Anda di halaman 1dari 21

Hiprtrofi Adenoid

Adenoid adalah Massa yang terdiri dari jaringan limfoid pada diding Posterior Naso Faring Dan termasuk cicin Waldayer ,Ukuran Terbesar Ditemukan Pada anak Berumur 3 tahun dan menghilang sama sekali pada Umur 14 Tahun Akibat Terjadi Sumbatan Koana Pasien Bernapas Melalui Mulut Sehingga Terjadi 1. Fasies Adenoid Yaitu Tampak hidung kecil, Gigi incisivus kedepan ( Prominen), arkus Faring Tinggi dan Pasien Tampak seperti orang bodoh 2. Faringitis dan Bronkitis 3. Gangguan Ventilasi dan Dranase sinus Paranasal sehingga dapat Terjadi Sinusitis Kronik

Diagnosis Ditegakkan Berdasarkan gejala klinik Pada Rinos kopi anterior : Dengan Melihat Tertahannya gerak Platum mole Pada Waktu Fonasi Pada Rinoskopi Posterior : Sukar Dilakukan pada anak anak Kadang Dilakukan Pemeriksaan dengan jari untuk meraba daerah naso faring dengan jari . Tetapi cara ni dapat menyebabkan Pasien Muntah Dilakukan Pemeriksaan Radiologi Yaitu Foto Tengkorak lateral

Tosilo Faringitis
Radang akut Orofaring dapat Berupa Faringitis atau Tonsilitis akut , Peyakit ini sering ditemukan dan dapat menyerang semua umur

Etiologi
Streptococus Varidans Sterptococus Pyogenes Adenovirus Echo Virus Virus Influensa Herpes

Patologi
Mula Mula Terjadi Infiltrasi pada lapisan epitel Epitel Mengalami Pengikisan Maka Jaringan Limfoid superficialis mengadakan reaksi Terdaapat bendungan radang dengan Infiltrasi Leukosit PMN- Proses ini secara klinis Tampak Kriptus Tonsil yang berisi Denritus- Denritus Merupakan Kumpulan Bakteri , Leukosit, Dan epitel yang terlepas . Suatu tonsillitis akut dengan Dedritus yang jelas Disebut Tonsilitis Folikularis, Bila bercak bercak dedritus itu berdekatan menjadi satu disebut Tosilitis Lakunaris

Bercak detritus yang melebar itu dapat lebih Lebar sehingga terbentuk membrane semu ( Pseudo Membran )

Diangnosis Banding
angina Plaut Vincent , Tosilitis difteri , Scarlet Fever Angina agranulositosis

Gejala Klinik
Deman Mencapai 40 derajat c Rasa lesu Rasa nyeri pada persedian Tidak ada nafsu makan ( anoreksia ) Rasa Nyeri di Telingah ( Otalgia ) Karena Refred Pain dari N IX

Pemeriksaan :
Tampak Mukosa Faring mengalami Hiperemis Tonsil Meradang Terlihat detritus berbentuk folikel , Lakuna tau Membran Kelenjar Sub mandibula Membengkak dan Nyeri tekan

Terapi
Antibiotik atau sulfonamide Analgetik/antipiretik Obat Kumur atau obat isap yang mengandung Disinfectan

Tonsilitis Membranosa
Penyajit yang termasuk dalam golongan Tosilofaringitis Membranosa ialah A. B. C. D. Tonsilitis Defteri Tonsilitis Septik Angina Plaut Vincent Penyakit Kelainan darah sepperti Leukemia akut , anemia Pernisiosa , Neutropenia maligna serta Infeksi mononukleusis E. Proses specific : TBC dan Lues F. Infeksi Jamur : Monoliasis , aktinomikosis dan blastomikosis G. Infeksi Virus seperti Morbili, Pertusis dan skarlatina

Tosilitis Defteri
Merupakan suatu Penyakit radang tonsil yang disebabkan oleh Coryne bacterium Diphteriae ( Gram Positif ) , Kuman ini umunya terdapat disaluran napas bagian atas yaitu Hidung , faring dan laring

Gejalah dan tanda


Penyakit ini ditandai dengan adanya membrane semu ditonsil dan disekitarya serta pengelepasan eksotoksin yang dapat menibulkan gejala umum dan local Gambaran klinik terbagi Menjadi 3 golongan Gejala umum Gejala Lokal Gejala akibat eksotosin

