Anda di halaman 1dari 3

BAB I Pendahuluan 1.

1 Latar Belakang Pembangunan pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan tidak luput dari gangguan sejak tanam sampai panen dan sejak panen sampai konsumen. Gangguan tersebut berupa hama, penyakit dan gulma. Di antara penyakit tumbuhan, penyakit yang disebabkan oleh virus, viroid, mikoplasma, spiroplasma, dan rickettsia memerlukan perhatian khusus baik mengenai penelitiannya maupun usaha pengendaliannya. Khususnya di Asia Tenggara perlu dikaji lebih mendalam penyakit yang disebabkan oleh virus dan sebangsanya. Virus adalah suatu golongan patogen yang diketahui berasosiasi dengan berbagai penyakit pada ratusan jenis tumbuhan, baik tanaman budidaya maupun tumbuhan liar. Pengenalan gejala maupun sindrom penyakit akibat virus merupakan hal yang penting dan mendasar dalam diagnosis, walaupun pengenalan gejala saja belum cukup akurat untuk menentukan apakah suatu penyakit memang disebabkan oleh virus, patogen lain atau faktor abiotik. Untuk itu biasanya dalam diagnosis dilakukan juga cara-cara lainnya. Namun demikian dari pengamatan gejala dapat diperoleh petunjuk yang sangat berarti, bahkan pada kasus-kasus penyakit tertentu dan semakin banyaknya pengalaman, asosiasi virus pada tumbuhan dapat diperkirakan langsung berdasarkan penampakan gejala penyakit. Gejala penyakit merupakan respon tumbuhan terhadap aktifitas infeksi patogen, yang ditunjukkan oleh penampakan yang menyimpang dari tumbuhan atau bagian-bagiannya akibat terjadinya abnormaitas struktur maupun fungsi dalam tumbuhan. Gejala luar (gejala eksternal) adalah gejala penyakit yang ditunjukkan oleh tumbuhan yang dapat diamati langsung secara makroskopik dari penampakan luarnya. Green (1984) mengungkapkan beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan gejala penyakit yang disebabkan oleh virus, yaitu sebagai berikut: (1) gejala- gejala yang serupa dapat dihasilkan dari virus yang berbeda (2) virus yang sama dapat menyebabkan suatu kisaran gejala tergantung dari lingkungan dan faktor-faktor dari genotif tumbuhan (3) ketiadaan gejala pada suatu tumbuhan tidak selalu berarti tidak adanya suatu virus di dalam tumbuhan, mungkin saja telah terjadi infeksi yang bersifat laten, sehingga gejala luar tidak muncul.

1.2 Tujuan Tujuan praktikum gejala luar ini bertujuan untuk melakukan pengenalan terhadap gejala-gejala luar pada tumbuhan yang terinfeksi oleh beberapa virus. BAB II Tinjauan Pustaka 2.1 Definisi Penyakit Virus Tumbuhan

2.2 Definisi Gejala Luar Penyakit Virus Tumbuhan Gejala luar adalah gejala yang dapat dilihat & dapat diketahui melalui bau diketahui melalui bau, rasa dan raba; dapat ditunjukkan oleh dapat ditunjukkan oleh seluruh tumbuhan atau tiap organ dari dari tumbuhan. (Fahmi, 2012). Gejala luar penyakit virus tumbuhan merupakan akibat perubahan perubahan fungsi di dalam tubuh tanman inang. Munculnya gejala-gejala luar seperti tumor atau lainnya adalah sebagai akibat terjadinya gangguan dari diferensial sel dalam jaringan tanaman. Pada tanaman yang terserang virus selain adanya gangguan fisiologis juga seringkali di dapatkan benda asing yang disebut dengan inklusi body. (Nurhayati,2012)

2.3 Tipe-Tipe Gejala Luar Penyakit Virus Tumbuhan a) Penyimpangan Warna 1. Pada daun Perubahan warna pada daun sering terjadi pada tanaman yang terserang virus. Perubahan warna pada daun dapat berupa klorosis (hilangnya warna hijau), kehilangan hampir semua warna sehingga tampak putih (bleaching), menguning (klorosis dan dominan pigmen kuning), memerah (pembentukan antosianin/nekrosis), coklat dan kehitaman (akibat produksi zat melanin seperti hitam), bronzing(nekrosis dan hancurnya sel epidermis yang melingkupi mesofil yang masih hijau dan tampak sehat).

Perubahan warna yang teretribusi secara tidak beraturan antara lain: mozaik (hujau pucat, kuning atau area klorosis dibatasi oleh urat-urat kecil yang seringkali tampak angular), mottle (berbagai perubahan warna berbentuk bulat). Lesion lokal, bervariasi mulai dari daerah klorosis ukuran kecil hingga ukuran besar tidak teratur, ringspot (tunggal atau bentuk cincin yang berkonsentris dari jaringan klorosis atau nekrotik yang dipisahkan oleh jaringan hijau normal), streaking (klorosis yang memanjang dan tajam). Bagian-bagian tertentu daun berubah warna antara lain: vein yellowing (warna kuning pada urat karena kekurangan klorofil, warna beraksen dari karoten dan xanthophylls), vein clearing 9urat daun tampak tembus cahaya dari pada klorosis atau kuning), vein banding (berubah warna sepanjang urat daun) dan vein necrosis (kematian jaringan pembuluh yang mengakibatkan kecoklatan).

b) Perubahan Bentuk c) Gejala-Gejala Lain 2.4 perbedaan gejala serangan pathogen virus dengan gejala pathogen lain BAB III Metode Penelitian BAB IV Hasil dan Pembahasan BAB V Kesimpulan Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai