Jamallairi Pandawi
I. IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. A Usia : 60 Tahun Pekerjaan : Wiraswasta Status : Menikah Alamat : Panawuan No RM : xxxx Tanggal Masuk RS: 24 Januari 2014 Pukul : 00.30 WIB Tanggal Periksa : 28 Januari 2014 Pukul : 16.30 WIB
ANAMNESA Nyeri dada kiri sejak 1 hari SMRS RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG Pasien rujukan RSIA dengan diagnosa syok kardiogenik + infark miokard akut datang ke RSUD 45 Kuningan dengan keluhan nyeri dada sebelah kiri sejak 1 hari SMRS. Nyeri dirasakan pasien selama 4 jam dan tidak berhenti meskipun pasien sudah tiduran, nyeri seperti ditimpa beban berat dan tidak menjalar ke punggung bagian kiri ataupun ke tangan kiri. Pada saat nyeri, pasien langsung berketingat dingin. Pasien juga merasa sesak, mual, pusing, lemas dan batuk (+). Batuk dirasakan pasien berdahak dan warna dahak hijau.
batuk yang tidak kunjung sembuh dan pasien di diagnosa penyakit paru namun pasien tidak berobat. 3 tahun SMRS, sering kencing terutama pada malam hari. Pasien juga merasa sering lapar dan sering makan tapi berat badan pasien malah menurun. Paen berobat dan di diagnosa mempunyai penyakit kencing manis.
dengan menggunakan satu bantal, tidak pernah terbangun saat malam hari tapi, pasien membatasi aktivitas pasien karena saat beraktivitas berlebihan, pasien akan merasa capek dan sesak dan akan hilang setelah pasien beristirahat.
RIWAYAT PENYAKIT DAHULU DM (+), 3 tahun SMRS TB (+) Tanpa pengobatan Magh (+) HT (-) Stroke (-) Jantung (-) RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA Darah tinggi (-) DM (-) Jantung (-)
RIWAYAT ALERGI Tidak ada riwayat alergi makanan dan obat-obatan RIWAYAT PENGOBATAN Pengobatan DM dan tidak teratur RIWAYAT HABITUASI Pasien perokok aktif sejak 22 tahun lalu dan dalam 1 hari menghabiskan 3 bungkus rokok
BB
Jantung
317 20 32 37 1.29
Rontgen
Biomarker ( Troponin I)
HbA1C Sputum (S-P-S)
Hipokalemia + DM Tipe II tidak terkontrol + Susp. TB Paru Syok Septik + STEMI Infero Anterior + Hipokelemia + DM Tipe II tidak terkontrol + Susp. TB Paru
DIAGNOSA KERJA
Syok Kardiogenik e.c STEMI Infero Anterior + Hipokalemia + DM Tipe II tidak terkontrol + Susp. TB Paru
ampul dobutamin - IVFD Nacl 50 cc + 1 Ampul Vascon 0.5 g/kgbb - Kaen 3B + 25 Meq KCl 12 jam/kolf Pasang Cateter Fluxum Pansoprazole
KSR
Promaqtil Ondansentron Sliding scale tinggi Furosemid : Jika TD diatas
100 mmHg
QuO Ad Vitam
Quo Ad Fungtional
Hipotensi persisten dan hipoperfusi jaringan akibat disfungsi jantung yang ditandai dengan hipotensi, takikardia, oliguria, ekstremitas dingin, perubahan status mental dan tekanan sistolik 90 mmHg dalam 30 menit dengan indeks jantung rendah 2.2 L/min/m2 dan peningkatan tekanan oklusi arteri pulmonalis 15 mm Hg
usia tua dan rata-rata terjadi pada penderita DM, Azotemia dll Rata-rata waktu yang dibutuhkan AMI untuk menjadi syok kardiogenik yaitu 7 jam
operasi jantung Masalah struktur: ruptur septum, ruptur otot papilari, ruptur dinding jantung, aneurisme ventrikel, Kardiomiopati, tumor jantung, trombus atrium, pulmonary embolisme, disfungsi katub, miokarditis, tamponade jantung Disritmia: bradidisritmia, takidisritmia
Iskemia ventrikel
Masalah Struktur
Disritmia
Penurunan Oksigenasi
Oksigen
Pemberian suplemen O2 diberikan pada pasien dengan
desaturasi O2 (SaO2 <90%) Suplemen O2 mungkin membatasi injury miokard atau bahkan mengurangi elevasi ST Pemberian suplemen O2 rutin > 6 jam pertama pd kasus tanpa komplikasi, belum terdapat landasan ilmiah yang kuat.
