Anda di halaman 1dari 42

A.

Definisi

Phimosis atau Phimores adalah penyempitan pada prepusium. (Ngastiyah, 1997) Phimosis adalah prepusium penis yang tidak dapat diretraksi (ditarik) keproksimal sampai kekoronaglandis. Fimosis merupakan suatu keadaan normal yang sering ditemukan pada ayi aru lahir atau anak ke!il, karena terdapat adesialamiah antara prepusium dengan glans penis. Dan iasanya pada masa pu ertas akan menghilang dengan sendirinya. Pada pria yang le ihtua, fimosis isa ter"adi aki at iritasi menahun. Fimosis isa mempengaruhi proses erkemih dan akti#itas seksual. $iasanya keadaan ini diatasi dengan melakukan penyunatan (sirkumsisi). (%ohns &opkins 'ni#ersity Press, 19()) &ingga usia *+, tahun penis tum uh dan erkem ang, dan de ris yang dihasilkan oleh epitel prepusium (smegma) mengumpul di dalam prepusium dan perlahan+lahan memisahkan prepusium dari glans penis. -reksi penis yang ter"adi se!ara erkala mem uat prepusium terdi latasi perlahan+lahan sehingga prepusium men"adi retraktil dan dapat ditarik ke proksimal. Pada saat usia * tahun, 9./ prepusium sudah dapat diretraksi.

$. 1.

-tiologi 0onginetal (fimosis fisiologis)

Fimosis kongenital (fimosis fisiologis) tim ul se"ak lahir se enarnya merupakan kondisi normal pada anak+anak, ahkan sampai masa rema"a. 0ulit preputium selalu melekat erat pada glans penis dan tidakdapatditarik ke elakang pada saat lahir, namun seiring ertam ahnya usia serta diproduksinya hormon dan faktor pertum uhan ter"adi proses keratinisasi lapisan epitel dan deskuamasi antara glans penis dan lapis glan dalam preputium sehingga akhirnya kulit preputium terpisah dari glan penis. 1uatu penelitian mendapatkan ah2a hanya ,/ ayi seluruh kulit preputiumnya dapat ditarik ke elakang penis pada saat lahir, namun men!apai 9./ pada saat usia * tahun dan hanya 1/ laki+laki erusia 17 tahun yang masih mengalami fimosis kongenital. 3alaupun demikian, penelitian lain mendapatkan hanya 4./ dan 4.. anak laki+laki erusia(+1* tahun yang seluruh kulit preputiumnya dapat ditarik ke elakang penis. 4. Fimosis didapat (fimosis patologik, fimosis yang se enarnya, true phimosis) tim ul kemudian setelah. &al ini erkaitan dengan ke ersihan hygiene alat kelamin yang uruk, peradangan kronik glans penis dan kulit preputium ( alanoposthitis kronik), atau penarikan erle ihan kulit preputium (for!eful retra!tion) pada timosis kongenital yang akan menye a kan pem entukkan "aringan ikat (fi rosis) dekat agian kulit preputium yang mem uka.

5. 1. 4.

6anifestasi 0linis Prepusium tidak isa ditarik ke elakang $alloning

*. ,. (.

1akit saat erkemih 1ulit ken!ing Pan!aran ken!ing sedikit

D.

Patofisiologi

Fimosis dialami oleh se agian esar ayi aru lahir karena terdapat adesi alamiah antara preputium dengan glans penis. &ingga usia *+, tahun penis tum uh dan erkem ang dan de ris yang dihasilkan oleh epitel preputium (smegma) mengumpul didalam preputium dan perlahan+lahan memisahkan preputium dari glans penis. -reksi penis yang ter"adi se!ara erkala mem uat preputium terdilatasi perlahan+lahan sehingga preputium men"adi retraktil dan dapat ditarik ke proksimal. Pada ayi, preputium normalnya melekat pada glans tapi sekresi materi su aseum kental se!ara ertahap melonggarkannya. 6en"elang umur ( tahun, preputium dapat ditarik ke atas glans penis tanpa kesulitan atau paksaan. 7api karena adanya komplikasi sirkumsisi, dimana terlalu anyak prepusium tertinggal, atau isa sekunder terhadap infeksi yng tim ul di a2ah prepusium yang erle ihan. 1ehingga pada akhirnya, prepusium men"adi melekat dan fi rotik kronis di a2ah prepusium dan men!egah retraksi

-.

Path2ay

F.

0omplikasi

1. Akumulasi sekret dan smegma di a2ah preputium yang kemudian terkena infeksi sekunder dan akhirnya ter entuk "aringan parut. 4. Pada kasus yang erat dapat menim ulkan retensi urin.

*. Penarikan preputium se!ara paksa dapat eraki at kontriksi dengan rasa nyeri dan pem engkakan glans penis yang dise ut parafimosis ,. Pem engkakan8radang pada u"ung kemaluan yang dise ut allonitis.

(. 7im ul infeksi pada saluran air seni (ureter) kiri dan kanan, kemudian menim ulkan kerusakan pada gin"al. ). Fimosis merupakan salah satu faktor risiko ter"adinya kanker penis.

9.

0onsep Asuhan 0epera2atan

1. a. : : : : : : : . : : : : 4. a. 1) 4) *) . 1) 4) *.

Pengka"ian Fisik Pemeriksaan genetalia Palpasi a domen untuk melihat distensi #esika urinaria atau pem esaran pada gin"al. 0a"i fungsi perkemihan Adanya lekukan pada u"ung penis 6elengkungnya penis ke a2ah dengan atau tanpa ereksi 7er ukanya uretra pada #entral Pengka"ian setelah pem edahan ; pem engkakan penis, perdarahan, dysuria, drinage. 6ental 1ikap pasien se2aktu diperiksa 1ikap pasien dengan adanya ren!ana pem edahan 7ingkat ke!emasan 7ingkat pengetahuan keluarga dan pasien Diagnosa 0epera2atan Diagnosa kepera2atan pre operasi 9anguan rasa nyaman nyeri erhu ungan dengan adanya tahanan saat erkemih 9angguan pola eliminasi erhu ungan dengan retensi urin dalam ureter 5emas erhu ungan dengan tindakan pem edahan yang akan dilakukan Diagnosa kepara2atan post operasi 9angguan rasa nyaman nyeri erhu ungan dengan trauma pem edahan <esiko tinggi infeksi erhu ungan dengan adanya luka insisi =nter#ensi 0epera2atan

Pre >perasi a. 9anguan rasa nyaman nyeri erhu ungan dengan adanya tahanan saat erkemih

7u"uan ; 1etelah dilakukan tindakan kepera2atan selama 4 ? 4, "am diharapkan nyeri dapat erkurang atau hilang dengan 0riteria &asil ; + Pasien terlihat tenang + 1kala nyeri erkurang

=nter#ensi ; 1) 0a"i skala nyeri 4) A"arkan teknik distraksi kepada orang tuanya *) Atur posisi anak senyaman mungkin ,) $erikan lingkungan yang nyaman () 0alo orasi dengan pem erian analgesik . 9angguan pola eliminasi urin erhu ungan dengan infeksi pada saluran perkemihan

7u"uan ; 1etelah dilakukan tindakan kepera2atan selama 4 ? 4, "am diharapkan gangguan pola eliminasi urin dapat di atasi dengan 0riteria &asil ; + + pasien dapat erkemih @ (. A 1.. !! setiap kali 7idak adanya hematuria

=nter#ensi ; 1) Pantau eliminasi urine meliputi frekuensi, konsistensi, au, #olume dan 2arna yang tepat 4) An"urkan kepada keluarga untuk men!atat haluaran urine *) 0alo orasi dengan dokter untuk segera dilakukan sirkumsisi atau sunat !. 5emas erhu ungan dengan tindakan pem edahan yang akan dilakukan

7u"uan ; dalam 1?4, "am ke!emasan erkurang 0riteria hasil; + + 77B normal 3a"ah pasien tidak !emas

=nter#ensi; 1) 4) *) ,) Pantau 77B $erikan pen"elasan tentang kondisi pasien $erikan dukungan dan moti#asi Cakukan pendekatan pada pasien dan keluarga

Diagnosa kepara2atan post operasi a. 9angguan rasa nyaman nyeri erhu ungan dengan trauma pem edahan

7u"uan ; 1etelah dilakukan tindakan kepera2atan selama 4 ? 4, "am diharapkan nyeri dapat erkurang atau hilang dengan 0riteria &asil ; + + Pasien terlihat tenang 1kala nyeri erkurang

=nter#ensi ; 1) 0a"i skala nyeri 4) A"arkan teknik distrksi kepada orang tuanya *) Atur posisi anak senyaman mungkin ,) $erikan lingkungan yang nyaman () 0alo orasi dengan pem erian analgesik . <esiko tinggi infeksi erhu ungan dengan adanya luka insisi

