Anda di halaman 1dari 10

2012/9/21

MK Pengantar Ilmu Kehutanan dan Etika Lingkungan

Pendahuluan
Hutan juga merupakan sumberdaya alam yang memberikan manfaat besar bagi kesejahteraan manusia, baik manfaat tangible yang dirasakan secara langsung, maupun intangible yang dirasakan secara tidak langsung. Manfaat langsung seperti penyediaan kayu, satwa, dan hasil tambang. Sedangkan manfaat tidak langsung seperti manfaat rekreasi, perlindungan dan pengaturan tata air, pencegahan erosi. Keberadaan hutan, dalam hal ini daya dukung hutan terhadap segala aspek kehidupan manusia, satwa dan tumbuhan sangat ditentukan pada tinggi rendahnya kesadaran manusia akan arti penting hutan di dalam pemanfaatan dan pengelolaan hutan. Hutan menjadi media hubungan timbal balik antara manusia dan makhluk hidup lainnya dengan faktor-faktor alam yang terdiri dari proses ekologi dan merupakan suatu kesatuan siklus yang dapat mendukung kehidupan. Mengingat pentingnya arti hutan bagi masyarakat, maka peranan dan fungsi hutan tersebut perlu dikaji lebih lanjut. Pemanfaatan sumberdaya alam hutan apabila dilakukan sesuai dengan fungsi yang terkandung di dalamnya, seperti adanya fungsi lindung, fungsi suaka, fungsi produksi, fungsi wisata dengan dukungan kemampuan pengembangan LOGO sumberdaya manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi, akan sesuai dengan hasil yang ingin dicapai.

Peran Hutan bagi Kehidupan Manusia


Mohammad Basyuni Department of Forestry, University of Sumatra Utara

LOGO

Fungsi Hutan
Allah Swt menciptakan hutan bukan sekedar melengkapi keindahan bumi-Nya, namun di sini lah kita akan menemukan fungsi hutan yang sangat penting bagi kehidupan makhluk di muka bumi. Ada beberapa fungsi hutan yang sangat vital bagi kehidupan makhluk di bumi, diantaranya adalah sebagai berikut;

1. Menghasilkan Oksigen bagi Kehidupan

Hutan adalah kumpulan pepohonan yang berperan sebagai produsen oksigen. Tumbuhan hijau akan menghasilkan oksigen dari hasil proses fotosintesis yang berlangsung di daun tumbuhan tersebut. Dengan jumlah pepohonan yang cukup luas, tentunya hutan akan memberikan suplay kebutuhan oksigen yang cukup besar bagi kehidupan di muka bumi ini.

2. Menyerap Karbon Dioksida


Karbon dioksida dibutuhkan oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis. Sebuah keseimbangan alam yang luar biasa telah Allah ciptakan untuk kehidupan manusia. Karbon dioksida adalah gas berbahaya apabila dihirup secara berlebih oleh manusia. Sebagai contoh Anda menghirup asap kendaraan bermotor, ini jelas akan sangat membahayakan manusia.

3. Mencegah Erosi
Keberadaan kawasan hutan yang luas juga akan membantu mencegah erosi atau pengikisan tanah. Pengikisan tanah dapat disebabkan oleh air. Hutan yang luas akan menyerap dan menampung sejumlah air yang besar. Akibatnya banjir dan tanah longsor dapat dikembalikan.

2012/9/21

4. Kawasan Lindung dan Pariwisata Hutan juga berfungsi sebagai tempat untuk melindungi aneka hewan dan tumbuhan langka. Habitat mereka dilestarikan di kawasan hutan khusus. Di samping itu hutan juga dapat berfungsi sebagai objek penelitian, tempat wisata dan berpetualang.

SUMBER DAYA HUTAN

KONDISI HUTAN

Menhut: Tutupan hutan di Sumatera tinggal 10 persen (22 Maret 2011) Hutan Indonesia hadapi tekanan berat akibat illegal logging, perambahan dan alih fungsi hutan mengancam kelestarian keanekaragaman haqyati (Antaranews.com, 23 April 2011) Laju Deforestasi periode 2003-2006 di Indonesia mencapai 1,17 juta hektar pertahun (Dephut) Kerusakan hutan di Kalimantan Timur sejak tahun 2004 2009 meningkat, yaitu mencapai 350.000 Ha pertahun atau setara Rp. 66,6 triliun (Waspadaonline, 13 April 2011)

