Anda di halaman 1dari 35

STUDI KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. K DENGAN


DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA KELUARGA TN. H
DI DESA WONOREJO RT 02/RW 07 GONDANGREJO
KARANGANYAR








DI SUSUN OLEH:

CANDRA AYU PUSPITASARI
NIM. P. 10011



PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2013
i

STUDI KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY. KDENGAN
DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA KELUARGA TN. H
DI DESA WONOREJO RT 02/RW 07GONDANGREJO
KARANGANYAR

KaryaTulisIlmiah
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
Dalam Menyelesaikan Program Diploma III Keperawatan




DI SUSUN OLEH:

CANDRA AYU PUSPITASARI
NIM. P. 10011




PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2013


ii

SURAT PERYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertandatangan dibawahini:
Nama : Candra Ayu Puspitasari
NIM : P. 10011
Program Studi : DIII Keperawatan
JudulKaryaTulisIlmiah : ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA
Ny. K DENGAN DIABETES MELITUSTIPE 2
PADA KELUARGA Tn. H DI DESA
WONOREJO RT 02/RW 07 GONDANGREJO,
KARANGANYAR.
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini
benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan
atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah
hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai
dengan ketentuan akademik yang berlaku.



Surakarta, Juni 2013
Yang MembuatPeryataan




CANDRA AYU PUSPITASARI
NIM. P. 10011


iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh :
Nama : CandraAyuPuspitasari
NIM : P.10011
Program studi : D III Keperawatan
JudulKaryaTulisIlmiah : ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA NY.K DENGAN DIABETES MELITUS
TIPE 2 PADA KELUARGA TN. H DI DESA
WONOREJORT02/RW07GONDANGREJO
KARANGANYAR.

Prodi D III Keperawan Stikes Kusuma Husada Surakarta.

Ditetapkan di :
Hari/Tanggal :


Pembimbing: Nurma Rahmawati S.Kep.,Ns. ( )
NIK. 201186076



HALAMAN PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini diajukan oleh :
Nama : Candra Ayu Puspitasari


iv

NIM : P. 10011
Program Studi : Diploma III Keperawatan
Judul Karya Tulis Ilmiah : STUDI KASUS ASUHAN KEPERAWATAN
KELUARGA PADA NY. K DENGAN DIABETES
MELITUS TIPE 2 PADA KELUARGA TN. H DI
DESA WONOREJO RT 02 / RW 07
GONDANGREJO, KARANGANYAR
Telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Karya Tulis Ilmiah
Prodi DIII Keperawatan STIKES Kusuma Husada Surakarta
Ditetapkan di : Surakarta
Hari / Tanggal : 20 juni 2013


DEWAN PENGUJI
Penguji I : Nurma Rahmawati S, Kep. Ns. ( )
NIK. 201186076

Penguji II : Siti Mardiyah, S.Kep., Ns ( )
NIK. 201183063

Penguji III : Joko Kismanto, S.Kep., Ns ( )
NIK.200670020

Mengetahui,
Ketua Program Studi DIII keperawatan
STIKES Kusuma Husada Surakarta


Setiyawan, S.Kep., Ns.
NIK. 201084050





v

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat, rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya
Tulis Ilmiah dengan judul ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA
NY. K DENGAN DIABETES MELITUS TIPE 2 PADA KELUARGA Tn. H DI
DESA WONOREJOKECAMATAN GONDANGREJO, KABUPATEN
KARANGANYAR.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat
bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada yang terhormat :
1. Setiyawan, S.Kep.,Ns, selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan yang
telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di Stikes Kusuma
Husada Surakarta.
2. ErlinaWidyastuti, S.Kep.,Ns, selaku Sekretaris Ketua Program Studi DIII
Keperawatan, sekaligus sebagai dosen yang telah membimbing dengan
cermatselamaperkuliahanberlangsung
3. Nurma Rahmawati, S.Kep.,Ns, selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan saran dan kritik yang bermanfaat bagi penulis selama bimbingan
berlangsung dan demi sempurnanya penulisan karya tulis ini.
4. Siti Mardiyah, S.Kep.,Ns, selaku dosen penguji dua yang memberikan saran
dan kritik yang bermanfaat selama sidang berlansung.


vi

5. Joko Kismanto, S.Kep.,Ns, selaku dosen penguji tiga yang memberikan saran
dan kritik yang bermanfaat selama sidang.
6. Semua dosen Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma Husada
Surakarta, yang telah memberikan bimbingan baik berupa materi, wawasan
serta ilmu yang bermanfaat dengan begitu sabar.
7. Pihak Puskesmas gondangrejo beserta staf keperawatan, khususnya di Ruang
poli yang telah memberikan ijin dan kesempatan bagi penulis untuk
pengambilan data guna penyelesaian karya tulis ini.
8. Ayah dan Ibu, yang selalu menjadi sumber inspirasi dan memberikan
dukungan semangat untuk menyelesaikan pendidikan.
9. Bayu Jati yang selalu memmotivasi dan memberi semangat dalam
penyelesaian pembuatan karya tulis ilmiah saya.
10. Ajeng astrid dan catur indriatno yang selalu memberi inspirasi terima kasih
teman yang selalu memberi tahu sumber-sumber materi.
11. Teman-teman mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan STIKes Kusuma
Husada Surakarta, dan berbagai pihak yang tidak dapat disebutkan satu-
persatu, yang telah memberikan dukungan moral dan spiritual.
Semoga laporan studi kasus ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu
keperawatan dan kesehatan. Amin.


