan, sehingga E M! mungkin menguntungkan bagi pasien dengan dis'ungsi multiorgan. 3mplementasi E M! selama multiple-organ dys'unction syndrome (M!D)" atau sindrom dis'ungsi multiorgan sekarang terjadi pada beberapa macam kondisi, dengan pemecahan masalah untuk dis'ungsi organ dan hasil yang baik untuk
Keperawatan Respirasi III | 4

beberapa pasien. )elanjutnya, karena resolusi tersebut dapat menghindari kekacauan sirkulasi yang sering menghasilkan bentuk ekstrim dari ventilasi mekanik dan menyediakan per'usi sistemik tanpa membutuhkan dosis tinggi inotropic agen, E M! mungkin mencegah kerusakan system (;heeler et al., #$$-". )ebagian besar E M! digunakan oleh neonatus. =amun, E M! juga dapat digunakan pada pasien non neonatal. >ira-kira #$$-8$$ pasien pediatrik non neonatal menerima E M! tiap tahunnya selama gagal na'as, dengan keseluruhan rata-rata kelangsungan hidup /8@. )ebagian besar pasien adalah hipoksia, hiperkapnia, atau kebocoran saluran na'as. Dis'ungsi pulmonal akibat dari bakterial atau viral pneumonia, sindrom aspirasi, perdarahan intrapulmonal, *AD), dan gangguan lain telah sukses diterapi dengan E M!. )elain itu, pasien de&asa juga dapat dipasang E M!. 2eberapa usaha penggunaan E M! untuk de&asa tidak menunjukkan keuntungan, sehingga perlu dipertimbangkan lagi penggunaan E M! untuk de&asa. %ada semua kasus, hampir semuanya mengalami kerusakan sehingga mungkin dapat mempengaruhi hasilnya. =amun masih ada penggunaan E M! untuk de&asa yang menunjukkan hasil yang bagus. 2erikut ini adalah tabel tingkat keberhasilan E M! pada klien de&asa dan pediatrik (;heeler et al., #$$-".
E&M' $(stem

O2 Blender Membrane oxygenator !O2


Heat exchanger
H e p a r i n

O2

Warmed H2O input

Post-membrane pressure monitor

Post-membrane pressure monitor

Pump

F l u i d s

RV

Venous Reservoir

?ambar.6 ommon components o' an extracorporeal membrane oxygenation circuit.

Keperawatan Respirasi III | 5

*da # tipe dari terapi E M!, yaitu B venoarterial (C*" dan venovenous (CC" E M!. 3stilah C* dan CC menunjukkan pembuluh darah yang digunakan selama prosedur. 6. E M! C* %ada E M! C*, sebuah kateter harus ditempatkan pada vena (veno" dan arteri (arterial". Darah dialirkan dari atrium kanan (melalui kateter vena jugularis" dan dikembalikan ke aorta (melalui kateter arteri karotis". Memberikan bantuan jantung dan respirasi. Dapat dilakukan dengan kanulasi sentral maupun peri'er. E M! C* biasanya digunakan pada anak-anak dengan kemungkinan masalah tekanan darah dan yang memerlukan dukungan tambahan, E M! C* dapat memberikan suplai ke jantung. Man'aat E M! C*, metode ini memberikan dukungan yang sangat bagus untuk jantung sebagai tambahan ke paru. Maka dari itu, jika 'ungsi jantung memprihatinkan, E M! C* dapat digunakan. #. E M! CC %ada E M! CC, sebuah kateter dengan dua pipa yang ditempatkan pada vena. Darah dialirkan dari sistem vena dan dikembalikan ke dalam sistem vena, yaitu darah dialirkan dari atrium kanan (melalui kateter vena jugularis dan dikembalikan ke vena (melalui vena 'emuralis". +anya memberikan dukungan respiratori. Dilakukan dengan kanulasi peri'er, biasanya vena 'emoral. E M! CC digunakan pada anak yang memiliki masalah 'ungsi jantung dan tekanan darah yang tidak signi'ikan. *da beberapa anak dengan E M! CC yang berubah memerlukan E M! C*. 3ni biasanya berhubungan dengan tingkat oksigen yang rendah dengan masalah E M! CC atau tekanan darah pada anak. Man'aat E M! CC adalah arteri karotid tidak diperlukan seperti pada E M! C*. )ebuah penelitian dan analisa yang dilakukan di (niversitas Michigan pada 6$$$ pasien yang dibantu dengan E M!. E M! CC untuk gagal napas memberikan angka survive sampai dengan keberhasilan sebagai berikut B 00@ dari /07 kasus gagal napas pada neonatus, ,$@ dari
Keperawatan Respirasi III | 6

68# kasus gagal napas pada anak anak, dan /7@ dari 6.7 kasus gagal napas pada de&asa (*ri, #$$-".
Gravity

