Disusun Oleh
Kelompok 4
ARIFUDIN
ALIYUDIN AT TIZAR
ASEP SAEFULLAH
DEDEN SIREGAR
ENTIK S
ERIF HIDAYATULLOH
MR.FIRDAUS
Kelas: PSIK 2B
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, serta atas izin dan rido-nya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Peraktik Keterampilan Dasar Dalam Keperawatan.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan penyusunan
makalah dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Peraktik Keterampilan
Dasar Dalam Keperawatan .
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Di harapkan semoga makalah ini dapat
bermanfaat.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Tim penyusun
PKDDK
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI
..............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI.............................................................................3
2.1 Definisi...........................................................................................3
2.2 Etiologi...........................................................................................3
2.3 Patofisiologi....................................................................................4
2.4 Manifestasi Klinis...........................................................................4
2.5 Golongan Dan Tipe Darah..............................................................4
2.6 Macam-macam Komponen Darah..................................................6
2.7 Resiko Transfusi.............................................................................7
2.8 Syarat-syarat Teknis Menjadi Donor Darah...................................8
2.9 Seseorang tidak boleh menjadi donor darah pada keadaan............9
2.10 Manfaat Donor Darah...................................................................10
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Proses Transfusi Darah...................................................................11
3.2 Efek Samping Transfusi.................................................................12
3.3 Infeksi yang ditularkan melalui tranfusi.........................................17
3.4 Manajemen efek tranfusi................................................................18
BAB IV PENUTUP
4.1 Simpulan.........................................................................................20
4.2 Saran ..............................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................21
PKDDK
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang
mata
ajar
Peraktik
Keterampilan
Dasar
Dalam
Keperawatn.
Selain itu juga untuk memahami materi transfusi terutama
bagi mahasiswa ilmu keperawatan.
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui penertian transfusi
b. Mengetahui tujuan transfusi
c. Mengetahui macam transfusi darah dan prosesnya
PKDDK
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1 Definisi
Penggantian darah atau tranfusi darah adalah suatu pemberian darah lengkap
atau komponen darah seperti plasma, sel darah merah kemasan atau trombosit
melalui IV. Atau Transfusi adalah proses pemindahan darah dan produk darah
dari donor ke resipien (pasien). Jadi dapat di simpulkan Transfusi darah
adalah proses menyalurkan darah atau produk berbasis darah dari satu orang
ke sistem peredaran orang lainnya. Transfusi darah berhubungan dengan
kondisi medis seperti kehilangan darah dalam jumlah besar disebabkan
trauma, operasi, syok dan tidak berfungsinya organ pembentuk sel darah
merah. Meskipun tranfusi darah penting untuk mengembalikan homeostasis,
tranfusi darah dapat membahayakan. Banyak komplikasi dapat ditimbulkan
oleh terapi komponen darah, contohnya reaksi hemolitik akut yang
kemungkinan mematikan, penularan penyakit infeksi dan reaksi demam.
Kebanyakan reaksi tranfusi yang mengancam hidup diakibatkan oleh
identifikasi pasien yang tidak benar atau pembuatan label darah atau
komponen darah yang tidak akurat, menyebabkan pemberian darah yang
inkompatibel. Pemantauan pasien yang menerima darah dan komponen darah
dan pemberian produk-produk ini adalah tanggung jawab keperawatan.
Perawat bertanggung jawab untuk mengkaji sebelum dan selama tranfusi
yang dilakukan. Apabila klien sudah terpasang selang IV, perawat harus
mengkaji tempat insersi untuk melihat tanda infeksi atau infilrasi.
2.2 Etiologi
1. Leukemia
2. Limfoma
3. Penyakit lain yang menghancurkan atau mengganggu produksi darah.
4. Perdarahan pasca persalinan dengan syok
5. Kehilangan darah saat operasi
PKDDK
6. Anemia berat pada kehamilan lanjut (Hb < 8gr% atau timbul gagal
jantung)
Catatan: untuk anemia pada kehamilan awal, obati penyebab anemia dan
sediakan hematinik.