7u"uan ; 1etelah dilakukan tindakan kepera2atan selama 4 ? 4, "am diharapkan faktor resiko infeksi akan hilang dengan 0riteria &asil ; + + 7idak adanya tanda A tanda infeksi 6enun"ukan hygiene pri adi yang adekua

=nte#ensi ; 1) 4) *) ,) () )) 0a"i adanya tanda A tanda infeksi di sekitar alat kelamin 0a"i faktor yang meningkatkan serangan infeksi An"urkan kepada i u pasien untuk meningkatkan hygiene pri adi pasien A"arkan teknik pen!u!ian tangan yang enar kepada keluarga An"urkan keluarga untuk men!u!i tangan se elum erkontak dengan pasien 0alo orasi dengan pem erian anti iotik "ika infeksi ter"adi

DAF7A< P'17A0A

Ngastiyah. 4..(. Pera2atan Anak 1akit. %akarta; -95 &a2s., Paulette 1..4..D. Asuhan Neonatus <u"ukan 5epat. %akarta; -95

Pri!e, 1yl#ia A E 3ilson, Corraine 6. 4..). PatofisiologiF 0onsep 0linis Proses+Proses Penyakit. Pener it $uku 0edokteran -95; %akarta 3ilkinson. 6. %udith. 4..7. $uku 1aku Diagnosa 0epera2atan dengan =nter#ensi N=5 dan 0riteria &asil N>5. %akarta; -95 http;88222.google.!om8asuhan+kepera2atan+Phimosis http;88222. logspot.!om8askep+Phimosis

4.1

Definisi

Phimosis adalah suatu keadaan dimana prepusium penis yang tidak dapat diretaksi kepro?imal sampai ke korona glandis.

4.4 a.

-tiologi 0onginetal (fimosis fisiologis)

Fimosis kongenital (fimosis fisiologis) tim ul se"ak lahir se enarnya merupakan kondisi normal pada anak+anak, ahkan sampai masa rema"a. 0ulit preputium selalu melekat erat pada glans penis dan tidak dapat ditarik ke elakang pada saat lahir, namun seiring ertam ahnya usia serta diproduksinya hormon dan faktor pertum uhan ter"adi proses keratinisasi lapisan epitel dan deskuamasi antara glans penis dan lapis glan dalam preputium sehingga akhirnya kulit preputium terpisah dari glan penis. 1uatu penelitian mendapatkan ah2a hanya ,/ ayi seluruh kulit preputiumnya dapat ditarik ke elakang penis pada saat lahir, namun men!apai 9./ pada saat usia * tahun dan hanya 1/ laki+laki erusia 17 tahun yang masih mengalami fimosis kongenital. 3alaupun demikian, penelitian lain mendapatkan hanya 4./ dan 4.. anak laki+laki erusia (+1* tahun yang seluruh kulit preputiumnya dapat ditarik ke elakang penis. . Fimosis didapat (fimosis patologik, fimosis yang se enarnya, true phimosis) tim ul kemudian setelah. &al ini erkaitan dengan ke ersihan hygiene) alat kelamin yang uruk, peradangan kronik glans penis dan kulit preputium ( alanoposthitis kronik), atau penarikan erle ihan kulit preputium (for!eful retra!tion) pada timosis kongenital yang akan menye a kan pem entukkan "aringan ikat (fi rosis) dekat agian kulit preputium yang mem uka. 4.* Patofisiologi

4., 1. 4. *.

9e"ala 0linis prepusium tidak isa ditarik ke elakang $alloning 1akit saat erkemih

,. (.

1ulit ken!ing Pan!aran ken!ing sedikit

4.(

0omplikasi

%ika tidak segera ditangani isa menye a kan ; 1. 4. *. =nfeksi gland penis =nfeksi prepusium =nfeksi prepusium E =nfeksi gland penis

4.)

Penatalaksanaan

+ 7idak dian"urkan melakukan retraksi yang dipaksakan, karena dapat menim ulkan luka dan ter entuk sikatriks pada u"ung prepusium sehingga akan ter entuk fimosis sekunder. + Fimosis disertai alanitis ?eroti!a o literans dapat di erikan salep de?amethasone .,1/ yang dioleskan *8, kali, dan diharapkan setelah ) minggu pem erian prepusium dapat diretraksi spontan. + Fimosis dengan keluhan miksi, menggelem ungnya u"ung prepusium pada saat miksi atau infeksi postitis merupakan indikasi untuk dilakukan sirkumsisi, dimana pada fimosis disertai alanitis8postitis harus di erikan anti iotika terle ih dahulu.

4.7 1. 4.

Prinsip terapi dan mana"emen kepera2atan Pera2atan <utin 0e ersihan penis

Penis harus di asuh se!ara seksama dan ayi tidak oleh ditinggalkan er aring dengan popok asah untuk 2aktu yang lama. *. Phimosis dapat diterapi dengan mem uat !elah dorsal untuk mengurangi o struksi terhadap aliran keluar. ,. 1irkumsisi

Pada pem edahan ini, kele ihan kutup diangkat. Digunakan "ahitan !atgut untuk mempertemukan kulit dengan mukosa dan mengikat pem uluh darah. (. ). Pera2atan Pra $edah <utin Pera2atan Pas!a $edah

Pem edahan ini ukan tanpa komplikasi dan > ser#asi termasuk adanya perdarahan. Pem alut diangkat "ika asah dengan urin dan lap panggul erguna untuk mem ersihkan penis dan mendorong ter"adinya penyem uhan. Popok perlu sering diganti. 0omplikasi yang ter"adi termasuk ulserasi meatus. =ni ter"adi se agai aki at amonia yang mem akar epithelium glans. 'ntuk menim ulkan nyeri pada saat erkemih kadang+kadang adanya perkem angan perdarahan dan retensi urin. 'lserasi meatus dapat menim ulkan stenosis meatus. &al ini dapat diterapi dengan meatotomi dan dilatasi. 7. $im ingan agi orang tua.

=nstruksi yang "elas harus di erikan pada orang tua "ika ayi atau anak siap untuk pulang kerumah. =ni termasuk hygiene dari daerah dan pengenalan setiap komplikasi. 6ereka "uga harus di erikan pedoman untuk pen!egahan dermatitis amonia dan "ika hal ini ter"adi agaimana untuk mengo atinya.

4.D

Asuhan 0epera2atan Phimosis

Asuhan 0epera2atan pasien dengan Phimosis melalui pendekatan proses 0epera2atan yang terdiri dari pengka"ian 0epera2atan, peren!anaan 0epera2atan, penatalaksanaan dan e#aluasi kepera2atan.

4.9

Pengka"ian 0epera2atan

Pengumpulan data Data dasar yang erhu ungan dengan Phimosis adalah se agai erikut ; + + + Nyeri saat erkemih $alloning <etensi 'rine

4.1. Diagnosa 0epera2atan Diagnosa kepera2atan disusun menurut prioritas masalah adalah se agai erikut ; 1. 4. *. 9angguan rasa nyaman (Nyeri) sampai penekanan pada saat erkemih. 9angguan -liminasi urine sampai retensi urine. <esiko infeksi saluran kemih sampai penumukan smegma di u"ung penis.

4.11 Peren!anaan 0epera2atan

1.

9angguan rasa nyaman (nyeri) sampai penekanan pada saat erkemih ;

7u"uan

0lien mengatakan nyeri erkurang atau tidak merasa nyeri =nter#ensi + ;

0a"i skala nyeri

<8 untuk mengetahui tingkat nyeri pasien se agai pedoman untuk tindakan yang harus di erikan. + A"arkan teknik relaksasi

<8 merelaksasikan otot+otot sehingga suplai darah ke "aringan terpenuhi. + 0ola orasi dengan tim medis tentang pem erian o at

<8 o at (anti plasmadik) untuk merelaksasikan otot+otot polos 4. 9angguan eliminasi urine sampai retensi urine ;

7u"uan

0lien mengatakan tidak ada ham atan aliran urine =nter#ensi + ;

0a"i haluan urine

<8 retensi urine dapat ter"adi karena adanya sum atan + Perhatikan 2aktu

<8 untuk mengetahui output pasien + Dorong klien untuk erkemih ila terasa ada dorongan tetapi tidak le ih dari *. menit

<8 penahanan urine selama @ *. menit ias merusak sel kemih *. <esiko infeksi saluran kemih sampai penumpukan urine diu"ung penis ;

7u"uan

7idak ter"adi infeksi saluran kemih =nter#ensi + ;

Cihat tanda+tanda infeksi

<8 untuk mengetahui tindakan yang harus dilakukan. + 0onsul dengan tim medis tentang prosedur sirkumsisi

<8 sirkumsisi men!egah infeksi saluran kemih ('7=)

A.