"ortic arch

L u n g
Right Atrium Cannula

L u n g Right Atrium Femoral Vein

Recirculation

?ambar .# )chema o' venoarterial (*" versus venovenous (2" support

2.2 Tujuan Dujuan pemasangan E M! adalah mengganti sementara 'ungsi jantung dan/ atau paru hingga 'ungsi jantung dan paru menjadi lebih baik atau mendapat donor paru atau jantung pada pasien transplantasi jantung. Dengan demikian, 'ungsi organ vital pasien bisa kembali normal dan kebutuhan oksigen tubuh bisa terpenuhi. )elain itu, E M! memberikan &aktu untuk pemulihan dari paruparu dan jantung. E M! dapat mengambil alih 'ungsi jantung atau paru anak untuk &aktu yang terbatas sampai anak pulih dari penyebab a&al kegagalan. E M! paling sering digunakan ketika terjadi kegagalan pernapasan pada bayi yang baru lahir, meskipun mungkin juga membantu dalam kasus-kasus khusus seperti gagal jantung pada bayi dan anak-anak (*venue,2., #$66". 2.3 In)%kas% Menurut *ri (#$$-", indikasi pemasangan E M! dibagi menjadi # bagian 6. ?agal na'as, misalnya B
Keperawatan Respirasi III | 7

a. *dult Aespiratory Distress syndrome (*AD)" b. %neumonia c. Drauma d. ?agal transplantasi paru #. ?agal jantung, misalnya B a. %ost kardiokotomi B >etika pasien gagal penyapihan dilakukan saat operasi jantung b. %ost transplantasi jantung B 2iasanya terjadi akibat gagal penyambungan (transplant 'ailure" c. ?agal jantung hebat oleh sebab lain, antara lain B 6. Dekompensasi kardiomiopati #. Miokarditis 8. )>* dengan kardiogenik shock .. Demuan depresi kardiak karena overdosis obat atau sepsis >riteria pasien untuk dapat menggunakan E M!B >uali'ikasi kriteria diterapkan hanya ketika bayi telah mencapai dukungan ventilasi maksimal oksigen 6$$@ ('raksi oksigen inspirasi EFi!#G H 6" dengan tekanan inspirasi puncak (peak inspiratory pressures/ %3%" sering setinggi 8/ cm +#!. a. *lveolar-arterial (*a" gradient dari 7$$-7#. mm +g selama .-6# jam di permukaan laut, yang dapat dihitung sebagai berikut (dimana ., H tekanan parsial uap air"B (*a" (menyebarkan kapasitas EDG !# sama dengan tekanan atmos'ir - ., (G %a !# I %a!#" / Fi!# b. Oksigenation index (!3" lebih besar dari .$ di 8 dari / penentuan gas postductal diperoleh 8$-7$ menit secara terpisah, yang dapat dihitung sebagai berikut (dimana M*% berarti tekanan udara"B !3 H (M*% x Fi!# x 6$$" / %a!# %a!# H 8/-/$ mm +g selama #-6# jam c. >erusakan *kut %a!# kurang dari atau sama dengan 8$-.$ mm +g selama # jam
Keperawatan Respirasi III | 8

%2 yang

p+ kurang dari atau sama dengan ,,#/ selama # jam +ypotensi yang tidak mudah ditangani >riteria seleksi untuk neonates yang akan menggunakan E M!B a. (sia gestational H 8. minggu atau lebih b. 2erat badan lahir #$$$ g atau lebih tinggi c. Didak mengalami pembekuan atau perdarahan yang tidak terkontrol d. Didak ada perdarahan intrakranial (kelas 6 perdarahan intrakranial" e. Mekanik ventilasi untuk 6$-6. hari atau kurang '. edera Aeversible paru g. Didak mematikan mal'ormasi h. Didak ada kelainan jantung utama tidak dapat diobati i. >egagalan terapi medis maksimal 2.! *ntra%n)%kas% 2ayi yang baru lahir tidak dapat diberikan terapi E M! jika mereka memiliki berat badan di ba&ah # kg, karena mereka memiliki pembuluh yang sangat kecil untuk kanulasi, sehingga menghambat aliran memadai karena keterbatasan dari ukuran kanul dan ketahanan yang lebih tinggi setelah aliran darah (bandingkan dengan resistensi pembuluh darah". !leh karena itu, perangkat tidak dapat digunakan untuk bayi yang baru lahir prematur kebanyakan. 2ayi baru lahir kadang-kadang diberikan terapi E M! karena kurangnya sistem pernapasan ber'ungsi penuh atau cacat lahir lainnya, namun tingkat kelangsungan hidup turun menjadi sekitar 88@. %asien yang tidak diperbolehkan menggunakan E M! adalah pasien dengan malignan dan transplantasi sumsum tulang. Aata-rata angka kematian tinggi pada pasien ini ketika gagal na'as berkembang, meski demikian akhirakhir ini beberapa dokter menyarankan pada a&al permintaan pemasangan E M!, penyakit pasien seperti yang telah disebutkan benar-benar dikaji terlebih dahulu untuk melihat hasilnya sehingga dapat diperbaiki. Dinjauan terakhir penggunaan E M! pada 8$ pasien kanker dari /0 dapat diperbaiki, sehingga secara keseluruhan rata-rata angka kelangsungan hidup adalah 8,@.
Keperawatan Respirasi III | 9