Gejala umum : Suhu sub Febrin Nyeri kepala Anoreksia Badan lemah dan Nadi Lambat

Gejala Lokal Tampak Tonsil meradang disertai bercak Putih kotor yang makin lama makin meluas dan bersatu membetuk membran semu Membran ini meluas Ke Platum Mole ,Uvula , Nasofaring ,Laring dan bahkan meluas sampai ke Trakea. Membran semu ini melekat erat dan mudah berdarah Bila Infeksi tak terbendung maka Kelenjar limfe akan membengkak ( Bull Neck )

Gejala akibat Eksotoksin Miocarditis dan dapat Mengakibatkan Decompensasi cordis Dapat Mengenai Saraf Kranial Khususnya bagian motorik Dapat Mengenai ginjal sehingga meyebabkan albuminuria

Terapi
Berikan ADS segera tanpa menunggu hasil Kultur dosis nya 20.000 10.000 unit tergantung umur , berat dan lamanya penyakit Antibiotik : Eritromisin atau gol penisilin Koritikosteroid Simptomatik

Komplikasi
Laringitis Difteri Miokarditis Kelumpuhan otot Platum mole , Otot mata , ( Terutama otot untuk akomodasi ), Otot faring dan laring Albuminuria sebagai komplikasi ke ginjal

Tonsilitis septic
Merupakan Peradangan Tonsil yang disebabkan oleh Bakteri streptococcus Hemoliticus yang terdapat dalam susu sapi ,

Gejala
Demam tinggi 39 -40 derajat c Nyeri ketika menelan Nyeri kepala hebat dan kadang kadang Mual - muntah Nyeri di seluruh tubuh dan tubuh terasa lemah

Pemeriksaan
Mukosa faring dan tonsil Hiperemis Terdapat bercak putih keabuan Tampak Edema sampai sekitar Uvulae Mulut Berbau ( Foetor ex ore )

Komplikasi
Pembesaran kelenjar Limfe submandibula Otitis Media Laringitis

Angina Plaut Vincent


Merupakan salah satu penyakit yang disebabkan oleh hygiene mulut kurang baik , dan terdapatnya def Vitamin C, Kuman Spirilium dan basil fusiform Gejala Demam Tinggi sampai 39 derajat c Nyeri dimulut , Gigi dan Nyeri Kepala Badan lemah Gusi mudah berdarah dan Hipersalifasi Dan kadang kadang terdapat gangguan percernaan

Pemeriksaan Terapi Perbaiki Higine Mulut Antibiotik Vit C dan Vit B com Tampak Membran Putih keabuan di Tonsil , Uvula , Diniding faring ,gusi, serta Prosesus alveolaris Mukosa Mulut dan Faring Hiperemi Foetor Ex ore Kelenjar Submandibula Membesar

Tonsilitis Kronik
Merupakan lanjutan dari Penyakit Tonsilitis akut dan Kuman penyebabnya sama dengan tonsillitis akut tetapi kadang- kadang kuman berubah menjadi golongan gram negative Faktor predisposisi timbulnya radang kronik ini ialah Rasangan menahun ( Rokok , Makanan, Pengaruh cuaca ) Pengobatan Tonsilitis akut yang Tidak adekuat Higene Mulut yang Buruk

Patologi
Pada Radang Kronik terdapat 2 bentuk Hipertofi Tonsil Atrofi Tonsil

Proses radang Berulang -Maka Epitel Mukosa Terkikis jaringan Limfoid juga terkikis Sehingga Proses Penyembuhan jaringan Limfoid diganti Menjadi jaringan Parut Jaringan parut ini sesuai dengan sifatnya akan mengalami pengerutan Kelompok Jaringan Limfoid Mengerut sehingga Ruang antara kelompok melebarHal ini secara klinik tampak pelebaran kriptus kriptus akan di isi Detritus Proses berjalan terus sehingga menembus kapsul dan akhirnya Timbul Perlengketan dengan jaringan disekitar Fossa tonsilaris Pada anak anak disertai Pembesaran kelenjar Limfe Submandibula Gejala dan tanda Pasien Mengeluh ada sesuatu yang menghalagi di tenggorokan Tenggorokan dirasakan kering Pernapasan Berbau

Pada Pemiriksaan tonsil : Membesar dan Tidak Rata , Kriptus Melebar dan Terisi Detritus

Komplikasi
Komplikasi Didaerah Sekitarnya Rinitis Kronik Sinusitis Otitis Media

Komplikasi Didaerah organ jauh dari tonsil Endokarditis Atritiss Miositis Nefritis Iridoskilitis Dermatitis Pruritis Urtikaria dan Furonkolosis

