Anda di halaman 1dari 3

E. Landasan teori Bahan kimia dapat terdiri atas beberapa komponen yang bergantung, biasanya disebut campuran.

Pemissahan campuran dapat di lakukan dengan beberapa cara antara lain:ekstraksi, dekantasi, kristalisasi dan kromatografi. 1. Ekstraksi yaitu proses pemisahan komponen zat dari suatu campuran berdasarkan perbedaan kelarutan. 2. Dekantasi yaitu proses pemisahan cairan daripadatannya dengan menuangkan supernatan (perlahan) 3. Kristalisasi yaitu proses pemisahan zat padatannya berdasarkan kelarutan. 4. Kromatografi yaitu pemisahan zat padat dari campurannya berdasarkan perbedaan migrasi senyawa. Dalam percobaan ini di gunakan kromotografi kertas atau jenis kromotografi partisi yang proses pemisahannya di dasarkan pada perbedaan kecepatan migrasi setiap komponen campuran melalui medium stasioner. Pemisahan di pengaruhi oleh jenis fase gerak, atau pemisahanterjadi karena adanya perbedaan kepolaran senyawa yang di analisis terhadap pelarut . Dalam sistem kromatografi, perbandingan gerakan zat terhadap aliran pelarut adalah tetap dan merupakan sifat yang khas. Hal ini di nyatakan sebagai harga Rf, yang di definisikan sebagai Rf = jarak yang di temph zat Jarak yang di tempuh pelarut Suatu zat akan mengendap apabila hasil kali kelarutan ion-ionnya lebih besar daripada harga ksp. Pada percobaan ini larutan barium klorida di endapkan dengan kelarutan barium kromat. BaCl2 (aq)+K2CrO4-(aq) BaCrO4(s) + 2KCl(aq) Endapan barium kromat disaring. Hasil teoritis barium kromat di hitung dari endapan yang terbentuk. Semua barium klorida di anggap berubah menjadi hasil. Hasil teoritis di tentukan dari stoikiometri reaksi. (Drs. Haryanto, M.Kes dkk, 2013) Dalam pengendapan, zat yang di tentukan bereaksi dengan pentites membentuk senyawa yang sukar larut dalam air. Karena itu kepekatan zat yang di tentukan itu berkurang. Selama berlangsungnya proses pengendapan perubahan kepekatan yang di alami dekat titik didih kesetaraan dengan bantuan indikator. Mempunyai persyaratansebagai berikut: Terjaadinya kesetimbangan yang harus bereaksi secara stoikiometri dengan zat entiter Zat yang di tentukan harus bereaksi secara stoikiometri dengan zat entiter Endapan yang terbentuk harus cukup larut secara terjamin kesempurnaan reaksi sampai 99,9% Harus tersedia secara penentuan titikakhir yang sesuai Metode pemisahan merupakan aspek penting dalam bidang kimia karena kebanyakan materi yang terdapat di alam berupa campuran, kita jharus ,melakukan