Surakarta, Juni 2013
Penulis



vii

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................ i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ....................................... ii
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................. iv
KATA PENGANTAR ..................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ........................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN.... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................... 1
B. Tujuan Penulisan ................................................. 5
C. Manfaat Penulisan................................................ 6
BAB II LAPORAN KASUS
A. Identitas Klien ..................................................... 7
B. Pengkajian............................................................ 7
C. Perumusan Masalah Keperawatan....................... 10
D. Perencanaan Keperawatan................................... 12
E. Implementasi Keperawatan................................. 13
F. Evaluasi Keperawatan......................................... 14



viii

BAB III PEMBAHASAN DAN SIMPULAN
A. Pembahasan......................................................... 15
B. Simpulan dan Saran.............................................. 22
Daftar Pustaka
Lampiran
Daftar Riwayat Hidup





















ix

DAFTAR TABEL

Gambar 2.1 Genogram ........................................................................................ 8
Tabel 2.1 SkoringDiagnosaKeperawatan ............................................................ 12










x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Konsultasi Karya Tulis Ilmiah
Lampiran 2 Surat Keterangan Selesai Pengambilan Data
Lampiran 3 Log Book Kegiatan Harian
Lampiran 4 Asuhan Keperawatan
Lampiran 5 SAP
Lampiran 6 Leaflet
Lampiran 7 Daftar Riwayat Hidup

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah
Menurut World Health Organization (WHO) Indonesia sebagai negara
dengan jumlah penderita Diabetes Melitus terbanyak keempat didunia yaitu
sekitar 8,6 persen pada tahun 1995. Menurut WHO penderita setiap tahun
pada tahun 2020, penderita diabetes indonesia diperkirakan akan mencapai 17
juta orang. International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan adanya
kenaikan 8,2 juta penderita Diabetes Melitus di indonesia (Darusman, 2009).
Padatahun 2012 di Puskesmas Gondangrejo tercatat penderita diabetes melitus
sekitar 337 (0,50 %) penduduk dari jumlah penduduk gondangrejo 72.579
(PuskesmasGondangrejo, 2013).
Kesehatan manusia dapat dilihat dalam rentang sehat sakit. Dimana
rentang sehat sakit ini digunakan sebagai alat ukur dalam status kesehatan
yang dinamis, menurut WHO (1947), sehat adalah keadaan yang sempurna
baik secara fisik, mental, sosial, serta tidak hanya terbebas dari penyakit atau
kelemahan akan tetapi mampu hidup produktif. Sakit itu sendiri yaitu
kegagalan atau gangguan dalam proses tumbang fungsi tubuh dan penyesuaian
diri manusia secara keseluruhan atau gangguan salah satu fungsi tubuh
(Parsons, 1972). Adapun menurut Patricia (2005), sakit merupakan hasil
interaksi seseorang dengan lingkungan sehingga menimbulkan ketidak
seimbangan antara host, agent, dan lingkungan.
2



Diabetes mellitus (DM) adalah kumpulan gejala yang timbul pada
seseorang yang disebabkan adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat
kekurangan insulin baik absolute maupun relatif. Gejala diabetes yang paling
umum adalah diabetes klasik biasanya ada rasa haus yang berlebihan, sering
kencing pada malam hari dan berat badan turun dengan cepat. Diabetes
melitus di bagi menjadi 2 tipe yaitu diabetes melitus tipe 1 dan diabetes
melitus tipe2. Dinamakan diabetes mellitus tipe 1 apabila insulin yang di
keluarkan oleh sel beta yang dapat membuka pintu masuknya glukosa
kedalamsel, kemudian di dalam sel glukosa tersebut dimetabolisasi menjadi
tenaga. Apabila insulin tidak aktif glukosa tidak dapat masuk sel dengan
akibat glukosa akan tetap berada di dalam pembuluh darah yang artinya kadar
di dalam darah meningkat. Dalam keadaan tersebut badan akan menjadi lemah
tidak ada sumber energi di dalam sel, Sedangkan dinamakan diabetes tipe 2
apabila jumlah insulin normal, akan lebih banyak tetapi jumlah sel beta
berkurang sampai 50 sampai 60 persen dari normal (Syahbudin, 2004).
Diabetes melitus tipe 2 merupakan jenis diabetes melitus yang paling sering di
temukan, diperkirakan sekitar 90 persen di indonesia (Soegondo, 2005). Pada
penderita Diabetes mellitus biasa akan mengalami penurunan berat badan
khususnya pada diabetes mellitus tipe 2 yang mengalami penurunan dengan
cepat biasanya penderita akan mengalami kekurangan nutrisi dari kebutuhan
tubuhnya (Hartono, 2006).
Nutrisi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi
3



