Anda di halaman 1dari 13

NAMA KELOMPOK

Aisyah Anasia Apriani Mardiah Hayati Muhammad Taufiq Neta Novalia Rita Yuniati Sinta Octaviana Yuniarti Pudji Rahayu

KEMISKINAN

DEFINISI KEMISKINAN

Kemiskinan dalam pengertian konvensional merupakan pendapatan (income) dari suatu kelompok masyarakat yang berada dibawah garis kemiskinan. Kemiskinan seringkali dipahami dalam pengertian yang sangat sederhana yaitu sebagai keadaan kekurangan uang, rendahnya tingkat pendapatan dan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar hidup sehari-hari.

KEMISKINAN DALAM ARTI ABSOLUT, RELATIF DAN KULTURAL

DALAM ARTI ABSOLUT Seseorang termasuk golongan miskin absolut apabila hasil pendapatannya berada di bawah garis kemiskinan, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum, seperti: pangan, sandang, kesehatan, papan, pendidikan. DALAM ARTI RELATIF Seseorang tergolong miskin relatif apabila seseorang tersebut sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan namun masih berada di bawah kemampuan masyarakat sekitarnya. DALAM ARTI KULTURAL Seseorang tergolong miskin kultural apabila seseorang atau sekelompok masyarakat tersebut memiliki sikap tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya.

INDIKATOR KEMISKINAN
1. 2.

Luas lantai bangunan tempat tinggal kurang dari 8 m2 per orang


Jenis lantai bangunan tempat tinggal terbuat dari tanah/bambu/kayu murahan.

3.

Jenis dinding tempat tinggal terbuat dari babmu/rumbia/kayu berkualitasrendah/tembok tanpa diplester.

4.

Tidak memiliki fasilitas buang air besar/bersama-sama dengan rumah tangga lain.

5. 6.

Sumber penerangan rumah tangga tidak menggunakan listrik.


Sumber air minum berasal dari sumur/mata air tidak terlindung/sungai/air hujan.

7.

Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar/arang/minyak tanah.

1. 2. 3.

Hanya mengkonsumsi daging/susu/ayam satu kali dalam seminggu. Hanya membeli satu stel pakaian baru dalam setahun. Hanya sanggup makan sebanyak satu/dua kali dalam sehari.

4.
5.

Tidak sanggup membayar biaya pengobatan di puskesmas/poliklinik.


Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah: petani dengan luas lahan 0,5 ha,buruh tani, nelayan, buruh bangunan, buruh perkebunan, atau pekerjaan lainnya dengan pendapatan di bawah Rp. 600.000 per bulan.

6.

Pendidikan tertinggi kepala kepala rumah tangga: tidak sekolah/tidak tamat SD/hanya SD.

7.

Tidak memiliki tabungan/barang yang mudah dijual dengan nilai Rp. 500.000, seperti: sepeda motor (kredit/non kredit), emas, ternak, kapal motor, atau barang modal lainnya

FAKTOR PENYEBAB KEMISKINAN


1.
2. 3.

KEMISKINAN NATURAL KEMISKINAN KULTURAL KEMISKINAN STRUKTURAL

KEMISKINAN NATURAL

Kemiskinan natural adalah keadaan miskin karena dari

awalnya memang miskin. Kelompok masyarakat tersebut


menjadi miskin karena tidak memiliki sumber daya yang memadai baik sumber daya alam, sumberdaya manusia maupun sumber daya pembangunan, atau kalaupun mereka ikut serta dalam pembangunan, mereka hanya menadapat imbalan pendapatan yang rendah.

Menurut Baswir (1997: 21) kemiskinan natural adalah kemiskinan yang disebabkan oleh faktor-faktor alamiah seperti karena cacat, sakit, usia lanjut atau karena bencana alam.

