Anda di halaman 1dari 2

1.

1 Latar Belakang Perawatan Ortodonti mempunyai riwayat yang panjang, anjuran tertulis yang pertama mengenai perawatan aktif dibuat oleh Aurelius Cornelius Celsus (25 SM-50M) yang pada ketujuh buku Medicinenya, memperkenalkan penggunaan tekanan jari untuk

memperbaikisusunan gigi yang tak teratur. Pada beberapa tahun terakhir ini, jumlah perawatan ortodonti yang dilakukan sudah meningkat dengan tajam, dan sudah dilakukan beberapa cara untuk mendefinisikan kebutuhan akan perawatan ortodonti. Perawatan ortodonsi mencakup memperbaiki anomali dari oklusi dan posisi gigi gigi sejauh dibutuhkan dan sebisa mungkin. Sampai saat ini rencana perawatan yang cermat berperan penting seperti halnya perawatan itu sendiri, karena bila tidak dilakukan perencanaan dengan akurat, perawatan tidak akan berhasil. Meningkatnya kesadaran masyarakat terutarna orang tua dan pasien anak terhadap kesehatan gigi dan. mulut dewasa ini menyebabkan jumlah anak dengan gigi berjejal yang menjalani perawatan juga bertambah. Ada beberapa cara perawatan gigi berjejal di antaranya dengan melakukan seri ekstrasi. Ekstraksi seri adalah suatu metode perawatan ortodonti dalam periode gigi bercampur untuk mencegah terjadinya maloklusi pada gigi permanen, dengan jalan melakukan pencabutan gigi-gigi yang dipilih pada interval waktu yang tertentu, serta menurut cara-cara yang telah direncanakan dengan observasi dan diagnosa yang tepat dan teliti. Pencabutan gigi tidak dapat dilakukan tanpa memperhatikan faktor indikasi, kontra lndikasi, keuntungan dan kerugian. Dengan melakukan perawatan seri ekstraksi diharapkan maloklusi gigi berjejal dapat dikoreksi sehingga mencapai hasil yang baik, di samping dapat menekan biaya perawatan. Berikut ini merupakan kasus dalam scenario : Seorang bapak dating ke RSGM UJ ingin memeriksakan gigi anak laki-lakinya yang berumur 9 tahun. Bapak mengeluhkan gigi depan anaknya tidak rata. Hasil pemeriksaan Intra Oral : - Memiliki gejala DDM dengan keempat insisif permanen RA dan RB berdesakan. - Gigi 12 dan 22 palatoversi. - Gigi 32 dan 42 linguoversi. - Gigi 53, 54, 55, 63, 64, 65, 74, 75, 83, 84, dan 85 daalam kondisi baik.

Hasil pemeriksaan RO : - Benih gigi 13, 14, 15, 23, 24, 25, 33, 34, 35, 43, 44 dan 45 lengkap dengan pola erupsi normal. Hasil analisa model : - Klasifikasi Maloklusi kelas I Angle. - Relasi molar permanen neutroklusi. - Diskrepansi / kekurangan tempat RA = 11 dan RB 10. Diagnosis : Kelas I Angle dengan berdesakan anterior. Berdasarkan kasus di atas, maka perlu pemahaman tentang prosedur ekstraksi seri dan juga dasar-dasar ilmu yang menyertai.

Anda mungkin juga menyukai