Anda di halaman 1dari 3

1

MENGIKUT YESUS PASTI MENGALAMI KELEPASAN (Markus 2 ; 1-17) Rumah siapa yang dimaksud Markus pada ayat pertama ini? Jika kita menilik pada Markus 1:29, berarti yang dimaksud Markus adalah rumah Simon dan Andreas. Walau mungkin Ia belum beristirahat dari perjalanan yang jauh, tetapi Yesus tetap memberitakan Firman. Firman yang dimaksud di sini adalah berita tentang Kerajaan Allah1, karena Kristus adalah pelaksana misi Kerajaan Allah. Markus 2:3-4, ada orang-orang datang membawa kepada-Nya seorang lumpuh, digotong oleh empat orang. Ketika Yesus sedang menyampaikan berita tentang Kerajaan Allah, maka di luar terjadi kegiatan di mana empat orang menggotong satu orang lumpuh yang berbaring di atas kasur, untuk datang mendekati. Hanya saja jumlah orang di rumah itu sudah berjubel sehingga mereka tidak bisa masuk. Mereka, yakni keempat orang tersebut dan satu orang lumpuh itu memiliki satu iman atau satu kepercayaan, kepercayaan kepada siapa? Yakni kepercayaan kepada Yesus Kristus. Kebanyakan para pembaca kitab Markus berpikir bahwa orang lumpuh tersebut membutuhkan kesembuhan dan Yesus pasti menyembuhkannya. Namun Markus kembali menyajikan suatu alur cerita yang cukup mengejutkan dimana Yesus justru berkata bahwa dosa (/amartiai) orang lumpuh itu sudah diampuni. Jelas ada maksud yang ingin disampaikan Markus sebagai narator dalam cerita pada ayat kelima ini. Disinilah para penafsir dan pembaca masa kini perlu mengetahui latar belakang dan kepercayaan masyarakat Yahudi pada masa itu. Pada zaman Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru ada suatu keyakinan bahwa sakitpenyakit yang diderita seseorang disebabkan oleh dosa. Sementara misi Kerajaan Allah yang diemban Yesus adalah membinasakan iblis sebagai musuh Kerjaan Allah serta membebaskan orang-orang tertindas dan menyelamatkannya. Menyelamatkan di sini termasuk juga dalam topik pengampunan dosa. Bukan berarti Yesus tidak mau menyembuhkan, tetapi dalam narasi ini Markus ingin menyampaikan pesan, pengampunan dosa dan keselamatan jiwa adalah yang paling utama. dari apapun. Sementara masalah kesembuhan adalah berkat selanjutnya. Markus 2:12, Dan orang itupun bangun, segera mengangkat tempat tidurnya dan pergi ke luar di hadapan orang orang itu, sehingga mereka semua takjub lalu memuliakan Allah, katanya: "Yang begini belum pernah kita lihat." Markus 2:13-17 Di dalam teks ini, kita melihat bahwa Yesus berjalan melewati jalan utama seusai mengajar orang banyak. Dia berjalan melewati POS Pemungutan cukai yang dikepalai oleh Matius atau Lewi Anak Alfeus. (selanjutnya disebut Matius). Matius sebagai seorang pemungut cukai amat sangat dibenci oleh masyarakat kala itu. Mengapa? mari kita simak sistem penarikan cukai yang dilakukan saat itu. Pemerintah Roma memberlakukan penarikan pajak bagi daerah-daerah taklukannya. Pemerintah Roma menswastakan penarikan pajak - tidak menentukan standarisasi berapa pajak yang harus dibayarkan warga. Oleh sebab itu Para Pemungut Cukai ini bebas menentukan bea cukainya. Pemerintah Roma sengaja memilih orang-orang Pribumi,asumsinya adalah orang-orang Pribumi lebih tahu siapa-siapa saja yang musti bayar pajak, dan lebih tahu adat kebiasaan di masyarakat. Nah, di setiap distrik ada 1 kepala pemungut cukai yang bertugas di sana. Kepala pemungut cukai ini boleh mempekerjakan anak-anak buah untuk mempermudah tugasnya. Para anak buah ini memungut cukai dari warga lalu sebagian diambil mereka sendiri, dan sisanya diserahkan ke Kepala Pemungut Cukai. Sebelum diserahkan ke Raja Wilayah, uang itu juga diambil sebagian, lalu sampailah di tangan Raja Wilayah, dan tentu saja diambil juga sebagian dan akhirnya sampai di tangan Pemerintah Roma. Wah, bisa kita bayangkan berapa banyak cukai yang ditarik dari warga jika di setiap aras jabatan, uang itu dinikmati oleh penguasa. Matius biasa dicuekin, tidak dianggap, dan dikucilkan dari masyarakat. Lalu, Yesus melihat Matius dan mengajak dia katanya, "Ikutlah Aku". Kata yang dipakai di sini bukan hanya sekadar mengajak secara harafiah yaitu mengajak berjalan tetapi ajakan untuk menjadi pengikut Yesus (akholoutheo-kalo tidak salah nulis demikianlah bhs.yunaninya). Ajakan ini langsung direspon oleh Matius dengan beranjak dari posnya dan dia segera menuju ke rumahnya dan mengajak anak-anak buahnya untuk makan bersama dengan Yesus.

