Anda di halaman 1dari 40

BLOK RESPIRATORIUS

TBC PARU
Sumedi Sudarsono 10 Maret 2010 Penyakit TB paru ialah suatu Penyakit Menular 1. 2. 3. 4. Agent (Penyebab penyakit = Bibit penyakit). Reservoir (Sumber penularan penyakit). Transmission (Cara penularan penyakit). Host yg rentang (Manusia / hewan).

(1). Agent menurut sifatnya


1. 2. 3. 4. Agent Fisik Agent Biologik (Agent utk Peny.Menular) Agent Kimiawi Agent Psikologik

Agent Biologik : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Virus Rickettsia Bakteria Spirochaeta Protozoa Fungus Metazoa Arthropoda

(1). Agent Virus : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. DHF Polio Campak Hepatitis infeksiosa Influenza Rabies Yellow fever Avian Influenza Dan lain-lain

(2). Rickettsia : 1. Epidemic thyphus. 2. Rickettsiosis.

(3). Bakteria : 1. TBC. 2. Pertusis. 3. Dipteri, d.l.l.

(4). Spirochaeta : 1. Lues. 2. Febris recurrentis. 3. Leptospirosis.

(5). Protozoa : 1. Malaria. 2. Desentri amoeba. 3. Toxoplasmosis.

(6). Jamur : 1. Candida albicans. 2. Taenia vesicolor. 3. Kadas.

(7). Metazoa (Cacing) 1. Askariasis 2. Trichuris (8). Arthropoda 1. Scabies 2. Myasis

(2). Reservoir
1. 2. 3. 4. 5. Human reservoir Animal reservoir Plant reservoir Soil reservoir Arthropoda reservoir (Vector)

(3). Transmission (Cara Penularan)


1. 2. 3. 4. 5. 6. Kontak langsung (Direct contack) Kontak tidak langsung Air-borne Vehicle transmission Vector-borne Parenteral

(4). Host yg Rentan


Imunisasi Dasar lengkap pd Bayi : 1. 2. 3. 4. 5. BCG DPT (1), DPT (2), DPT (3). Polio (1), Polio (2), Polio (3), Polio (4) Campak Hepatitis

1. Pengenalan (Diagnosis) TB Paru : Gejala utama : batuk terus menerus & berdahak selama >= tiga minggu. Tambahan : batuk darah, sesak napas, nyeri dada, lemah, lesu, malaese, BB turun, napsu makan turun, keringat malam. 2. Penyebaran TB paru Tbc paru terdpt di seluruh dunia.

3. Agent penyebab TB paru : Micobacterium tuberculosis. (1). tipe Humanum. (2). tipe bovinum. (3). tipe avium. (4). tipe atypis. 4. Reservoir penyakit TB : (1). Manusia (pasien). (2). Sapi (tbc bovinum). (3). Burung (tbc avium).

5. Transmission (Cara penularan) (1). Udara pernapasan (aerogen). Air-borne transmission. (2). Droplet kering udara. (3). Susu sapi, burung.

6. Masa tunas tbc (incubation) 4 12 minggu. 7. Masa penularan tbc Selama sputum masih BTA positif. Faktor predisposisi tbc: 1. Kemiskinan. 2. Peningkatan migrasi. 3. Tuna wisma. 4. Lingkungan buruk. 5. Under nutrition.

8. Kekebalan / rentan Semua org dpt ditulari TBC paru. terutama balita & usia produktif. 9. Pemberantasan 1). Pencegahan 1. Pasien harus menutup mulut bila batuk atau bersin & tidak membuang dahak sembarangan. 2. Bayi diimunisasi BCG. (diperiksa dg scar survey BCG)

3. Meningkatkan taraf keseh masyarakat. 4. Sapi yg sakit tbc diobati. 5. Chemoprophylactic dg INH. 6. Perawatan keseh masyarakat. b). Pasien, kontak, lingkungan 1. Lapor. 2. Isolasi. 3. Desinfeksi 4. Kontak diawasi. 5. Pengobatan SPESIFIK.

Tujuan penanggulangan TBC jangka panjang


Penurunan angka kesakitan dan kematian TBC dg cara memutuskan rantai penularan, shg peny TBC tidak lagi menjadi masalah Kesehatan Masyarakat di Indonesia.

Tidak menjadi masalah Kesehatan Masyarakat


Bila Case Fatality Rate penyakit tsb = Nol
kematian penyakit tbc CFR = ----------------------------------- x 1000 = Nol semua pasien sakit tbc (dalam satu tahun, di suatu wilayah tertentu)

Tujuan Jangka pendek


1. Tercapainya angka kesembuhan minimal 85 % pd semua pasien baru BTA (+).

2. Tercapainya cakupan penemuan pasien secara bertahap shg pd th 2009 mencapai >70 % dari perkiraan semua pasien baru BTA (+).