Dujuh pasien menjalani transplantasi sumsum tulang dan dipasang E M!, # (#-@" pasien bertahan hidup (;heeler et al., #$$-" 2.+ Pr*se)ur A. Pelaksana %emasangan E M! dilakukan oleh dokter 3 (, asisten dokter, pera&at yang sudah terda'tar, terapis perna'asan, dan petugas laboratorium yang sudah menerima pelatihan. %era&at membantu dokter dan memantau pasien selama prosedur. >arena peralatan laboratorium klinis dapat digunakan selama prosedur untuk memantau parameter tertentu (misalnya, &aktu terjadi penggumpalan darah", pera&at atau sta' lainnya harus terbiasa dengan pengoperasian perangkat laboratorium yang digunakan dalam E M!. B. Pers%a,an Alat *lat yang digunakan dalam prosedur pemasangan E M! antara lain B 6. Mesin E M! #. Membrane !xigenator 8. +eater .. >ateter B arteri kanula dan venous kanula /. %arameter aliran gas untuk mengontrol oksigenasi dan aliran udara

?ambar. 8 Mesin E M!

Keperawatan Respirasi III | 10

&. Pers%a,an Insers% 6. Melakukan pemeriksaan non invasi' 2ayi yang akan diterapi E M! harus menjalani pemeriksaan rutin ()? tengkorak untuk mengidenti'ikasi ada perdarahan omputed intrakranial. %asien yang lebih tua mungkin juga perlu dievaluasi perdarahan intrakranial dengan ()? jika 'ontanela terbuka. tomography dapat digunakan jika pasien cukup stabil untuk menjalani pemeriksaan tersebut. )eringkali, meski pasien yang lebih tua tidak cukup stabil untuk menjalani neuromuskular sebelum omputed Domography dan evaluasi E M!. (ntuk bayi, neurologi klinis mungkin terhambat oleh sedasi atau blokade pemasangan ekokardiogra'i biasanya dilakukan sebelum E M! untuk menentukan apakah hipoksia disebabkan oleh de'ek struktural di hati yang mungkin lebih baik dilakukan pembedahan untuk perbaikan daripada dengan E M!. Ekokardiogra'i juga digunakan untuk mendeteksi keberadaan dan arah kateter serta untuk menilai 'ungsi miokard (;heeler et al., #$$-". )elain itu, dilakukan pemeriksaan %D, %DD, 'ibrinogen, 2 &ith platelets, electrolytes, a, 2(=, reatinine. .. >aji ulang obat-obatan yang dikonsumsi klien, termasuk aspirin dan !bat *nti-3n'lammatory Drugs (=)*3D". >arena obat-obat tersebut dapat mempengaruhi pembekuan darah. /. >eluarga dianjurkan untuk tidak memberikan asupan nutrisi selama 7 jam sebelum prosedur dilakukan 7. )ebuah obat penenang ringan dapat diberikan sekitar satu jam sebelum prosedur untuk membantu pasien rileks. ,. 9ika kateter yang akan dimasukkan melalui pangkal paha (arteri 'emuralis", daerah sekitar paha pasien akan dicukur dan dibersihkan dengan larutan antiseptik, jika pada pasien de&asa (9enni'er, #$66". D. Insers% 6. #. Memakai pakaian dari rumah sakit. %emasangan in'us untuk pemasukan obat dan cairan selama prosedur
Keperawatan Respirasi III | 11

8. ..

Diberikan obat penenang ringan. >ulit yang akan dilakukan penusukan kateter dibersihkan. <etak insersi biasanya di leher (vena jugularis/arteri karotis" atau pangkal paha (arteri 'emuralis/vena 'emuralis".

?ambar .B 3nsersi di leher /. 7. ,. 0. Dutup area yang akan diinsersi dengan kain steril dan duk lubang untuk mencegah in'eksi. Diberikan lokal anastesi pada area yang akan diinsersi. !bat antikoagulan, umumnya adalah heparin diberikan kepada pasien untuk mencegah pembekuan darah >anul ditempatkan pada pembuluh darah besar untuk menyediakan akses pada darah pasien. Dalam beberapa kasus, kateter kemih mungkin diperlukan selama prosedur.