Terjadi konflik antara masyarakat & perusahaan pengelolaan Hutan Tanaman Industri (HTI) (Kompas, 2000) Pengelolaan hutan melawan Otonomi Daerah (Kompas, 2000) Gubernur Jambi: Hentikan Eksploitasi Hutan oleh PT Inhutani V (Kompas, 2001) Penebangan liar gunakan Buldozer di Taman Nasional Bukit Tigapuluh (Kompas, 2001) Luas penyusutan dan kerusakan hutan dalam tahun 1970-an, 1981-an, dan 1990 masing-masing adalah 300.000 Ha/tahun, 800.000 Ha/tahun & 1.000.000 Ha/tahun (FAO/Bank Dunia)

Hutan konservasi dan hutan lindung sudah dirambah dan dieksploitir kayunya secara illegal, dengan kerusakan mencapai 5,9 juta Ha (Kompas, 2000)

Terjadi konflik antara masyarakat & perusahaan pengelolaan Hutan Tanaman Industri (HTI) (Kompas, 2000) Dalam tahun El Nino 1991, 1994 & 1997 luas kebakaran hutan masing-masing adalah 119.000 Ha,162.000 Ha & 264.000 Ha (Soemarwoto, 2001) Terjadinya pencurian kayu (Kompas, 2002)

Moratorium Kehutanan dimulai efektif 2011, berarti tidak akan dikeluarkan ijin baru konversi hutan alam dan gambut

Menurut UURI N0.41 Thn.1999 tentang KEHUTANAN Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumberdaya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan Kawasan Hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk & atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap.

2012/9/21

Iklim, kesuburan tanah & air menentukan jenisjenis tumbuhan & binatang yang dapat hidup di dalam hutan tersebut.

Iklim, kesuburan tanah & air menentukan jenisjenis tumbuhan & binatang yang dapat hidup di dalam hutan tersebut. Ekosistem hutan adalah sangat kompleks, pohon-pohon & tanaman hijau lainnya membutuhkan sinar matahari untuk memproses makanan yang diambil dari udara, air & mineral dari dalam tanah.

Tanaman memberi makan pada beberapa binatang tertentu. Binatang pemakan tumbuhan ini dimakan oleh binatang pemangsa daging. Jika hutan dikelola secara bijaksana, maka dapat menghasilkan kayu & berbagai hasil hutan lainnya secara kontinyu.

Sebelum orang membuka hutan untuk pertanian & perkotaan, 60 persen daratan adalah berupa hutan. Namun kini hanya tinggal sekitar 30 persen daratan yang masih tertutup hutan. Hutan di satu tempat berbeda dengan tempat lainnya. Misal hutan di lereng gunung Gede berbeda dengan hutan di lereng gunung Merbabu.

FUNGSI HUTAN :
1. FUNGSI KONSERVASI 2. FUNGSI LINDUNG 3. FUNGSI PRODUKSI 1. Mengatur tata air, mencegah & membatasi banjir, erosi serta memelihara kesuburan tanah 2. Memberikan keindahan alam pada umumnya & khususnya dalam bentuk cagar alam, suaka margasatwa, taman perburuan & taman wisata, serta sebagai laboratorium untuk ilmu pengetahuan, pendidikan & parawisata

2012/9/21

3. Melindungi suasana iklim & memberi daya pengaruh yang baik & penyimpan karbon 4. Menyediakan hasil hutan untuk keperluan masyarakat pada umumnya & khususnya untuk keperluan industri & ekspor sehingga menunjang pembangunan ekonomi nasional pada umumnya 5. Merupakan salah satu unsur strategi pembangunan

Manfaat Hutan
Hutan sangat penting bagi kehidupan manusia. Manusia jaman dahulu mencari makan dengan cara berburu & mengumpulkan tanaman liar di hutan. Beberapa orang masih tinggal & hidup di dalam hutan, menjadi bagian alami dari hutan. Meskipun manusia telah membangun pemukiman pedesaan atau perkotaan tetapi masih sering memasuki hutan untuk berburu atau mencari kayu.

Sekarang ini orang lebih memperhatikan hutan dibanding sebelumnya terutama karena faktor: manfaat ekonomi, manfaat bagi lingkungan, & manfaat hiburan.

Manfaat Ekonomi Hutan menghasilkan beberapa produk. Kayu gelondongan dapat diolah menjadi kayu, kayu lapis, bantalan kereta api, papan, kertas. Rotan dapat digunakan untuk furniture. Hutan dapat juga menghasilkan minyak & berbagai produk lainnya, latex dapat digunakan untuk membuat karet, terpentin, berbagai jenis lemak, getah, minyak & lilin. Bagi masyarakat pedalaman binatang & tanaman hutan menjadi sumber makanan pokok mereka.

