Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TATA CARA PENULANGAN SESUAI DENGAN SNI 2002

Dosen Pengampu Achmad Basuki, ST, MT.

Safira Yaumil Akbar

I8210025

PROGRAM D III TEKNIK SIPIL TRANSPORTASI JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK- UNS SURAKARTA 2013

1. Batasan Spasi Tulangan Batasan spasi tulangan yang diizinkan adalah sebagai berikut : 1. Jarak bersih antara tulangan sejajar dalam lapis yang sama, tidak boleh kurang dari db ataupun 25 mm. 2. Bila tulangan sejajar tersebut diletakkan dalam dua lapis atau lebih, tulangan pada lapis atas harus diletakkan tepat di atas tulangan di bawahnya dengan spasi bersih antar lapisan tidak boleh kurang dari 25 mm. 3. Pada komponen struktur tekan yang diberi tulangan spiral atau sengkang pengikat, jarakbersih antar tulangan longitudinal tidak boleh kurang dari 1,5db ataupun 40 mm Batasan spasi penulangan balok dapat dilihat pada Gambar berikut : Keterangan : b1 Syarat = Jarak bersih antar tulangan =

> 25 mm> 1,25d dari ukuran agregat maksimum> 1,5d

Gambar Batasan spasi penulangan balok

2. Kait Standar Pembengkokan tulangan harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: Bengkokan 180 ditambah perpanjangan 4db, tapi tidak kurang dari 60 mm, pada ujung bebas kait. Bengkokan 135 ditambah perpanjangan 6db, tapi tidak kurang dari 75 mm, pada ujung bebas kait. Bengkokan 90 ditambah perpanjangan 12db pada ujung bebas kait.

Detail dari pembengkokan tulangan dijelaskan pada Tabel berikut:

3. Diameter Bengkokan Minimum Diameter untuk bengkokan minimum tulangan harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : 4. Diameter bengkokan yang diukur pada bagian dalam batang tulangan tidak boleh kurang dari nilai dalam Tabel 2. Ketentuan ini tidak berlaku untuk sengkang dan sengkang ikat dengan ukuran D-10 hingga D-16. 5. Diameter dalam dari bengkokan untuk sengkang dan sengkang ikat tidak boleh kurang dari 4db untuk batang D-16 dan yang lebih kecil. Untuk batang yang lebih besar daripada D-16, diameter bengkokan harus memenuhi Tabel 2. 6. Diameter dalam untuk bengkokan jaring kawat baja las (polos atau ulir) yang digunakan untuk sengkang dan sengkang ikat tidak boleh kurang dari 4db untuk kawat ulir yang lebih besar dari D7 dan 2db untuk kawat lainnya.

Tabel Diameter bengkokan minimum

4. Kondisi Permukaan Baja Tulangan

5. Penempatan tulangan

1) Tulangan, tendon prategang, dan selongsong prategang harus ditempatkan secara akurat dan ditumpu secukupnya sebelum beton dicor, dan harus dijaga agar tidak tergeser melebihi toleransi yang diizinkan. 2) Bila tidak ditentukan lain oleh pengawas lapangan, tulangan, tendon prategang, danselongsong prategang harus ditempatkan dengan toleransi berikut: a) Toleransi untuk tinggi d dan selimut beton minimum dalam komponen struktur lentur, dinding dan komponen struktur tekan harus memenuhi ketentuan berikut:

Tabel 3. Toleransi untuk tinggi selimut betonToleransiuntuk

Kecuali bahwa ketentuan toleransi untuk jarak bersih terhadap sisi-dalam cetakan harussebesar minus 6 mm dan toleransi untuk selimut beton tidak boleh melampaui minus 1/3 kaliselimut beton minimum yang diperlukan dalam gambar rencana atau spesifikasi. b) Toleransi letak longitudinal dari bengkokan dan ujung akhir tulangan harus sebesar 50mm kecuali pada ujung tidak menerus dari komponen struktur dimana toleransinya harussebesar 13 mm. c) Jaring kawat las (dengan ukuran kawat yang tidak melampaui P6 atau D6) yangdigunakan dalam pelat dengan bentang yang tidak melampaui 3 m boleh dilengkungkanmulai dari titik dekat sisi atas pelat di atas tumpuan hingga suatu titik dekat sisi bawah pelatpada tengah bentang, asalkan tulangan tersebut menerus atau diangkur dengan baik didaerah tumpuan. d) Penyatuan atau penyambungan batang tulangan yang bersilangan

denganmenggunakan las tidak diperkenankan kecuali bila diizinkan oleh pengawas lapangan.

6. Cara pembengkokan

7. Pelindung beton untuk tulangan Untuk beton bertulang, tebal selimut beton minimum yang harus disediakan untuk tulangan harus memenuhi ketentuan berikut: Tabel 4. Tebal Selimut Beton Minimum

Anda mungkin juga menyukai