pemisahan dapat diterapkan untuk memisahkan campuran. Misalnya perusahaan air minum memperoleh air jernih dari airsungai melalui penyaringan pasir dan orang.air murni untuk keperluan laboratorium atau farmasi di peroleh melalui teknik pemisahan destilasi. Melalui teknik pemisahan, ternyata menghasilkan materi yang lebih penting dan lebih mahal nilainya. Metode pemisahan elektroforesis didasarkan pada interaksi partikel-partikel bermuatan oleh medan listrik. Partikel bermuatan listrik negatif akan bergerak ke kutub positif(anoda) sebaliknya partikel bermuatan listrik positif akan bergerak ke kutub negatif(katoda) sementara partikel tidak bermuatan yaitu netral. (ahmad, 1991) Untuk melarutkan zat di dalam pelarutnya, berlaku pameo (like dissolves like) pelarut tidak berkutup dapat melarut kan zat yang tidak berkutub. Sedangkan pelarut berkutub dapat melarutkan zat yang berkutub. Atau suatu zat akan lebih mudah larut didalam pelarut yang memiliki kepolaran yang sama. Air dapat menarik kutub positif negatif air. Melepaskan ion negatif dan positif dari daya tarik nya pada kristal (tenaga penghidrat air). Bila tenaga penghidran lebih besar dari pada tenaga kisi dapat diharapkan kristal akan larut. Umumnya kelarutan kristal ion akan berkurang bila muatan ion bertambah besar dan jari-jari ion bertambah kecil. Tetapi disamping faktor muatan dan jari-jari ion dalam air. Kalau dibandingkan BaSO4 dan MgSO4 maka menutrut ukuran jari-jari BaSO4 akan lebih mudah larut daripada MgSO4akan tetapi keadaan sebenarnya malah terbalik. BaSO4 hampir-hampir tidak larut dalam air sedangkan MgSO4 dapat larut. Hal ini disebabkan oleh susunan ion dalam kristal Mg2+ terlalu kecil jika diban dingkan dengan SO42- dengan akibat bahwa tempat-tempat ini dalam kristal terkini oleh molekul air, sehingga gaya tarikan antara Mg2+. SO42- menjadi lemah dan dapat larut dalam air. Faktor yang lain ialah proses perubahan ikatan ion ke ikatan kovalen, sifat polarisasi suatu kation yang kecil dapat menarik elektron dari anion besar untuk membentuk ikatan kovalen. Akibatnya sifat polarisasi ini terlihat pada larutan AgCl dan AgI. Menurut ukuran jari-jari seharusnya AgI seharusnya lebih mudah larut dari pada AgCl, akan tetapi keadaan terbalik. AgI lebih sulit larut dari pada AgCl ( Tasvin , 1993 ) Hal dasar yang di perlukan dari filtrasi jenis ini adalah pencapaian keseimbangan pembentukan yang cepat setiap kali titran di tambahkan pada analit, tidak adanya interferensi yang mengganggu dan titik akhir yang mudah di amati Dasar titrasi argentometri adalah pembentuka endapan yang tidak mudah larut antara titran dengan analit. Sebagai contoh yang banyak di pakai adalah titrasi penentuan NaCl diman ion Ag+ dari titran akan bereaksi dengan ion Cl- dari anal;it membentuk garam yang tidak mudah larut AgCl. Ag(NO3)(aq)+NaCl(aq) AgCl(s)+NaNO3(aq) Setelah semua ion klorida dalam analit habis maka kelebihan ion perak akan bereaksi dengan indikator. Indikator yang di pakai biasanya dalam ion kromat CrO42- dimana dengan indikator ini ion perak akan membentuk endapan berwarna coklat kemerahan titik akhir titrasi dapat diamati. Indikator lain yang bisa di pakai

adalah tiosianida dan indikator absorbsi.cara untuk meminimalisasi kelewatan kejenuhan dan mendapatkan kristal dalam jumblah besar dapat di lakukan dalam: pengendapan dilakukan dalam konsentrasi yang rendah atau encer. Penambahan pereaksi perlahan-lahan dan pengadukan yang lambat. Pengadukan dilakukan pada larutan panas sebab bila suhu di naikkan kelarutan zat bertambah sehingga nilai s bertambah. Pengendapan dilakukan pada pH rendah, karena umumnya kelarutan zat lebih mudah larut dalam kondisi asam sehingga kecepatan pengendapan lambat dari suatu larutan. Ketajaman titik ekuivalen tergantung dari kelarutan endapan yang terbentuk dari reaksi antara analit dan titrant. Endapan dengan kelarutan yang kecil akan menghasilkan kurva titrasi argentometri yang memiliki kecuraman yang tinggi sehingga titik ekuivalen mudah di tentukan, akan tetapi endapan dengan kelarutan rendah akan menghasilkan kurva titrasi yang ditandai sehingga titik ekuivalen agak sulit ditentukan. (http://dediyanwarkimiaanalisa.blogspot.com/2009/II/gravimetri.html) Faktor-faktor yang mempengaruhi pengendapan Temperatur adalah kelarutan semakin meningkat dengan naiknya suhu, jadi dengan meniungkatnya suhu maka pembentukan endapan akan berkurang di sebabkan

Anda mungkin juga menyukai