Pengertian

Phimosis adalah prepusium penis yang tidak dapat diretraksi (ditarik) keproksimal sampai kekoronaglandis. Fimosis merupakan suatu keadaan normal yang sering ditemukan pada ayi aru lahir atau anak ke!il, karena terdapat adesialamiah antara prepusium dengan glans penis. Dan iasanya pada masa pu ertas akan menghilang dengan sendirinya. Pada pria yang le ihtua, fimosis isa ter"adi aki at iritasi menahun. Fimosis isa mempengaruhi proses erkemih dan akti#itas seksual. $iasanya keadaan ini diatasi dengan melakukan penyunatan (sirkumsisi). (%ohns &opkins 'ni#ersity Press, 19()) &ingga usia *+, tahun penis tum uh dan erkem ang, dan de ris yang dihasilkan oleh epitel prepusium (smegma) mengumpul di dalam prepusium dan perlahan+lahan memisahkan prepusium dari glans penis. -reksi penis yang ter"adi se!ara erkala mem uat prepusium terdi latasi perlahan+lahan sehingga prepusium men"adi retraktil dan dapat ditarik ke proksimal. Pada saat usia * tahun, 9./ prepusium sudah dapat diretraksi.

$. 1.

-tiologi 0onginetal (fimosisfisiologis)

Fimosis kongenital (fimosisfisiologis) tim ul se"ak lahir se enarnya merupakan kondisi normal pada anak+anak, ahkan sampai masa rema"a. 0ulit preputium selalu melekat erat pada glans penis dan tidakdapatditarik ke elakang pada saat lahir, namun seiring ertam ahnya usia serta diproduksinya hormon dan faktor pertum uhan ter"adi proses keratinisasi lapisan epitel dan deskuamasi antara glans penis dan lapis glan dalam preputium sehingga akhirnya kulit preputium terpisah dari glan penis. 1uatu penelitian mendapatkan ah2a hanya ,/ ayi seluruh kulit preputiumnya dapat ditarik ke elakang penis pada saat lahir, namun men!apai 9./ pada saat usia * tahun dan hanya 1/ laki+laki erusia 17 tahun yang masih mengalami fimosis kongenital. 3alaupun demikian, penelitian lain mendapatkan hanya 4./ dan 4.. anak laki+laki erusia(+1* tahun yang seluruh kulit preputiumnya dapat ditarik ke elakang penis. 4. Fimosis didapat (fimosis patologik, fimosis yang se enarnya, true phimosis) tim ul kemudian setelah. &al ini erkaitan dengan ke ersihan hygiene) alat kelamin yang uruk, peradangan kronik glans penis dan kulit preputium ( alanoposthitis kronik), atau penarikan erle ihan kulit preputium (for!eful retra!tion) pada timosis kongenital yang akan menye a kan pem entukkan "aringan ikat (fi rosis) dekat agian kulit preputium yang mem uka.

5. a.

6anifestasi 0linis Prepusium tidak isa ditarik ke elakang

. $alloning yakni kulit preputium mengen ang saat erkemih karena desakan pan!aran ari seni yang tidak diim angi esarnya lu ang di u"ung praputium.

!. d. e.

1akit saat erkemih 1ulit ken!ing Pan!aran ken!ing sedikit

D.

Path2ay

-.

Penatalaksanaan

7idak dian"urkan melakukan dilatasi atau retraksi yang dipaksakan pada fimosis, karena menim ulkan luka dan ter entuk sikatriks pada u"ung prepusium se agai fimosis sekunder. Fimosis yang disertai alanitis ?erotika o literans dapat di!o a di erikan salep Deksametasone .,1/ yang dioleskan * atau , kali. Diharapkan setelah pem erian selama ) minggu, prepusium dapat diretraksi spontan. Pada fimosis yang menim ulkan keluhan miksi, menggelem ungnya u"ung prepusium pada saat miksi, atau fimosis yang disertai dengan infeksi postitis merupakan indikasi untuk dilakukan sirkumsisi. 7entunya pada alanitis atau prostitis harus di eri anti iotika dahulu se elum sirkumsisi.

F. Prinsip 7erapi dan 6ana"emen 0epera2atan 1. 4. Pera2atan <utin 0e ersihan penis

Penis harus di asuh se!ara seksama dan ayi tidak oleh ditinggalkan er aring dengan popok asah untuk 2aktu yang lama. *. Phimosis dapat diterapi dengan mem uat !elah dorsal untuk mengurangi o struksi terhadap aliran keluar. ,. 1irkumsisi

Pada pem edahan ini, kele ihan kutup diangkat. Digunakan "ahitan !atgut untuk mempertemukan kulit dengan mukosa dan mengikat pem uluh darah. (. ). Pera2atan Pra $edah <utin Pera2atan Pas!a $edah

Pem edahan ini ukan tanpa komplikasi dan > ser#asi termasuk adanya perdarahan. Pem alut diangkat "ika asah dengan urin dan lap panggul erguna untuk mem ersihkan penis dan mendorong ter"adinya penyem uhan. Popok perlu sering diganti. 0omplikasi yang ter"adi termasuk ulserasi meatus. =ni ter"adi se agai aki at amonia yang mem akar epithelium glans. 'ntuk menim ulkan nyeri pada saat erkemih kadang+kadang adanya perkem angan perdarahan dan retensi urin. 'lserasi meatus dapat menim ulkan stenosis meatus. &al ini dapat diterapi dengan meatotomi dan dilatasi. 7. $im ingan agi orang tua.

=nstruksi yang "elas harus di erikan pada orang tua "ika ayi atau anak siap untuk pulang kerumah. =ni termasuk hygiene dari daerah dan pengenalan setiap komplikasi. 6ereka "uga harus di erikan pedoman untuk pen!egahan dermatitis amonia dan "ika hal ini ter"adi agaimana untuk mengo atinya.

a. Pengka"ian 1) a) ) !) d) e) f) Fisik Pemeriksaan genetalia Palpasi a domen untuk melihat distensi #esika urinaria atau pem esaran pada gin"al. 0a"i fungsi perkemihan Adanya lekukan pada u"ung penis 6elengkungnya penis ke a2ah dengan atau tanpa ereksi 7er ukanya uretra pada #entral

g) Pengka"ian setelah pem edahan ; pem engkakan penis, perdarahan, dysuria, drinage. 4) a) ) !) d) 6ental 1ikap pasien se2aktu diperiksa 1ikap pasien dengan adanya ren!ana pem edahan 7ingkat ke!emasan 7ingkat pengetahuan keluarga dan pasien

. Diagnosa 1) 9angguan rasa nyaman nyeri erhu ungan dengan pemumpukan prepusium dipunggung penis 4) 9anguan eliminasi urin erhu ungan dengan retensi urin

*) ,) ()

9angguan ke!emasan erhu ungan dengan penis yang a normal 9angguan rasa nyaman nyeri erhu ungan dengan adanya en"olan <esiko in"uri erhu ungan dengan pan!aran uri yang tidak normal

!. =nter#ansi Diagnosa 1; 9angguan rasa nyaman nyeri erhu ungan dengan pemumpukan prepusium dipunggung penis 7u"uan; dalam 1?4, "am nyeri erkurang 0riteria hasil; 77B normal nyeri erkurang dalam 1?4, "am 2a"ah tidak menyeringai pasien mengatakan nyeri erkurang =nter#ensi; 1) o ser#asi skala nyeri

<8 menentukan inter#ensi yag tepat 4) pantau 77B

<8 mengetahui peru ahan respon tu uh pasien *) a"arkan tehnik relaksasi dan distraksi

<8 mengurangi tingkat nyeri ,) erikan pen"elasan menngenai kondisi pasien

<8 pasien le ih kooperatif dalam tindakan kepera2atan () kola orasi dengan dokter

<8 memper!epat proses penyem uhan )) erikan posisi yang nyaman

<8 mengurangi rasa nyeri

Diagnosa 4; 9angguan eliminasi uri erhu ungan dengan retensi uri 7u"uan; dalam 1?4, "am pasien dapat $A0

0riteria hasil; 77B normal dalam 1?4, "am tidak ada gangguan eliminasi uri tidak terpasang kateter =nter#ensi; 1) Pantau 77B

<8 mengetahui respon tu uh pasien 4) %elaskan mengenai kondisi pasien

<8 agar pasien legih kooperatif *) 'kur intake dan output !airan

<8 monitor keseim angan !airan ,) Cakukan latihan pergerakan

<8 meningkatkan fungsi lader () Cakukan relaksasi dalam erkemih

<8 merelaksasi pikiran dan meningkatkan kemampuan erkemih )) 0ola orasi dengan tim medis

<8 memper!epat proses penyem uhan

Diagnosa *; 9angguan ke!emasan erhu ungan dengan penis yang a normal 7u"uan ; dalam 1?4, "am ke!emasan erkurang 0riteria hasil; : : : 77B normal 3a"ah pasien tidak !emas Dalam 1?4, "am !emas erkurang

=nter#ensi; 1) pantau 77B

<8 mengetahui respon tu uh pasien 4) erikan pen"elasan tentang kondisi pasien

<8 meningkatkan ker"asama pasien *) erikan dukungan dan moti#asi

<8 mengurangi rasa !emas ,) lakukan pendekatan pada pasien dan keluarga

<8 agar pasien le ih kooperatif () kola irasi dengan tim medis

<8 memper!epat proses penyem uhan

d. =mplementasi 1) 4) 6elakukan pendekatan pada p? dan keluarga 6engka"i fa!tor yang mempengaruhi kemampuan untuk men!erna makanan

*) 6em eri pen"elasan pada p? dan keluarga tentang pentingnya ke utuhan nutrisi agi tu uh ,) $erkola orasi dengan tim medis

e. -#aluasi 1) A"arkan tentang pera2atan kateter dan pen!egahan infeksi dengan disimulasikan.