Angka perkiraan Nasional pasien baru TBC dengan sputum BTA(+) :

1.3 --------- x penduduk 1000

Tujuan Pengobatan TBC


1. 2. 3. 4. Menyembuhkan pasien. Mencegah kematian. Mencegah kekambuhan Menurunkan penularan.

Pengawasan ketat dl tahap pengobatan intensif sangat penting utk mencegah resistensi obat dg Directly Observed Treatment Short Course (DOTS) Pengawas Menelan Obat (PMO). Pengobatan lanjutan utk membunuh kuman persister (dormant) shg mencegah kekambuhan.

Penggolongan Pasien TBC :


1. Kategori I 2. Kategori II 3. Kategori III

1. Kategori I : a). Pasien TB baru BTA (+) b). Pasien TB paru BTA(-) Ront (+), sakit berat. c). TB ekstra paru berat. 2HRZE / 4H3R3 (selama dua bulan tiap-tiap hari disambung empat bulan, seminggu tiga kali)

H = Isoniasid (INH) R = Rifampisin Z = Pirasinamide E = Ethambutol S = Streptomisin.

2. Kategori II : a). Pasien relaps b). Pasien gagal c). Pasien dg pengobatan setelah lalai.

2HRZES / HRZE / 5H3R3E3

3. Kategori III :

a). Pasien TB paru BTA(-) Ront (+), sakit ringan. b). Pasien ekstra paru ringan.
2HRZ / 4H3R3

c). Tindakan waktu wabah TBC Tingkatkan kewaspadaan d). Peraturan Internasional Lakukan skrining dg sinar Rontgen. ==========o0o==========

Inf. Sal. Pernapasan Akut (ISPA)


Sumedi Sudarsono

(1). Pengenalan : Infeksi akut pd jaringan paru-paru (alveoli). Pada anak sering bersamaan dg infeksi akut pd bronkus (bronchopneumonia) Napas cepat dan napas sesak krn. paru meradang secara mendadak.

Napas cepat : 50 x per menit atau lebih pd bayi umur 2 bulan sampai < 1 tahun 40 x per menit atau lebih pd anak umur 1 tahun sampai 5 tahun.

Lahir 7 hari Perinatal 7 hari 28 hari Neonatal 28 hari 1 tahun Post-neonatal Lahir 1 tahun Bayi

Lahir 5 tahun Balita


1 tahun 5 tahun Anak Balita

(2). Agent penyebab: Streptokokus pneumonia & Hemophilus influenza. dan > 300 jenis virus, rickettsia & bakteria.

(3). Distribusi / penyebaran : ISPA terdpt di seluruh dunia, terutama di negara berkembang, Indonesia, Malaysia, Filipina dll

(4). Reservoir : Manusia / pasien. (5). Transmisi : Airborne. (6). Masa tunas : 1 3 hari.

(7). Masa penularan : sekitar tiga hari sejak ditemukan gejala klinis.

(8). Kekebalan / kerentangan : Pada ISPA tidak terbentuk kekebalan, sering dapat terjadi re-infeksi. Imunisasi Campak dan DPT, dpt mencegah terjadinya pneumonia.

(9). Pemberantasan : a). Pencegahan : Penyuluhan kesehatan pd ibu balita agar mengenal ISPA dini. Ditujukan pd faktor risiko ISPA :

Faktor-faktor Risiko ISPA :


1. Meningkatkan status gizi (Gizi seimbang). 2. Meningkatkan pemberian vit A pd balita. 3. Kesling : Ventilasi rumah yg baik. 4. Imunisasi dasar lengkap pd bayi. 5. Pemberian ASI eklusif pd bayi. 6. PHBS (ada 10 butir)

b. Ditujukan pd pasien
1. Pengobatan yg baik (antibiotika). 2. Istirahat cukup. 3. Makanan yg baik (Gizi seimbang).

Kriteria peningkatan kasus ISPA : Populasi x persen balita x insidens x 2 -------------------------------------------------- per bulan 12

Populasi x persen balita x insidens x 2 --------------------------------------------------- per tahun 52 Insidens ISPA = 10% - 29% per tahun

Pneumonia = Radang paru-paru


Pada bayi umur < dua bulan tidak dikenal adanya diagnosis pneumonia. Yang ada pneumonia pada umur 2 bln 5 th. Gejala : 1. demam. 2. batuk. 3. napas cepat. 4. napas sesak (kesulitan bernapas). 5. penarikan dinding dada (severe chest indrowing) 6. kasus sangat berat cyanosis sentral.

Pneumonia penyebab kematian ke-3 setelah kardiovaskuler dan tb paru. Banyak ditemukan terutama sosial-eko rendah. Di luar pneumonia : 1. Common cold. 2. Pharyngitis. 3. Tonsilitis. Pengobatan pneumonia : Antibiotika. ==========o0o==========fin.

Anda mungkin juga menyukai