Indikasi Tonsiloktomi atu adenoiktomi


1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Sumbatan Hidung yang menetap oleh adeoid Sumbatan Rongga Mulut oleh Tonsil yang membesar Cor pulmonal Peritonsil yang berulang Pembesaran kelenjar Limfe Leher yang Berulang Kecurigaan tumor Tonsil Sidrom sleep apnea Tonsil sebagai Fokal Infeksi dari organ Penting lainnya

Faringitis Kronik
Faktor Predisposisi proses radang Kronik ini Rinitis Kronik Sinusitis Iritasi kronik yang dialami oleh Perokok atau Peminum alcohol Inhalasi uap yang merasang mukosa faring Infeksi yang Menyebabkan Faringitis Kronik Daerah yang Berdebu Orang yang bernapas Melalui Mulut karena hidung Tersebut oleh salah satu factor peyebab penyakit

Faringitis Kronik Terbagi atas 2 bentuk Faringitis Kronik Hiperplastik Faringitis Kronik Atrofi

Faringitis Kronik HiperPlastik


Pada dasarnya Faringitis Kronik HiperPlastik terjadi perubahan mukosa dinding Posterior faring , Tampak mukosa menebal serta hipertrofi kelenjar limfe dibawahnya dan dibelakang arkus faring posterior ( lateral band ) , Dengan demikian tampak Mukosa dinding Posterior tidak rata yang disebut granuler Gejala Pasien Mengeluh gatal pada Tenggorokan Kering atau berlendir yang sukar di keluarkan Kadang Kadang disertai dengan Batuk

Terapi : Penyakit Kronik dihidung atau sinus paranasal yang menyebabkan Faringitis Diobati Melakukan Penggosokan Memakai Zat kaustik Misalnya Nitras Argetin dan Albotil Dapat juga dilakukan juga dengan electro kauter Pengobatan simptomatik berupa obat kumur dan antirusif atau expektoransia

Faringitis Kronik atrofi ( SIKA )


Faringitis Kronik atrofi sering timbul bersama dengan Renitis atrofi . Pada Renitis atrofi : udara pernapasan tidak diatur suhu serta kelembapan sehingga menimbulkan Rasangan serta infeksi pada faring Gejala Terapi Obat Kumur Penjagaan Higene Mulut Obat Simptomati Pasien Mengeluh Tenggorokan kering Mulut berbau Pada Pemeriksaa tampak mukosa faring terdapat lender yang melekat Dan bila lendir itu di angkat maka tampak Mukosa kering

Faringtis Spesifik
1. Faringitis Leutika 2. Faringitis TBC

Faringitis Leutika
Radang Mukosa Faring yang disebabkan oleh Troponema palidum dan dapat menimbulkan infeksi didaerah faring . Stadium Primer Kelainan terdapat pada lidah, tonsil dan dinding Posterior faring , Kelainan ini berupa bercak keputihan pada tempat tersebut Bila infeksi terus berlangsung maka Timbul ulkus Ulkus pada Daerah faring bersifat sama dengan Ulkus pada genetalia Ulkus tidak Nyeri Pembesaran kelenjar mandibula yang tidak nyeri tekan

Stadium Sekunder Stadium ini jarang di temukan Terdapat eritema pada dinding Posterior Faring yang menjalar ke laring

Stadium Tersier Terdapatnya Guma Tonnsil dan Platum Mole merupakan tempat predileksi untuk tumbunya gumma Bila didapatkan Guma di dinding Post faring akibatnya dapat mengenai Vet Servicalis dan bila pecah maka dapat menyebabkan kematian Bila guma sembuh maka bekas guma akan terbentuk jaringan parut

Diagosis
Diagnosis dengan pemeriksaan serologik

Terapi
Obat pilihan utama ialah Penisilin

Faringitis Tubercoosa
Merupakan Radang Mukosa Faring yang disebabkan oleh Micobacterium Tb yang besifat basil tahan asam dapat meyerang Platum Mole , Tonsil , Platum durum , dasar lidah dan epiglostis Biasanya Infeksi daerah faring merupakan Proses sekunder dari TBC paru Kecuali kuman tahan asam jenis bovinum

Pada jenis BOvinum Merupakan Jenis TBC yang Primer

Peryebaran Infeksi
Eksogen Endogen

Bentuk dan tempart lesi


1 sisi Tonsil dan kedua sisi tonsil apabila Penyebaran Hematogen Dinding Faaring Posterior Arkus faring anterior Dinding lateral Hipofaring Platum mole Platu durum Kelenjar regional leher Membengkak