4) %elaskan tanda dan ge"ala infeksi saluran kemih dan lapor segera ke dokter atau pera2at. *) %elaskan pem erian o at anti iotik dan tekankan untuk kontrol ulang (follo2 up).

B.

Analisa Data ; An. A ; * tahun No. <egister ; .D191)

Nama 0lien 'mur

Diagnosa 6edis; Phimosis Alamat ; %l. 1udirman (D, $antul, Gogyakarta

<uang <a2at ; Anggrek

TGL/JA DATA FOKUS M 4+1.+148 D1 ; .9.1. 1. Ny. H mengatakan anaknya sudah 4 harimerasakan sakit perut agian a2ah dan mual. 4. An.A selalu menangis saat mau ken!ing ($A0) *. = u An.A mengatakan ah2a anaknya sering menangis dan tampak gelisah, dan sulit tidur pada malam hari ,. P ; An. A mengatakan ah2a nyeri pada agian sekitar penis. Paliati#e ; An.A mengatakan nyerinya erkurang setelah ia di erikan o at analgetik (ketorola?). Pro#okati#e ; An.A mengatakan nyerinya ertama h sat ia melakukan gerak I ; An. A tidak kooperatif < ; An. A mengatakan nyeri pada agian penisnya. 1 ; 1kala nyeri ; ( (setelah dika"i dengan 1kala Nyeri $aker 3ong) 7 ; An. A mengatakan nyerinya hilang tim ul.

ETIOLOGI

PROBLEM

Agen 5edera $iologis Nyeri Akut

(.

D> ;

1. An. A 7ampak menahan nyeri (meringis) dan terkadang menangis 4. 1aat dilakukan pemeriksaan, prepusium tidak isa ditarik ke elakang 1kala nyeri ) *. 77B ;

1 J *D,D.5 << J 4,?8mnt N J 9.?8mnt D1 ; 1. = u An.A mengataan ah2a An.a selalu menangis "ika akan ken!ing karena nyeri aki at air ken!ing yang sulit keluar. 4. = u An. A mengatakan ah2a anaknya erkemih 4? dalam sehari. D> ; 1. 4. D1 ; 1. = u An.A mengatakan ah2a An.A mengalami deman se"ak 4 hari yang lalu. D> ; 1. 4. D1 ; 1. = u An.A mengatakan ah2a An.A hanya tidur ) "am tiap malam dan 1 "am di siang hari 4. = u An.A mengatakan ah2a anaknya 3a"ah An.A terlihat pu!at dn lemas. 1J *D,(.5. 0urang Pri#asi 9angguan Pola 7idur An. A sulit untuk erkemih. 3arna urine An.A keruh Penyakit &ipertermia > struksi Anatomik 9angguan -liminasi 'rine

sering ter angun pada malam hari D> ; 1. 4. *. D1 ; 6ata An.A terlihat !ekung. 3a"ah An. A tampak pu!at. An.A terlihat lemas. <isiko =nfeksi

Pertahanan 7u uh primer yang tidak 1. = u An. A mengatakan anaknya selalu adekuat (destruksi menangis "ika akan ken!ing karena nyeri "aringan) aki at air ken!ing yang sulit keluar D> ; 1. Prepusium tidak isa ditarik ke elakang. 4. 7erlihat adanya edema pada area kemaluan An. A. Di sekitar kemaluan klien "uga tampak kemerahan. *. Adanya !airan eksudat yang purulen pada urine klien.

C. 1. 4. *. ,.

Prioritas Diagnosa Ke era!atan Nyeri Akut erhu ungan dengan Agen 5idera $iologis 9angguan -liminasi 'rine erhu ungan dengan > struksi Anatomik &ipertermi erhu ungan dengan Penyakit 9angguan Pola 7idur ehu ungan dengan 0urang Pri#asi

(. <isiko =nfeksi erhu ungan dengan Pertahanan 7u uh Primer yang 7idak Adekuat (destruksi "aringan)

D.

Ren"ana #Inter$ensi% Ke era!atan

RE&CA&A TI&DAKA&

Nama 0lien <egister 'mur 6edis

; An. A ; .D191) ; * tahun ; Phimosis Alamat

No. Diagnosa

<uang <a2at ; Anggrek 1udirman (D, $antul, Gogyakarta &o Diagnosa . Ke era!atan 1. Nyeri Akut .d Agen 5edera $iologis T'('an ) Kriteria *asil

; %l.

Inter$ensi

1etelah dilakuakn tindakan kepera2atan 7indakan yang dapat dilakukan ag kepada klien selama *?4, "am nyeri ter!apai antara lain ; dapat terkontrol dengan kriteria hasil 1. 0a"i tanda+tanda #ital klien se agai erikut ;

0a"i nyeri se!ara komprehen 1. 7ingkat nyeri erkurang di uktikan 4. dengan indi!ator sangat nyeri men"adi *. $eri posisi nyaman. ringan (1kala ( men"adi skala 1) ,. A"arkan klien !ara+!ara men 4. 3a"ah 0lien tidak tegang nyeri dengan teknik relaksasi *. 0lien tidak gelisah (. An"urkan minum D+1. gelas

,. 6enggunakan tindakan ). 0ola orasi pem erian o at a mengurangi nyeri dengan analgesik dan nonanalgesik se!ara tepat. (ketorola! dengan dosis .,( mg80 (. 6enun"ukkan teknik relaksasi se!ara indi#idual yang efektif untuk men!apai kenyamanan ). 77B dalam atas normal (7DJ D.+ 14. mm&9, NJ9.+1..?8mnt, 1J *),(+ *7,(.5)

4.

9angguan -liminasi 'rine .d > struksi Anatomik

1etelah dilakuakn tindakan kepera2atan 7indakan yang dapat dilakukan ag kepada klien selama *?4, "am, urine ter!apai antara lain ; dapat keluar dengan normal dengan 1. Pantau 77B klien kriteria hasil se agai erikut ; 1. 0lien tidak mengeluh8menangis saat mau $A0. 4. 0lien dapat $A0 dengan lan!ar. 4. *.

0a"i tanda dan ge"ala retens

6onitor intake dan output ur

*. 7idak ada tanda klien menahan nyeri.

,. 5atat 2arna, konsistensi dan urine klien.

(. 5atat 2aktu pengeluaran uri terakhir.

). A"arkan keluarga pasien !ar dan pera2atan perinial yang ena

7. 0ola orasi pem erian anti i tindakan sirkumsisi. *. &ipertermia .d Penyakit 1etelah dilakukan tindakan kepra2atan selama * ? 4, "am kepada klien, suhu tu uh klien dalam atas normal atau klien menun"ukan termoregulasi dengan kriteria hasil se agai erikut ; 1. 1uhu tu uh dalam atas normal . (*),( 5+*7,(.5). 4. An.A tidak demam

7indakan yang dapat dilakukan ag ter!apai antara lain ; 1. 4.

Pantau 77B klien 4 "am seka

Cakukan kompres hangat a

*. An"urkan klien untuk minum gelas per hari.

,. An"urkan klien untuk mening *. Bital sign nadi ; D.? 8menit, suhu ; istirahat. . *),( 5+*7,(.5 . 5, << ; 4.+*. ?8menit. (. 0ola orasi pem erian antipi para!etamol. ,.

9angguan Pola 7idur 1etelah dilakuakn tindakan kepera2atan 7indakan yang dapat dilakukan ag .d 0urang Pri#asi kepada klien selama *?4, "am, klien ter!apai antara lain ; dapat tidur dengan nyaman dengan 1. 5iptakan lingkungan yang ny kriteria hasil se agai erikut ; 1. %umlah "am tidur dalam atas normal (1. "am sehari). 4. Perasaan fresh sesudah tidur8istirahat. 4.

An"urkan klien mengatur "ad

*. $atasi pengun"ung an"urkan "ad2al kun"ungan. ,.

$erikan antal dan posisikan

*.

Pola tidur klien teratur.

klien agar nyaman.

