Anda di halaman 1dari 50

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seperti yang kita lihat sekarang persaingan perbankan di Indonesia dirasakan
semakin kompetitif. Persaingan ini tidak saja terbatas pada keramahan pelayanan,
kecepatan, harga dan jenis produk yang ditawarkan tetapi persaingan ini lebih luas
lagi pada usaha bank dalam menarik nasabah sebanyak-banyaknya, baik dengan cara
memberikan rangsangan berupa hadiah, maupun dengan optimalisasi suku bunga
yang tinggi, serta penggunaan fasilitas modern dan canggih yang bertujuan untuk
memberikan kepuasan dan kemudahan bagi para nasabah. Hal ini diakibatkan dengan
adanya kebijakan pemerintah mengenai liberalisasi kegiatan perbankan pada bulan
Juni tahun 1983, kemudian disusul dengan paket deregulasi 27 Oktober 1988, dan
perubahan Undang-undang No. 14 Tahun 1967 tentang Perbankan menjadi Undang-
undang No. 7 Tahun 1992.
Salah satu sarana yang mempunyai peran strategis dalam menyerasikan dan
menyeimbangkan masing-masing unsur dari Trilogi Pembangunan adalah
Perbankan. Peranan yang strategis tersebut terutama disebabkan oleh fungsi utama
bank sebagai suatu wahana yang dapat menghimpun dan menyalurkan dana
masyarakat secara efektif dan efisien, yang bedasarkan demokrasi ekonomi
mendukung pelaksanaan pembangunan dan hasil-hasilnya, pertumbuhan ekonomi
dan stabilitas nasional ke arah peningkatan taraf hidup orang banyak.
1
2
Organisasi dan kedudukan bank pada suatu negara merupakan cermin dari
keadaan dan kemajuan kehidupan ekonomi dari negara itu. Indonesia merupakan
salah satu negara berkembang yang ditandai dengan kekurangan modal serta dilain
pihak jumlah penduduk dan sumber daya alamnya yang melimpah merupakan
masalah dalam usaha meningkatkan perekonomian negara tersebut. Untuk
mempercepat perkembangan ekonomi diperlukan pertambahan dalam pembentukan
modal.
Bank mempunyai arti yang sangat penting dalam pembentukan modal baik
melalui tabungan maupun penciptaan uang, dimana bank menampung dana dari
masyarakat berupa tabungan dan menyalurkannya ke masyarakat yang membutuhkan
dana guna tambahan modal dari peningkatan usahanya. Apabila pihak bank
kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman meningkat, maka salah satu
upaya yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi adalah dengan
meningkatkan suku bunga tabungan. Peningkatan bunga tabungan secara otomatis
akan pula meningkatkan bunga pinjaman. Namun apabila dana simpanan atau
tabungan yang ada semakin banyak sementara permohonan pinjaman sedikit maka
bunga simpanan akan turun.
PT Bank Negara Indonesia sebagai salah satu bank milik negara dan lembaga
perantara keuangan (financial intermediary) antara kelompok penabung sebagai
penawar dana dan kelompok investor sebagai kelompok peminta dana, bekerja atas
dasar kepercayaan umum. Atas dasar inilah Bank Indonesia selaku Bank Sentral
mengambil kebijakan yaitu menaikkan tingkat suku bunga agar manajemen bank
3
tetap baik sehingga ketertarikan masyarakat umum tetap terjaga dan mereka tetap
menyimpan uangnya di PT. Bank Negara Indonesia.
Berdasarkan pengamatan peneliti melalui penelitian terdahulu yaitu terdapat
bermacam-macam jenis suku bunga tabungan antara lain suku bunga pinjaman
(kredit), suku bunga deposito, dan suku simpanan atau tabungan. Dalam penelitian
ini peneliti membatasi diri pada produk BNI Taplus karena produk tersebut paling
banyak diminati oleh masyarakat.
Tabel 1. Jumlah Tabungan Plus BNI Cabang Makassar tahun 1999-2004.

Tahun
Suku Bunga
(%)
Jumlah Penabung
(Orang)
Jumlah Tabungan (dalam
Milyar Rupiah)
1999 9,5 5.888 62.774
2000 11,5 7.316 85.371
2001 9 7.059 44.685
2002 12 8.114 95.350
2003 11 7.987 75.350
2004 12,5 10.230 103.770
Sumber : BNI Cabang Makassar, Tahun 2005.
Berdasarkan data tabel 1 tersebut, maka dapat dilihat bahwa dari tahun ke
tahun terjadi perubahan tingkat suku bunga. Demikian pula dengan jumlah tabungan
nasabah mengalami perubahan seiring dengan perubahan tingkat suku bunga
tersebut. Melihat hal tersebut, peneliti tertarik untuk meneliti lebih mendalam tentang
pengaruh tingkat suku bunga terhadap volume tabungan nasabah pada PT Bank
Negara Indonesia Tbk Cabang Makassar.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan tersebut, maka penulis merasa
tertarik untuk mengangkat masalah pokok dalam penelitian ini, yaitu: seberapa
4
besar pengaruh suku bunga terhadap volume tabungan plus nasabah pada PT Bank
Negara Indonesia Tbk Cabang Makassar?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui besarnya pengaruh tingkat suku bunga bank terhadap volume tabungan
plus nasabah pada PT Bank Negara Indonesia Cabanag Makassar.

D. Manfaat Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai
berikut :
1. Sebagai bahan masukan dalam sektor perbankan guna pengambilan keputusan di
masa mendatang
2. Sebagai bahan tambahan referensi untuk penulis sendiri maupun untuk para
peneliti yang ingin mengadakan penelitian sesuai dengan permasalahan atau
objek yang sama, khususnya yang berkaitan dengan suku bunga dan tabungan.
3. Dapat menjadi pengalaman ilmiah dan perluasan wawasan dalam hal penelitian.






5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian dan Fungsi Bank
Bank merupakan lembaga perantara antara sektor yang kelebihan
dana (surplus) dan sektor yang kekurangan dana (minus). Bank menerima
simpanan dana dari pihak yang kelebihan dana misalnya dalam bentuk
tabungan atau deposito dan menyalurkannya ke pihak-pihak yang
memerlukan dana dalam bentuk pinjaman atau kredit.
Menurut Undang-undang Pokok Perbankan No.10 tahun 1998 Bab
II Pasal 1 ayat 2, menyatakan Bank adalah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam dan atau bentuk- bentuk lainnya dalam rangka
peningkatan taraf hidup rakyat banyak.
Menurut Hasibun (2004:2) bahwa Bank adalah badan usaha yang
kekayaannya terutama dalam bentuk asset keuangan (financial assets) serta
bermotifkan profit dan juga social. Jadi bukan hanya mencari keuntungan
saja.
Menurut G.M.Verryn Stuart yang dikutip Martono (2002:20) bahwa :
Bank merupakan salah satu usaha lembaga keuangan yang bertujuan
memberikan kredit baik dengan alat pembayaran sendiri dengan
uang yang diperolehnya dari orang lain dengan jalan mengedarkan
alat-alat pembayaran baru berupa uang giral.
5
6
Dari beberapa pengertian yang telah disebutkan, dapat diketahui
bahwa bank mempunyai peran strategis sebagai wahana yang dapat
menghimpun dan menyalurkan dana dari masyarakat secara efektif dan
efisien, yang berasaskan demokrasi ekonomi untuk mendukung pelaksanaan
pembangunan nasional dalam rangka pemerataan pembangunan dan hasil-
hasilnya, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional, ke arah peningkatan
taraf hidup rakyat banyak.
Melihat peran lembaga perbankan yang demikian strategis dalam
mencapai tujuan pembangunan nasional, maka terhadap lembaga perbankan
perlu senantiasa terdapat pembinaan dan pengawasan yang efektif, dengan
didasari landasan gerak yang kokoh agar lembaga perbankan di Indonesia
mampu berfungsi secara efisien, sehat, wajar, dan mampu menghadapi
persaingan global, mampu melindungi secara baik dana yang dititipkan
masyarakat kepadanya, serta mampu menyalurkan dana masyarakat tersebut
ke bidang-bidang yang produktif untuk pencapaian sasaran pembangunan.
Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan dunia bisnis
bank dapat diklasifikasikan dalam beberapa jenis. Dalam Undang-Undang
No. 7 tahun 1992 (Jusuf : 1997), bank hanya dibagi menjadi dua jenis, yaitu :
1. Bank Umum, yaitu bank yang dapat memberikan jasa dalam hal
lalu lintas pembayaran
2. Bank Perkreditan Rakyat (BPR), yaitu bank yang dalam menerima
simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka, tabungan
dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu .

Menurut pemiliknya, bank dapat dibedakan menjadi empat jenis, yakni :
7
1. Bank Pemerintah/ Bank Negara/ Bank BUMN, yaitu bank yang
seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki pemerintahnegara.
Contoh : BRI (bank Rakyat Indonesia), BNI 46 (Bank Negara
Indonesia), BBD (Bank Bumi Daya), dan lain-lain.
2. Bank Swasta Nasional, yaitu bank yang seluruh atau sebagian
sahamnya dimiliki pihak swasta. Contoh : BCA, Bank Lippo, Bank
Panin dan lain-lain.
3. Bank Asing, yaitu bank yang sahamnya dimiliki pihak asing. Untuk
jenis ini mereka hanya membuka cabang di Indonesia. Kantor
pusatnya terdapat di luar negeri. Contoh : Citibank, Chase
Manhattan dan lain-lain.
4. Bank Campuran yaitu bank yang sebagian sahamnya dimiliki oleh
pihak asing dan sebagian lagi pihak swasta nasional.

Kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh bank menurut Undang-
undang Nomor 10 tahun 1998 tentang perbankan (Siamat, 1999: 82) adalah
sebagai berikut :
a. Menghimpun dana dari masyarakat
b. Memberikan kredit
c. Menerbitkan surat pengakuan hutang
d. Membeli, menjual atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk
kepentingan dan atas perintah nasabahnya:
1) Surat-surat wesel termasuk wesel yang diaksep oleh bank
2) Surat pengakuan utang
3) Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah
4) Sertifikat Bank Indonesia (SBI)
5) Obligasi
6) Surat dagang berjangka waktu sampai dengan 1 (satu) tahun
7) Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu sampai
dengan 1 tahun
e. Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabah
f. Menempatkan dana pada, meminjamkan dana dari, atau
meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan
surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau
sarana lainnya.
g. Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan
melakukan perhitungan dengan atau antara pihak ketiga
h. Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga
i. Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain
berdasarkan suatu kontrak (custodian)
8
j. Melakukan penempatan dana dari menambah kepada nasabah lainnya
dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.
k. Membeli melalui pelelangan agunan baik semua maupun sebagian
dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank, dengan
ketentuan agunan yang dibeli tersebut wajib dicairkan secepatnya
l. Melakukan kegiatan anjak piutang (factoring), kartu kredit dan
kegiatan wali amanat (trustee)
m. Menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil
n. Melakukan kegiatan lain misalnya kegiatan dalam valuta asing,
melakukan peyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang
keuangan seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek,
dan asuransi; dan melakukan penyertaan modal sementara untuk
mengatasi akibat kegagalan kredit.
o. Kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak
bertentangan dengan undang-undang

Selanjutnya (Siamat, 1999: 85) bahwa sifat usaha bank pada
prinsipnya dapat digolongan menjadi 3 (tiga) kegiatan sebagai berikut : (a)
penghimpun dana, (b) penggunaan dana, dan (c) pemberian jasa. Kegiatan
penghimpunan dana merupakan kegiatan pokok yang dapat dilihat pada sisi
pasiva neraca bank. Keberhasilan bank dalam melakukan penghimpunan atau
mobilisasi dana ini sangat dipengaruhi beberapa faktor antara lain :
a. Kepercayaan masyarakat pada suatu bank jelas akan mempengaruhi
kemampuan bank menghimpun dana dari berbagai sumber terutama dari
masyarakat atau institusi. Tingkat kepercayaan masyarakat ini sangat
dipengaruhi oleh kenerja bank yang bersangkutan, posisi keuangan,
kapabilitas, integritas serta kredibilitas para manajemen bank.
b. Ekspektasi yaitu perkiraan pendapatan yang akan diterima oleh penabung
dibandingkan dengan alternatif investasi lainnya dengan tingkat risiko
yang sama.
9
c. Keamanan yaitu jaminan keamanan oleh bank atas dana nasabah.
Dibeberapa negara untuk memberikan jaminan kepada penabung,
pemerintah mendirikan lembaga asuransi deposito.
d. Ketepatan waktu yaitu pengembalian simpanan nasabah harus selalu tepat
waktu.
e. Pelayanan yang lebih cepat dan fleksibel.
f. Pengelolaan dana bank yang hati-hati .
2. Teori Suku Bunga
Suku bunga merupakan persentase yang ditetapkan oleh pihak
perbankan dalam bentuk pengeluaran yang dilakukan guna menarik dana dari
masyarakat yang menyimpan dananya di bank. Oleh karena itu, tingkat suku
bunga simpanan selalu berubah-ubah sesuai dengan situasi ekonomi yang
terjadi pada saat itu.
Menurut Lapoliwa dan Kuswandi (2000:121), memberikan batasan
bahwa bunga adalah sebagai balas jasa yang diberikan oleh bank yang
berdasarkan prinsip konvensional kepada nasabah yang membeli atau
menjual produknya. Selanjutnya Lapoliwa dan Daniel (2000:121)
menyatakan bahwa bunga adalah harga yang harus dibayar kepada nasabah
(yang memiliki simpanan) dengan yang harus dibayar oleh nasabah kepada
bank (nasabah yang memperoleh simpanan).Krugman dan Maurice
(1996:50) mengemukakan bahwa suku bunga adalah jumlah sewa atau
10
imbalan yang diterima seseorang atas kesediannya meminjamkan sejumlah
uang dalam waktu tertentu.
Menurut Kasmir (2004:133) dalam kegiatan perbankan sehari-hari
ada 2 macam suku bunga yang diberikan kepada nasabahnya, yaitu :
1. Bunga simpanan adalah merupakan harga beli yang harus dibayar bank
kepada nasabah pemilik simpanan. Bunga ini diberikan sebagai
rangsangan atau balas jasa kepada nasabah yang menyimpan uangnya di
bank. Contoh jasa giro, bunga tabungan dan bunga deposito.
2. Bunga pinjaman adalah merupakan bunga yang dibebankan kepada para
peminjam (debitur) atau harga jual yang harus dibayar oleh nasabah
peminjam kepada bank. Contoh bunga kredit.

Kedua macam bunga tersebut merupakan komponen utama faktor
biaya dan pendapatan bagi bank, sehingga untuk menentukan besar kecilnya
suku bunga sangat dipengaruhi oleh keduanya, artinya baik bunga pinjaman
maupun bunga simpanan saling mempengaruhi di samping faktor-faktor
lainnya. Adapun faktor-faktor utama yang mempengaruhi besar kecilnya
penetapan suku bunga, sebagai berikut :
1. Kebutuhan dana
Apabila bank kekurangan dana, sementara permohonan pinjaman
meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat
terpenuhi dengan menaikkan suku bunga simpanan.
Peningkatan bunga simpanan secara otomatis akan meningkatkan pula
bunga pinjaman. Namun apabila dana yang tersimpan banyak sementara
permohonan simpanan sedikit maka bunga simpanan akan turun.