penyimpanan , metabolisme dan pengeluaran zat zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari
organ-organ, serta menghasilkan energi (Supriasa, 2002). Nutrisi merupakan
unsur -unsur yang terdapat dalam makanan dan diperlukan oleh tubuh untuk
berbagai keperluan seperti menghasilkan energi, mengganti jaringan serta
memproduksi substansi tertentu misalnya enzim, hormon dan antibodi
(Hartono, 2006). Nutrisi dapat dibagi menjadi kelompok makro nutrien yang
terdiri dari atas hidratang (HA). Lemak serta protein, dan kelompok mikro
nutrien yang terdiri atas vitamin dan mineral (Hartono, 2006).
Sedangkan pada diabetes tipe 2 cenderung pada usia ( lebih 25 tahun)
dan mempunyai berat badan yang lebih tinggi, banyak diantara pasien ini
memiliki riwayat diabetes yang kuat dalam keluarga. Tujuan utama terapi
nutrisi pada DM tipe 2 adalah menurunkan atau mengendalikan berat badan
disamping mengendalikan kadar gula dan kolestrol, penurunan berat badan
pada pasien DM tipe 2 yang mengalami obesitas umumnya akan menurunkan
resistansi insulin. Dengan demikian, penurunan berat badan akan
meningkatkan pengambilan glukosa oleh sel dan memperbaiki pengendalian
glukosa darah. Pada Diabetes melitus (DM) tipe 2 yaitu asupan kolestrol
kurangdari 300 miligram karena pasien Diabetes melitus (DM) tipe 2
menghadapi risiko tinggi untuk terkena penyakit kardiovaskulerpengendalian
berat badan agar tidak turun dengan olahraga yang teratur (Supriasa, 2002).
Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu
berhubungan dengan kita. Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih
4



yang hidup bersama dengan keterikatan aturan emosional dan individu
mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian peran dari bagian
keluarga (Friedman, 1998). Sedangkan menurut Sayekti (1994), bahwa
keluarga adalah suatu ikatan atau persekutuan hidup atas dasar perkawinan
antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang
laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa
anak, baik anaknya sendiri atau adopsi dan tinggal dalam sebuah
rumahtangga. Di Indonesia merupakan salah satu negara yang menjunjung
tinggi adat ketimuran yang menekan kan bahwa keluarga harus dibentuk atas
dasar perkawinan, seperti yang tertulis dalam peraturan pemerintah (PP) no.
21 tahun 1994 bahwa keluarga dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang
sah (Suprajitno, 2004).
Keluarga juga mempunyai tugas dalam pemeliharaan kesehatan para
anggotanya dan saling memelihara yaitu mengenal masalah kesehatan anggota
keluarga dapat memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga akan
berdampak positif pada tugas yang selanjutnya yaitu dapat merawat keluarga
yang mengalami gangguan kesehatan. Selain merawat yang sakit lingkungan
juga perlu untuk dimodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan
keluarga, kemudian menjaga lingkungan keluarga juga dapat memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi keluarga (Suprajitno, 2004).
Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai
tugas di bidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan,salah satunya
mengenal masalah kesehatan keluarga. Orang tua perlu mengenal keadaan
5



kesehatan dan perubahan perubahan yang dialami anggota keluarga.
Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak
langsung menjadi perhatian orang tua/keluarga. Apabila menyadari adanya
perubahan keluarga, perlu dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang
terjadi, dan seberapa besar perubahan (Suprajitno,2004).
Dari latar belakang itulah, penulis tertarik untuk mengangkat kasus
Diabetes mellitus karena di keluarga Tn. H belum mengerti tentang penyakit
tersebut, dalam karya tulis ilmiah dengan judul Asuhan Keperawatan
Keluarga pada Ny. K dengan Diabetes mellitus Tipe 2 padaKeluarga Tn. H di
Desa Wonorejo Kidul RT 02/RW 07, Gondangrejo Karanganyar.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Melaporkan asuhan keperawatan keluarga pada Ny. K dengan Diabetes
melitus pada keluarga Tn. H di desa Wonorejo kidul, Kecamatan
Godangrejo, Kabupaten Karanganyar.
2. Tujuan Khusus
a. Penulis mampu melakukan pengkajian pada Ny. K dengan Diabetes
melitus pada keluarga Tn. H
b. Penulis mampu merumuskan diagnose keperawatan pada Ny. K
dengan Diabetes melitus pada keluarga Tn. H
c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada Ny. K
dengan Diabetes melitus pada keluarga Tn. H
6



d. Penulis mampu melakukan implementasi pada Ny. K dengan Diabetes
melitus ada keluarga Tn. H
e. Penulis mampu melakukan evaluasi pada Ny. K dengan Diabetes
melitus pada keluarga Tn. H

C. Manfaat Penulisan
1. Penulis
Diharapkan menjadi tambahan pengetahuan dan untuk
membandingkan antara teori yang didapat selama perkuliahan dengan
praktik ketrampilan dan pengalamannya apenulis dalam memberikan
asuhan keperawatan pemenuhan kebutuhan pengetahuan pada klien
dengan Diabetes Melitus.
2. Bagi profesi
Memberikan bantuan untuk mempengaruhi perkembangan klien
untuk mencapai tingkat asuhan keperawatan khusus penderita diabetes.
3. Bagi Pendidikan
Sebagai sumber bacaan atau referensi untuk meningkatkan kualitas
pendidikan keperawatan khususnya pada klien dengan diabetes melitus
dan dapat menambah pengetahuan bagi para pembaca.