Gejala
Anoreksia Nyeri tenggorokan yang hebat dibanding Peradangan yang timbul Nyeri Pada waktu Menelan Tidak jarang mengalami Regurgitasi Nyeri Telingah dan adenopati servical

Diagnosis
BTA Foto Thoras Biopsi jaringan untuk menyingkirkan keganasan

Terapi :
Terapi Sesuai dengan TBC paru

Abses Leher dalam


Abses Leher dalam terbagi atas Abses Peritonsil Abses Retro faring Abses Parafaring Angina LUdovici

Abses Peri tonsil


Etiologi
Poses ini terjadi sebagai Komolikasi dari Tonsilitis akut Biasaya kuman peyebabnya sama dengan Kuman Pada Tonsil . Dapat ditemukan Kuman aerob dan anaerob

Patologi Gejala Odinofagia ( Nyeri Menelan ) yang lebih hebat biasanya pada satu sisi saja Nyer Teligah ( Otalgia ) Muntah ( Regurgitasi ) Mulut berbau ( Foetor ex Ore Hipersalifasi Rinolalia (Suara sangau) Trismus Pembekakan kelenjar sub mandibula dan nyeri tekan Daerah superior dan lateral Fossa Tonsilaris Merupakan jaringan Ikat longgar Maka infiltarsi supurasi ke Ruang Pontensial Peritonsil tersering menempati daerah ini. Sehingga Platum Mole Membekak Pada stadium Infiltrasi selain pembekakan Juga terjadi Tampak mukosa Hiperemi Bila Proses Berjalan terus maka daerah tersebut lebih lunak dan berwarna kekuning kuningan Tonsil terdorong ketengah , depan, bawah Uvulae Bengkak dan terdorong ke sisi Kontra lateral Peradangan berlangsung terus akan meyebabkan iritasi M. Peterigoid Interna sehingga timbul Trismus Abses dapat Pecah Mungkin dapat Menyebabkan aspirasi ke paru

Pemeriksaan Terapi Pada Stadium Infiltrasi diberikan antibiotic dosis tinggi Obat Simptomatik ( Analgetik /antiperetik ) Kumur kumur dengan cairan hangat Kompres Dingin pada Leher Bila Ditemukan Abses maka Dilakukan Pungsi pada daerah anbses , Kemudian insisi untuk megeluarkan nana Kadang Kadang sukar memeriksa Faring karena Trismus Palatum mole tampak membengkak dan menonjol kedepan Tonsil bengkak Hiperemis terdorong ketengah , depan, bawah Uvulae Bengkak dan terdorong ke sisi Kontra lateral

Tempat Insisi yaitu Paling menonjol dan lunak atau pada garis pertengahan yaitu garis yang mehubungkan dasar uvulae dengan graham atas terakhir pada sisi yang sakit Bila Terjadi trismus ..Untuk mengatasi nyeri disutikan analgesia local yaitu xilocain atau novicain 1 % di gaglion sfenopalatinum Pasien dianjurkan Operasi tonsilektomi OPerasi Tonsilektomi bersama sama dengan dranase abses disebut Tonsilektomi a chaud Operasi tonsil dilakukan setelah dranase abses 3- 4 hari disebut Tonsilektomi a tiede Operasi tonsil dilakukan setelah dranase abses 4 6 Minggu disebut Tonsilektomi a Froid Pada Umumnya Tonsilektomi dilakukan sesudah infeksi nya tenang yaitu 2 3minggu setelah dranase abses

Komplikasi
Abses Pecah Menyebabkan aspirasi paru Penjalaran ke Para faring sehingga terjadi Abses Parafaring , Pada Penjalaran selanjutnya Masuk kedalam mediastnum sehingga terjadi Mediastinitis Penjalaran di daerah intra cranial dapat meyebabkan Trombus sinus cavenosus , Menigitis, dan abses otak

Abses Retro Faring


Etiologi Gejala Disfagia Odinofagia Anak Rewel dan sering Menangis dan Tidak mau makan dan minum Sesak napas Karena sumbatan jalan napas Terutama di Hipofaring Proses berlanjut terus akan Mengenai laring maka dapat Menimbulkan stridor Sumbatan akibat Abses dapat Mengganggu resonansi suara Infeksi saluran napas atas menyebabkan Limfedenitis retrofaring Trauma Diding belakang Faring oleh benda asing seperti tulang ikan atau tindakan medis berupa adenoiktomi Tuberculosis Vet Servicalis ( Cold Abses) Penyakit ini sering ditemukan pada anak Usia 3 bulan sampai 5 tahun Hal ini terjadi karena Pada usia tersebut masih berisi Jaringan Limfoid masing masing 2 5 buah pada sisi kanan dan kiri Kelenjar ini menampung aliran limfe dari Hidung , Sinus pranasal, Nasofaring, Faring , Tuba estachius dan Teligah tengah Pada Usia diatas 6 tahun kelenjar Limfe ini Mengalami atrofi