11
2. Persaingan
Dalam memperebutkan dana simpanan, maka di samping faktor promosi,
yang paling utama pihak perbankan harus memperhatikan pesaing.
Dalam arti jika bunga simpanan rata-rata 16% maka, jika hendak
membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga simpanan di naikkan di atas
bunga pesaing misalnya 17%. Namun sebaliknya untuk bunga pinjaman
harus berada di bawah bunga pesaing.
3. Kebijaksanaan Pemerintah (BI selaku Bank Sentral)
Dalam arti bunga simpanan tidak boleh melebihi bunga yang sudah
ditetapkan oleh pemerintah
4. Target Laba yang Diinginkan
Sesuai dengan target laba yang diinginkan, jika laba yang diinginkan
besar maka bunga pinjaman ikut besar dan sebaliknya Lazimnya sebuah
tabungan di bank akan mendapatkan imbalan jasa berupa bunga.
5. Jangka waktu
Semakin panjang jangka waktu pinjaman maka semakin tinggi pula
bunganya, hal ini disebabkan karena besarnya risiko.
6. Kualitas jaminan
Semakin likuid jaminan yang diberikan, maka semakin rendah bunga
kredit yang dibebankan dan sebaliknya.
7. Reputasi perusahaan
12
Bonafiditas suatu perusahaan sangat menentukan tingkat suku bunga
kredit, karena biasanya perusahaan yang bonafit kemungkinan risiko
kredit macet di masa yang akan datang relatif kecil dan sebaliknya.
8. Produk yang kompetitif
Maksudnya adalah produk yang dibiayai kredit tersebut laku dipasaran.
Untuk produk yang kompetitif , bunga kredit yang diberikan relatif
rendah jika dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif.
9. Hubungan baik
Biasanya pihak bank menggolongkan nasabah menjadi dua bagian yaitu
nasabah utama (primer) dan nasabah biasa (sekunder) penggolongan ini
didasarkan pada keaktifan serta loyalitas nasabah yang bersangkutan
terhadap bank.
10. Jaminan pihak ketiga
Dalam hal ini pihak yang memberikan jaminan kepada bank untuk
menanggung segala resiko yang dibebankan kepada penerima kredit.
Taswan (1997:89) mengatakan bahwa :
Bunga tabungan dihitung di belakang dan jumlah bunga yang
diperhitungkan langsung dikreditkan pada rekening sehingga akan
disajikan pada neraca sebesar nilai kewajibannya. Bunga yang
diperhitungkan juga dapat langsung dicairkan sehingga langsung
dikreditkan ke kas.
Selanjutnya Lapoliwa dan Kuswandi (2000:132) mengemukakan
bahwa Perhitungan bunga akan dilakukan pada setiap akhir bulan. Dasar
perhitungan suku bunganya ada dua yaitu secara floating dan saldo tetap.
13
Adapun perhitungan bunga dengan saldo tetap biasanya saldo rata-
rata minimum dalam sebulan. Sedangkan perhitungan bunga secara floating
dilakukan atas dasar lamanya dana mengendap dalam bank sehingga oleh
pihak bank harus memperhitungkan beban bunga atas dasar lamanya hari dan
besarnya saldo mengendap.
3. Tabungan
Menurut Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) yang
dikutip Lapoliwa dan Kuswandi (2000:74) bahwa :
Yang dimaksud tabungan adalah simpanan pihak lain pada bank
yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat
tertentu yang telah disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek
atau alat lain yang dipersamakan dengan itu.

Menurut Taswan (1997:85) bahwa tabungan merupakan sumber dana
dihimpun dari masyarakat. Selanjutnya Jusuf (1997:27) mendefinisikan
tabungan sebagai simpanan pihak ketiga di bank yang penarikannya hanya
dapsat dilakukan berdasarkan syarat-syarat tertentu yang disepakati bersama
antara penabung dengan bank.
Dari beberapa pengertian tabungan tersebut, dapat ditarik kesimpulan
bahwa tabungan adalah simpanan masyarakat pada suatu bank yang
penarikannya dapat dilakukan oleh penabung sewaktu-waktu dikehendaki.
Setiap bank memiliki jenis tabungan yang berbeda-beda, misalnya
Tapkus oleh PT BNI, Simpedes oleh PT BRI, Tabungan Batara oleh PT BTN,
Tahapan BCA oleh BCA, dan masih banyak lagi jenis tabungan lainnya.
14
Bank yang menyelenggarakan produk tabungan tersebut diperkenankan untuk
menetapkan sendiri cara pelayanan, sistem administrasi, setoran, tabungan
pasif, tingkat suku bunga, pembayaran bunga serta pemberian insentif
termasuk undian. Produk tabungan yang dijual oleh bank-bank tersebut
memiliki suku bunga yang relatif cukup tinggi sebagai cerminan dari adanya
persaingan ketat dalam mengumpulkan dana masyarakat.
Persaingan ketat dalam pengumpulan dana melalui tabungan antar
bank telah banyak memunculkan cara-cara baru dalam melakukan transaksi
tabungan. Transaksi tabungan yang dimaksud pada umumnya dimulai dari
saat pembukaan rekening dan penyetoran, penarikan, perpindahan tabungan
antar kantor bank sendiri, perhitungan dan pembukuan bunga, pembukuan
hadiah dan pajak serta penutupan rekening tabungan.
a. Pembukaan Rekening dan Penyetoran
Pembukaan tabungan akan dicatat sebesar nilai nominalnya.
Adapun prosesnya yaitu calon nasabah diminta mengisi formulir yang
memuat data pribadi calon nasabah, kemudian nasabah diberikan sebuah
passbook, untuk mencatat segala transaksi menyangkut rekeningnya.
Untuk penyetoran tabungan dapat dilakukan secara tunai, dengan Wesel,
Bilyet Giro atau warkat lain yang disepakati oleh bank. Setoran-setoran
dengan menggunakan warkat dapat dibukukan secara efektif ke rekening
tabungan apabila telah diterima secara tunai oleh bank.

15
b. Penarikan tabungan
Penarikan tabungan dapat dilakukan sewaktu-waktu sesuai yang
dikendaki oleh nasabah. Penarikan dapat dilakukan pada dan bukan pada
cabang penerbit. Cara penarikan tabungan yang paling banyak digunakan
saat ini adalah dengan buku tabungan, cash card atau kartu ATM dan
Debet Card.

B. Kerangka Pikir
Bank merupakan suatu usaha yang memegang peranan penting dalam
memperlancar arus lalu lintas pertukaran dan lalu lintas keuangan. Bank merupakan
lembaga perantara antara sektor yang kelebihan dana (surplus) dan sektor yang
membutuhkan dana. Salah satu bentuk kegiatan dalam perbankan yaitu menerima
simpanan dana masyarakat dari pihak yang kelebihan dana, misalnya dalam bentuk
tabungan atau deposito dan bagi pihak bank akan menyalurkannya kembali ke
masyarakat atau pihak-pihak yang memerlukan dana guna memperlancar transaksi
perdagangan dan peredaran uang. Kesemuanya itu dapat dipergunakan untuk
melancarkan seluruh aktivitas keuangan masyarakat.
Dalam mengelola kegiatannya bank berusaha untuk dapat menarik dana
sebanyak-banyaknya dari masyarakat agar mereka mau menginvestasikan atau
menyimpan dananya di bank. untuk itu, salah satu kebijaksanaan yang ditempuh oleh
dunia perbankan adalah dengan memberikan suku bunga. Dimana suku bunga ini
sangatlah berperan penting dalam menarik perhatian masyarakat (calon nasabah).
Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan dalam skema, sebagai berikut :
16











Gambar 1. Skema Kerangka Pikir

C. Hipotesis
Berdasarkan teori dan permasalahan yang telah dikemukan tersebut, maka
hipotesis yang diajukan adalah suku bunga berpengaruh signifikan terhadap volume
tabungan plus nasabah pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang
Makassar.





PT BNI Tbk Cabang
Makassar
Suku Bunga Volume Tabungan
Plus (Taplus)

Pengaruh Suku Bunga
Terhadap Volume
Tabungan Nasabah
Analisis Regresi Sederhana
17
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Variabel dan Desain Penelitian
1. Variabel Penelitian
Variabel merupakan indikator yang sangat menentukan keberhasilan
penelitian sebab variabel penelitian adalah objek dari penelitian atau
merupakan titik perhatian suatu penelitian.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka penelitian ini melibatkan dua
variabel sebagai objek penelitian yaitu :
a. Variabel bebas (x) yaitu suku bunga tabungan plus (%)
b. Variabel terikat (y) yaitu tabungan plus nasabah (Rp)
2. Desain Penelitian
Desain penelitian atau langkah-langkah yang digunakan dalam
penelitian ini adalah yang pertama yaitu perencanaan yang memuat
bagaimana memilih masalah yang diteliti dan membaca buku-buku yang
relevan. Kedua yaitu melakukan studi pendahuluan. Studi pendahuluan yang
dilakukan adalah dengan meninjau lokasi penelitian atau biasa disebut pra
penelitian, selanjutnya menentukan rumusan masalah yang telah ditentukan,
kemudian mengumpulkan data dan menganalisis sehingga diharapkan akan
dapat diambil suatu kesimpulan dalam kaitannya dengan masalah yang
17
18
diteliti. Untuk lebih jelasnya maka desain penelitian dapat digambarkan
sebagai berikut :