,. 0lien dapat tidur di tempat yang nyaman. (. 0lien dapat tidur sepan"ang malam dengan konsisten. (. <isiko =nfeksi .d Pertahanan 7u uh Primer yang 7idak Adekuat (Destruksi %aringan) 1etelah dilakuakn tindakan kepera2atan kepada klien selama *?4, "am, klien tidak menun"ukkan tanda dan ge"ala infeksi dengan kriteria hasil se agai erikut ; 1. 0lien dapat erkemih dengan normal. 4. 0lien tidak merasakan nyeri saat erkemih. *. 0lien dan keluarga tahu perineal hygiene yang enar.

(. 0ola orasi pem erian o at t (De?amethasone .,* mg8kg $$)

7indakan yang dapat dilakukan ag ter!apai antara lain ;

1. Pantau !ara klien dan keluar perineal hygiene. 4. %aga agar daerah perineum ersih dan tidak lem a .

*. A"arkan klien dn keluarga !a perineal yang enar.

,. An"urkan klien untuk mening istirahat. (.

0ola orasi pem erian anti i

E.

I+ le+entasi ,an E$al'asi Ke era!atan

CATATA& PERKEMBA&GA&

Nama 0lien ; An. A <egister ; .D191) 'mur ; * tahun 6edis; Phimosis <uang <a2at ; Anggrek 1udirman (D, $antul, Gogyakarta Alamat

No. Diagnosa

; %l.

*ari Perta+a &o DTanggal Ja+ I+ le+entasi E$al'asi &a+a/ TTD Nyeri akut .d Agen 5edera $iologis .4+1.+ 4.14 .9.1( 1. 6engka"i tanda tanda #ital klien. 1 ; i u klien mengatakan anaknya sering menangis karena nyeri pada perut agian a2ah. > ; NJ9.?8mnt, 1J*D,(.5, <<J4,?8mnt 4. 6engka"i nyeri .9.4. se!ara komprehensif. .4+1.+4.1481,... 1; 1. $apak klien Fera mengatakan ah2a klien masih mengeluh nyeri pada perut agian a2ah. 4. = u klien megatakan ah2a klien terkadang tidak mau minum o at. >;

1 ; 0lien mem erikan 1. NJ9.?8mnt, tanda nyerinya erada 1J*D,(.5, <<J4,?8mnt pada skala nyeri (. 0lien tampak > ; 0lien masih tampak 4. menahan nyeri. menahan nyeri. *. 6em erikan posisi

yang nyaman pada klien 1; = u klien mengatakan ah2a ananknya terlihat tidak nyaman dengan posisi yang sekarang. .9.4( >; 0lien tampak tidak nyaman.

*.

1kala nyeri (

A ; 7u"uan elum ter!apai. P ; =nter#ensi dilan"utkan. 1. Pantau 77B 0lien.

,. 6enga"arkan klien !ara+!ara mengatasi nyeri *. $eri posisi nyaman. dengan teknik relaksasi ,. A"arkan klien !ara+ 1; + !ara mengatasi nyeri dengan teknik relaksasi >; 0lien tampak tidak tenang. (. An"urkan minum D+ 1. gelas per hari. (. 6engan"urkan klien minum 4 liter per hari. ). 0ola orasi .9.*. 1;+ >; $i ir klien terlihat kering. ). 6em erikan klien o at ketorola? dengan dosis .,( mg8kg8$$ 1 ; = u klien menanyakan tu"uan pem erian o at terse ut. > ; 0lien kesulitan minum o at. 9angguan .4+1.+ -liminasi 4.14 'rine .d > struksi Anatomik .9.4. 1. 1; + 6engukur 77B klien .4+1.+4.1481,... 1; Fera pem erian o at analgetik. (ketorola! dengan dosis .,( mg80g $$)

4. 0a"i nyeri klien se!ara komprehensif.

>; NJ9.?8mnt, 1J*D,(.5, 1. = u klien mengatakn <<J4,?8mnt ah2a klien masih menangis saat $A0. 4. 6engka"i tanda dan .9.4( ge"ala retensi urine. >; 1; = u An.A mengatakan anaknya masih sulit erkemih. >; 'rine An.A tampak 1. 0lien menun"ukkan tanda menahan nyeri (meringis). A ; 7u"uan elum

keruh dan sedikit. *. 6enghitung intake dan output urine klien. 1; = u An.A mengatakan ah2a anknya minum , gelas (D.. !!) dalam sehari dan An.A ken!ing 4? sehari. >; 'rine An.A tampak keruh dan sedikit. ,. 6en!atat 2arna, konsistensi "umlah urine klien. .9.*( 1;+

ter!apai. P ; =nter#ensi dilan"utkan. 1. Pantau 77B klien

.9.*.

4. 0a"i tanda dan ge"ala retensi urine. *. 6onitor intake dan output urine klien. ,. 5atat 2arna,konsistensi dan "umlah urine klien. (. 5atat 2aktu pengeluaran urine terakhir.

.9.,( &ipertermi .4+1.+ a .d 4.14 Penyakit

). A"arkan keluarga >; 3arna urine tampak keruh dan "umlahnya 4(. pasien !ara toileting dan pera2atan perinial yang !! enar. (. 6em erikan o at 7. 0ola orasi anti ioti! pem erian anti ioti! dan tindakan sirkumsisi.

.9.1( 1. 6engukur tanda+tanda .4+1.+4.1481,... #ital klien. 1. = u klien 1 ;+. mengatakan klien masih demam. > ; NJ9.?8mnt, 1J*D,(.5, <<J4,?8mnt 4. = u klien mengatakan klien ah2a 4.6elakukan kompres klien minum K liter per hangat asah. hari. .9.4. 1 ; $apak klien >; mengatakan ah2a klien sering mengeluh adanya 1. 0lien tampak panas.. lemas,dan pu!at > ; 0lien tampak 4. $adan klien tera a lemas, pu!at adan tera a hangat. hangat., 1J*D,(.5 *. 0lien mau minum *.6engan"urkan klien o at se!ara rutin. untuk minum 4 liter per hari.

1 ; = u klien mengatakan klien .9.4( terkadang tidak mau minum.

,.

1J*D,(.5

A ; 7u"uan elum ter!apai.

> ; 0lien terlihat pu!at P ; =nter#ensi diln"utkan. dan lemas. 1. Pantau 77B klien. ,. 6engan"urkan klien 4. Cakukan kompres untuk meningkatkan hangat asah. isirahat. *. An"urkan klien 1; 0lien mengatakan sulit minum air 4 liter per hari. .9.*. tidur. ,. An"urkan klien untuk >; 6ata klien tampak meningkatkan istirahat. !ekung. (. $erikan klien o at (. 6em erikan klien antipiretik para!etamol o at antipiretik .9.,. para!etamol. 1 ; = u klien menanyakan tu"uan pem erian o at terse ut. >; 0lien mau minum o at. 9angguan .4+1.+ Pola 7idur 4.14 .d 0urang Pri#asi .9.1( 1. 5iptakan lingkungan .4+1.+4.1481,... Fera yang nyaman. 1; 1; = u An.A mengatakan 1. 0lien sering ah2a anaknya sering ter angun pada malam menangis. hari. >; An. A tampak ter"aga 4. 0lien mengatakan saat tidur. kurang nyaman saat 4. An"urkan klien angun. mengatur "ad2al tidur. >; .9.4. 1; = u klien mengatakan 1. 0lien tidur ( "am mengerti. sehari. >; = u tampak mengerti. 4. 6ata klien terlihat *. $atasi pengun"ung !ekung karena kurang an"urkan mem uat "ad2al tidur. kun"ungan. *. 3a"ah klien terlihat 1; + pu!at.

.9.4( >; = u An.A mengangguk. A; 7u"uan elum ter!apai. ,. $erikan antal dan P; =nter#ensi dilan"utkan. posisikan tu uh klien agar 1. 5iptakan nyaman. lingkungan yang nyaman. 1; + 4. An"urkan klien .9.*. >; An.A tampak gelisah. mengatur "ad2al tidur (. 0ola orasi pem erian o at tidur. (De?amethasone .,* mg8kg $$) *. $atasi pengun"ung an"urkan mem uat "ad2al kun"ungan.

,. $erikan antal dan .9.,. 1;= u An.A mengatakan posisikan tu uh klien anaknya sulit minum o at. agar nyaman. >; An.A menangis. (. 0ola orasi pem erian o at tidur. (De?amethasone .,* mg8kg $$)

<isiko .4+1.+ =nfeksi .d 4.14 Pertahana n 7u uh Primer yang 7idak Adekuat (Destruksi %aringan)

.9.1( 1. 6emantau !ara klien .4+1.+4.1481,... dan keluarga tentang 1; perineal hygiene. 1; = u klien mengatakan elum tahu tentang perineal hygiene. 1. = u klien mengatakan ah2a klien masih sulit $A0.