?ambar /B *rea sayatan di leher

Keperawatan Respirasi III | 12

-.

)ebuah selubung pemasuk plastik dimasukkan ke dalam pembuluh darah, vena jugularis (masuk ke atrium kanan" dan arteri karotis (masuk ke aorta" pada E M! *C, sedangkan pada E M! CC, kateter akan masuk melalui vena jugularis (masuk ke atrium kanan" dan vena 'emuralis. Mungkin akan terasa ada tekanan karena pemasukan selubung pemasuk atau kateter, tetapi tidak akan terasa sakit.

?ambar 7B )ambungan arteri dan vena ke mesin E M!


6$. Mesin E M! secara terus menerus memompa darah dari pasien

melalui saluran oksigenator (proses kerja seperti paru" yaitu proses pertukaran gas pada paru-paru dengan membuang karbondioksida dan menambah oksigen. Darah yang sudah dioksigenasi dikembalikan pada pasien. 66. Darah mengalir dari sisi kanan jantung melalui pembuluh darah dan dipompa melalui oxygenator membran (paru-paru buatan", yang mengambil alih kerja paru-paru.

Keperawatan Respirasi III | 13

6#. Darah kemudian dihangatkan dan kembali ke tubuh melalui kanula arteri. 68. Darah yang kaya oksigen diba&a ke seluruh tubuh, menyupali otak, jantung, ginjal, dan semua organ vital lainnya dan jaringan. 6.. )aat jantung membaik, jumlah aliran darah melalui sirkuit E M! dapat diturunkan, memungkinkan jantung untuk melakukan pekerjaan lebih banyak.

Dugas utama dari pera&at pada prosedur >ateterisasi 9antung meliputiB


6.

Memberikan pera&atan kepada pasien di 3ntensive E M!

are (nit atau <ab

E M! sampai mereka sembuh atau tidak ada indikasi pemasangan


#.

Memperoleh dan memelihara catatan pasien, dan memperbarui gra'ik pasien

8. .. /. 7. ,. 0.

Melakukan pengkajian yang dibutuhkan Membantu pasien untuk melakukan prosedur medis %emantauan tanda-tanda vital pasien Mengoperasikan alat-alat pera&atan Memberi terapi intravena (3C" Mengobati pasien sesuai dengan petunjuk dokter (9enni'er, #$66".

E. -ean%ng .Pen(a,%han/ 6. ;eaning E M! J CC E M! a. *liran E M! secara aktual tidak dijadikan batasan untuk menilai 'ungsi respiratori pasien sebenarnya b. Dilakukan dengan menurunkan aliran udara dalam sirkuit E M! c. %asien mungkin dapat di&eaning B

Keperawatan Respirasi III | 14

%ertukaran gas dapat dipertahankan dengan Fi!# rendah (K8$@" Diberikan dengan kecepatan rendah pada sirkuit (K#</menit" )et ventilator tidak dalam posisi setting yang tinggi B AA K#/L/menit, %resure K6/

#. ;eaning E M! J C* E M! a. Dergantung 'aktor perbaikan jantung b. %eningkatan tekanan darah c. %eningkatan pulsatil arteri peri'er (return" d. %enurunan %a!# di line arteri radial kanan e. Menunjukkan lebih banyak darah dipompakan jantung meskipun dengan oksigenasi yang lebih rendah (jantung mulai ber'ungsi" '. %enurunan C% dan atau tekanan pulmonal g. ardiac !utput dengan kateter arteri pulmonal ()&ans ?anM" sangat tidak akurat saat penggunaan E M! h. +ampir semua volume darah yang disirkulasi bypass ke pulmonal 2.0 *m,l%kas% 1. %erdarahan (gastrointestinal dan tempat insersi", antikoagulasi dapat di berikan untuk mengurangi resiko perdarahan. 2. >erusakan ))% (perdarahan atau in'ark", perlu dilakukan ()? tengkorak secara berkala untuk memantau perdarahan dan EE? untuk mengukur gelombang otak, hal ini penting dalam memantau setiap perubahan yang terjadi. 8. >ejang (metabolik or kerusakan ))%" .. Aetensi cairan dan edema hebat
5. )epsis/in'eksi, pemasukan kateter yang besar ke dalam leher dapat

menjadi area untuk tumbuhnya bakteri sehingga dapat terjadi in'eksi. *ntibiotik dapat di gunakan untuk mencegah atau menghilangkan in'eksi. 7. +iperbilirubinemia ,. ?agal ginjal
Keperawatan Respirasi III | 15