Pemeriksaan Pada diding belakang Faring tampak Benjolan yang teraba lunak

Diagnosis Diagnosis ditegakakan dengan riwayat ISPA atau Riwayat Trauma Foto Rongent Jaringan lunak leher lateral

DD Terapi Antibiotik Dosis tinggi untuk kuman aerob dan anerob diberikan secara Parenteral Insisi Abses dengan menggunakan laringoskopi langsung dalam posisi Trendelnburg, Pus segera diisap agar tidak terjadi aspirasi Pasien drawat inap sampai tanda infesi reda Adenoiditis Tumor Aneurisma aurta

Komplikasi Penjalaran ke ruang parafari, ruang Vaskuler vicera Mediastinitis Obstruksi jalan napas menyebabkan asfiksia Bila Pecah spontan maka akan menyebabkan Pnemonia aspirasi

Abses Parafaring
Etiologi Ruang oarafaring mengalami infeksi melalui Langsung : akibat Tusukan jarum pada saat melakukan tonsilektomi dengan analgesia, Jarum suntik yang telah terkontaminasi kuman menembus lapisan otot ( m . Konstiktor Faring sup) yang memisahkan ruang parafaring dari fossa tonsilaris Proses Supurasi kelejar limfe Leher bagian dalam, gigi , tonsil , faring , Hidung, sinus paranasal , Mastoid dan Vet Servicalis dapat merupakan sumber infeksi untuk terjadi abses parafaring Penjalaran infeksi dari Ruang peritosil, Retrofaring atau submandibula

Gejala klinik Demam Tinggi Trismus atau Indurasi Pembengkakan di sekitar angulus mandibulae Pembengkakan Dinding Lateral faring sehingga menonjol kea rah Medial

Komplikasi Proses Peradangan dapat melauli Hematogen , Limfogen atau PerKontinuitatum

Terapi

Penjalaran Ke atas dapat mengakibatkan peradangan Intrakranial Kebawah Menyelusuri selubung karotis dapat menyebabkan Mediatinitis Abses Juga dapat merusak dinding Pembuluh darah Terutama Pembuluh darah karotis Jika mengenai Pembuluh darah karotis maka akan terjadi Ruptur mengakibatkan Perdarahan Bila terjadi preflibitis dan endo fliibitis Dapat Timbul Trobombo Flibitis dan Septikemia

Antibiotik Dosis tinggi untuk kuman aerob dan anerob diberikan secara Parenteral Evakuasi abses dengan cara explorasi dalam anestesi umum Caranya insisi dari luar dan intra oral Insisi Dari Luar dilakukan 2 jari dibawah dan sejajar Mandibula , secara tumpul dieksplorasi dilanjutkan dari batas anterior M, Stenocledomastoideus kea rah atas belakang menyusuri bagian medial Mandibula dan M, Ptrogoedeus Intena mencapai ruang parangfaring. Bila ada nana di selubung karotis maka insisi dilakukan secara Vertikal dari Pertengahan Insisi Horisontal ke bawah didepan M, Stenocledomastoideus Cara Mosher Insisi Intraoral dilakukan Pada dinding lateral Faring dengan Memakai Klem arteri , eksplorasi Dilakukan denga menembus M Konstritor faring sup Kedalam Ruang parafaring anterior

Angina Ludovici
Etiologi Gejala Terapi Antibiotik Dosis tinggi untuk kuman aerob dan anerob diberikan secara Parenteral Eksplorasi dengan tujuan Mengurangi Dekompresi dan evakuasi pus atau jaringan nekrotikan Insisi Dilakukan secara Horizontal setinggi os Hioid ( 3 4 Jari dibawah mandibula ) Perlu Pengobatan terhadap penyebab infeksi gigi , untuk mencegah kekambuhan Terdapat nyeri tenggorokan dan leher Dasar Mulut membengkak dan mendorong lidah keatas belakang sehingga Menimbulkan sesak napas Pembengkakan pada daerah sub mandibula yang tampak hyperemis dan keras pada perabaan Infeksi gigi Peradangan supuratif Kelenjar Limfe servical didalam ruang sub mandibula Angina Ludovici ialah selulitis ruang suprahioid, Ruang ini terdiri dari Ruang sub lingual, Sub Mentalis dan sub maxilla yang disebut juga ruang sub mandibula Ruang sub Ligual di pisahkan dari ruang submentalis dan sub masilla oleh otot Milohioid Infeksi yang terbatas hanya pada satu atau lebih ruang submandibula atau bila terbentuk abses disebut Pseudo agina lidovici