Fera

= u klien >; 7erdapat !airn eksudat 4. mengatakan masih elum yang purulen pada mengerti agaimana proposiun klien. pera2atan perineal yang .9.4. 4. 6en"aga agar daerah enar. perineum tetap ersih dan tidak lem a dengan penis >; hygiene yang enar. 1. 0lien menangis saat 1; + >; Preposium klien lem a . mau $A0. 4. 3a"ah klien meringis menahan nyeri.

*. 6ennga"arkan klien A; 7u"uan elum ter!apai dan keluarga !ara P; =nter#ensi dilan"utkan pera2atan perineal yang enar. 1. Pantau !ara klien .9.4( dan keluarga perineal 1; = u klien mengatakan hygiene. mengerti dengan a"aran

pera2at. >; 0eluan klien masik terdapat !airan eksudat.

4. %aga agar daerah perineum tetap ersih dan tidak lem a .

*. An"urkan klien untuk ,. 6engan"urkan klien meningkatkan istirahat. untuk meningkatkan istirahat. ,. 0ola orasi pem erian anti ioti!. 1;= u klien mengatakan ah2a klien sering .9.*. ter angun pada malam hari. >; 3a"ah klien tampak pu!at. (. 6em erikan o at anti ioti!. .9.,. 1; = u menanyakan tu"uan pem erian o at. >; 0lien menangis saat di erikan o at.

*ari Ke,'a &o DTanggal Ja+ I+ le+entasi E$al'asi &a+a/ TTD Nyeri akut .d Agen 5edera $iologis .*+1.+ 4.14 .7.1( 1. 6engka"i tanda tanda .*+1.+4.1481,... #ital klien. 1; 1 ; i u klien = u klien mengatakan Fera mengatakan anaknya 1. ah2a klien masih sering menangis karena nyeri pada perut agian mengeluh nyeri pada perut agian a2ah. a2ah. > ; NJD(?8mnt, 1J*D.5, <<J44?8mnt 4. 6engka"i nyeri se!ara komprehensif. 1 ; 0lien mem erikan tanda nyerinya erada pada skala nyeri ,. 4. = u klien megatakan ah2a klien sudah mau minum o at. >; 1. NJD(?8mnt, 1J*D.5, <<J44?8mnt 4. 0lien tampak

.7.4.

> ; 0lien masih menahan nyeri. tampak menahan nyeri. *. 1kala nyeri , *. 6em erikan posisi yang nyaman pada klien A ; 7u"uan elum ter!apai. .7.4( 1; + P ; =nter#ensi dilan"utkan.

Pantau 77B 0lien. >; 0lien masih tampak 1. kurang nyaman. 4. 0a"i nyeri klien se!ara ,. 6enga"arkan klien komprehensif. !ara+!ara mengatasi nyeri dengan teknik relaksasi *. $eri posisi nyaman.

.7.*.

.7.,.

,. A"arkan klien !ara+ !ara mengatasi nyeri 1; = u klienmengatakan dengan teknik relaksasi anaknya masih sering menangis. (. An"urkan minum D+1. gelas per hari. >; 0lien tampak kurang tenang. ). 0ola orasi pem erian o at analgetik. (. 6engan"urkan klien minum 4 liter per (ketorola! dengan dosis .,( hari. mg80g $$) 1;+ >; $i ir klien terlihat kering.

). 6em erikan klien o at ketorola? dengan .D... dosis .,( mg8kg8$$ 1 ; = u klien menanyakan tu"uan pem erian o at terse ut. > ; 0lien tidak kesulitan minum o at. 9angguan .*+1.+ -liminasi 4.14 'rine .d > struksi Anatomik .7.1( 1. 6engukur 77B klien 1; + .*+1.+4.1481,... 1; Fera

1. = u klien mengatakn >; NJD(?8mnt, 1J*D 5, ah2a klien masih <<J44?8mnt menangis saat $A0.
.

4.

6engka"i tanda

.7.4. dan ge"ala retensi urine. > ; 1; = u An.A mengatakan 1. 0lien menun"ukkan anaknya masih sulit tanda menahan nyeri erkemih. (meringis). >; 'rine An.A masih tampak keruh dan sedikit. A ; 7u"uan elum ter!apai. P ; =nter#ensi dilan"utkan.

Pantau 77B klien *. 6enghitung intake 1. .7.4( dan output urine klien. 4. 0a"i tanda dan ge"ala 1; = u An.A mengatakan retensi urine. ah2a anknya minum , *. 6onitor intake dan gelas (D.. !!) dalam output urine klien. sehari dan An.A ken!ing *? sehari. ,. 5atat 2arna,konsistensi dan >; 'rine An.A tampak "umlah urine klien. keruh dan sedikit. (. 0ola orasi pem erian ,. 6en!atat 2arna, anti ioti!. konsistensi "umlah urine klien. .7.*. 1;+ >; 3arna urine tampak keruh dan "umlahnya 4D. !! (. 6em erikan o at anti ioti! .7.,.

&ipertermi .4+ .7.1( 1. 6engukur tanda+ a .d 1.L4.14 tanda #ital klien. Penyakit 1 ;. > ; NJD(?8mnt, 1J*D.5, <<J44?8mnt 4.6elakukan kompres hangat asah. 1 ; $apak klien

.*+1.+4.1481,... 1; 1. 0lien mengeluh kepanasan. 4. = u klien mengatakan klien ah2a klien minum *8, liter per hari. *. $apak klien Fera

.7.4. mengatakan ah2a klien sering mengeluh kepanasan. > ; 0lien tampak lemas, dan pu!at. *D,(.5

mengatakan klien tidur 9 "am di malam hari dan 1 "am pada siang hari. >; 1. 0lien tampak lemas, pu!at, i irnya kering.

*.6engan"urkan klien 0lien mau minum o at untuk minum 4 liter per 4. se!ara rutin hari. 1 ; = u klien .7.4( mengatakan klien sulit untuk minum. > ; 0lien terlihat pu!at, dan i irnya kering. ,. 6engan"urkan klien untuk meningkatkan isirahat *. *7,(.5.

A ; 7u"uan elum ter!apai. P ; =nter#ensi diln"utkan. 1. Pantau 77B klien.

4. Cakukan kompres hangat asah. *. An"urkan klien minum air 4 liter per hari.

.7.*. 1; = u klien mengatakkn An"urkan klien untuk ah2a ananknya sering ,. menangis pda malam meningkatkan istirahat. hari. (. $erikan klien o at >; 0lien terlihat lemas para!etamol. dan pu!at .7.,. (. 6em erikan klien o at antipiretik para!etamol. 1 ; = u klien menanyakan tu"uan pem erian o at terse ut. >; 0lien mau minum o at. 9angguan .4+1.+ Pola 7idur 4.14 .d 0urang Pri#asi .9.1( 1. 5iptakan lingkungan yang nyaman. .4+1.+4.1481,... 1;

Fera

0lien masih sering 1; = u An.A mengatakan 1. ter angun pada malam hari. ah2a anaknya sering menangis. 4. = u klien mengatakan

>; An. A tampak ter"aga anaknya masih menangis saat tidur. saat ter angun 4. An"urkan klien mengatur "ad2al tidur. >;

1. 0lien tidur D "am 1; = u klien mengatakan sehari. mengerti. 4. 6ata klien terlihat >; = u tampak mengerti. !ekung karena kurang tidur. *. $atasi pengun"ung *. 3a"ah klien masih an"urkan mem uat terlihat pu!at. "ad2al kun"ungan. A; 7u"uan elum ter!apai. 1; + P; =nter#ensi dilan"utkan. >; = u An.A 1. 5iptakan lingkungan mengangguk. yang nyaman. ,. $erikan antal dan 4. An"urkan klien posisikan tu uh klien mengatur "ad2al tidur agar nyaman. *. $atasi pengun"ung an"urkan mem uat "ad2al >; An.A tampak gelisah. kun"ungan. 1; + (. 0ola orasi pem erian o at tidur. (De?amethasone .,* mg8kg $$) ,. $erikan antal dan posisikan tu uh klien agar nyaman.

(. 0ola orasi pem erian 1;= u An.A mengatakan o at tidur. anaknya mauminum (De?amethasone .,* mg8kg o at. $$) >; An.A menangis.

<isiko .*+1.+ =nfeksi .d

.7.1( 1. 6emantau !ara klien dan keluarga

.*+1.+4.1481,...

pertahana 4.14 n 7u uh Primer yang tidak adekuat.

1. = u klien mengatakan 1; = u klien mengatakan ah2a klien masih sulit sudah melakukan $A0. personal hygiene 4. = u klien mengatakan terhadap anaknya. mengerti agaimana >; Preposiun klien pera2atan perineal yang tampak le ih ersih dari enar. se elumnya. >; 4. 6en"aga agar 0lien menangis saat .7.4. daerah perineum tetap 1. ersih dan tidak lem a mau $A0. dengan penis hygiene 4. 3a"ah klien meringis yang enar. menahan nyeri. 1; + >; Preposiun klien masih lem a . *. 0lien $A0 4? sehari.

tentang perineal hygiene.