Gambar 2. Skema Desain Penelitian

B. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi operasional variabel merupakan batasan-batasan yang dipakai
penulis untuk menghindari adanya interpretasi yang berbeda terhadap variabel yang
diteliti, sehingga setiap variabel perlu didefinisikan. Adapun definisi tersebut adalah
sebagai berikut :
1. Suku bunga adalah persentase yang ditetapkan oleh pihak perbankan dalam
bentuk pengeluaran guna menarik dana dari masyarakat yang akan diberikan
kepada masyarakat yang menyimpanan dananya di bank dalam bentuk tabungan
plus.
2. Tabungan nasabah plus adalah jumlah atau banyaknya simpanan masyarakat
secara perorangan dalam valuta rupiah yang transaksi penyetoran dan
penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui teller, dan fasilitas melalui
ATM sewaktu-waktu yang dikehendaki sesuai dengan syarat-syarat yang
ditentukan oleh Bank Negara Indonesia.
Adapun pengukuran variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Suku bunga (x) menggunakan pengukuran variabel yaitu besarnya suku bunga
pinjaman dan tabungan yang dinyatakan dalam satuan persentase (%)
Suku Bunga (x)
Tabungan Nasabah (Y)
19
2. Tabungan nasabah plus (y) menggunakan pengukuran variabel yaitu banyaknya
jumlah tabungan nasabah plus yang dinyatakan dalam satuan uang atau
rupiah (Rp).
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam suatu penelitian sangat diperlukan karena merupakan
sasaran pokok objek penelitian. Menurut Sugiyono (1999:72) Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai
kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dari pengertian tersebut, dapat dimengerti bahwa pada hakekatnya
yang dimaksud dengan populasi adalah subjek yang menjadi sasaran
perhatian penelitian yang merupakan suatu kelompok yang terwakili dalam
sampel. Berkaitan dengan hal ini, maka yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah suku bunga yang berhubungan pada tabungan plus dan
jumlah tabungan plus nasabah yang merupakan modal atau sumber keuangan
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar, selama 6 tahun
terakahir tahun 1999-2004.
2. Sampel
Menurut Cooper (1996:245) sampel adalah yang dilakukan oleh
peneliti dimana anggota-anggota sampel yang disesuaikan dengan kriteria
yang ada Selanjutnya Sugiyono (1999:73) mengemukakan bahwa Sampel
20
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Sedangkan menurut Umar (2003:74) sampel adalah merupakan
bagian kecil dari suatu populasi.
Oleh karena populasinya terbatas dan selanjutnya dapat terjangkau,
maka penelitian ini menggunakan sampel total. Artinya seluruh populasi
penelitian menjadi sampel penelitian.
Dengan demikian sampel penelitian ini adalah suku bunga dan jumlah
tabungan plus nasabah selama enam tahun terakhir dari tahun 1999 sampai
dengan tahun 2004 pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang
Makassar.

D. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Observasi, yaitu suatu metode pengumoulan data yang dilakukan dengan jalan
mengadakan pengamatan secara langsung ke objek penelitian, dan dari hasil
pengamatan tersebut dilakukan pencatatan secara sistematis sesuai dengan data
yang diperlukan.
2. Dokumentasi, yaitu data yang diperoleh melalui data tertulis baik data yang
berasal dari perusahaan maupun data yang berasal dari literatur-literatur dan
bahan kuliah yang ada kaitannya dengan penelitian ini.
21
E. Teknik Analisis Data
Dalam rangka menjawab masalah pokok sekaligus untuk membuktikan
hipotesis yang diajukan penulis, maka data yang dikumpulkan tersebut dianalisis
dengan menggunakan metode regresi sederhana, sebagaimana yang dikemukakan
oleh Umar (2003 : 141) dengan formulasi sebagai berikut :
Y = a + bX
Dimana Y = Variabel terikat (tabungan plus nasabah)
X = Variabel bebas (tingkat suku bunga tabungan plus)
a = Nilai konstan
b = Koefien arah regresi
Harga a dihitung dengan rumus : X . b Y a =
Harga b dihitung dengan rumus : b =
( )( )
( )
2 2
X X n.
Y X XY n.


Untuk menguji signifikan koefisien r maka dilakukan uji t dengan rumus
sebagai berikut :
2
1
2
r
n r
t
xy

=
Dimana : t = Nilai t yang dihitung selanjutnya disebut t
hitung

r = Koefisien Koerelasi
n = Banyaknya pasangan/jumlah anggota sampel


22
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Singkat Perusahaan
Tercatat dalam sejarah bahwa kelahiran bank BNI erat erat hubungan
dengan perjuangan bangsa kita. Negara Republik Indonesia yang
diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, membutuhkan sebuah bank
sentral untuk membantu kelancaran fungsi pemerintahan dalam bidang keuangan
dan perekonomian. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang
No. 2 tahun 1946, pada tanggal 5 Juli 1946 didirikan bank BNI sebagai bank
sentral atau bank sirkulasi yang peresmiannya dilakukan oleh Wakil Presiden
Republik Indonesia Mohammad Hatta di Yogyakarta, tepat satu tahun setelah
kemerdekaan diprok-lamasikan.
Tugas waktu itu antara lain : melakukan pertukaran uang Jepang,
mengedarkan ORI (Oeang Republik Indonesia), mencari dana untuk pembiayaan
perjuangan serta menyedia-kan kredit untuk beberapa perusahaan, seperti
Tambang Emas Cikotok, Badan Tekstil Negara, Badan Penyelenggara
Perusahaan Gula Negara, Pabrik Minyak Kelapa dan sebagainya.
Dengan dikeluarkannya Undang-undang darurat No 2 tahun 1955 fungsi
bank BNI secara resmi berubah menjadi bank umum. Pada tahun-tahun
selanjutnya, sejalan dengan perkembangan ekonomi dan pembangunan Indonesia
22
23
bank BNI juga berkembang dengan pesat. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No
19 tahun 1992 status bank BNI berubah menjadi Perusahaan Perseroan dengan
nama PT Bank Negara Indonesia (Persero). Sekarang nama resminya adalah
Perseroan Terbatas "Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bank Negara Idonesia
Tbk" atau disingkat "PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk", dengan nama
panggilan tetap bank BNI.
Misi bank BNI adalah melakukan usaha perbankan yang sehat untuk
menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan
pemerataan dan pertumbuhan ekonomi serta stabilitas nasional di bidang
ekonomi ke arah peningkatan kesejahteraaan rakyat banyak dengan
mengusahakan pencapaian laba yang optimal sehingga dapat memberikan
manfaat yang lebih bagi pemegang saham.
Nasabah bank BNI meliputi perusahaan-perusahaan besar, menengah dan
kecil yang terdapat pada berbagai sektor ekonomi, Badan Usaha Milik Negara,
Instansi Pemerintah dan individu, yang tersebar diseluruh Indonesia dan di Luar
negeri. Jaringan kerja bank BNI sampai Juni tahun 2005 meliputi 22 kantor
wilayah, 489 kantor cabang dalam negeri dan 6 kantor cabang luar negeri,
masing-masing di Singapura, Hongkong, Tokyo, New York, London dan Grand
Cayman Island. Jumlah pegawai BNI pada akhir Juni 2005 adalah 18.603 orang.
Bank BNI mempunyai beberapa perusahaan anak yang bergerak dalam
bidang jasa keuangan, baik bank maupun non bank dan kini telah
memperlihatkan perkembangan yang memuaskan. Diantara perusuhaan-
24
perusahaan anak itu adalah PT BNI Securities (perusahaan sekuritas), PT Bank
Finconesia (bank patungan), PT BNI Namuro Jafco Investment (perusahaan
modal ventura) dan PT BNI Multifinance (perusahaan pembiayaan).
Kemajuan teknologi menyediakan banyak pilihan dan peluang bagi dunia
perbankan dalam peningkatan kinerja perusahaan, penciptaan dan pemasaran
produk dan peningkatan kualitas pelayanan. Bank BNI memanfaatkan teknologi
secara optimal untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pelayanan dan
administrasi yang sekaligus meningkatkan daya saing perusahaan. Bank BNI
tercatat sebagai bank pertama di Indonesia yang menggunakan komputer untuk
pengolahan data.
2. Struktur Organisasi
Struktur organisasi yang baik adalah merupakan salah satu syarat bagi
keberhasilan perusahaan. Tetapi struktur organisasi yang tepat bagi suatu
perusahaan akan berbeda-beda sesuai kegiatan dan luas perusahaan yang
bersangkutan. Struktur organisasi haruslah menguntungkan jika ditinjau dari
ekonomi dan bersifat fleksibel hingga bila ada perluasan atau keadaan berubah
tidak akan mengganggu susunan organisasi yang ada. Suatu kriteria yang penting
untuk mengukur kebaikan struktur organisasi adalah sejauh mana organisasi itu
mengadakan kedudukan yang bebas berdiri sendiri antara bagian-bagian dalam
organisasi itu dan semua bagian haruslah bekerja sama dengan harmonis.
Dari struktur organisasi tersebut dapat dilihat bagaimana susunan
organisasi itu. Dimana struktur organisasi itu tergantung dari besar kecilnya
25
perusahaan, jika perusahaan besar maka struktur organisasinya pun besar karena
banyaknya bagian yang membawahi berbagai kegiatan dalam pengelolaan usaha
daripada perusahaan, sebaliknya jika perusahaan lebih kecil maka struktur
organisasinya pun lebih kecil sesuai kegiatannya yang juga tidak terlalu banyak
dan rumit. Salah satu persyaratan yang cukup penting bagi suatu perusahaan agar
dapat berjalan dengan lancar sebagaimana yang diharapkan, yaitu apabila
terdapat pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab yang dinyatakan
dengan jelas.
Hal ini penting karena tanpa adanya struktur organisasi yang mantap akan
menimbulkan kesimpangsiuran dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan. Dengan
kata lain garis komando dalam struktur organisasi haruslah digambarkan secara
jelas agar setiap bagian dapat mengkoordinir bagiannya masing-masing dengan
baik sehingga kemungkinan kerja sama yang baik akan mencapai tujuan
perusahaan. Untuk menjalin kerjasama yang baik dan harmonis maka bank BNI
telah memilih metode organisasi garis (Line Organization) dengan alasan yang
dipandang mempunyai kebaikan antara lain :
1. Disiplin kerja karyawan yang tinggi
2. Antara karyawan dapat terjalin saling pengertian yang baik dan lancar
3. Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan lancar
4. Rasa solidaritas dan spontanitas seluruh anggota organisasi umumnya
besar sebab mereka saling mengenal satu sama lain.
26
Dalam menjelaskan suatu keadaan perusahaan kepada pihak-pihak yang
membutuhkan maka dianggap perlu untuk menyusun suatu struktur organisasi
agar nampak dengan jelas bagaimana pengorganisasian dan pendelegasian
jabatan tersebut dan bagaimana proses pelaksanaan daripada kegiatan dan jabatan
tersebut. Dengan struktur organisasi dapat dilihat garis tugas, wewenang dan
tanggung jawab daripada seseorang yang telah bekerja pada perusahaan. Dengan
adanya struktur organisasi ini dapat mencegah adanya kesimpang-siuran daripada
tugas, wewenang dan tanggung jawab yang diemban oleh seorang karyawan.
Karyawan atau pegawai sudah barang tentu sangatlah penting karena
tenaga kerjalah yang selama ini melakukan atau melaksanakan aktivitas
perusahaan. Dimana PT BNI (Persero) dapat menjalankan aktivitas sampai saat
ini dengan mempekerjakan 18.603 orang karyawan yang bekerja sesuai dengan
bidang keahlian masing-masing.
Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu perusahaan diperlukan adanya
struktur organisasi yang merupakan alat bagi karyawan untuk dapat bekerja sama
dalam mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Adapun struktur
organisasi PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar dapat
dilihat pada gambar 3 (tiga) halaman 27.