7

BAB II
LAPORAN KASUS

A. Data Umum Keluarga
Pengkajian dilakukan pada hari senin tanggal 22 April 2013 dengan
metode autoanamese dan alloanamese di rumah keluarga Ny. K adapun
komposisi dari keluarga Ny. K adalah berjumlahkan 3 orang yaitu Tn. H
berusia 40 tahun sebagai kepala keluarga , Ny. K sebagai ibu rumah tangga
berusia 39 tahun dan keluarga Tn. H mempunyai anak yang berusia 17 tahun
yang masih bersekolah.
Keluarga Ny. K beralamat di Desa Wonorejo Kidul Rt 02 Rw 07
Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar. Tipe dari keluarga Ny. K
adalah tipe keluarga inti yang anggotanya terdiri dari Tn. H sebagai suami,
Ny. K sebagai istri dan An. N sebagai anak.Status ekonomi dari keluarga Ny,
K yang mencari nafkah yaitu Tn. H dengan bekerja sebagai buruh di pabrik
penghasilan tiap bulan yang diperoleh Tn. H sebesarRp. 1000.000; dan
hasilnya di gunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, untuk membayar
spp anaknya, dan sisanya di tabung atau dipergunakan untuk memeriksakan
kedokter jika ada anggota keluarga yang sakit.

B. Pengkajian
Dari hasil pengkajian riwayat dan tahap perkembangan keluarga
dengan anak remaja keluarga Ny. K tinggal satu rumah dengan suami dan
anaknya. Dengan tugas anak remaja yaitu memberikan kebebasan yang
8



seimbang dengan tanggung jawab seperti jika An. N sedang main dengan
temanya An. N tidak meninggalkan tugasnya dirumah yaitu membersihkan
rumah atau tugasnya sebagai pelajar dan semakin mandiri, mempertahankan
hubungan yang intim dengan keluarga dengan menciptakan suasana yang
damai, mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orangtua
hindari perdebatan,kecurigaan dan permusuhan dengan mempercayai apa yang
sedang dilakukan An. N dan saling terbuka jika mempunyai masalah,
perubahan sistem peran peraturan untuk tumbuh kembang keluarga. Pada
tahap ini KeluargaNy.Ksudah dapat memenuhi tahap perkembangan keluarga.

Gambar 2.1 Genogram








Keterangan : : :Sudah Meninggal
: Laki- Laki
: Perempuan
: Pasien
40 th
17 th
Tn. H
An.N
.Ny. K
9





Riwayat keluarga inti Tn. H mengatakan sudah menikah 16 tahun dan
Tn. H mengatakan bahwa istrinya merasakan lemas pada tanggal 14 Maret
2013 atau sebulan yang lalu, dan Tn. H sendiri mengatakan bahwa dirinya
tidak mempunyai penyakit dan belum pernah dirawat dirumahsakit, pada anak
Ny. K yang bernama An. N belum pernah juga dirawat dirumah sakit dan An.
N jarang sakit, jika sedang sakit demam oleh Ny. K memeriksakan ke
Puskesmas Gondangrejo. Ny. K mempunyai penyakit keturunan yaitu
Diabetes mellitus dari ibu Ny. K sendiri.Ny K mempunyai sakit diabetes
mellitus sejak 5 tahun yang lalu dan saat di kaji Ny. K mengatakan badanya
terasa lemas jika Ny. K sedang merasakan lemas Ny. K hanya bisa diam dan
duduk saja dan sering kencing di malamhari, badan tampak terlihat kurus.
Hasil pengkajian pemeliharaan kesehatan, kemampuan keluarga
dalam mengenal kesehatan masih kurang.Ny. K juga mengatakan belum
mengerti tentang penyakit Diabetes melitusdan Ny. K mengatakan badan
terasa lemas apabila gula darahnya naik, sering kencing pada malam hari Ny.
K belum mengetahui secara klinis tentang penyakit Diabetes melitus yang Ny.
K ketahui hanya penyakit gula biasa dan jika gula darahnya naik badan terasa
lemas dan Ny. K belum mengetahui cara mengatur pola makan untuk diabetes
mellitus. Ny. K hanya mengetahui dengan mengurangi makanan yang manis
yaitu nasi yang di masak kemarin di makan pada esok harinya dengan lauk
pauk tempe dan sayur, Ny. K makan 2 kali dalam sehari dan Ny. K hanya
10



minum air teh pahit saja. Ny. K juga mengatakan berat badanya turun yang
semula 50 kilogram menjadi 39 kilogram.
Dari hasil pengkajian tanda-tanda vital yang dilakukan pada Ny. K
didapatkan hasil pengkajian, berat badannya 39 kilogram, tinggi badan 150
centimeter, tekanandarah 120/80 mmHg, nadi 88 kali permenit, pada
pemeriksaan mata terlihat konjungtiva anemis. Pada pemeriksaan
laboratorium khususnya pemeriksaan gula darah sewaktu pada tanggal 14
Maret 2013dengan hasil 400 mg/dl, pasien mengeluh badan terasa lemas.

