Anda di halaman 1dari 4

PRESENTASI DIRI MODEL DRAMATURGI GOFFMAN RANGKUMAN Erving Goffman adalah seorang sosiolog penting pada abad 20 yang

ng banyak membahas mengenai relasi diri. Setiap individu yang berinteraksi dengan orang lain akan tertarik untuk mencari informasi mengenai lawan interaksinya dan kemudian mencari tahu mengenai status sosial ekonominya, konsepsi dirinya, sikapnya, kompetensinya, dan lain-lain. Erving Goffman (1922-1982) menegaskan, metafora dari sebuah teater memiliki banyak makna dalam kehidupan. Goffman melihat interaksi manusia seperti permainan besar. Pada bagian terkecil, ia berpendapat bahwa dunia ini lebih mirip sebuah panggung yang lebih besar daripada yang dibayangkan. Goffman tidak percaya akan posisi diri yang abstrak dalam paham tradisional. Goffman menyatakan,Kedirian itu tidak datang dari penguasa, namun dari seluruh adegan dari tindakanDiri ini adalah hasil dari adegan yang telah dilalui bukan karena penguasa. Goffman berasumsi teorinya dapat diaplikasikan ke dalam semua aktivitas sosial, akan tetapi akan lebih terlihat pada sebuah lingkungan yang komersil. Contohnya adalah kompetensi seorang pramugari harus selalu memberikan tampilan yang menarik dan dapat menjelaskan dengan logis kepada penumpang. Jika seorang pramugari gagal melaksanakannya, maka semuanya akan tampak sia-sia. Sampel lainnya adalah pegawai di Toko Disney yang harus selalu terlihat ceria agar membangun suasana toko yang ramah dan ceria pula, jika ada salah seorang pegawai yang tampil murung maka akan merusak suasana toko. Semua bagian dunia adalah panggung. Goffman terinspirasi oleh Shakespeare yang mengeluarkan motto dalam bahasa latin berbunyi Totus Mundus Agit Histrionem (All the World Is a Theater), semua orang, lelaki dan wanita hanyalah pemain. Bagi Goffman, setiap sisi dari dunia ini layaknya sebuah panggung dimana setiap individu memainkan perannya masing-masing. Performa. Kehidupan, secara sederhana merupakan kumpulan dari performa-performa atau pertunjukan. Performa seorang individu haruslah sedapat mungkin merepresentasikan role (peran) yang sedang dimainkan. Performa dari peran ini merupakan bagian paling krusial dalam metafor dramaturgi Goffman. Makin maksimal performa seseorang dalam memainkan perannya maka semakin tinggi pula tingkat pemahaman para penonton dalam menafsirkan atau menerjemahkan pesan yang ingin disampaikan oleh si pemain peran

Selain ingin meyampaikan informasi yang telah disusun sedemikian rupa, kita juga dapat menilai informasi tentang si pemain peran melalui cara berbicara, adab berbicara, seberapa percaya diri si pemain peran tersebut, dan lain sebagainya. Ketika seseorang berpindah tempat, maka dia akan memainkan peran yang berbeda pula, dan tentu saja dengan performa yang disesuaikan. Elemen utama dari menampilkan sebuah peran adalah menemukan strategi yang tepat untuk tampil menarik (impression management). Naskah Salah satu hal yang penting untuk membuat penonton mengerti akan apa yang dilakukan adalah dengan berpatokan pada naskah. Namun kebanyakan komunikasi interpersonal tidaklah dilakukan dengan menggunakan konsep seperti naskah, akan tetapi dengan lebih banyak improvisasi. Penggunaan naskah dalam melakukan interaksi sosial banyak diterapkan dalam perusahaan-perusahaan komersil. Kegunaan naskah tersebut untuk mengontrol dan membatasi kekuasaan pegawai.Semisal para pegawai di Disney yang diatur sedemikian rupa agar selalu ceria, bersahabat, dan suka menolong, persis dengan karakter tokoh kartun mereka. Kostum Kostum merupakan hal yang krusial bagi seorang aktor. Hal ini disebabkan kebanyakan orang menilai peran yang sedang dijalani oleh seseorang melalui pakaian atau kostum yang sedang dikenakan. Kostum membuat suatu peran dapat lebih menarik dan menggambarkan status sosial. Bahkan sebelum kalimat pertama diucapkan dalam suatu interaksi, kita sudah bisa menebak karakter seseorang melalui pakaiannya. Orang yang mengenai setelan pakaian yang bagus akan terlihat lebih kaya dibandingkan orang yang mengenakan pakaian kaos biasa.