27






















28
3. Fasilitas PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Guna mencapai efisiensi dan efektifitas perusahaan maka bank BNI,
selaku bank papan atas di Indonesia menyediakan berbagai fasilitas yang
nantinya akan menjadi sarana penunjang untuk mencapai tujuan yang telah
ditargetkan semula. Sejak tahun 1991, untuk lebih mendayagunakan teknologi
informasi serta meningkatkan pelayanan, bank BNI telah menerapkan jaringan
on-line diantara cabang-cabangnya. Di samping itu, sejak 1993 bank BNI sudah
menjadi anggota SWIFT (Society World Interbank Fund Tranfer) yaitu suatu
jaringan on-line keuangan internasional sesama anggota SWIFT. SWIFT ini telah
meningkatkan hubungan bank BNI dengan bank-bank koresponden.
Masih dalam usaha meningkatkan mutu pelayanan, terutama pelayanan
transaksi-transaksi perbankan jarak jauh, bank BNI telah mengotomatisasikan
seluruh cabang dengan memanfaatkan teknologi komputer masa kini. Untuk
memaksimalkan dukungan terhadap fasilitas-fasilitas tersebut, terutama guna
melancarkan komunikasi antar cabang, baik dalam maupun luar negeri, sejak
1995 bank BNI telah memanfaatkan jaringan VSAT yang menggunakan satelit
komunikasi.
Saat ini bank BNI telah memliki ATM yang tersebar dilokasi-lokasi strategis
dikota-kota besar diseluruh Indonesia. Dalam tahun 1996 ini fungsi pusat
pelayanan kartu (card center) terus dikembangkan agar dapat melayani berbagai
permintaan kartu, baik kartu ATM, kartu debit, kartu kredit. Saran lainnya yaitu
29
telex, faximile, pint of sales dan phon banking, sarana transportasi dan
sebagainya.
4. Produk Tabungan (Simpanan) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
a. BNI Giro
Ingin memiliki simpanan yang dapat ditarik setiap saat? Gunakan GIRO.
Penarikan dapat menggunakan cek dan bilyet giro, surat perintah pembayaran
atau pemindahbukauan. Manfaat BNI Giro antara lain (a) meningkatkan citra
perusahaan maupun perorangan, (b) pembayaran dilaksanakan dengan cepat dan
tepat; (c) mendapat jasa GIRO. Persyaratan dari BNI Giro antara lain : (a)
memiliki tanda bukti diri (KTP) atau akte pendirian perusahaan; (b) menyetor
saldo minimum. Keuntungan BNI Giro adalah (a) pemilik GIRO perorangan
dengan saldo minimum hanya Rp 500.000.-.; (b) dan memperoleh Kartu Plus
(gratis); (c) setoran cek/bilyet giro pemindahan dan kliring tersediaa fasilitas; (d)
setoran kilat non cash (quick deposit).
b. Private Banking
Kami memberikan value yang optimal atas portofolio Anda yang
dipercayakan pada kami. Dukungan BNI sebagai salah satu institusi keuangan
terbesar dengan jangkauan layanan yang luas dan spektrum produk yang beragam
serta mempertimbangkan aspek waktu sebagai salah satu dimensi kekayaan,
memungkinkan kami menyusun portfolio Anda untuk memberikan value masa
depan.
30
Layanan private banking bagi kami, Anda adalah individu yang
istimewa, sehingga kami akan memberikan layanan yang sangat pribadi dan
berbeda. Dengan advis yang profesional dan sesuai dengan kebutuhan Anda,
layanan Discretionary akan memberikan return optimal terhadap portofolio yang
Anda investasikan kepada kami. Advisory yang kami berikan sangat interaktif
dan dinamis, sehingga Anda dapat melakukan kontrol atas portofolio yang Anda
percayakan kepada kami. Kami juga menyediakan layanan Brokerage yang
terpadu sehingga Anda dapat lebih fokus pada bisnis Anda yang akan
mengurangi beban administrasi keuangan Anda.
Manfaat private banking adalah pengembangan dan perlindungan aset
keuangan Anda menjadi falsafah kami, yang mampu memberikan solusi investasi
dengan beberapa instrumen keuangan sesuai dengan kondisi market dan sektor
yang berbeda-beda. Strategi investasi kami akan mampu memberi-kan return
optimal atas portofolio Anda dengan risiko yang terukur dan terkendali.
c. BNI Deposito
Deposito Berjangka
Manfaat BNI Deposuto antara lain : (a) memberikan kepastian untuk
memupuk dana perusahaan/pribadi; (b) mendapat bunga secara berkala; (c)
sangat tepat untuk jaminan masa depan perusahaan/ keluarga/ahli waris; (d)
dapat digunakan sebagai agunan kredit; (e) aman Karena tidak dapat
dicairkan orang lain tanpa surat kuasa. jangka waktu 1, 2, 6, 12, dan 24
bulan. Keunggulan, pencairan dapat dilakukan dalam dua bentuk yaitu: (a)
31
pada waktu jatuh tempo yang disepakati.; dan (b) sebelum jatuh tempo
dengan dikenakan denda.
Deposit On Call
Deposit On Call (DOC) Merupakan produk BNI dalam bentuk
penempatan dana giro untuk jangka waktu tertentu (7 s/d 20 hari). Manfaat
deposito on call adalah memberikan Anda peluang besar dalam jangka waktu
tertentu dan mendayagunakan dana dengan memperoleh pendapatan jasa giro
yang lebih besar. Persyaratan DOC antara lain : (a) memiliki rekening giro;
(b) mengajukan permohonan lisan/tertulis untuk menempatkan dana dalam
DOC. Pemohonan dapat memilih apakah penempatan dana tetap diblokir di
rekening atau dipindahkan ke dalam rekening DOC. Keunggulan DOC
antara lain : Suku bunga dapat dirundingkan (negotiable).
d. Simponi
SIMPONI (Simpanan Pensiun BNI) adalah layanan program pensiun
yang diselenggarakan oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan BNI. Manfaat
Simponi BNI, menerima pembayaran pensiun bulanan seumur hidup untuk : (a)
Peserta Simponi BNI; (b) Janda/duda dari peserta sampai seumur hidup; (c)
Anak-anak peserta sampai usia maksimal. 25 tahun atau sudah menikah/ bekerja.
Jenis dan Manfaat Simponi BNI untuk
1). Pensiun Normal. Pensiun diberikan kepada peserta pada saat mencapai usia
yang ditetapkan pada awal masa kepesertaan.
32
2) Pensiun Dipercepat. Pensiun diberikan kepada peserta pada saat mencapai
usia minimal (sepuluh) tahun sebelum usia pensiun normal, dan
menginginkan berhenti dari kepesertaannya.
3) Pensiun Ditunda. Pensiun diberikan kepada peserta yang berhenti
kepesertannya sebelum usia pensiun dipercepat.
4) Pensiun Meninggal. Pensiun karena peserta meninggal sebelum usia pensiun
normal, pensiun dibayarkan kepada janda/duda/anak/ahli waris.
5) Pensiun Cacat. Pensiun cacat dibayarkan kepada peserta yang mengalami
cacat tetap dan tidak dapat melanjutkan iurannya.
e. BNI TAPENAS
BNI TAPENAS (Tabungan Pendidikan Anak Sekolah) Kini Anda tidak
perlu lagi mengkhawatirkan biaya pendidikan anak dan orang-orang yang Anda
cintai. Persiapkan biaya pendidikan anak-anak Anda serta orang-orang terdekat
yang anda cintai dengan BNI TAPENAS, yaitu simpanan berjangka untuk
investasi dana pendidikan anak dengan manfaat asuransi yang diperuntukkan
bagi nasabah perorangan.
Manfaat BNI TAPENAS antara lain : (a) kepastian dana untuk
pendidikan anak sesuai rencana, walaupun sesuatu yang tidak diinginkan terjadi
pada orang tuanya; (b) meningkatkan kedisiplinan dalam menabung; (c)
mendapatkan manfaat asuransi secara cuma-cuma; (d) sarana investasi dengan
mendapat bunga tinggi.