C. Diagnosa Keperawatan
Dari analisa data Ny. K dengan diagnosa medis diabetes mellitus
didapatkan data subyektif Ny.K mengatakan jika merasa lemas hanya bias
diam dan duduk saja apabila gula darahnya meningkat, serta Ny. K
mengatakan kalau sebulan yang lalu tanggal 14 maret 2013 gula darahnya
meningkat yaitu 400 mg/dl. Ny. K juga tidak mengerti tentang penyakit
Diabetes melitus sedangkan data obyektifnya di dapatkan Ny. K tampak lemas
dan kurus berat badan 39 kilogram, dan mata anemis. Dari pengkajian tersebut
didapatkan diagnose keperawatan pada Ny. K adalah Ketidakseimbangan
nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh pada Ny. K berhubungan dengan ketidak
mampuan keluarga dalam mengenal masalah keluarga yang sakit. Dengan
pengkajian nutrisi Antropometri: Berat badan (BB) 39 kilogram, Tinggi badan
(TB) 150 centimeter, Lingkar lengan atas (Lila) 25 centimeter dengan hasil
Indeks masa tubuh (IMT)17,4 Biochemical data: hasil gula darah sewaktu 400
mg/dl pada tanggal 14 Maret 2013, Clinical signs: konjungtiva anemis, Diet:
11



pasien diet makanan yang manis yaitu nasi yang dimasak kemarin di makan
pada hari esoknya dengan sayur dan lauk pauk seperti tempe Ny. K makan 2
kali sehari dan minum air teh pahit setiap hari. Dengan data subyektifnya
klien mengatakan jika dirinya merasa lemas hanya duduk dan di biarkan saja
Dari hasil perhitungan scoring prioritas diagnosa keperawatan
keluarga dengan masalah Resiko kekurangan nutrisi pada Ny. K berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah keluarga yang sakit
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 2.1 Skoring diagnosa Keperawatan

Asuhan Keperawatan Keluarga Tn. H
NO KRITERIA SKORE BOBOT NILAI
1 Sifat masalah
a) Aktual
b) Resiko/ ancaman
kesehatan
c) Keadaan
sejahtera/diagnosis sehat

3
2
1


1

2/3 X 1
= 2/3
2 Kemungkinan masalah dapat
diubah
a) Mudah
b) Sebagian
c) Tidak dapat


2
1
0



2


1/2 X 2
= 1
3 Kemungkinan masalah dapat
dicegah
a) Tinggi
b) Cukup
c) Rendah


3
2
1



1



3/3 X 1
= 1
4 Menonjolnya masalah
a) Masalah dirasakan harus
segera ditangani
b) Ada masalah tapi tidak
perlu ditangani
c) Masalah tidak dirasakan

2

1

0



1

2/2 X 1
= 1
Jumlah Total 3
2
/
3

12






D. Intervensi
Berdasarkan diagnose Ketidakseimbangan nutrisi: Kurang dari kebutuhan
tubuh pada Ny. K dengan etiologi ketidak mampuan keluarga Tn. H
mengenal masalah anggota keluarga yang sakit, perencanaan/intervensinya
yang dilakukan pada Ny. K, dengan tujuan umum setelah dilakukan 3 kali
kunjungan di rumah diharapkan Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari
kebutuhan tubuh teratasi di tandai dengan mempertahankan asupan
makanan yang adekuat, serta tujuan khususnya Ny. K yang pertama yaitu
keluarga mampu mengenal keluarga yang sakit, yang kedua keluarga
mampu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi, dan yang ke tiga memberikan
informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi. Rencana keperawatan
yang akan dilakukan pertama pada Ny. K yang akan dilakukan kaji
pengetahuan Ny. K tentang penyakit diabetes mellitus, dengan rasional
untuk mengetahui apakah keluarga sudah mengerti tentang penyakit
Diabetes mellitus. Kedua atur pola makan bagi penderita Diabetes
mellitus, dengan rasionalnya untuk mengetahui apakah makanan yg di
makan pasien tersebut dapat menyebabkan gula darah meningkat. Ketiga
Kaji tentang cara pemenuhan kebutuhan nutrisi pada Diabetes mellitus
dengan rasional untuk mengetahui apakah makanan yang di makan Ny. K
sudah memenuhi kebutuhan nutrisinya. Ke empat memberikan pendidikan
kesehatan tentang penyakit Diabetes mellitus dengan rasional agar Ny. K
13



dapat mengerti dengan jelas tentang penyakit Diabetes mellitus, serta
tanda dan gejalaanya.



E. Implementasi
Adapun tindakan keperawatanya adalah mengkaji pengetahuan Ny. K
tentang penyakit Diabetes mellitus, mengkaji pemenuhan kebutuhan nutrisi,
mengkaji cara mengatur pola makan Ny. K dengan Diabetes mellitus, dan
memberikan pendidikan kesehatan tentang penyakit Diabetes melitus.
Tindakan keperawatan yang dilakukan padahari senin tanggal 22 April
2013 jam 15.00 WIB, yaitu mengkaji tentang penyakit Diabetes mellitus dan
penyebabnya adapun respon subyektifnya Ny. K mengatakan mengetahui
kalau saat ini sedang menderita penyakit gula, dan Ny. K mengetahui
penyebab sakitnya kalau dirinya sering mengkonsumsi makan makanan atau
minuman yang manis, dan Ny. K belum mengerti tentang Penyakit Diabetes
melitus dari respon obyektifnya di dapatkan Ny. K banyak bertanya tentang
penyakit yang di deritanya, Ny. K sangat kooperatif sekali. Pada jam 15.57
WIB dilanjutkan mengkaji tentang pengetahuan pada penderita Diabetes
mellitus dengan respon subyektifnya Ny. K belum mengetahui tentang
pemenuhan kebutuhan nutrisi penyakit Diabetes mellitus, dan respon
obyektifnya Ny. K kelihatan bingung cara pemenuhan kebutuhan nutrisi pada
penderita Diabetes mellitus dan saat ditanya Ny. K hanya tau kalau sakit gula
disebabkan mengkonsumsi makan atau minum-minuman yang manis.
14