KEMISKINAN KULTURAL

Kemiskinan kultural mengacu pada sikap hidup seseorang

atau kelompok masyarakat yang disebabkan oleh gaya hidup,


kebiasaan hidup dan budaya di mana mereka merasa hidup berkecukupan dan tidak merasa kekurangan. Kelompok masyarakat seperti ini tidak mudah untuk diajak berpartisipasi dalam pembangunan, tidak mau berusaha untuk memperbaiki dan merubah tingkat kehidupannya. Akibatnya tingkat pendapatan mereka rendah menurut ukuran yang dipakai secara umum. Hal ini sejalan dengan apa yang dikatakan Baswir (1997: 21) bahwa ia miskin karena faktor budaya seperti malas, tidak disiplin, boros dan lain-lainnya.

KEMISKINAN STRUKTURAL

Kemiskinan struktural adalah kemiskinan yang disebabkan oleh faktor-

faktor buatan manusia seperti kebijakan ekonomi yang tidak adil, distribusi
aset produksi yang tidak merata, korupsi dan kolusi serta tatanan ekonomi dunia yang cenderung menguntungkan kelompok masyarakat tertentu (Baswir, 1997: 21).

Selanjutnya Sumodiningrat (1998: 27) mengatakan bahwa munculnya kemiskinan struktural disebabkan karena berupaya menanggulangi

kemiskinan natural, yaitu dengan direncanakan bermacam-macam program

dan kebijakan. Namun karena pelaksanaannya tidak seimbang, pemilikan


sumber daya tidak merata, kesempatan yang tidak sama menyebabkan keikutsertaan masyarakat menjadi tidak merata pula, sehingga menimbulkan struktur masyarakat yang timpang.

PENANGGULANGAN KEMISKINAN
1. 2. 3.

Nasionalisasi Perusahaan Tambang Asing (migas, emas, perak, tembaga, dsb). Pembatasan kekayaan maksimum. Pengambilan alih kelompok keluarga miskin oleh pemprov.

Kemiskinan tidak dapat hilang begitu saja bila tanpa ada usaha dari orang miskin itu sendiri, dan bantuan dari sesama serta Pemerintah suatu negara, oleh karena itu hal- hal yang harus dilakukan pemerintah untuk mengatasi kemiskinan adalah :

1. Menciptakan lapangan kerja yang mampu menyerap tenaga kerja sehingga


pengangguran penyebab kemiskinan bisa berkurang 2. Mendirikan BLK (Balai Latihan Kerja ) bagi orang kurang mampu sehingga memiliki bekal yang cukup untuk maju di dunia usaha. 3. Memberi Subsidi bagi orang kurang mampu seperti BLT ( Bantuan Langsung Tunai), subsidi BBM, dan pengobatan gratis bagi orang tidak mampu. 4. Menarik minat pengangguran dengan menaikkan upah minimum sehingga

mereka berhasrat untuk bekerja.


5. Menghapus Korupsi, karena korupsi penyebab layanan masyarakat tidak berjalan dengan semestinya.

Untuk dapat mengurangi kemiskinan tersebut berikut ini ada beberapa cara dapat pemerintah lakukan dalam menguragi kemiskinan, yaitu :

1.

Diadakan pelatihan/kursus agar warga punya keterampilan dan bisa memanfaatkan

keterampilannya tersebut untuk mencari nafkah.

2.

Diadakan pendidikan yang benar-benar bebas pendidikan dengan kualitas yang

baik agar semua warga bisa mengenyam pendidikan yang berkualitas namun bebas biaya dan mengurangi jumlah warga yang berpendidikan rendah.

3.

Memfasilitasi Usaha Kecil Menegah, agar warga yang punya UKM bisa

meningkatkan pendapatan melalui fasilitas yang memadai serta bisa merekrut warga lain untuk di pekerjakan. Dengan begitu pengangguran diharapkan bisa berkurang.

4.

Infrastruktur di daerah-daerah di perbaiki agar akses ke tempat lain bisa lebih

mudah dan juga murah, dengan begitu warga miskin di harapkan bisa mencari pekerjaan ke daerah-daerah lain dengan mudah.

Anda mungkin juga menyukai