0. Disritmia -. >omplikasi mekanik, antara lain B rupture tubing, mal'ungsi pompa, dan masalah yang berhubungan dengan kanulasi seperti malposisi. 2.1 Pr*gn*s%s E M! di lakukan untuk menyediakan oksigenasi sampai 'ungsi paru telah cukup pulih untuk mempertahankan saturasi !# yang sesuai. 3ni merupakan pilihan terakhir. )ekitar ,/ @ e'ekti' dalam menyelamatkan bayi yang baru lahir. 2ayi yang baru lahir tidak dapat di tempatkan pada E M! jika berat badannya di ba&ah # kg. karena mereka memiliki pembuluh yang sangat kecil untuk kanulasi, sehingga menghambat aliran memadai karena keterbatasan dari ukuran kanul dan selanjutnya resistensi yang lebih tinggi untuk aliran darah. !leh karena itu, perangkat tidak dapat di gunakan untuk sebagian besar bayi yang lahir prematur. 2ayi yang baru lahir kadang-kadang di terapi E M! karena kurangnya sistem perna'asan atau cacat lahir, namun tingkat kelangsungan hidup turun menjadi 88@. )ebagai metode pendukung alternati', seperti ventilator oksimetri 'rekuensi tinggi, sur'aktan, masker nitrit oksida, telah berkembang dan diterima untuk neonatal. >ebutuhan akan E M! telah menurun. %ertahun kasus neonatal dengan E M! sekarang berjumlah sekitar 0$$ pertahun, menurun hingga 6/$$ kasus pada a&al tahun 6--$. >elangsungan hidup neonatus mengalami penurunan melebihi tahun-tahun sebelumnya (;heeler et al., #$$-". Dingkat kelangsungan hidup untuk neonatus jauh lebih tinggi dibandingkan dengan baik pasien anak atau orang de&asa. Dingkat kelangsungan hidup bayi lebih baik biasanya karena reversibilitas proses penyakit dan tidak adanya penyakit paru-paru kronis dan penyakit jantung. %ada orang de&asa tingkat kelangsungan hidup E M! sekitar 7$@. E M! belum memiliki man'aat kelangsungan hidup terbukti pada orang dea&asa dengan *AD). Dalam E M! C*, pasien yang 'ungsi jantungnya tidak cukup pulih untuk di sapih dari E M! mungkin dapat di lakuakn transplantasi.
Keperawatan Respirasi III | 16

*ntara Desember 6--, dan 9uni #$$6, /$ neonatus dengan hernia dia'ragma kongenital dira&at (#. ba&aan, semua dari mereka didiagnosis sebelum lahir, #7 ditrans'er setelah kelahiran". Dingkat ketahanan hidup adalah 0.@. Menurut algoritma /$@ dari pasien diobati dengan E M!, ,0@ dari pasien yang diobati dengan E M! selamat. Diga %asien dengan E M! harus dihentikan karena terdapat kontraindikasi. 9ika pasien perlu dira&at dengan E M!, para prediktor prognosis tidak mengiMinkan untuk menarik kesimpulan pada kursus klinis mengenai kelangsungan hidup pasien. <aporan terakhir penggunaan E M! untuk ##/ orang de&asa dengan gagal na'as hebat, 70@ pasien mengalami kegagalan dan /8@ sukses dan mampu bertahan hidup. *nalisa yang bermacam-macam melaporkan bah&a sebelum pemasangan ventilator E M!, umur, jenis kelamin, p+K,,6$, rasio %a!#/Fi!# berpengaruh terhadap hasil. <aporan lain penggunaan E M! yang berhasil untuk pasien de&asa adalah pasien tanpa luka bakar, trauma, in'ark miokard dengan arrest, dan bermacam-macam penyakit lain. 2.2 -'& *AD) %neumonia Drauma thorax ?agal transplantasi paru Miokarditis >ontraksi otot jantung melemah

Dingkat !# di paru rendah prevent %aru tidak dapat mengembang maksimal *liran !# ke jaringan terganggu

%enumpukan sekret di alveoli

Dhorak cedera %aru tidak ber'ungsi

%aru cedera Fungsi paru terganggu

?agal pompa jantung

)irkulasi !# terganggu

%ompa jantung ke seluruh tubuh terganggu ?agal transplantasi jantung pengaturan posisi 9antung tidak saat terpasang ber'ungsi E M! N(er%

9aringan kekurangan !#

E&M' .E3tra4*r,*real Mem5rane '3(genat%*n/

Keperawatan Respirasi III >esalahan | 17

%erdarahan egagalan %ort de entry intrapulmonal Edema paruRest% P kuman 6 In"eks% N(er% Pertukaran %aru kolaps

>esalahan prosedur >esalahan insersi Res%k* P 6 Per)arahan Anem% pembedahan

>urang Masuknya Ans%etas pengetahuan benda asing

E&M' .E3tra4*r,*real Mem5rane '3(genat%*n/ 26 (2reath" 2# (2lood" ?elembung udara masuk ke arteri 28 (2rain" 2. (2ladder"