Pada hari selasa Tanggal 23 April 2013 jam 13.30 WIB memberikan
pendidikan kesehatan tentang Diabetes mellitus, pengertian Diabetes melitus,
cara merawat pola makan pada Diabetes mellituss dan pemenuhan kebutuhan
nutrisi. Di dapatkan respon subyektifnya Ny. K mau di berikan pendidikan
kesehatan tentang Diabetes mellitus, dan Ny.K tampak memperhatikan dan
sudah mulai mengerti tentang penyakit Diabetes mellitus.

F. Evaluasi
Dari implementasi hari Rabu tanggal 24 April 2013 di dapatkan catatan
perkembangan , data subyektifnya Ny. K mengatakan kalau sudah mengerti
tentang penyakit Diabetes melitus dan cara pemenuhan kebutuhan nutrisi dan
data obyektifnya wajah Ny. K kelihatan segar dan mata sudah tidak anemis.
Berdasarkan data subyektif dan data obyektif diatas dapat dianalisa masalah
keperawatannya yaitu teratasi, sehingga perencanaan kunjungan di rumah Ny.
K dihentikan.


15

BAB III
PEMBAHASAN DAN KESIMPULAN

A. Pembahasan
Pada bab ini penulis akan membahas tentang asuhan keperawatan keluarga
yang dilaksanakan pada Tanggal 22 April sampai 24 April 2013di keluarga
Tn. H khususnya pada Ny. K dengan problem Ketidakseimbangan nutrisi:
kurang dari tubuh pada penyakit Diabetes melitus dengan etiologi
ketidakmampuan keluarga Tn. H dalam mengenal anggota keluarganya yang
sakit.

1. Pengkajian
Diabetes melitus merupakan kumpulan gejala yang timbul pada
seseorang yang disebabkan adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat
kekurangan insulin baik absolut maupun relatif dengan gejala diabates
yang umum adalah rasa haus yang berlebihan, sering kencing pada malam
hari, badan terasa lemas jika gula darah naik, berat badan turun
(Syahbudin, 2004).
Pada Diabetes tipe 2 khususnya usia lebih 25 tahun mempunyai
berat badan yang lebih tinggi dan nutrisi utama pada Diabetes melitus tipe
2 adalah mengendalikan berat badan disamping mengendalikan kadar gula
darah kolestrol, penurunan berat badan pada pasien tipe 2 yang mengalami
obesitas umumnya akan menurunkan resistensi insulin (Supriasa, 2002).
Berdasarkan teori diatas sesuai dari hasil pengkajian penulis pada Ny. K
16



juga mengatakan kalau berat badanya turun dan Ny. K juga mengatakan
sering kencing pada malam hari dan badan terasa lemas. Maka penulis
memfokuskan pada nutrisi.
Pengkajian tipe keluarga yang dilakukan pada keluarga Tn. H
dengan tahap perkembangan keluarga dengan anak remaja antara lain yang
pertama memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab,
yang kedua mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga, yang
ketiga mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang
tua, hindari kecurigaan dan permusuhan, yang ke empat perubahan sistem
peran peraturan untuk tumbuh kembang keluarga (Padila, 2012). Tahap
perkembangan keluarga Tn.H tidak ada perbedaan dengan yang di
ungkapkan Padila (2012) dan sudah terpenuhi. Tugas perkembangan
keluarga Tn. H yang sudah terpenuhi antara lain memberikan
keseimbangan antara kebebasan dan tanggung jawab ketika remaja
menjadi dewasa dan semakin mandiri, memfokuskan kembali hubungan
intim perkawinan, berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan
anak, mempersiapkan perubahan untuk memenuhi kebutuhan tumbuh
kembang keluarga.
Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai
tugas dibidang kesehatan yang perlu dipahami dan dilakukan, tugas
keluarga tesebut antara lain : pertama mengenal masalah kesehatan
keluarga. Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh
diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan
17



karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana
keluarga habis. Orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan dan
perubahan yang dialami keluarganya. Perubahan sekecil apapun yang
dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian
keluarga. Apabila menyadari adanya perubahan keluarga, perlu dicatat
kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi, dan seberapa besar
perubahannya ( Suprajitno, 2004). Sedangkan menurut Harmoko (2012),
tujuan perawatan kesehatan keluarga adalah memungkinkan keluarga
untuk mengelola masalah kesehatan. Berdasarkan teori tersebut tidak
sesuai yang terjadi pada Tn. H khususnya Ny. K mengatakan belum
mengetahui tentang pengertian, penyebabnya dan tanda gejala serta
perawatanya. Mengenal masalah kesehatan keluarga merupakan kebutuhan
keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu
tidak akan berarti dan karena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan
sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu mengenal keadan
kesehatan dan perubahan yang dialami keluarganya. Perubahan sekecil
apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi
perhatian orang tua/keluarga. Apabila menyadari adanya perubahan
keluarga, perlu dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi, dan
seberapa besar perubahannya ( Suprajitno, 2004).