33
Keunggulan BNI TAPENAS antara lain :
1). Tersedia 17 (tujuh belas) pilihan jangka waktu tabungan mulai dari 2 (dua)
tahun sampai dengan 18 (delapan belas) tahun
2) Seorang nasabah dapat membuka lebih dari satu rekening Tapenas BNI untuk
lebih dari satu calon penerima manfaat
3) Perkembangan dana yang terhimpun dapat dipantau secara terus menerus
karena kepada nasabah diberikan Buku Tapenas BNI sesuai jumlah rekening
yang dibuka.
4) Jaminan asuransi jiwa otomatis dengan Uang Pertanggungan hingga Rp 800
juta diberikan secara cuma-cuma tanpa harus membayar premi (premi atas
beban Bank) dan tanpa pemeriksaan kesehatan
5) Nasabah juga mendapat 3 (tiga) pilihan asuransi tambahan (tanpa
pemeriksaan kesehatan) dengan manfaat asuransi yang lebih besar dan
beragam yang terdiri dari asuransi jiwa dan asuransi kesehatan
6) Manfaat asuransi akan tetap diberikan kepada nasabah walaupun nasabah
memiliki pertanggungan asuransi sejenis pada lembaga asuransi lain
f. BNI Taplus Utama
Taplus Utama ini merupakan simpanan masyarakat secara perorangan
dalam bentuk valuta rupiah yang transaksi penyetoran & penarikannya dapat
dilakukan setiap saat melalui teller, dan fasilitas melalui ATM maupun
phoneplus.
Keunggulan Taplus Utama antara lain :
34
1). Memperoleh manfaat ganda yaitu bunga yang lebih tinggi, nasabah mendapat
jaminan asuransi kecelakaan diri sebesar saldo tabungannya.
2) Mendapatkan Kartuplus Utama yang berfungsi sebagai penarikan uang tunai
di ATM BNI sampai dengan Rp. 2 juta/hari, penarikan di ATM berlogo
Cirrus di dalam/luar negeri dan belanja di merchant yang berlogo Maestro di
seluruh dunia.
3) Penyetoran dan pengambilan dapat dilakukan di semua cabang/capem BNI.
4) Taplus Utama dapat digunakan untuk pembayaran telepon/handphone, listrik,
air, kartu kredit dan kewajiban lainnya melalui BNI.
5) Secara otomatis mendapatkan fasilitas phoneplus BNI.
g. BNI Taplus
Kini setiap penabung BNI TAPLUS diberikan KARTUPLUS sehingga
layanan semakin "PLUS". Dengan KARTUPLUS Anda dapat memanfaatkan
ATM CIRRUS di seluruh dunia dan/atau POS (Point Of Sale) yang memasang
logo MAESTRO, sehingga Anda semakin leluasa berbelanja tanpa harus
membawa uang tunai.
Keunggulan BNI Taplus antara lain :
1) Bunga BNI TAPLUS dihitung atas dasar saldo harian. Penarikan tunai
melalui teller tidak dibatasi jumlahnya, sedangkan melalui ATM BNI sebesar
Rp. 2 juta per hari.
2) Penyetoran dan pengambilan dapat dilakukan di semua cabang/capem BNI.
3) Dapat dipakai sebagai agunan kredit (Cash Collateral Credit).
35
4) TAPLUS dapat digunakan untuk pembayaran listrik, telepon, pajak dan KPR
melalui BNI. Dapat dipakai sebagai alat pembayaran di toko-toko (merchant)
yang memasang logo MAESTRO.
5) Dapat diikutkan dalam program hadiah, apabila BNI akan memberikan
hadiah kepada penabung TAPLUS.
h. BNI Haji
Bagi Anda calon Jemaah Haji, tabungan ini adalah sarana pas untuk
mendapatkan kepastian porsi keberangkatan menunaikan ibadah haji sesuai
keinginan Anda dalam masa keberangkatan tertentu. Keunggulan BNI Haji
antara lain sebagai berikut :
1) Menjamin kepastian untuk mendapatkan porsi haji, dimana dengan menjadi
nasabah THI, Anda secara langsung terdaftar menjadi calon haji di
Departemen Agama.
2) Calon Haji mendapat jaminan asuransi kecelakaan diri & Kematian.
3) Dibebaskan dari biaya pembukuan rekening, biaya pengelolaan rekening
bulanan dan biaya penutupan rekening.
4) Dapat melakukan setoran & penarikan di seluruh Cabang/Capem BNI (on-
line).
i. BNI Dollar
Produk layanan DollarPlus merupakan produk simpanan individu dari
BNI dalam bentuk US Dollar yang dapat dilayani di seluruh cabang kami.
Manfaat BNI Dollar antara lain :
36
1) Suku bunga bersaing dan dihitung atas dasar saldo harian.
2) Dapat dipakai sebagai jaminan kredit.
3) Mendapat jaminan asuransi kecelakaan diri maksimum USD 100.000.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Analisis Perkembangan Suku Bunga Simpanan
Seperti diketahui bahwa fungsi dan tujuan utama pendirian bank di
Indonesia adalah sebagai agent of development (terutama untuk bank-bank milik
negara) dan financial intermediary. Fungsi pertama tersebut terutama oleh bank-
bank pemerintah ditujukan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Fungsi
yang kedua tampak dalam melaksanakan aktivitasnya sebagai perantara
penghimpun dan penyaluran dana
Dari kedua fungsi yang telah disebutkan tersebut, salah satunya adalah
penghimpun dana. Fungsi penghimpun dana dapat dilakukan dengan berbagai
cara, salah satu diantaranya adalah dalam bentuk simpanan baik dalam bentuk
deposito maupun dalam bentuk tabungan. Agar masyarakat ingin menabung atau
menyimpan dananya pada bank tersebut, maka salah satu daya tarik yang dapat
dilakukan adalah dengan tingkat suku bunga.
Suku bunga tabungan berhubungan dengan volume tabungan, dimana
pada saat suku bunga tabungan tinggi, maka otomatis masyarakat atau nasabah
atau pihak ketiga akan menyimpan uangnya atau menabung di bank tersebut.
Sebaliknya apabila suku bunga tabungan yang ditawarkan oleh bank tersebut
37
kecil atau rendah, maka secara otomatis masyarakat atau nasabah atau pihak
ketiga akan menarik uangnya.
Seperti diketahui bahwa suku bunga yang ditawarkan oleh bank
bermacam-macam antara lain suku bunga pinjaman (kredit), suku bunga
deposito dan suku bunga simpanan atau tabungan. Dalam penelitian ini peneliti
membatasi diri pada suku bunga simpanan atau tabungan, khususnya produk BNI
Taplus. Oleh karena itu untuk mengetahui perkembangan suku bunga simpanan
tabungan plus nasabah maka dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2. Perkembangan Suku Bunga Simpanan (Tabungan plus)
pada PT Bank Negara Indonesia Tbk Cabang Makassar
Tahun 1999 - 2004