Manfaat Lingkungan
Tidak seperti sumber alam lainnya misal batubara, minyak & tambang mineral, sumber alam yang berasal dari hutan dapat tumbuh kembali, sejauh manusia dapat memperhitungkan pengelolaannya Hutan membantu konservasi & memperbaiki lingkungan hidup dalam berbagai bentuk. Misalnya hutan membantu menahan air hujan, sehingga mencegah tanah longsor & banjir Air hujan diserap menjadi air tanah yang muncul menjadi mata air bersih yang mengalir membentuk sungai, danau & untuk air sumur.

2012/9/21

Tumbuhan hijau membantu memperbaiki lapisan atmosfir menghasilkan oksigen yang sangat diperlukan oleh mahkluk hidup & mengambil karbon dioksida dari udara. Jika tumbuhan hijau tidak menghasilkan oksigen lagi, maka hampir semua kehidupan akan berhenti. Jika karbon dioksida bertambah banyak di atmosfer hal ini dapat merubah iklim di bumi secara drastis.

Hutan menjadi tempat tinggal beberapa jenis tanaman & binatang tertentu yang tidak bisa hidup di tempat lainnya. Tanpa hutan berbagai tumbuhan & hewan langka akan musnah.

Manfaat Hiburan Keindahan alam & kedamaian di dalam hutan dapat menjadi hiburan yang sangat luar biasa & langka. Mengamati burung atau hewan langka menjadi kegiatan yang sangat menarik. Beberapa hutan dapat dimanfaatkan untuk berkemah, hiking & berburu. Banyak juga yang hanya menikmati suasana & bersantai di keheningan yang menyertai keindahan alam.

HUTAN DIKELOMPOKAN BERDASARKAN POTENSI PENGELOLAANNYA

1. Hutan Pegunungan Campuran (Mixed Hill Forests). Jenis hutan ini sangat penting berkenaan dengan hasil kayunya. Ini meliputi sekitar 65% dari seluruh hutan alam Indonesia. Di Sulawesi, Kalimantan & Sumatera hutan ini didominasi oleh suku dipterocarpaceae, jenis kayu terpenting di Indonesia. Di Nusa Tenggara, Maluku & Irian Jaya yang bersifat lebih kering, jenis-jenis penting adalah Pometia spp., Palaquium spp., Instia palembanica & Octomeles.

2. Hutan Sub-montana, Montana & Pegunungan. Hutan ini terdapat di daerahdaerah Indonesia dengan ketinggian antara 1.300 m sampai 2.500 m di atas permukaan laut di mana spicies Dipterocarpaceae jumlahnya lebih sedikit. Suku yang dominan adalah Lauraceae & Fagaceae

2012/9/21

3. Savana/Hutan Bambu/Hutan Luruh/Hutan Musim Pegunungan Jenis


hutan ini tidak luas wilayahnya. Padang rumput savana alami terdapat di Irian Jaya, berasosiasi dengan Eucalyptus spp, di Maluku berasosiasi dengan Melauleca & di Nusa Tenggara berasosiasi dengan Eucalyptus alba. Hutan luruh terdapat pada ketinggian sekitar 100 m, memiliki genera yang tidak ada di hutan hujan seperti Acacia, Albizia dan Eucalyptus. Pembakaran berabad-abad telah menghasilkan spesies dominan tunggal seperti jati ( Tectona grandis) di Jawa, Melauleca leucadendron di Maluku & Irian Jaya, serta Timonius sericeus, Borassus flabellifer dan Corypha utan di Nusa Tenggara. Hutan jati di Jawa dibangun hampir 100 tahun yang lalu. Hutan musim pegunungan terdapat pada ketinggian di atas 100 m.

4. Hutan Rawa Gambut


Terdapat hanya di daerahdaerah yang iklimnya selalu basah khususnya di Sumatra, Kalimantan & Irian Jaya yang mencakup luas 13 Juta Ha atau 10 % dari luas seluruh hutan. Spesies yang terpenting adalah Gonystylus bancanus di Kalimantan & Camnospermae macrophylum di Sumatra

5. Hutan Rawa Air Tawar. Luasnya sekitar 5,6 juta Ha, terdapat di pesisir Timur Sumatra, pesisir Barat Kalimantan & di beberapa wilayah di Irian Jaya. Generanya sama dengan hutan hujan bukan rawa. Di Irian Jaya rumpun pada hutan jenis ini didominasi oleh sagu.

6. Hutan Pasang Surut. Hutan bakau (mangrove) adalah bagian yang penting dari hutan pasang surut, luasnya sekitar 4,25 juta Ha. Hutan bakau terutama terdapat di Kalimantan, Sumatera, Irian Jaya & kepulauan Aru, & sedikit di Sulawesi bagian Selatan serta Jawa bagian Utara. Rhizophora, Avicenia, Sonneratia & Ceriops adalah genera utamanya.

