Anda di halaman 1dari 1

JAKARTA. Bank Kalsel membidik target pertumbuhan kredit sebesar 25% di tahun 2014 ini.

Target ini sebetulnya melambat jika dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut Direktur Utama Bank Kalsel, Juni Rif'at, tahun lalu, Bank Kalsel menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 34%. "Perlambatan tahun ini disebabkan situasi ekonomi di mana dunia usaha masih lebih banyak menunggu. Termasuk melihat hasil pemilu 2014 nanti," kata Juni saat dihubungi KONTAN, Senin, (13/1). Target pertumbuhan bank pembangunan daerah (BPD) asal Provinsi Kalimantan Selatan ini sebetulnya masih di atas arahan Bank Indonesia (BI) yang sebesar 15%-17%. Hal ini bukan tanpa alasan. Rupanya, Bank Kalsel sebagai bank kecil dengan size kredit yang masih kecil mempunyai ruang yang besar untuk melakukan ekspansi kredit. Sampai saat ini, penyaluran kredit konsumsi masih mendominasi portofolio kredit Bank Kalsel sebesar 55%. Kredit konsumsi yang terbesar adalah kredit multiguna untuk para pegawai negeri sipil (PNS) di Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan serta seluruh Pemerintah Kabupaten dan Kota di Kalimantan Selatan. Sayang, Juni menolak memaparkan pencapain volume penyaluran kredit di Bank Kalsel per Desember 2013 lalu. "Masih dalam proses audit yang belum selesai, jadi belum bisa dipublikasikan. Mungkin Januari ini," pungkas Juni.

Anda mungkin juga menyukai