Tahun
Volume TAPLUS
Suku Bunga
TAPLUS (%)
Perkembangan Suku
Bunga TAPLUS
(Milyar Rupiah) Jumlah %
1999 62.774 9,5 - -
2000 85.371 11,5 2 21,05
2001 44.685 9 -2,5 -21,74
2002 95.350 12 3 33,33
2003 75.350 11 -1 -8,33
2004 103.770 12,5 1,5 13,64
Jumlah 467.300 65,5 3 37,95
Rata-rata
77.883,33
10,92 0,6 7,59
Sumber : PT Bank Negara Indonesia Tbk Cabang Makassar, 2005
Tabel 2 memperlihatkan bahwa suku bunga selama lima tahun terakhir
mengalami perkembangan yang berfluktuasi, dimana suku bunga terendah pada
tahun 2001 adalah sebesar 9% per tahun dan suku bunga tertinggi pada tahun
2004 yaitu sebesar 12,5% per tahun. Sehingga apabila dirata-ratakan selama
38
enam tahun terakhir (tahun 1999 2004), maka suku bunga tabungan sebesar
10,92% per tahun.
Perekembangan suku bunga ini sekaligus dapat memberi gambaran
tentang kondisi perekonomian atau kegiatan ekonomi masyarakat. Sebagaimana
dijelaskannya sebelumnya bahwa apabila tingkat suku bunga meningkat maka
banyak masyarakat akan menabung atau menyimpan uangnya dibank, namun hal
itu dapat terjadi bilamana pendapatan atau kondisi ekonomi masyarakat dalam
keadaan memadai dan minat pada produk tersebut tidak berubah.
2. Analisis Perkembangan Jumlah Penabung BNI Taplus
Pemilihan produk bank oleh nasabah seringkali lebih didasarkan pada
aspek informasi mengenai manfaat yang akan diperoleh dari produk bank
tersebut. Hal ini pada satu sisi terjadi karena pada umumnya informasi mengenai
produk bank yang disediakan bank belum menjelaskan secara berimbang
manfaat, risiko maupun biaya-biaya yang melekat pada suatu produk bank. Oleh
karena itu, tidak jarang timbul perselisihan antara bank dengan nasabah yang
disebabkan karena adanya kesenjangan informasi mengenai karakteristik produk
bank yang ditawarkan bank kepada nasabah. Akibatnya, hak-hak nasabah untuk
mendapatkan informasi yang lengkap, akurat, terkini, dan utuh menjadi tidak
terpenuhi.
Pada sisi yang lain, kurangnya informasi yang memadai mengenai produk
bank memungkinkan terjadinya penyimpangan-enyimpangan kegiatan usaha
perbankan yang dapat merugikan nasabah sehingga diperlukan adanya
transparansi informasi mengenai produk bank untuk meningkatkan good
39
governance di sektor perbankan. Dalam menjaring nasabah yang semakin
banyak, semakin banyak upaya yang dilakukan bank. Termasuk memberikan
special rate dan bonus khusus kepada nasabah yang menyimpan dana dalam
jumlah tertentu. Salah satu bentuk produk yang ditawarkan PT Bank Negara
Indonesia Tbk Cabang Makassar adalah BNI Taplus.
Tabel 3. Perkembangan Jumlah Penabung Produk BNI Taplus
pada PT Bank Negara Indonesia Tbk Cabang Makassar.

Tahun
Jumlah Penabung
(Orang)
Perkembangan
Jumlah %
1999 5.888 - -
2000 7.316 1.428 24,25
2001 7.059 (257) (3,51)
2002 8.114 1.055 14,95
2003 7.987 (127) (1,57)
2004 10.230 2.243 28,08
Jumlah 46.594 4.342 62,20
Rata-rata 7.766 868 12,44
Sumber : PT Bank Negara Indonesia Tbk Cabang Makassar, 2005
Tabel 3 memperlihatkan jumlah penabung produk BNI Taplus selama
enam tahun terakhir (tahun 1999 2004). Dari Tabel tampak bahwa jumlah
penabung mengalami peningkatan, kecuali pada tahun 2003 mengalami
penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2002. Sedangkan jumlah seluruh
nasabah atau penabung produk BNI Taplus sebesar 46.594 nasabah atau rata-rata
pertahunnya jumlah nasabah sebesar 7.766 penabung (12,44%) atau dengan
tingkat perubahannya sebesar 4.342 penabung. Penyebab naik turunnya jumlah
penabung diantaranya adalah tingkat pendapatan masyarakat berfluktuasi,
perubahan suku bunga serta selera masyarakat pada produk tabungan bank
berubah-ubah.

40
3. Analisis Perkembangan Volume Tabungan BNI Plus
Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya, apapun bentuk dan ukurannya. Untuk dapat mencapai
tujuan tersebut, perusahaan dituntut untuk memiliki manajemen yang baik
mengingat semakin banyaknya ancaman dari perusahaan saingan. Apabila
ancaman tersebut tidak bisa diatasi, maka pada suatu saat perusahaan akan
menghadapi kenyataan dimana ia terpaksa harus mundur dari arena persaingan.
Akan tetapi dengan menerapkan manajemen yang tepat guna, maka ancaman dari
para pesaing dapat diatasi. Di samping itu kesempatan untuk memperluas dan
menguasai pasar akan lebih baik.
Pada dasarnya analisis pasar merupakan suatu langkah awal dalam
menetapkan strategi perusahaan secara menyeluruh. Analisis tersebut
mengarahkan pengamatan terhadap potensi perusahaan di dalam pasarnya yang
dapat dilakukan melalui penilaian terhadap pertumbuhan volume tabungan dan
kemudian dibandingkannya dengan pertumbuhan rata-rata industri serta
menghubungkannya dengan market share perusahaan.
Kini setiap penabung BNI TAPLUS diberikan KARTUPLUS sehingga
layanan semakin "PLUS". Dengan KARTUPLUS Anda dapat memanfaatkan
ATM CIRRUS di seluruh dunia dan/atau POS (Point Of Sale) yang memasang
logo MAESTRO, sehingga Anda semakin leluasa berbelanja tanpa harus
membawa uang tunai. Untuk mengetahui perkembangan volume tabungan BNI
Taplus pada PT Bank Negara Indonesia Tbk Cabang Makassar yang menjadi
obyek pada penelitian ini, maka penulis akan memperlihatkan volume tabungan
41
BNI Taplus tersebut selama enam tahun terakhir, yaitu dari tahun 1999 sampai
dengan tahun 2004 seperti tabel berikut ini.
Berdasarkan Tabel 4 tersebut, terlihat bahwa volume tabungan produk
BNI Taplus selama tahun 19992004 mengalami perkembangan yang
berfluktuasi. Dimana tahun 2000 ke 2001 dan 2002 ke 2003 masing-masing
mengalami penurunan Sedangkan pada tahun 1999 ke 2000, 2001 ke 2002 dan
2003 ke 2004 mengalami peningkatan.
Tabel 4. Perkembangan Voleme Tabungan BNI Taplus pada PT
Bank Negara Indonesia Tbk Cabang Makassar.