ini digugat oleh orang Farisi, mengapa? karena perjamuan makan bersama menandakan persahabatan. Mereka tidak bisa menerima jika Yesus bersahabat dengan pemungut cukai yang selalu disandingkan dengan perempuan sundal dan para pendosa. Maka mereka bertanya pada murid-murid Yesus mengapa guru mereka mau makan bersama dengan para pemungut cukai. Yesus mendengar protes itu dan dengan bijak menjawab bahwa bukan orang sehat yang butuh tabib, tetapi orang sakit. ________________________________________________________________________________________ Dia datang untuk mencari orang berdosa. Sakit karena dosa. Terikat karena dosa. Terkungkung karena dosa. Ungkapan ini hendak menekankan misi kedatanganNya di dunia, Yesus datang untuk melakukan pembenaran bagi manusia, dan menyembuhkan mereka...memulihkan mereka. Sikap yang ditunjukkan oleh Yesus adalah sikap Seseorang yang membuka pintu bagi penyembuhan pemulihan penyatuan kembali. Yesus memberikan pengampunan dan kesembuahn bagi orang lumpuh dan menawarkan REKONSILIASI pada Matius sehingga Matius dapat memulihkan relasinya dengan sesamanya. Yesus juga membuka pintu REHABILITASI sehingga Matius menyadari kesalahannya dan bertobat! Sikap Yesus bukan menolak mereka yang dikucilkan masyarakat...bukan ikut-ikutan menyingkirkan mereka tetapi sikap Yesus mematahkan pepatah, "sekali lancung ke ujian, seumur hidup tak dipercaya orang". Sikap Yesus justru mencerminkan KEDEWASAAN dan KEBIJAKSANAAN. Dalam ruangan sesak (tidak ada jalan masuk/tertutup) bagi si lumpuh, Yesus membuka diri bagi jalan pengampunan dan kesembuhan. Dalam ruang masyarakat yang menutup diri / mengucilkan Matius pemungut cukai, Yesus membuka diri bagi jalan pemulihan hubungan dengan masyarakat. Kalian dengarkan keluhanku (Ebbiet G. Ade) Dari pintu ke pintu ku coba tawarkan nama demi terhenti tangis anakku dan keluh ibunya tetapi nampaknya semua mata memandangku curiga seperti hendak telanjangi dan kuliti jiwaku apakah buku diri ini harus selalu hitam kelam? apakah dalam sejarah orang harus jadi pahlawan? sedang Tuhan di atas sana tak pernah menghukum dengan sinar mataNya yang lebih tajan dari matahari. ref: Kemanakah sirnanya nurani embun pagi yang biasanya ramah kini membakar hati apakah bila terlanjur salah akan tetap dianggap salah tak ada waktu lagi benahi diri tak ada tempat lagi untuk kembali kembali dari keterasingan ke bumi beradab ternyata lebih menyakitkan dari derita panjang Tuhan tolonglah batin ini agar tak gelap mata dan sampaikanlah rasa inginku kembali bersatu Ada kebijaksanaan yang ditemukan dalam syair lagu ini yaitu, justru orang yang disingkirkan, yang mempunyai masa lalu kelam itu berdoa agar dia tidak ikut-ikutan berbuat jahat, tidak gelap mata, dan tidak mendendam pada mereka yang sudah menyingkirkannya. Mereka banyak menjumpai orang-orang yang diberi stempel tertentu karena masa lalu mereka yang pekat. Fenomena membenarkan pepatah kuna "Sekali lancung ke ujian, seumur hidup tak dipercaya orang". Tuhan Yesus yang terbuka terhadap siapa saja bahkan terhadap mereka yang dicap sesat, berdosa dsb. ___________________________________________________________________________________________ Kita pengikut Yesus. Jangan hanya secara identitas tapi Gaya hidup Yesus yang memberitakan Firman kerajaan Allah. Hati Yesus yang penuh belas kasihan; mengampuni menyembuhkan memulihkan kehidupan. Ketika saya mengampuni, saya sedang membuka ikatan/belenggu kebencian dendam. Saya sedang melepaskan luka hati. Dan saya sedang menolong orang yang bersalah dari rasa bersalah.

Ibadah Kreatif 30 Maret dan Paskah tengah April. Doakan pertumbuhan iman jemaat umat Tuhan agar semakin kuat. Doakan agar iman jemaat umat Tuhan tidak mudah digugurkan oleh beratnya hidup. Pertobatan jemaat dan empati saudara seiman disekitarnya. Mau mengingatkan dan bangkit dari keterpurukan. perwilayahan rencana/agenda pentahbisan pentahbisan GI santoby, kesiapan jemaat bandar jaya, persiapan acara, komitmen/kekuatan untuk semakin berkarya usai di pendetakan. acara di STTB (putut, asmini, santobi dan istri), penyegaran rohani/wawasan baru/ide2 segar. masa depan para pelayan (anak panti/perantau/kurang pendidikan)

gereja di lampung timur waway kanan yg kemaren dilayani; bertumbuh, terus berusaha mengembangkan pelayanan, bersinergi dgn denominasi lain, ditambahkan jumlah petobat baru. Keamanan negri jelang pilkada Keamanan lingkungan; pelaku kriminal di jalan semakin nekad. Jemaat lebih berhati-hati di jalan. Aparat berani menindak tegas pelaku. Jemaat yg sakit penutup

Anda mungkin juga menyukai