1;

Fera

A; 7u"uan elum ter!apai

P; =nter#ensi dilan"utkan *. A"arkan klien dan keluarga !ara 1. Pantau !ara klien dan pera2atan perineal yang keluarga perineal hygiene. enar. 4. %aga agar daerah .7.4( 1; = u klien mengatakan perineum tetap ersih dan mengerti perkataan tidak lem a . pera2at. *. An"urkan klien untuk >;= u klien terliht meningkatkan istirahat. melakukan yang ,. 0ola orasi pem erian dia"arkan pera2at. anti ioti!. ,. 6engan"urkan klien untuk meningkatkan istirahat. .7.*. 1;= u klien mengatakan ah2a klien tidur D "am sehari. >; 6ata klien terlihat masih !ekung. (. 6em erikan o at anti ioti!. 1; +

>; 0lien masih menangis saat di erikan o at.

*ari Ketiga &o DTanggal Ja+ I+ le+entasi E$al'asi &a+a/ TTD Nyeri akut .d Agen 5edera $iologis .,+1.+ 4.14 .7.1( 1. 6engka"i tanda tanda .,+1.+4.1481,... #ital klien. 1; 1 ; i u klien = u klien mengatakan Fera mengatakan anaknya 1. sering menangis karena ah2a klien masih nyeri pada perut agian mengeluh nyeri pada perut agian a2ah. a2ah. 4. = u klien megatakan > ; NJD.?8mnt, 1J*7,(.5, <<J44?8mnt ah2a klien sudah mau minum o at. .7.4. 4. 6engka"i nyeri se!ara komprehensif. > ; 1 ; 0lien mem erikan tanda nyerinya erada pada skala nyeri sedang(*). 1. NJD.?8mnt, 1J*7,(.5, <<J44?8mnt 4. 0lien masih tampak menahan nyeri.

> ; 0lien masih *. 1kala nyeri * tampak menahan nyeri. A ; 7u"uan elum ter!apai. *. 6em erikan .7.4( posisi yang nyaman P ; =nter#ensi dilan"utkan. pada klien 1. Pantau 77B 0lien. 1; + 4. 0a"i nyeri klien se!ara >; 0lien masih tampak komprehensif. kurang nyaman. *. $eri posisi nyaman. ,. 6enga"arkan klien ,. A"arkan klien !ara+ .7.*. !ara+!ara mengatasi !ara mengatasi nyeri nyeri dengan teknik dengan teknik relaksasi relaksasi An"urkan minum D+1. 1; = u klienmengatakan (. anaknya masih sering gelas per hari. menangis. ). 0ola orasi pem erian

>; 0lien tampak kurang o at analgetik. tenang. (ketorola! dengan dosis .,( (. 6engan"urkan mg80g $$) .7.,. klien minum 4 liter per hari. 1;+ >; $i ir klien terlihat kering. .7.,( ). 6em erikan klien o at ketorola? dengan dosis .,( mg8kg8$$ 1 ; = u klien menanyakan tu"uan pem erian o at terse ut. > ; 0lien tidak kesulitan minum o at. 9angguan .*+1.+ -liminasi 4.14 'rine .d > struksi Anatomik .7.1( 1. 6engukur 77B klien 1; + .*+1.+4.1481,... 1; Fera

1. = u klien mengatakn >; NJD.?8mnt, ah2a klien masih 1J*7,(.5, <<J44?8mnt menangis saat $A0. .7.4. 4. 6engka"i tanda > ; dan ge"ala retensi urine. 1. 0lien menun"ukkan 1; = u An.A tanda menahan nyeri mengatakan anaknya (meringis). masih sulit erkemih. A ; 7u"uan elum ter!apai. >; 'rine An.A masih P ; =nter#ensi dilan"utkan. tampak keruh dan sedikit. 1. Pantau 77B klien .7.4( *. 6enghitung intake 4. 0a"i tanda dan ge"ala dan output urine klien. retensi urine. 1; = u An.A mengatakan ah2a anknya minum (gelas (1... !!) dalam sehari dan An.A ken!ing ,? sehari. *. 6onitor intake dan output urine klien. ,. 5atat 2arna,konsistensi dan "umlah urine klien.

>; 'rine An.A sedikit lle ih "ernih ,. 6en!atat 2arna, konsistensi "umlah urine .7.*. klien. 1;+ >; 3arna urine sedikit le ih "ernih dan "umlahnya *.. !! (. 6em erikan o at anti ioti!

(. 0ola orasi pem erian anti ioti!.

.7.,.

&ipertermi a .d Penyakit

.,+1.+ 4.14

.7.1( 1. 6engukur tanda+ tanda #ital klien. 1 ;+.

.,+1.+4.1481,.1. 1; Fera

1. 0lien tidak mengeluh > ; NJD.?8mnt, kepanasan. 1J*7,(.5, <<J44?8mnt 4. = u klien mengatakan .7.4. 4. 6elakukan kompres klien ah2a klien minum hangat asah. 4 liter per hari. 1 ; $apak klien *. $apak klien mengatakan ah2a mengatakan klien tidur 1. klien dapat tidur dengan "am di malam hari dan 1 "am nyenyak. pada siang hari. > ; 0lien tidak tampak > ; pu!at. 1. 0lien tidak tampak .7.4( *. 6engan"urkan klien lemas dan pu!at. untuk minum 4 liter per 4. 0lien mau minum o at hari. se!ara rutin. 1 ; = u klien mengatakan klien tidak A ; 7u"uan elum ter!apai. sulit menelan. P ; =nter#ensi dipertahankan. > ; $i ir klien tampak .7.*. lem a . 1. Pantau 77B klien.

4. An"urkan klien minum ,. 6engan"urkan air 4 liter per hari. klien untuk meningkatkan istirahat. *. An"urkan klien untuk

1 ; $apak klien meningkatkan istirahat. mengatakan ah2a klien tidur 1. "am pada malam hari dan 1 "am di siang hari. .7.,. > ; 0lien tidak tampak lemas. (. 6em erikan klien o at para!etamol. 1 ; 0lien tidak mengelu kepanasan. >; 0lien mau minum o at se!ara rutin. 9angguan .,+1.+ Pola 7idur 4.14 .d 0urang Pri#asi .7.1( 1. 5iptakan lingkungan yang nyaman. 1; = u An.A mengatakan ah2a anaknya sering menangis. saat tidur. .,+1.+4.1481,... 1; 1. 0lien masih sering ter angun pada malam hari. Fera

4. = u klien mengatakan anaknya masih menangis >; An. A tampak ter"aga saat ter angun >; 4. An"urkan klien 0lien tidur 9 "am .7.4. mengatur "ad2al tidur. 1. sehari. 1; = u klien mengatakan 4. 6ata klien terlihat mengerti. !ekung karena kurang tidur. >; = u tampak mengerti. *. *. $atasi pengun"ung an"urkan .7.4( mem uat "ad2al kun"ungan. 1; + >; = u An.A mengangguk. .7.*. ,. $erikan antal dan posisikan tu uh klien agar nyaman. 3a"ah klien masih terlihat pu!at. A; 7u"uan elum ter!apai. P; =nter#ensi dilan"utkan. 1. 5iptakan lingkungan yang nyaman. 4. An"urkan klien mengatur "ad2al tidur *. $atasi pengun"ung an"urkan mem uat "ad2al

1; + >; An.A tampak le ih nyaman. (. 0ola orasi pem erian o at tidur. (De?amethasone .,* mg8kg $$) 1;= u An.A mengatakan anaknya mauminum o at. >; An.A tampak tenang. <isiko .,+1.+ =nfeksi .d 4.14 pertahanan 7u uh Primer yang tidak adekuat. .7.1( 1. 6emantau !ara klien dan keluarga tentang perineal hygiene.

kun"ungan. ,. $erikan antal dan posisikan tu uh klien agar nyaman.

.7.,.

.,+1.+4.1481,... 1;

1. = u klien mengatakan ah2a klien $A0 *? sehari. 1; = u klien mengatakan sudah 4. = u klien mengatakan melakukan perineal sudah isa hygiene pada An.A. melakukan pera2atan

perineal yang enar. >; Prepusium klien sudah tampak le ih >; kering dari se elumnya. 1. 0lien menangis saat 4. 6engan"urkan mau $A0. .7.4. klien untuk meningkatkan istirahat. 4. 3a"ah klien meringis menahan nyeri. 1;= u klien mengatakan ah2a klien tidur 9 "am *. 0lien $A0 *? sehari sehari. dengan konsistensi tidak pekat. >; 0lien terlihat le ih fresh. A; 7u"uan elum ter!apai *. 6em erikan o at P; =nter#ensi dilan"utkan anti ioti!. 1. Pantau !ara klien dan .7.4( 1; = u klien mengatakan keluarga perineal hygiene. ah2a klien sudaah "arang menangis. 4. An"urkan klien untuk meningkatkan istirahat. >; 0lien mau minum o at dengan teratur. *. 6em erikan o at anti iotik

A.