Emboli sistemik

%enurunan curah jantung

?angguan per'usi darah di ginjal

Emboli sistemik

Emboli vaskuler

Emboli paru 2eban kerja jantung meningkat

)uplai !# di otak terganggu

%elepasan angiotensin

%aru tidak dapat mengembang sempurna 7angguan Pertukaran

)ekresi aldosteron +ipoksia Aetensi =a, cairan

+ipertensi

7angguan Per"us% $ere5ral

Penurunan &urah 2/ (2o&el" 27 (2one" Dekanan dalam pembuluh darah

Colume plasma Dransudasi cairan

Edema >erusakan ))% ?angguan inhibisi aktivitas listrik ele5%han 8*lume &a%ran

%ecahnya pembuluh darah di otak

>ejang

%erdarahan intrakranial

7angguan *nse, D%r% 6 Harga D%r% Ren)ah

Res%k* &e)era

%erdarahan ?3
Keperawatan Respirasi III | 18

Nutr%s%

urang )ar%

e5utuhan Tu5uh

BAB III A$UHAN


3.1 Pengkaj%an a. 3dentitas =ama %asien (mur 9enis >elamin )uku/2angsa *gama %endidikan *lamat %enanggung ja&ab biaya =ama *lamat b. >eluhan (tama )esak na'as c. Ai&ayat %enyakit )ekarang *n. 3 yang terpasang E M! beberapa hari ini memiliki perubahan pola na'as (sesak". d. Ai&ayat >esehatan Masa <alu *n. 3 terpasang E M! sejak sekitar seminggu yang lalu karena mengalami gagal na'as. e. Ai&ayat %enyakit >eluarga Dari keluarga tidak ada yang menderita suatu penyakit. '. Ai&ayat %embedahan *n. * belum pernah melakukan pembedahan ataupun operasi baik yang berhubungan dengan system perna'asan atau pada system yang lainnya. g. >ebutuhan 2iologis / Fisiologis. 6. %ola nutrisiB *n.3 mengalami penurunan na'su makan. #. %ola minum B *n. 3 mengalami penurunan asupan cairan minum 8. %ola istirahat dan tidur terganggu karena na'as sesak. h. >eadaan <ingkungan.
Keperawatan Respirasi III | 19

EPERA-ATAN

B *n. 3 B 7 bulan B %erempuan B 9a&a B 3slam BB )ingosari 68 )urabaya B =y. < B )ingosari 6# )urabaya

*n. 3 tinggal di daerah dekat jalan raya yang padat i. >eadaan %sikologis. %ersepsi klien, pola pikir dan mekanisme koping. Aevie& !' )ystem (A!)" 26 (Breathing"B %ola napas tidak teratur, &heeMing, takikardi, dipsnea pada, , menggunakan otot bantu pernapasan, misalnyaB meninggikan bahu, melebarkan hidung, adanya bunyi napas mengi, batuk berulang. Distress perna'asanB perna'asan cuping hidung, takhipnea / bradipnea, Menggunakan otot asesoris perna'asan,>esulitan berna'asB lapar udara, dia'oresis, dan sianoasis, perna'asan memakai alat 2antu na'as 2# (2lood" B %eningkatan tekanan darah, peningkatan 'rekuensi jantung, hipotermi, edema di daerah sekitar &ajah, tangan dan kaki 28 (Brain" B penurunan kesadaran 2. (Bladder" B edema di daerah sekitar &ajah, tangan dan kaki 2/ (Bowel" B =a'su makan menurun, 2*2 tidak teratur, penurunan berat badan. 27 (Bone" B >elemahan 3.2 Anal%sa Data =! D) B D! B terdapat perdarahan di area pemasangan E M!
DATA ETI'L'7I MA$ALAH EPERA-ATAN

%emasangan E M!

Aesiko Dinggi %erdarahan

>esalahan prosedur pembedahan (%embuluh darah sobek"

%erdarahan # D) B D! B pembengkakan
Keperawatan Respirasi III | 20

%emasangan E M!

Aesiko tinggi in'eksi

di are area pemasangan E M!

>esalahan insersi

%ort de entry kuman

Aesiko tinggi in'eksi 8 D) B *n. 3 tampak re&el D! B AA N 7$ x/menit, hipoksia, )a!#K-/@ %enurunan ! ?angguan %er'usi )erebral

)uplai !# di otak menurun

+ipoksia

3.3 D%agn*sa 6. Aesiko tinggi in'eksi b/d prosedur pemasangan E M! #. Aesiko tinggi pendarahan b/d prosedur pembedahan 8. ?angguan per'usi serebral b/d hipoksia akibat penurunan suplai !# di otak 3.3 Inter9ens%
N* DIA7N'$A

6.