Hutan mangrove adalah hutan yang tumbuh di muara sungai, daerah pasang surut atau tepi laut. Tumbuhan mangrove bersifat unik karena merupakan gabungan dari ciri-ciri tumbuhan yang hidup di darat dan di laut. Umumnya mangrove mempunyai sistem perakaran yang menonjol yang disebut akar nafas (pneumatofor). Sistem perakaran ini merupakan suatu cara adaptasi terhadap keadaan tanah yang miskin oksigen atau bahkan anaerob. Hutan mangrove juga merupakan habitat bagi beberapa satwa liar yang diantaranya terancam punah, seperti harimau sumatera (Panthera tigris sumatranensis), bekantan (Nasalis larvatus), wilwo (Mycteria cinerea), bubut hitam (Centropus nigrorufus), dan bangau tongtong (Leptoptilus javanicus) & tempat persinggahan bagi burung-burung migran. Beberapa jenis mangrove yang terkenal:- Bakau (Rhizopora spp.)- Api-api (Avicennia spp.)- Pedada (Sonneratia spp.)Tanjang (Bruguiera spp.)

HUTAN DIKELOMPOKAN BERDASARKAN FUNGSI POKOKNYA: 1. Hutan Konservasi: kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan & satwa serta ekosistemnya. a. Kawasan hutan suaka alam: hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman tumbuhan & satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan

2012/9/21

b. Kawasan hutan pelestarian alam: hutan dengan ciri khas tertentu, yang mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem penyanga kehidupan, pengawetan keanekaragaman tumbuhan & satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati & ekosistemnya. c. Taman Buru: kawasan hutan yang ditetapkan sebagai tempat wisata buru

2. Hutan Lindung: kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah. 3. Hutan Produksi: kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan

Terjadi konflik antara masyarakat & perusahaan pengelolaan Hutan Tanaman Industri (HTI) (Kompas, 2000) Dalam tahun El Nino 1991, 1994 & 1997 luas kebakaran hutan masing-masing adalah 119.000 Ha,162.000 Ha & 264.000 Ha (Soemarwoto, 2001) Terjadinya pencurian kayu (Kompas, 2002)

FAKTOR-FAKTOR YANG MENEKAN HUTAN INDONESIA :

1.

Pertumbuhan penduduk & penyebarannya yang tidak merata


Tabel Jumlah dan pertumbuhan penduduk Negara ASEAN pada 2005

2012/9/21

2. Konversi hutan untuk pertambangan & pengembangan perkebunan

2. Konversi hutan untuk pertambangan & pengembangan perkebunan

3. Pengabaian atau ketidaktahuan mengenai pemilikan lahan secara tradisional (adat) dan peranan hak adat dalam memanfaatkan sumber daya alam

4. Program transmigrasi

5. Pencemaran industri & pertanian pada hutan lahan basah

6. Degradasi hutan bakau karena dikonversi menjadi tambak

2012/9/21

7. Pemungutan spesies hutan secara berlebih

8. Introduksi spesies eksotik

STRATEGI PENGELOLAAN SUMBERDAYA HUTAN


1. Pelestarian fungsi-fungsi lingkungan hidup 2. Keuntungan pengusaha atau perusahaan bergeser kepada keuntungan sosial 3. Kelestarian produksi bergeser pada kelestarian ekosistem 4. Produksi kayu bergeser pada produksi nonkayu

PENGELOLAAN HUTAN BERKELANJUTAN


Praktek pengelolaan hutan harus berubah

Pengelolaan Hutan Berkelanjutan sebagai pengelolaan hutan yang memiliki sifat hasil yang lestari, ditunjukkan oleh terjaminnya keberlangsungan fungsi produksi hutan, fungsi ekologis hutan, dan fungsi sosial-ekonomi-budaya hutan bagi masyarakat lokal.

dari tree management ke ecosystem management dimana masyarakat sekitar hutan mempunyai peranan yang penting

2012/9/21

INDIKATOR KEBERLANJUTAN :

PERATURAN-PERATURAN YANG PERLU DIKETAHUI:

Dari segi kelestarian fungsi produksi, adalah jaminan kepastian sumber daya dan jaminan kelangsungan produksi, Dari segi kelangsungan fungsi ekologis, adalah dipertahankannya sistem-sistem penunjang kehidupan dan terpeliharanya keanekaragaman hayati, Dari segi kelangsungan fungsi sosia-budaya, adalah jaminan manfaat hutan bagi masyarakat lokal, dan
terjaminnya peranserta masyarakat .

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1990 tentang KONSERVASI SUMBERDAYA ALAM HAYATI DAN EKOSISTEMNYA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 1997 tentang PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 1999 tentang KEHUTANAN

www.themegallery.com

LOGO

10

Anda mungkin juga menyukai