Komplikasi Sumbatan jalan napas akibat Lidah terdorong keatas belakang Mediatinitis Sepsis

Kelainan Laring
Kelainan Konggenital Peradangan Laring Nodul Pita suara Keratosis Laring

Kelainan Konggenital Terbagi


1. 2. 3. 4. 5. Laringomalasia Stnosis Subglotik Selaput Dilaring ( Laringeal Web ) Kista Konggenital Hemangioma

Laringomalasi :
Merupakan kelainan paling sering ditemukan Pada stadium awal ditemukan epiglottis lemah sehingga pada waktu inspirasi epiglottis tertarik kebawah dan menutup rima glottis Dengan demikian Jika pasien Bernapas , napas Berbunyi stridor Stridor merupakan gejala awal dan dapat menetap dan Mungkin Pula hilang timbul ini disebabkan lemahn ya kerangka laring Tanda sumbatan jalan napas dengan terlihatnya retraksi pada daerah supra sterna , epigastrium, Intercostal , dan supra clavicular Bila sumbatan makin berat maka dilakukan Intubasi endotrakeal

Stenosi Subglotik
Kelainan ini disebabkan Gejala Stridor retraksi pada daerah supra sterna , epigastrium, Intercostal , dan sup clavicular Penebalan jaringan sub mukosa dengan hyperplasia kelenjar mucus dan fibrosis Kelainan bentuk tulang rawan krikoid dengan lumennya yang lebih kecil Bentuk tulang rawan krikoid Normal dengan ukuran yang lebih kecil Penggeseran cicin trakea yang pertama kearah atas belakang ke dalam lumen krikoid

Pada stadium yang lebih berat ditemukan sianosis dan apnea

Laringitis Akut
Radang akit laring pada umumnya merupakan kelanjutan rinofaringitis ( common cold ) . Pada anak laryngitis akut ini dapagt menyebabkan Sumbatan jalan napas sedangkan pada orang dewasa tidak secepar pada anak Etiologi Gejala Demam Malaise Suara parau sampai afoni Nyeri ketika menelan dan berbicara Serta gejala sumbatan laring Sebagai penyebab radang lalah bakteri yang menyebabkan Peradangan Lokal Virus yang menyebabkan Peradangan sistemik

Pemeriksaan Terapi Istirahat berbicara dan bersuara selama 2- 3 hari Menghirup udara lembab Menghidari dari iristasi pada faring dan laring Misalnya Merokok Dan Minum air es Antibiotik apabila peradangan berasal dari paru Bila ada sumbatan laring maka dipasang Pipa Endotrakea atau Trakeostomi Pada Pemeriksaan Tampak Mukosa laring hiperemis dan membengkak terutama diatas dan bawah pita suara . Biasanya terdapat juga tanda radang akut di hidung dan sinus paranasal

Laringitis Kronik
Peradangan kronik pada Laring yang disebabkan oleh Sinusitis kronik, Deviasi septum yang berat Polip hidung Bronkhitis Penggunaan suara secara Berlebihan ( Berteriak teriak atau Bicara Keras ) Vocal abuse

Pemeriksaan Gejala Terapi Mengobati Peradangan Dihidung , Faring serta Bronkus yang mungkin peyebab Laringitis Vocal Rest Suara Parau yang menetap Rasa Tersangkut di leher Pasien sering mendehem tanpa mengluarkan secret karena Mukosa Yg Menebal Tampak Mukosa Hiperemis dan menebal serta Permukaan Tidak rata Kadang kadang pada Pem Patologi terdapat melaplasia skuamosa

Laringitis Kronik Spesifik terbagi Laringitis TBC Laringtis Leutika

Larigitis TBC
Gambaran Klinik Terbagi atas 4 stadium 1. 2. 3. 4. Stadium Infiltrasi Stadium Ulserasi Stadium Perikondritis Stadium Fibro tuberkulosis

Stadium InfiltraSi Mukosa Laring Posterior mengalami Pembengkakan dan Hiperemis Kadang kadang Pita suara terkena juga Pada stadium ini Mukosa Laring berwarna pucat Kemudian Didaerah sub mukosa terbentuk Tuberkel sehingga Mukosa tidak rata tampak bintik bintik berwarna kebiruan Tuberkel Membesar serta beberapa tuberkel yang berdekatan bersatu sehingga mukosa diatas nya meregang Bila Tuberkel Pecah maka timbul Ulkus

