(Sumber: Wikipedia)
Macam-macam limbah
Berdasarkan karakteristiknya: Limbah padat Contoh: kertas, kain, kayu, sampah dapur, metal, kaca Limbah cair Contoh: buangan industri tekstil, air cucian baju/piring
Limbah gas dan partikel Contoh: hasil aktivitas pabrik, asap kendaraan bermotor
Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) Memiliki ciri-ciri a.l mudah meledak, terbakar, reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, korosif
Macam-macam limbah
Ditinjau dari segi kimiawi: Limbah organik
Berkaitan dengan zat yang berasal dari makhluk hidup. Ciri: mudah diuraikan melalui proses alami Contoh: sampah dapur, daun dan ranting
Limbah anorganik
Ciri: tidak dapat diuraikan dan diperbaharui Contoh: plastik, kaleng, kaca, limbah industri
Dampak limbah
Terhadap kesehatan
Timbunan sampah tersebut harus lembab tetapi tidak boleh terlalu basah dalam jangka waktu tiga bulan.
Apabila tumpukan sampah tersebut telah menyusut hingga sepersepuluh dari ukuran semula, maka sampah tersebut telah menjadi pupuk kompos.
Sumber: YouTube
PRODUKSI SENYAWA LOVASTATIN OLEH JAMUR Laetiporus sp. DENGAN METODE FERMENTASI PADAT
Penelitian Sarjana S1 Prodi Biologi SITH ITB Tahun 2007 Mutiara L. Sidharta
Latar Belakang
Kolesterol
Lovastatin
Aterosklerosis
***
Perbedaan komposisi medium fermentasi padat mempengaruhi produksi lovastatin oleh Laetiporus sp. Produksi lovastatin paling optimal terjadi saat miselia jamur Laetiporus sp. berada pada akhir periode fermentasi
Laetiporus sp.
L. conifericola
Termasuk jamur Basidiomycetes Yang terkenal a.l: L. sulphureus, L. cincinnatus, L. persicinus, L. conifericola
Di alam, tumbuh pada batang kayu yang lapuk dan bagian bawah kayu keras dan konifer
Termasuk kelompok jamur lapukcokelat (brown rot) hanya bisa mendegradasi selulosa dan hemiselulosa; hanya memodifikasi lignin tanpa mengurainya
Laetiporus sp.
Membutuhkan nutrisi untuk tumbuh
Karbon Nitrogen Vitamin
Faktor pertumbuhan
Lovastatin (C24H36O5)
Lovastatin (C24H36O5)
Menghambat kerja enzim HMG-CoA reduktase dalam jalur
biosintesis kolesterol
Dihasilkan a.l oleh Aspergillus terreus, Monascus ruber,
menghasilkan produk dengan konsentrasi yang lebih banyak dan lebih stabil
Rancangan Penelitian
Inokulum Med. serbuk kayu Biasa Med. sabut kelapa Biasa Med. tongkol jagung Biasa Med. ampas teh hitam Biasa Diperkaya
Diperkaya
Diperkaya
Diperkaya
Diinkubasi 25 hari
Medium terpilih 1
Tahap 1
Rancangan Penelitian
Medium terpilih 1 Diekstrak dg metanol:air (1:1, pH 7,7) Ekstrak 1 Dianalisis dg HPLC Medium terpilih 2
Tahap 2
Tahap 3
Biasa
Biasa
Biasa
Biasa
LOM (%)
0
8 Hari ke16 24
Pertambahan <10 % ~ biomassa rendah (miselia tipis) Hingga hari ke-24, metabolisme masih berlangsung meski pertumbuhan miselia secara radial terhambat oleh keterbatasan ruang
Hari ke -
16 LOM ky-b
24
Lov ky-b
LOM (%)
Kesimpulan
1. Medium serbuk kayu biasa (KY-B), serbuk kayu diperkaya (KY-K), sabut kelapa diperkaya (SK-K), dan tongkol jagung diperkaya (J-K) mampu mendukung pertumbuhan miselia Laetiporus sp. hingga akhir periode fermentasi (25 hari).
2. Medium KY-B dengan komposisi 97% serbuk kayu dan 3% gula pasir menghasilkan lovastatin dalam konsentrasi paling tinggi, yakni 10,41 g/g substrat kering.
3. Konsentrasi lovastatin tertinggi pada medium KY-B dihasilkan pada hari ke-8 dari 24 hari waktu inkubasi, yakni sebesar 37,20 g/g substrat kering.