produksi semen, Proses pembuatan semen dimulai dari penambangan bahan mentah yang menjadi bahan baku pembuat semen, yaitu batu kapur dan tanah liat. Setelah itu dilakukan proses pemecahan dan penghancuran (crusher). Bahan baku yang telah halus di angkut ke tempat penyimpanan ( limestone storage dan clay storage ) dan dicampurkan dengan pasir silika dan pasir besi untuk dijadikan raw meal. Raw meal ini yang akan di giling di dalam raw mill setelah mengalami proses pengeringan dan hasilnya disimpan ke dalam raw material storage silo. Proses berikutnya adalah proses pembakaran, dimana sebelumnya sudah dilakukan pemanasan awal di preheater dan dilanjutkan dengan pembakaran di kiln dengan menggunakan bahan bakar batu bara untuk mendapatkan clinker. Setelah itu dilakukan proses pendinginan terlebih dulu sebelum clinker disimpan di storage.
Energy Balance
Dimana :
: Laju alir energi yang masuk : Laju alir energi keluar
=
h = enthalphi
Persamaan energy balance dengan asumsi tidak ada perubahan energi kinetik dan potensial
Exergi balance
m m m m m m m in 1a g l c p lm mc
pm m bs m gd m
out
a m g m v m fr m m m
Untuk menganalisa Raw Mill secara thermodinamika : Asumsi sistem steady state, steady flow sistem. Perubahan energi kinetik dan potensial di abaikan. Tidak ada panas yang masuk dalam sistem Energi elektrik di hasilkan kerja poros dalam raw mill Perubahan suhu lingkungan diabaikan. Kompelet energi balance untuk sistem dapat di lihat di tabel 3 :
total energi masuk ke farine adalah 749,39 KJ/kg Sumber panas utama adalah gas dan total panas 117,62 kJ/Kg.
Didapatkan energi efisiensi sebesar 84,3 % dan medekati nilai yang diharapkan. Panas yang terbuang 16 % dari energi masuk.
Sistem diasumsikan steady state, steady flow proces Exergy kimia dari zat diabaikan Exergy kinetik dan potensial dari material diabaikan Jadi jumlah nilai exergy dari input dan output bahan dihitung masing masing menjadi 7.864,73 dan 1.981,40 M Tabel exergy balance di raw mill dapat dilihat pada tabel dibawah ini