2.3 Patofisiologi
Pada transfusi, seorang donor menyumbangkan darah lengkap dan seorang
resipien menerimanya. Tetapi konsep ini menjadi luas. Tergantung kepada
keadaan, resipien bisa hanya menerima sel dari darah, atau hanya menerima
faktor pembekuan atau hanya menerima beberapa komponen darah lainnya.
transfusi dari komponen darah tertentu memungkinkan dilakukannya
pengobatan yang khusus, mengurangi resiko terjadinya efek samping dan bisa
secara efisien menggunakan komponen yang berbeda dari 1 unit darah untuk
mengobati beberapa penderita. Pada keadaan tertentu, resipien bisa menerima
darah lengkapnya sendiri (transfusi autolog).
2.4 Manifestasi Klinis
1)
Pusing
2)
Keletihan
3)
Kelelahan
4)
Malaise
5)
Pucat
6)
Fatigue
7)
Hb menurun
Golongan darah yang paling penting untuk tranfusi darah ialah sistem ABO,
yang meliputi golongan berikut: A, B, O, AB. Penetapan penggolongan darah
didasarkan pada ada tidaknya antigen sel darah merah A dan B. Individuindividu dengan golongan darah A mempunyai antigen A yang terdapat pada
sel darah merah; individu dengan golongan darah B mempunyai antigen B,
dan individu dengan golongan darah O tidak mempunyai kedua antigen
tersebut.
Setelah system ABO, tipe Rh merupakan kelompok antigen sel darah merah
dengan kepentingan klinis besar. Tidak seperti anti-A dan anti-B, yang terjadi
pada individu normal dan tidak diimunisasi, antibody Rh tidak terbentuk tanpa
stimulasi imunisasi. Individu dengan antibodi D disebut Rh positif, sedangkan
PKDDK
yang tidak memiliki antibodi D disebut Rh negatif, tidak menjadi soal apakah
ada antibodi Rh lainnya. Antibody D dapat menyebabkan destruksi sel darah
merah, seperti dalam kasus reaksi tranfusi hemolitik lambat.
Pencocoksilangan
(crossmatching)
kemudian
menentukan
PKDDK
PKDDK
12 bulan jika dibekukan dan 6 jam jika sudah mencair. Perlu dilakukan
pencocokan golongan darah ABO dan system Rh.
g. Albumin 5 % dan albumin 25 %
Komponen ini terdiri dari plasma protein, digunakan sebagai ekspander
darah dan pengganti protein. Komponen ini dapat diberikan melalui
piggybag. Volume yang diberikan bervariasi tergantung kebutuhan pasien.
Hindarkan untuk mencampur albumin dengan protein hydrolysate dan
larutan alkohol.
2.7 Resiko Transfusi
Sebelum memberikan darah atau produk darah untuk seorang ibu, sangatlah
penting untuk mempertimbangkan risiko transfusi dibandingkan dengan
risiko tidak melakukan transfusi.
1) Resiko Transfusi dengan Darah Lengkap atau Transfusi Sel Darah Merah
a. Reaksi transfusi
b. Infeksi HIV, hepatitis B, hepatitis C, sifilis, malaria
c. Kontaminasi bakteri lainnya jika dibuat atau disimpan secara tidak
benar
2) Resiko transfusi plasma
a. Infeksi seperti di atas
b. Reaksi transfusi
c. Sangat sedikit indikasi yang jelas dari transfusi plasma (seperti
koagulopati) dan bahkan risikonya sering melebihi keuntungan yang
mungkin dirasakan oleh ibu.
3) Upaya Mengurangi Risiko
a. Seleksi donor darah
b. Penapisan infeksi yang dapat ditularkan melalui transfusi
(khususnya HIV-l, HIV-2, HeV, HbsAg, Treponema pallidum)
Program menjaga mutu
c. Penanganan yang baik terhadap penentuan golongan darah, tes
kompatibilitas, pemisahan komponen darah, penyimpanan, dan
transportasi produk darah
PKDDK
PKDDK
PKDDK
10
2.11
Transfusi Autologi
Transfusi autologi adalah pemberian infus ulang dari darah pasien sendiri
dengan berbagi metode. Terdapat beberapa ke untungan pada transfusi
autolog: karena paparan terhadap transfusi sel darah merah homolog
adalah minimal, tidak ada penularan penyakit (hepatitis, AIDS) atau
alloimunisasi, dan menggunakan darah mereka sendiri kadang-kadang
merupakan suatu alternatif.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Proses Transfusi Darah
Tujuan dilakukannya transfusi darah adalah untuk memberikan darah
kepada orang yang kekurangan darah, misalnya karena kecelakaan,
operasi, proses melahirkan, dan sebagainya. Tentunya ada hal-hal yang
harus diperhatikan pada proses transfusi ini, terutama jenis golongan
darah.