Stadium Ulserasi Terjadi Ulkus dangkal, dasarnya ditutupi oleh perkijuan serta dirasakan nyeri oleh Pasien

Stadium Perikondritis Ulkus makin dalam sehingga mengenai kartilago laring Yang Paling sering terkena ialah kartilago aritenoid dan epiglottis Pada stadium ini Terbentuk skuester Pada stadium ini keadaan pasien Memburuk dan dapat meninggal dunia Bila Pasien beratahan maka Proses pun Berlanjut dan masuk pada stadium Terakhir yaitu Stadium Fibrotuberculosis

Stadium Fibrotuberculosis Pada stadium ini terbentuk Fibrotuberkulosis pada dinding Posteior , Pita suara dan sub glotik

Gejala Klinik DD 1. 2. 3. 4. Terapi Obat OAT Vocal Rest Laringitis leutika Karsinoma faring Aktinomikosis Lupus Vulgaris laring Rasa kering , Panas dan tertekan diaderah laring Suara Parau dirasakan Berminggu minggu sedangkan Pada Stadium lanjut dapat menyebabkan afoni Hemoptisis Odinofagia berat Keadaan umum Memburuk pada stadium lanjut Pada Pemeriksaan Paru ( secara klinik dan Radiologik ) Terdapat proses aktif (Biasaya pada stadium Eksudasi , Pembentukan Kaverna

Laringitis Leutika
Gambaran klinik Apabila Guma Pecah maka timbul ulkus Ulkus ni mempunyai sifat yang khas yaitu sangat dalam bertepi dengan dasar yg keras Ulkus ini Tidak menyebabkan nyeri dan menjalar dengan cepat

Gejala Klinik

Suara Parau Batuk Kronik Disfagia timbul bila ada gumma dekat Introitus Osepagus

Diagnosis Ditegakkan Pemeriksaan laringoskop Pemeriksaan serologik

Komplikasi Terapi Pinisilin dosis tinggi Pengangkatan skuester Bila Terdapat sumbatan laring karena stenosis dilakukan Trakeostomi Stenosi laring karena terbentuk jaringan parut

Nodul Pita suara


Kelainan ini biasanya disebabkan oleh Penyalahgunaan pita suara dalam waktu lama seperti pada guru , Penyanyi dan sebagainya. Kelainan ini juga disebut singer Node Gejala klinik Suara parau disertai dengan batuk

Pemeriksaan Terapi Bedah Mikro laring Terdapat Nodul pada pita suara sebesar kacang hijau atau lebih kecil lagi Nodul berwarna keputihan Nodul tersebut sering berada pada sepertiga anterior atau bagian tengah Pita suara , Nodul tersebut Bisa Unilateral atau Bilateral pada pita suara Bila Bilateral maka nodulnya semetrik

Diagnosis Pemeriksaan Laringoskopi Derek dan Inderek

Keratosis Laring
Pada Keratosis laring sebagian mukosa laring mengalami Pertandukan, sehingga tampak daerah putih yang disebut Leukopakia Tempat yang paling sering mengalami pertandukan adalah Pita suara dan fossa Intearitenoid Etiologi Tidak diketahui dengan jelas

Gejala Suara parau Ada yang Mengganjal di Tenggorokan Stridor atau sesak napas Tidak ditemukan pada penyakit ini

Terapi Pengangkatan daerah keratosis dengan bedah Mikro laring

Penanggulangan Sumbatan Laring


Sumbatan laring dapat disebabkan 1. 2. 3. 4. 5. Radang akut dan Kronik Benda asing Trauma Tumor Kelumpuhan N rekuren bilateral

Gejala Dan tanda sumbatan Laring 1. 2. 3. 4. 5. 6. Serak ( disfoni ) Sesak napas ( dispnea) Stridor Cekungan pada Waktu inspirasi di Suprasternal , Supra Klavicula, sela iga , Dan Epigastrium Gelisah Sianosis karena Hipoksia

Jackson Membagi sumbatan laring menjadi 4 stadium 1. Adanya Cekungan di supra sterna dan stridor ini tampak tenang 2. Cekungan pada supra sterna makin dalam ditambah lagi Cekungan di epigastrium pasien sudah mulai gelisah 3. Cekungan selain di Supra strenal , epigastrium juga terdapat di Infraclavicula dan sela sela iga , pasien sangat gelisa dan dispnea 4. Cekungan cekungan diatas bertambah jelas , pasien sangat gelisa, ketakutan dan sianosis Jika Proses Berjalan terus maka penderita akan kehabisan tenaga , Pusat pernapasan Paralitik karena Hiperkapnea. Pada Keadaan seperti ini Penderita tampak tenang dan tertidur . akhirnya penderita meninggal karena Asfiksia