Pengka"ian

Proses pengka"ian yang dilakukan pada An.A dengan Phimosis di '9D <1. <espati dilakukan dengan melakukan 2a2an!ara, dengan ayah dan i u klien dan melakukan o sr#asi serta pemeriksaan fisik langsung ke An A. Pelaksanaan pengka"ian menga!u pada teori, akan tetapi disesuaikan dengan kondisi An.A saat dika"i. Pada saat dilakukan pengka"ian, keluarganya !ukup ter uka sehingga memudahkan dalam pelaksanaan asuhan kepera2atan. &al ini di uktikan dengan An.A dan keluarganya mau men"a2a pertanyaan dan menerima saran yang di erikan oleh penulis. Dari data yang terkumpul kemudian dilakukan analisa dan identifikasi masalah yang dihadapi oleh klien yang merupakan data fokus dan selan"utnya dirumuskan diagnosa atau masalah kepera2atan. 7idak terdapat kesen"angan antara teori dan kondisi klinis klien. Dari hasil la oratorium yang di dapat, terdapat e erapa hasil yang a normal, yaitu ; << ; 4,?8menit (tinggi), 1 ; *D,(. 5 (tinggi), N ; 9.?8menit (tinggi).

7erapi medis yang di erikan ; > at 1alep Deksametasone .,1/.

$.

Diagnosa 0epera2atan

Adapun diagnosa yang mun!ul pada An.A adalah 1. 4. *. ,. Nyeri Akut erhu ungan dengan Agen 5idera $iologis 9angguan -liminasi 'rine erhu ungan dengan > struksi Anatomik &ipertermi erhu ungan dengan Penyakit 9angguan Pola 7idur ehu ungan dengan 0urang Pri#asi

(. <isiko =nfeksi erhu ungan dengan Pertahanan 7u uh Primer yang 7idak Adekuat (destruksi "aringan) Prioritas diagnose An.A Adalah 1. 4. *. ,. Nyeri Akut erhu ungan dengan Agen 5idera $iologis 9angguan -liminasi 'rine erhu ungan dengan > struksi Anatomik &ipertermi erhu ungan dengan Penyakit 9angguan Pola 7idur ehu ungan dengan 0urang Pri#asi

(. <isiko =nfeksi erhu ungan dengan Pertahanan 7u uh Primer yang 7idak Adekuat (destruksi "aringan)

Alasan kelompok mengam il diagnosa yang pertama Nyeri .d agens !edera fisik ditandai dengan klien menanun"ukkan tanda+tanda menahan nyeri dengan meringis dan menangis saat mau $A0. 0lien mem erikan tanda pada skala nyeri sedang (skala )). 0lien tampak pu!at dan tampak gelisah saat tidur. 0emudian kelompok mengangkat diagnose kedua 9angguan -liminasai 'rine .d ditandai dengan klien sulit erkemih dan 2arna urine keruh. Dan kelompok mengam il diagnose tiga yaitu &ipertermia .d Penyakit ditandai dengan suhu klien men!apai *D,(.5, sehingga hipertermia harus diatasi agar tidak menim ulkan ke"ang pda anak. 0emudian diagnose keempat adalah 9angguan Pola 7idur erhu ungan dengan kurang pri#asi8kendali tidur ditandai dengan klien sering ter angun pada malam hari, klien tidur ) "am pada malam hari dan 1 di siang hari. 3a"ah klien terlihat pu!at, matanya !ekung karena kurang tidur. Dan diagnose terakhir adalah <isiko =nfeksi erhu ungan dengan Pertahanan 7u uh Primer yang 7idak Adekuat (destruksi "aringan) ditandai dengan Prepusium tidak isa ditarik ke elakang, terlihat adanya edema pada area kemaluan An. A dan di sekitar kemaluan klien "uga tampak kemerahan. %ika tidak segera diatasi, dapat mengki atkan infeksi pada klien.

5.

Peren!anaan

Peren!anaan dalam proses kepera2atan dimulai setelah data terkumpul, dikelompokkan, dianalisa dan ditetapkan masalah kepera2atan. Peren!anaan disusun erdasarkan prioritas masalah yang disesuaikan dengan kondisi klien. 1etelah masalah ditentukan erdasarkan prioritas, tu"uan pelayanan kepera2atan ditetapkan. 7u"uan isa ditetapkan dalam "angka pan"ang atau "angka pendek, harus "elas, dapat diukur dan realistis. Ditegaskan dalam entuk peru ahan, kriteria hasil se agai alat ukur pen!apaian tu"uan yang menga!u pada tu"uan yang disusun pada ren!ana kepera2atan. Pada penyusunan kriteria hasil penulis menyesuaikan dengan 2aktu pem erian pera2atan yang dilakukan oleh penulis yaitu selama *?4, "am. Peren!anaan yang di uat pada An.A dengan masalah utama Nyeri Akut erhu ungan dengan agens 5edera $iologis pada dasarnya untuk meminimalkan keluhan yang ada pada An. A saat itu. Peren!anaan yang dilakukan sesuai dengan teori karena sama+sama menggunakan N=5 N>5 4..9+4.11, namun pada kasus, disesuaikan dengan kondisi klien.

D.

=mplementasi 8Pelaksanaan

1etelah ren!ana kepera2atan di uat, kemudian dilan"utkan dengan pelaksanaan. Pelaksanaan ren!ana asuhan kepera2atan merupakan kegiatan atau tindakan yang di erikan pada An.A dengan menerapkan pengetahuan dan kemampuan klinik yang dimilki oleh klien erdasarkan ilmu A ilmu kepera2atan dan ilmu A ilmu lainnya yang terkait. 1eluruh peren!anaan tindakan yang telah di uat dapat terlaksana dengan aik.

Ada e erapa faktor yang mempengaruhi pelaksanaan ren!ana asuhan kepera2atan atau ham atan yang penulis dapatkan. &am atan+ham atan terse ut antara lain, keter atasan sum er referensi uku se agai a!uan penulis dan "uga alat yang tersedia, pendokumentasian yang dilakukan oleh pera2at ruangan tidak lengkap sehingga sulit untuk mengetahui perkem angan klien dari mulai masuk sampai sekarang se!ara detail, lingkungan fisik atau fasilitas rumah sakit yang kurang memadai dan ke eradaan penulis di ruang tempat klien di ra2at ter atas. Dalam implementasi di atas, pera2at hanya melakukan tindakan kepera2atan dalam 2aktu *?4, "am.

-.

-#aluasi

-#aluasi adalah tahap akhir dalam proses kepera2atan. 7ahap e#aluasi dalam proses kepera2atan menyangkut pengumpulan data su "ektif dan data o "ektif yang akan menun"ukkan apakan tu"uan asuhan kepera2atan sudah ter!apai sepenuhnya, se agian atau elum ter!apai. 1erta menentukan masalah apa yang perlu dika"i, diren!anakan, dilaksanakan dan dinilai kem ali. 7u"uan tahap e#aluasi adalah untuk mem erikan umpan alik ren!ana kepera2atan, menilai, meningkatkan mutu asuhan kepera2atan melalui per andingan asuhan kepera2atan yang di erikan serta hasilnya dengan standar yang telah di tetapkan le ih dulu. Adapun e#aluasi dari tindakan kepera2atan di atas adalah karena tindakan yang dilakukan hanya *H4, "am, maka tu"uan kepera2atan elum ter!apai.

DAF7A< P'17A0A

Do!hter, %oanne 6!5loskey, Phd dkk. 4..,. Nursing =nter#etion 5lassifi!ation.%akarta;6os y -le#ier 6oorhead, 1ue dkk.4..,. Nusing >ut!omes 5lassifi!ation (N>5). %akarta;6os y -lse#ier Pri!e, 1yl#ia A E 3ilson, Corraine 6. 4..). PatofisiologiF 0onsep 0linis Proses+Proses Penyakit. Pener it $uku 0edokteran -95; %akarta 1meltMer, 1uManne 5. 4..4. $uku A"ar 0epera2atan 6edikal $edah dari $runner E 1uddarth, -disi D. -95 ; %akarta. 7essy Agus, Ardaya, 1u2anto. (4..1). $uku A"ar =lmu Penyakit Dalam. %akarta; F0'=. 7. &eather &erdman, PhD, <N. 4.14.Doagnosis 0epera2atan. %akarta;Pener it $uku 0edokteran -95 http;88222.google.!om8asuhan+kepera2atan+Phimosis

http;88222. logspot.!om8askep+Phimosis http;88 edahumum.2ordpress.!om84..D81181D8sirkumsisi+pada+phimosis8

http;88 idanshop. logspot.!om84.1.8.18kelainan+pada+penis+fimosis.html

Anda mungkin juga menyukai