IMPRESSION MANAGEMENT Definisi Situasi Salah satu fokus Goffman dalam tulisannya mengenai impression management adalah situasi. Dia menyatakan bahwa semua situasi sosial yang terdiri dari dua orang atau lebih merupakan upaya seseorang untuk mempengaruhi lawan interaksinya dalam menjelaskan situasi yang sedang dihadapi. Contohnya seorang penjual akan selalu mencoba memposisikan calon pembelinya dalam situasi sangat membutuhkan barang yang dijual oleh penjual tersebut. Misalnya dengan menghubungkan barang yang dijualnya dengan hobi anda. Ekspresi dan Kesan

Kita membuat kesan melalui apa yang Goffman katakan sebagai tanda bawaan dimana yang termasuk didalamnya adalah dua hal yaitu bahasa verbal dan bahasa tubuh. Kita membuah sesuatu yang menarik melalui ekspresi. Ada dua macam ekspresi yaitu Ekspresi yang diberikan, secara umum adalah apa yang kita katakan,dan pose yang disengaja, raut wajah (senyum, kaget,dll) dan segala sesuatu bahasa tubuh yang dapat dikontrol Ekspresi yang tak diberikan, merupakan bagian dari sikap ekspresif yang berlebihan yang di luar kontrol Panggung dan Perangkat Hal penting lainnya bagi seorang aktor agar bisa mengendalikan reaksi penonton adalah panggung dan perangkat panggung. Jika penonton melihat perangkat di sekitar panggung yang diatur sedemikian rupa menyerupai sebuah rumah mewah, maka penonton akan berpikir seperti apa yang mereka lihat, tidak mungkin penonton melihat tata panggung seperti rumah mewah kemudian mereka menerjemahkannya sebagai hutan. Secara umum dalam interaksi sosial, panggung peran dibagi dua bagian yaitu, panggung bagian depan (front stage), dan panggung bagian belakang (back stage). Panggung bagian depan memperlihatkan sebuah performa atau tampilan yang sering kita lihat dalam sitasi interaksi publik maupun profesional. Sebagai contoh adalah seorang pelayan yang akan selalu memberikan senyuman manisnya kepada pelanggan sesuai dengan naskah yang telah diberikan oleh perusahaan, meskipun mungkin suasana hatinya berbeda. Panggung bagian depan terdiri atas dua bagian yaitu, front pribadi (personal front) yang berkaitan dengan ekspresi, serta penataan pribadi (setting of personal front) yang berkaitan dengan alat-alat yang dapat mendukung performa aktor. Panggung bagian belakang menampilkan sebuah performa yang merupakan kebalikan dari performa di panggung depan. Pada panggung bagian belakang, seseorang dapat lebih menjadi diri sendiri tanpa naskah maupun alur yang telah dibuat. Panggung bagian belakang memiliki dua tujuan yaitu, memelihara hubungan personal dan mengatur atmosfer di panggung depan. Area belakang panggung juga berfungsi sebagai ajang diskusi sesama karyawan, dan relaksasi agar tidak terlalu tegang berada di panggung bagian depan. Pertanggungjawaban : Alasan dan Pembenaran Pertanggungjawaban merupakan pernyataan orang-orang untuk memberikan penjelasan mengenai perilaku yang tak terduga atau tak biasa. Dua tipe dari pertanggungjawaban adalah sebagai berikut: Alasan : Mencoba untuk mengurangi tanggung jawab Pembenaran : Mencoba untuk mengatakan bahwa perilaku tersebut memiliki hasil positif Kesadaran Diri, Pemantauan Diri, dan Membuka Diri

Ketika perhatian kita fokus pada diri kita, berarti kita sedang membahas mengenai kesadaran diri. Kita membicarakannya secara pribadi dengan diri kita sendiri Pemantauan diri sangat penting pada saat kita merasa sedang dalam performa buruk. Dengan memantau diri kita bisa lebih hati-hati dalam memberi reaksi dan bertingkah laku Membuka diri berarti kita memberi kesempatan kepada orang lain untuk mengetahui tentang kita. Panggung dan tingkah laku merupakan perangkat yang penting dalam memanipulasi persepsi publik terhadap suatu realitas. Perhatian analisis Goffman lebih daripada sekedar proses memanipulasi persepsi tersebut, akan tetapi lebih pada efek dari proses memanipulasi tersebut terhadap aktor yang memerankaannya. Kepalsuan menjadi perhatian Goffman, bagaimana seorang aktor bertingkah berlawanan dengan tingkah laku aslinya dan apa yang terjadi jika apa yang dilakukannya tidak sesuai dengan keinginannya. Goffman berasumsi bahwa ketika seseorang muncul lebih dahulu daripada orang lain, maka dia memiliki banyak tujuan dengan mencoba mengendalikan kesan yang akan diberikan pada orang lain pada suatu situasi.

Anda mungkin juga menyukai