Aesiko tinggi pendarahan b/d prosedur pembedahan DujuanB Mengurangi resiko perdarahan >riteria hasilB 6. %asien tidak terjadi pendarahan saat pemasangan E M! #. trombosit (6/$.$$$.$$.$$$ O< 8. hemoglobin (6#-60 g/dl"

INTER8EN$I 6. Monitoring keadaan luka insisi penusukan kateter


#. >olaborasi pemberian antikoagulasi sitrat/ heparin

RA$I'NAL 6. 9aga posisi selang tetap aman dan paten


#. Mempertahankan terapi hemodialisis dan AAD

8. %emeriksaan darah berkala (tiap 7-0 jam", %ro'il koagulasi, Drombosit +emoglobin, reatinin .. Monitor vital sign /. 2erikan +ealth education mengenai recovery akibat anemi, seperti banyak konsumsi

8. Mengevaluasi insu'isiensi renal serta pemeriksaan dan penggantian agresi' pada 'aktor 'aktor pembekuan, elektrolit, eritrosit. .. 9elaskan tentang tanda dan gejala perdarahan /. Membantu mengatasi anemia

Keperawatan Respirasi III | 21

daging dan sayuran hijau atau suplemen asam 'olat. # Aesiko tinggi in'eksi b/d prosedur pemasangan E M! DujuanB %asien tidak mengalami in'eksi nosokomial. >riteria hasilB 6. %asien tidak menunjukkan bukti-bukti in'eksi karena pemasangan E M! 8 ?angguan per'usi serebral berhubungan dengan penurunan suplai !# di otak DujuanB per'usi serebral adekuat riteria +asilB - Danda vital stabil dan tidak ada tanda-tanda peningkatan D3> -tidak terdapat +ipoksia 6. >olaborasi pemberian antibiotik sesuai indikasi #. Melakukan pera&atan dengan sarung tangan steril da alat-alat yang telah disterilkan. 8. Menga&asi tanda dan gejala in'eksi 6. Mengobati dan mencegah terjadinya penyebaran in'eksi #. Menghindari kontaminasi bakteri 8. Mendeteksi sejak dini in'eksi

>olaborasiB 6. 2atasi pemberian cairan sesuai indikasi #. 2erikan !# tambahan sesuai indikasi 8. 2erikan obat sesuai indikasi. MissalB diuretik MandiriB 6. %antau ?D* atau tekanan !ksimetri #. %antau atau catat status neurologis secara teratur dan bandingkan dengan nilai standart (? )"

>olaborasiB 6. %embatasn cairan mungkin diperlukan untuk menurunkan edema serebral, meminimalkan aliran vaskuler, tekanan darah dan D3> #. Menurunkan hipoksia yang mana dapat meningkatkan vasodilatsi dan volume darah serebral yang meningkatkan D3> 8. Diuretic dapat digunakan pada vase akut untuk menurunkan air dari sel otak, menurunkan edema otak dan D3> MandiriB 6. Menentukan kecukupan perna'asan (kemunculan hipoksia/
Keperawatan Respirasi III | 22

asidosis" mengindikasikan kebutuhan terapi

dan

#. Memantau adanya kecenderungan pada tingkat kesadaran dan potensial peningkatan D3>

Keperawatan Respirasi III | 23

BAB I8 PENUTUP
!.1 es%m,ulan E M! adalah kepanjangan dari Extracorporeal Membrane !xygenation. )ebuah alat bantu eksternal yang digunakan untuk mengatasi gagal jantung dan atau gagal napas yang disesuaikan prinsip modi'ikasinya dari mesin %2. *da # tipe dari terapi E M!, yaitu B venoarterial (C*" dan venovenous (CC" E M!. 3stilah C* dan CC menunjukkan pembuluh darah yang digunakan selama prosedur. 3ndikasi pemasangan E M! antara lain gagal na'as (*AD), pneumonia, trauma, dan gagal transplantasi paru" dan gagal jantung (post kardiokotomi, post transplantasi jantung, gagal jantung hebat oleh sebab B dekompensasi kardiomiopati, miokarditis, )>* dengan kardiogenik shock,

temuan depresi kardiak karena overdosis obat atau sepsis


>ontraindikasi untuk pemasangan E M! antara lain pada bayi yang baru lahir jika memiliki berat badan di ba&ah # kg dan bayi yang baru lahir prematur karena pembuluh darah terlalu kecil. )elain itu, pasien dengan malignan dan transplantasi sumsum tulang juga tidak diperbolehkan diterapi E M!. >omplikasi setelah pemasangan E M! antara lain B perdarahan, in'eksi, kejang, gagal ginjal, retensi cairan dan edema hebat, serta komplikasi mekanik B rupture tubing, mal'ungsi pompa, dan masalah yang berhubungan dengan kanulasi seperti malposisi.