2. Diagnosa keperawatan
Diagnosis keperawatan adalah keputusan klinis mengenai individu,
keluarga, atau masyarakat yang diperoleh melalui suatu proses
18



pengumpulan data secara cermat, memberikan dasar untuk menetapkan
tindakan-tindakan di mana perawat bertanggung jawab untuk
melaksanakannya. Diagnosis keperawatan keluarga dianalisis dari hasil
pengkajian terhadap masalah dalam tahap perkembangan keluarga,
lingkungan keluarga, struktur keluarga, fungsi-fungsi keluarga, baik yang
bersifat aktual resiko, maupun sejahtera dimana perawat memiliki
kewenangan dan tanggung jawab untuk melakukan tindakan keperawatan
bersama-sama dengan keluarga, berdasarkan kemampuan dan sumber daya
keluarga (mubarak, 2009). Berdasarkan pengkajian penulis mengangkat
diagnosa ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah
keluarga yang sakit.
Diagnosa keperawatan keluarga dirumuskan berdasarkan data yang
didapatkan berdasarkan data yang didapatkan pada pengkajian, komponen
diagnosa keperawatan meliputi problem ( P ) atau masalah, etiologi ( E )
atau penyebab (Harmoko, 2012). Pada kasus ini (P)problem menurut
mubarak (2009) yaitu data subyektif kurang nutrisi adalah pasien
mengatakan berat badan turun dan badan terasa lemas. Serta (E)
etiologinya ketidak mampuan keluarga dalam mengenal anggota keluarga
yang sakit. Dengan data subjektif Ny. K mengatakan jika tersa lemas
badanya Ny. K hanya bisa diam dan duduk saja kalau gula darahnya
meningkat serta Ny. K belum mengerti tentang penyakit Diabetes melitus.
Data oyektifnya Ny. K sudah kelihatan segar, badan kurus Berat badan 39
19



kilogram dan mata tidak anemis lagi.Mengenal masalah kesehatan
keluarga merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh di abaikan
karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan karena
kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga
habis. Orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan dan perubahan yang
dialami keluarga. Perubahan sekecil apapun yang di alami keluarga secara
tidak langsung menjadi perhatian orang tua/ keluarga. Apabila menyadari
adanya perubahan keluarga, perlu dicatat kapanterjadinya, perubahan apa
yang terjadi, dan seberapa perubahanya.

3. Intervensi
Rencana keperawatan keluarga merupakan kumpulan tindakan yang
direncanakan perawat untuk dilaksanakan dalam menyelesaikan atau
mengatasi masalah kesehatan yang telah di identifikasi (Harmoko, 2012).
Intervensi dalam kasus Diabetes melitus menurut mubarak yang pertama
kaji pengetahuan keluarga tentang penatalaksanaan penyakit Diabetes
melitus dengan rasional untuk mengetahui seberapa jauh keluarga mengerti
tentang penyakit Diabetes melitus,yang kedua mengkaji cara pemenuhan
nutrisi penyakit Diabetes melitus dengan rasional untuk mengetahui
apakah makanan yang di makan menyebabkan gula darah naik dan
mengetahui berat badanya turun atau tidak, yang ketiga arahkan keluarga
untuk memutuskan mengatasi Diabetes melitus menjelaskan tindakan
alternatif penyakit Diabetes melitus seperti penanganan nutrisi.
20



Intervensi untuk ketidakmampuan keluarga dalam mengenal anggota
keluarga yang sakit adalah yang pertama jelaskan tentang
pengertianpenyakit Diabetes melitus, jelaskan cara perawatanya, jelaskan
tanda dan gejala (Mubarak, 2009). Berdasarkan teori di atas intervensi
sesuai yang pertama kaji pengetahuan keluarga tentang penyakit Diabetes
melitusdengan rasional untuk mengetahui apakah keluarga Tn. H sudah
mengerti tentang penyakit Diabetes melitus, yang kedua mengkaji
perawatan pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan rasional apakah makanan
yang di makan sudah memenuhi nutrisi dan intervensi yang terakhir adalah
berikan pendidikan kesehatan tentang penyakit Diabetes melitusdengan
rasional apa diabetes melitus itu, tanda dan gejala, penyebabnya. Dalam
intervensi ini tidak ada perbedaan antara teori dan pelaksanaan pada
penulis yaitu tentang keluarga belum mengenal penangan pada nutrisi dan
penulis memfokuskan tindakan keperawatan pada pemenuhan kebutuhan
nutrisi.