PKDDK
11
12
diresepkan,
sebelum
pemberian
tranfusi
berikan
diphenhidramin
2) Anafilaksis
Penyebab
PKDDK
13
Gejala
endotoksin.
Gejala
4) Urtikaria
Penyebab
donor
Gejala
demam
Intervensi:
a. Hentikan tranfusi
b. Ukur vital sign tiap 15 menit
c. Berikan antihistamin sesuai program
d. Tranfusi bisa dimulai lagi jika demam dan gejala pulmonal tidak ada
lagi
Pencegahan
tranfusi
5) Kelebihan sirkulasi
Penyebab
kepala hebat, nadi, tekanan darah dan pernafasan meningkat, tekanan vena
sentral dan vena jugularis meningkat
Intervensi:
a. Tinggikan kepala klien
b. Monitor vital sign
c. Perlambat atau hentikan aliran tranfusi sesuai program
d. Berikan morfin, diuretik, dan oksigen sesuai program
PKDDK
15
Pencegahan
:Kecepatan
pemberian
darah
atau
komponen
darah
PKDDK
16
Penyebab
difiltrasi)
8) Hiperkalemia
Penyebab :Penyimpanan darah yang lama melepaskan kalium ke dalam
plasma sel
Gejala :Serangan dalam beberapa menit, EKG berubah, gelombang T
meninggi dan QRS melebar, kelemahan ekstremitas, nyeri abdominal
9) Hipokalemia
Penyebab
17
Intervensi:
a. Hentikan tranfusi
b. Hangatkan pasien dengan selimut
c. Ciptakan lingkungan yang hangat untuk pasien
d. Hangatkan darah sebelum ditranfusikan
e. Periksa EKG
3.3 Infeksi yang ditularkan melalui tranfusi
1) AIDS
Penyebab
Gejala
4) Hepatitis
Hepatitis A dan hepatitis B jarang, penyakit hati kronik lebih umum
dengan Hepatitis C daripada hepatitis B
PKDDK
18
Pencegahan
PKDDK
19
PKDDK
20
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simplan
Penggantian darah atau tranfusi darah adalah suatu pemberian darah
lengkap atau komponen darah seperti plasma, sel darah merah kemasan
atau trombosit melalui IV. Atau Transfusi adalah proses pemindahan darah
dan produk darah dari donor ke resipien (pasien). Jadi dapat di simpulkan
Transfusi darah adalah proses menyalurkan darah atau produk berbasis
darah dari satu orang ke sistem peredaran orang lainnya. Transfusi darah
berhubungan dengan kondisi medis seperti kehilangan darah dalam jumlah
besar disebabkan trauma, operasi, syok dan tidak berfungsinya organ
pembentuk sel darah merah. Meskipun tranfusi darah penting untuk
mengembalikan homeostasis, tranfusi darah dapat membahayakan. Banyak
komplikasi dapat ditimbulkan oleh terapi komponen darah, contohnya
reaksi hemolitik akut yang kemungkinan mematikan, penularan penyakit
infeksi dan reaksi demam.
4.2 Saran
Penulis menyarankan pada tenaga kesehatan khususnya perawat dapat
mengerti tentang transfusi darh, golongan darah yang akan di transfusi dan
mengetahui efek dari transfusi
PKDDK
21
DAFTAR PUSTAKA
http://referensiartikelkedokteran.blogspot.com/2011/09/transfusi-darah.html
http://healthyenthusiast.com/transfusi-darah.html
PKDDK
22