Keperawatan Respirasi III | 24

DA:TAR PU$TA A
;heeler, Derek )., +ector A. ;ong, dan Dhomas %. )hanley (Ed". ##$$,". The Respiratory Tract in Pediatric Critical Illness and In ury! <ondon B )pringer. Musta'a, 34bal, dan )amudro, +eru. (6--,". Extracorporeal membrane oxygenation (E M!"B ne& technology or just a ne& tool 'or developing countries1. Medical ournal o" Indonesia# 7(#", 0#--6. Martin, A., Fanaro'', *., dan ;alsh, M. (Ed". (#$$7". $anaro"" and Martin%s &eonatal'Perinatal Medicine. 0th ed. %hiladelphia, %a B Mosby Elsevier. Doenges, Marilynn E., Mary F. Moorhouse, dan *lice . ?eissler. (6---". Rencana (suhan )eperawatan. 9akartaB E? . Doenges. (#$$$". Rencana asuhan keperawatan Edisi 8. 9akartaB E? =elson, ;.E. (6---". Ilmu kesehatan anak. 9akartaB E? %eak, ?.9., Mug'ord, M., Diruvoipati, A., ;ilson, *., *llen, E., Dalanany, M.M., et al. (#$$-". E''icacy and economic assessment o' conventional ventilator support versus extracorporeal membrane oxygenation 'or severe adult respiratory 'ailure ( E)*A". *ournal o" Medicine# *venue, 2., (#$66". Extracorporeal membrane oxygenation +ECMO,. Diakses #, maret #$66, dari httpB//&&&.medicalne&stoday.com/articles/67.$.6.php Frischer,9.)., )tolar, .9.+. (t.t." Extracorporeal membrane oxygenation. Diakses tanggal #, maret #$66, dari httpB//search..shared.com/4/6/extracorporeal @#$membrane@#$oxygenation ruM. (#$6$". Extracorporeal membrane oxygenation. Diakses #, maret #$66, dari httpB//emedicine.medscape.com/article/606076,-overvie& ( )F. (#$$.". ECMO. Diakses #, maret #$66, dari ( )F hilddrenPs +ospitalB httpB//&&&.cincinnatichildrens.org/health/heartencyclopedia/treat/surg/bypass.htm

Keperawatan Respirasi III | 25

Lampiran 1. Lembar Pernyataan Dengan ini saya menyatakan bah&aB )aya mempunyai kopi dari makalah ini yang bisa saya reproduksi jika makalah yang dikumpulkan hilang atau rusak Makalah ini adalah hasil karya kami sendiri dan bukan merupakan karya orang lain kecuali yang telah dituliskan dalam re'erensi, serta tidak ada seorangpun yang membuatkan makalah ini untuk kami. 9ika dikemudian hari terbukti adanya ketidakjujuran akademik, kami bersedia mendapatkan sangsi sesuai peraturan yang berlaku.

)urabaya, , *pril #$66 Danda tangan mahasis&a

Qeni 3ka Aahma&ati =3M. 68$-6/$-7

Keperawatan Respirasi III | 26

Lampiran 2. Lembar Penilaian makalah dan presentasi kelompok


FORMAT PENILAIAN MAKALAH: No 1 Aspek yang dinilai Pendahuluan Bobot 5% Kriteria penilaian Menjelaskan: latar belakang, topik, tujuan, an eskripsi singkat !akala" #uper$isial, ti ak spesi%ik 2 Tin auan Pusta!a &' ( 3 4 5 6 Pr"ses Keperawatan Kesi#pulan $a%tar Pusta!a Pen&uran&an nilai 15% 7( &( - 7( #angat spesi%ik an rele$an

Teri i ari: )e%inisi, etiologi, Pato%isiologi*+O,, !ani%estasi klinis, pe!eriksaan iagnosti-, penatalaksanaan, ko!plikasi, prognosis. #esuai engan topik #ingkat, pa at, lengkap /urnal il!ia" 0teruta!a 1ang peer re$ie2 atau s1ste!ati- re$ie23 0 45(3 6uku an su!ber lain 0&5(3 +O, ringkas an !eng"ubungkan se!ua konsep

Proses Kepera2atan: Pengkajian 0ri2a1at kepera2atan, pe!eriksaan %isik an penunjang3, iagnosis kepera2atan, inter$ensi Men1i!pulkan !akala" engan lugas Literatur 1ang igunakan terkini an berkualitas serta e8tensi$e, sesuai engan pe o!an APA Nilai akan !en apatkan pengurangan jika: Ti ak !engikuti aturan penulisan re%erensi engan benar Penulisan ba"asa In onesia 1ang baik an benar, ter!asuk tan a ba-a.

Ko!entar Fasilitator: .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... ...............

Keperawatan Respirasi III | 27

Anda mungkin juga menyukai