4. Implementasi
Implementasi keperawatan adalah serangkaian tindakan keperawatan
pada kaluarga berdasarkan perencanaan sebelumnya (padila, 2012).
Sedangkan menurut Harmoko (2012), tahap implementasi merupakan
salah satu tahap dari proses keperawatan keluarga di mana perawat
mendapatkan kesempatan untuk membangkitkan minat keluarga dalam
mengadakan perbaikan ke arah perilaku hidup sehat. Penulis melakukan
tindakan keperawatan sesuai proses asuhan keperawatan keluarga dan
21



intervensi yang telah di tetapkan yang pertama kaji pengetahuan dengan
tindakan keperawatan kaji pengetahuan keluarga tentang penyakit
Diabetes melitus yang bertujuan untuk memberikan informasi yang jelas
(Mubarak, 2009).
Tindakankedua kaji perawatan anggota keluarga yang sakit dengan
cara mendemonstrasikan cara perawatan, menggunakan fasilitas yang ada
di rumah dan lingkungan, Yang ketiga memberikan pendidikan kesehatan
tentang penyakit Diabetes melitus dengan rasional memberikan informasi
apa itu Diabetes melitus, tanda dan gejala Diabetes Melitus, penyebab
Diabetes melitus, yang keempat memberikan pendidikan kesehatan tentang
pemenuhan kebutuhan nutrisi dan mengatur pola makan dengan bertujuan
keluarga ingin mempertahankan suatu pola tingkah laku
sepertimemodifikasimakanansayur(Mubarak, 2009).

5. Evaluasi
Sebagaiproses dipusatkan pada pencapaian tujuan dengan
memperhatikan keberhasilan dari tindakan keperawatan yang telah
dilakukan ( Hartono, 2012). Penilaian evaluasi di laksanakan dengan
menggunakan pendekatan SOAP (subyaktif, obyektif, analisa, dan
planing) dengan keterangannya antara lain S (subyektif) adalah hal-hal
yang dikemukakan oleh keluarga, O (obyektif) adalah hal-hal yang
ditemukan perawat yang dapat diukur dengan dilihat, A (analisa) adalah
analisis hasil yang telah dicapai, mengacu pada tujuan dan diagnosa, P
(planing) adalah perencanaan yang akan datang setelah melihat respon
22



keluarga (Padila, 2012). Dari hasil evaluasi penulis yang dilakukan di
dapatkan data subyektif Ny. K mengatakan sudah mengerti tentang
penyakit Diabetes melitus, serta Ny. K sudah mengetahui cara pemenuhan
kebutuhan nutrisi penyakit Diabetes melitus, dan Ny. K mengatakan sudah
tidak terlalu lemas, data obyektifnya Ny. K tampak kelihatan segar dan
mata tidak anemis lagi. Berdasarkan data subyektif dan data obyektif
diatas dapat dianalisa masalah keperawatannya yaitu sudah teratasi,
sehingga perencanaan kunjungan di rumah Ny. K dihentikan.

B. Simpulandan Saran
1. Simpulan
a. Hasil pengkajian pada keluarga Tn. H khususnya Ny. K dengan
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh pada
Diabetes melitus dengan ketidamampuan mengenal masalah keluarga
yang sakit Ny. K mengatakan kalau badan terasa lemas jika gula
darahnya meningkat dan sering kencing pada malam hari, dan berat
badan turun.Pada pengkajian tahap keluarga Tn. H sudah terpenuhi
semua dan tidak ada perbedaan dari teori dan pelaksanaan.
b. Diagnosa keperawatan keluarga Tn. H khususnya pada Ny. K adalah
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah keluarga
yang sakit.
c. Rencana keperawatan yang dilakukan pada ketidakseimbangan nutrisi:
kurang dari kebutuhan tubuh dan ketidak mampuan keluarga Tn. H
23



dalam mengenal masalah keluarga yang sakit pada penyakit Diabetes
melitus kaji pengetahuan Ny. K tentang penyakit diabetes mellitus.
Kedua Kaji tentang cara pemenuhan kebutuhan nutrisi pada Diabetes
mellitus. Ketiga berikan pendidikan kesehatan tentang penyakit
diabetes mellitus dengan rasional agar Ny. K dapat mengerti dengan
jelas tentang penyakit Diabetes mellitus dan pemenuhan nutrisi.
d. Tindakan keperawatan yang dilakukan pada Ny. K dengan
ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh yaitu
mengkaji pemenuhan kebutuhan nutrisi, dan memberikan pendidikan
kesehatan tentang penyakit Diabetes melitus untuk memberikan
informasi kesehatan kepada keluarga.
e. Evaluasi hari Rabu tanggal 24 April 2013 di dapatkan catatan
perkembangan pada keluarga Tn. H khususnya pada Ny. K adalah
resiko kekurangan nutrisi pada Ny. K berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga Tn. H dalam mengenal masalah keluarga
yang sakit pada penyakit Diabetes melitus sudah teratasi yaitu Ny. K
sudah kelihatan segar ,Ny. K dan keluarga mengatakan sudah
mengetahui pengertian Diabetes melitus, tanda dan gejala Diabetes
melitus.

2. Saran
a. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan lebih meningkatkan pelayanan pedidikan yang lebih
berkualitas dan professional sehingga dapat tercipta perawat yang
24



terampil, inovatif, dan professional yang mampu memberikan asuhan
keperawatan sesuai dengan kode etik keperawatan.
b. Bagi Pelayanan Kesehatan (Puskesmas)
Lebih meningkatkan pelayanan kesehatan dan mempertahankan
kerjasama baik antara tim kesehatan maupun dengan klien sehingga
asuhan keperawatan yang diberikan dapat mendukung kesembuhan
klien pada umummya dan pada klien dengan Diabetes melitus secara
khusus.
C. Bagi penulis selanjutnya
Diharapkan penulis dapat menggun akan atau memenfaatkan wktu lebih
efektif, sehingga dapat memberikan asuhan keperawatan keluarga pada
klien secara optimal

Anda mungkin juga menyukai