Anda di halaman 1dari 2

PENDAHULUAN Salah satu bagian terpenting dalam proses pencernaan makanan adalah mulut.

Makanan akan diproses di dalam rongga mulut oleh saliva, lidah dan gigi, agar proses tersebut dapat berjalan dengan baik harus disertai dengan perawatan dan pemeliharaan yang optimal dari gigi dan mulut. Gigi merupakan salah satu bagian tubuh yang harus diperhatikan dengan baik, terutama pada periode gigi sulung, pada periode tersebut lebih sering terjadi kerusakan yang diakibatkan oleh adanya karies yang parah, kehilangan gigi akibat trauma dan adanya kelainan kongenital. Kerusakan pada gigi dapat mengakibatkan gangguan dalam pengunyahan dan menimbulkan rasa sakit. Kerusakan yang terjadi pada gigi jika dibiarkan dapat menyebabkan gigi tanggal sebelum waktunya dan diikuti dengan adanya perubahan dari fungsi gigi dan mulut (1). Tanggalnya gigi sulung secara dini pada anak, dapat menyebabkan terjadinya migrasi gigi tetangga dan antagonisnya untuk mengisi ruang kosong yang ditinggalkan oleh gigi tersebut, sehingga lambat laun akan mengakibatkan maloklusi selain itu lengkung gigi tidak berkembang secara optimal, bahkan dapat menyebabkan terjadinya gangguan bicara, mastikasi, dan estetik (2). Gangguan organ bicara dapat mempengaruhi suara pasien, misalnya kehilangan gigi anterior rahang atas dan bawah. Kehilangan gigi anterior dapat mengakibatkan gangguan bicara yang bersifat sementara, setelah menggunakan gigi tiruan mampu meningkatkan fungsi bicara dengan cara membiasakan menggunakan gigi tiruan (1). Gangguan bicara yang disebabkan tanggalnya gigi anterior, akan berdampak dalam pelafalan kata, terutama pada kata yang mengandung huruf konsonan antara lain (s), (z), (v), (f). Udara bebas yang berada di ruang kosong karena tanggalnya gigi yang hilang, akan merubah bunyi s menjadi th. Kelainan dalam pelafalan dapat menyebabkan trauma psikologis pada anak, sehingga anak menjadi kurang percaya diri (3,4). Ruang kosong dalam lengkung rahang anak, dapat dioptimalkan fungsinya yaitu dengan menggunakan suatu alat gigi tiruan sebagian lepasan (removable partial denture) atau gigi tiruan cekat ( fixed partial denture) (5,6). Penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan ditujukan pada keadaan hilangnya gigi, termasuk diastema, dan terjadinya resorpsi tulang. Pembuatan gigi tiruan cekat hanya dapat digunakan bila hilangnya gigi tiap daerah tak bergigi tidak seluruhnya dan pada ke dua sisi daerah yang tidak begigi masih dibatasi gigi asli sehingga memenuhi syarat sebagai gigi pendukung (1). Apabila alat cekat tidak dapat dipakai karena kurangnya retensi (tidak memenuhi syarat sebagai gigi pendukung), maka gigi tiruan sebagian lepasan menjadi pilihan dokter gigi. Penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan dapat disesuaikan dengan pertumbuhan gigi. Selama periode pertumbuhan, gigi tiruan memerlukan penyesuaian secara periodik dan terus-menerus, ketika gigi tiruan sudah tidak sesuai lagi dengan pertumbuhan rahang karena terlalu kecil, maka pemeriksaan dan perawatan harus dihentikan. Pembuatan gigi tiruan baru merupakan perawatan yang dianjurkan dokter gigi untuk menyesuaikan dengan pertumbuhan dan perkembangan gigi

dan rahang(7). Gigi tiruan sebagian lepasan perlu dibuat ulang mengikuti pola pertumbuhan dan erupsi gigi tetap (6). Penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan memegang peranan penting dalam perawatan gigi anak, oleh karena perawatan tersebut akan memulihkan fungsi mastikasi, bicara, posisi gigi, estetik wajah, dapat mencegah kebiasaan buruk, serta sekaligus memelihara dan mempertahankan gigi yang tersisa serta jaringan pendukungnya (8).

Anda mungkin juga menyukai