ASPIRIN
MANFAAT : menurunkan angka reinfark 50% dalam
30hari ; 20% penurunan mortaliti dlm 2 tahun Dosis 81-325 mg P.O. Aspirin kunyah segera diberikan meskipun belum ada hasil EKG (non coated/slow released)
TICLOPIDINE Gp IIb / IIIa inhibitor CLOPIDOGREL
Gol Thienopyridine yg memblok P2Y reseptor ADP Menghambat aktivasi platelet
NITRAT
Indikasi : pada Anterior MI, iskemja persisten, CHF,
hipertensi Manfaat: dapat memperbaiki perfusi koroner Pemberian Sublingual Pemberian per IV Dosis awal 5Ug/mnt ditingkatkan tiap 5 menit disesuaikan dengan gejala klinis dan EKG
atau III, asma, gagal jantung dlm dekompensasi,penyakit arteri perifer yg berat
Metoprolol IV
5 15 mg Metoprolol oral 2 x 25 100 mg Atenolol oral 1 x 25 100 mg Propranolol oral 3 x 20 80 mg Bisoprolol oral 1 x 5 10 mg Carvedilol oral 1 x 25 mg
miokard. Memberikan hasil yang baik dalam jangka pendek pada episode iskemik. Bila B Bloker Kontra Indikasi
Diltiazem Verapamil
Heparin
Terikat pada AT III (anti-thrombin III) ,menginaktivasi
trombin Tidak ada efek pada Factor Xa Hospitalization/ PTT/ bleeding Benefit in UA/ rebound effect Anti-Xa: Anti-thrombin 1:1 Memperpanjang APTT
lebih kecil dari pada UFH SQ injections/ 90% bio-available/predictable Anti-Xa: Anti-thrombin 2-4:1 FDA menyetujui pemakaian enoxaparin/ dalteparin untuk SKA
Heparin
LMWH
UFH
Initial I.V BOLUS 60 UI/Kg max 4000 UI nfus :12-15 UI/kg BB/jam max 1000 UI/jam Monitor APTT : 3, 6, 12, 24 jam setelah mulai terapi Target APTT 50-70 msec (1,5 -2 x kontrol LMWH Enoxaparine 1mg/kg, SC , bid Nadroparine 0,1 ml/10 kg , SC , bid Fondaparinux 2.5 mg
bersebelahan 2mm elevasi seg ST pada 2 sandapan prekordial Bundle branch block yg baru
Syok kardiogenik pd IMA ( bila kateterisasi dan
revaskularisasi tdk dapat dilakukan ) Fibrinolitik door to needle time < 30 menit !! PCI pada IMA lebih unggul bila dpt dilakukan dlm 90 30 menit
iskemik dengan onset < 3 jam Neoplasma intrakranial Perdarahan internal aktif(tidak termasuk menstruasi) Kecurigaan suatu diseksi aorta Luka kepala tertutup yg signifikan atau trauma facial dalam 3 bulan Kelainan struktural atau pembuluh darah cerebral
Hipertensi berat saat datang ke unit emergency yaitu BP> 180 / 110
mmHg Pungsi vaskuler yg tak dapat dikompresi Perdarahan internal 2 4 mgg sebelumnya Konsumsi antikoagulan oral prolonged CPR ( > 10 minutes) or operasi mayor dlm jangka waktu 2-4 minggu Untuk Streptokinase : pemberian sebelumnya ( 5 hari-2 tahun) atau riwayat reaksi alergi Kehamilan Active peptic ulcer Riwayat hipertensi kronis yg tak terkontrol Riwayat stroke iskemik lebih dari 3 bulan,demensia atau patologi serebral lainnya yg blm tercantum dalam indikasi kontra
Streptokinase (SK)
Actylase (tPA)
Reteplase (r-PA) Tenecteplase (TNK-tPA)
Komplikasi awal
aritmia disfungsi LV dan gagal jantung ruptur ventrikel regurgitasi mitral akut gagal fungsi RV syok kardiogenik
Komplikasi Akhir
trombosis mural dan emboli sistemik aneurisma LV DVT emboli paru sindrome Dressler