Intubasi EndoTrakea
Indikasi Intubasi endotrakea 1. 2. 3. 4. Untuk mengatasi sumbatan saluran napas bagian atas Membantu Ventilasi Memudahkan Mengisap Sekret dari traktus Trakeobrokial Mencegah aspires

Teknik Intubasi Posisi Pasien leher sedikit Fleksi dan kepala Ekstensi Laringoskop dengan spatel bengkok di pegang dengan tangan kiri Dimasukan melalui mulut sebelah kanan sehingga lidah terdorong ke Kiri Spatel diarahkan Melalui pangkal Lidah ke Velekula Lalu Laringoskop diangkat Keatas sehingga pita suara dapat terlihat Dengan tangan kanan Pipa Dimasukan melalui mulut terus melalui celah antara kedua Pita suara Lalu disutikan Udara Untuk Mengembangkan Balon pada Pipa

Trakeostomi
Trakeostomi merupakan Tindakan Membuat Lubang pada bagian depan Trakea untuk Bernapas Indikasi Trakeostomi Mengatasi obtruksi laring Mengurangi Ruang rugi( Dead air space ) di saluran napas bagian atas Mempermuda pengisapan secret dari Brokus pada penderita yang tidak dapat mengeluarkan secret secara fisiologi Untuk memasang respirator ( alat bantu Pernapasan ) Untuk mengambil benda asing dari sub glotik

Teknik Trakeostomi 1. Kepala Penderita di ekstensi kan pada persendian atlato oksipital 2. Dengan posisi seperti ini Leher tegak lurus dan trakea akan terletak di garis median dekat permukaan leher 3. Kulit leher dibersikan dengan antiseptic dan ditutupi kain steril 4. Obat anestesikum ( Novakain ) disutikan diantara Krikoid dan Fossa supra sterna 5. Dilakukan sayatan Horisontal pada pertengahan jarak antara Kartilago krikoid dengan fossa supra sterna 6. Kira kira 2 jari dibawah kartilago krikoid orang dewasa 7. Dengan Gunting panjang yang Tumpul , Kulit dan jaringan dibawahnya di pisahkan lapis demi lapis dan ditari ke lateral ,Tampak Trakea 8. Bebaskan Ismus , ismus diklem dan dipotong tengahnya , lalu diikat Tepinya 9. Lakukan aspirasi 10. Buat stoma dengan Memotong cincin trakea ke tiga 11. Memasang kanul dan kanul difiksasi dengan tali di leher

12. Luka Operasi ditutup Perawatan pasca Trakeotomi Scret dapat menyumbat sehigga dapat terjadi asfiksia oleh sebab itu secret di trakea harus diisap keluar Dan Kanul dalam dicuci sekurang kurang ya 2 kali sehari lalu dimasukkan lagi kedalam kanul luar Bila kanul harus dipasang dalam jangka waktu yang lama maka kanul luar harus dibersikan 2 kali seminggu

Krikotirotomi
Krikotomi merupakan tindakan penyelamatan yang lebih muda dan lebih cepat dapat dilakukan pada penderita dalam keadaan gawat napas dan darurat dengan cara membelah Membran Krikotiroid Teknik Krikotirotomi 1. Kepala Penderita di ekstensi kan pada persendian atlato oksipital 2. Indetifikasi Puncak Tulang rawan tiroid ( adam apple) dan diFisasi dengan tangan kiri 3. Dengan Telunjuk tangan kanan tulang rawan tiroid diraba kebawah sampai ditemukan Kartilago Krikoid, Membran Krikoid terletak diantara ke dua tulang rawan ini 4. Dibuat sayatan Horisontal pada Kulit 5. Bagian bawah kartilago Tiroid terlihat Tusukan Pisau dengan arah kebawah 6. Masukkan Kanul Yang tersedia

Parasat Heimlich
Prasat Heilmlich merupakan suatu cara mengeluarkan benda asing yang menyubat laring secara total atau benda yang berukuran besar yang terletak di Hipofaring Pada Parasat Heimlich dilakukan Tekanan kedalam dan ke atas rongga perut sehingga diagframa terdorong keatas - Udara ini akan mecari jalan keluar melalui bronkus ,trakea - dan akhirnya mendorong sumbatan laring keluar

Anda mungkin juga menyukai