Tahun
Volume Tabungan
(Milyar Rupiah)
Perkembangan
Jumlah %
1999 62.774 - -
2000 85.371 22.597 36,00
2001 44.685 (40.686) (47,66)
2002 95.350 50.665 113,38
2003 75.350 (20.000) (20,98)
2004 103.770 28.420 37,72
Jumlah 467.300 80.996 160,42
Rata-rata 77.883,33 16.199,2 32,084
Sumber : PT Bank Negara Indonesia Tbk Cabang Makassar, 2005
Penurunan ini salah satu penyebabnya adalah penurunan tingkat suku
bunga tabungan, di samping faktor lain misalnya tingkat pendapatan nasabah
mengalami fluktuasi dan adanya tingkat inflasi yang tinggi. Tabel 4 juga
memberikan gambaran bahwa total volume penabung produk BNI Taplus selama
enam tahun terakhir sebesar Rp 467.300 milyar atau rata-rata per tahunnya
sebesar Rp 77.833,33 milyar atau sebesar 32,084%.
42
4. Pengaruh Suku Bunga terhadap Volume Tabungan Nasabah pada PT
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Untuk menganalisis pengaruh suku buka simpanan terhadap peningkatan
volume tabungan nasabah, terlebih dahulu dibuat suatu tabel dimana didalamnya
terdapat jumlah suku bunga dan volume tabungan selama tahun yang ingin
dianalisis untuk lebih jelasnya berikut ini disajikan Tabel 5 tentang jumlah suku
bunga dan volume tabungan selama 6 tahun terakhir yaitu tahun 1999 - 2004.
Tabel 5. Jumlah Suku Bunga dan Volume Tabungan plus pada PT
BankNegara Indonesia Tbk Tahun 1999 2004

Tahun X (%)
Y (Milyar
Rp)
X
2
Y
2
XY
1999 9,50 62.774 90,25 3.940.575.076 596.353
2000 11,50 85.371 132,25 7.288.207.641 981.766,5
2001 9,00 44.685 81,00 1.996.749.225 402.165
2002 12,00 95.350 144,00 9.091.622.500 1.114.200
2003 11,00 75.350 121,00 5.677.622.500 828.850
2004 12,50 103.770 156,25 10.768.212.900 1.297.125
Jumlah 65,50 467.300 724,75 38.762.989.840 5.250.495,5
Sumber : Data Diolah 2005.
Berdasarkan data pada Tabel 5 dapatlah diketahui berapa besar pengaruh
suku bunga simpanan terhadap volume tabungan pada PT Bank Negara Indonesia
Tbk Cabang Makassar, maka realisasi penjualan dianggap sebagai variabel
dependen yang dinyatakan dalam simbol Y, sedangkan suku bunga simpanan
dianggap sebagai variabel independen yang dinyatakan dengan simbol X.
Pengaruh suku bunga simpanan (X) terhadap volume tabungan (Y) dapat
43
dinyatakan dalam bentuk persamaan regresi linier sederhana dengan rumus:
Y = a + bX
Berdasarkan rumus tersebut maka dapatlah dimasukan masing-masing
variabel tersebut, selanjutnya untuk mengetahui besarnya pengaruh suku bunga
simpanan (X) terhadap volume tabungan (Y), maka dapat dilihat dari analisis
berikut :
( ) ( )( )
( ) ( )
15.358,06
58,25
894.607
4.290,25 4.348,5
30.608.150 31.502.757
65,5 724,75 6
467.300 65,5 5 5.250.495, 6
b
2
=
=

=

( )
89.826,69
167.710,02 77.883,33
10,92 15.358,06 77.883,33 a
=
=
=

Berdasarkan analisis tersebut dapat diketahui bahwa persamaan regresinya adalah
. 06 , 358 . 15 69 , 826 . 89

X Y + =
Dari persamaan regresi tersebut dapat disimpulkan bahwa suku bunga
berpengaruh positif terhadap tabungan plus. Selanjutnya dapat dijelaskan bahwa
koefisien b sebesar 15.358, 06, maksudnya setiap penambahan suku bunga satu
satuan akan mengakibatkan kenaikan volume tabungan plus sebesar Rp.
15.358,06 milyar.
44
Berdasarkan hasil analisis berikut, diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar
0,98. Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa suku bunga simpanan (X)
berkorelasi positif dengan volume tabungan plus (Y) pada PT Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar.
( )( )
( ) ( )
)
`

)
`

=
2
Y
2
Y n
2
X
2
X n
Y X XY n
r
( ) ( )( )
( ) ( ) ( ) ( )
( )( )
( )( )
0,98
909.754,81
894.607
0.100 827.653.81
894.607
.100 14.208.649 58,25
894.607
0.000 218.369.29 9.100 232.577.93 4.290,25 4.348,5
30.608.150 31.502.757
467.300 .840 38.762.989 6 56,5 724,75 6
467.300 65,5 5 5.250.495, 6
r
2 2
=
=
=
=


=


=

Untuk mengetahui kebermaknaan koefisien korelasi dalam rangka
pengujian hipotesis digunakan analisis statistik uji-t. Hipotesis yang diajukan
adalah Ho : = 0 melawan H
1
: 0. Kriteria pengujian tolak H
0
dan
sebaliknya terima H
1
jika nilai t
hitung
lebih besar dari t
tabel
pada taraf siginifikan
5% (
05 , 0 = o
). Hasil uji statistik melalui uji-t dapat dilihat pada analisis berikut:
45
9,8
0,2
1,96
0,2
2 0,98
0,04
4 0,98
0,96 1
2 6 0,98
t
o
=
=

=
=


=

Analisis di atas, diperoleh nilai t
hitung
sebesar 9,8 dengan nilai dari t
tabel
(4:0,05)
sebesar 2,13. Dengan demikian nilai t
hitung
lebih besar daripada t
tabel

sehingga H0 ditolka dan sebaliknya H1 diterima. Maksudnya suku bunga
simpanan tabungan plus berpengaruh positif secara signifikan terhadap volume
tabungan plus, oleh sebab itu dapat dijelaskan bahwa apabila tingkat suku bunga
tabungan plus meningkat dapat menyebabkan peningkatan jumlah tabungan plus
pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar. Hal ini dapat
terjadi bila tingkat pendapatan masyarakat memadai dan minat masyarakat
terhadap jenis tabungan ini tidak berubah.
Untuk mengetahui besarnya kontribusi suku bunga terhadap volume
tabungan plus dapat dilihat pada besarnya nilai koefisien determinasi (r
2
).
Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai r
2
sebesar (0,98
2
) atau (0,96)
dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 96% variasi volume tabungan plus
pada PT. BNI Cabang Makassar ditentukan oleh suku bunga yang dapat
dijelaskan melalui persamaam regresi . 06 , 358 . 15 69 , 826 . 89

X Y + =
46
Sedangkan sisanya sebesar 4% ditentukan oleh variabel lain atau faktor lain yang
tidak diteliti.




















47
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan
sebelumnya, maka berikut ini peneliti ingin mengajukan simpulan sebagai berikut :
1. Jenis produk pada PT Bank Negara Indonesia Tbk Cabang Makassar seperti giro,
tabungan, deposito, dan kredit/pembiayaan. Salah satu produk tabungan pada PT
BNI Tbk Cabang Makassar adalah BNI Taplus.
2. Perkembangan suku bunga tabungan plus pada PT Bank Negara Indonesia Tbk
Cabang Makassar berfluktuasi, dengan tingkat suku bunga terendah pada tahun
2001 sebesar 9% dan suku bunga tertinggi pada tahun 2004 yaitu sebesar 12,5%,
dan rata-rata peningkatan selama 6 tahun terakhir (1999-2004) sebesar 10,92%
per tahun.
3. Perkembangan volume tabungan plus mengalami peningkatan, kecuali pada
tahun 2003 mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2002. Jumlah
seluruh nasabah atau penabung produk BNI Taplus sebesar 46.594 nasabah atau
rata-rata pertahunnya jumlah nasabah sebesar 7.766 penabung (12,44%) atau
dengan tingkat perubahannya sebesar 4.342 penabung.
4. Suku bunga berpengaruh positif secara signifikan terhadap volume tabungan
plus. Maksudnya bahwa apabila tingkat suku bunga naik maka volume tabungan
plus juga meningkat.
47
48
5. kontribusi suku bunga terhadap peningkatan volume tabungan plus sebesar 96%
dan sisanya 4% ditentukan oleh faktor lain yang tidak diteliti.
B. Saran
Dari kesimpulan yang telah dikemukakan, maka selanjutnya peneliti ingin
menyajikan saran yang berguna bagi perusahaan, antara lain :
1. Sebelum penentuan berapa besar jumlah suku bunga tabungan, sebaiknya
PT. BNI (Persero) Tbk Cabang Makassar melihat peluang pasar dan kebijakan
yang telah digariskan oleh pimpinan pusat.
2. Di saping produk yang sudah ada (BNI Taplus), sebaiknya bank mencari model
atau alternatif produk tabungan yang berbeda dengan produk BNI Taplus atau
kalau perlu perusahaan membuat produk yang lebih baik lagi dari produk
sebelumnya.
49
DAFTAR PUSTAKA

Cooper. Donal T, Emory. 1996. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi Terjemahan
Elier G Sitompul. Jilid 1. Jakarta. Penerbit Erlangga

Hasibuan, Melayu SP. 2004. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta. Bumi Aksara

Jusuf, Jopie. 1997. Panduan Dasar untuk Acccount Aofficer. Yogyakarta. UPP
AMP YKPN.

Kasmir.2004. Dsasar-dasar Perbankan. Jakarta, Raja Grafindo Persada.

Krugman, Dudle G. 1998. Uang dan Perbankan. Jakarta Penerbit Erlangga.

Lapoliwa, N dan Daniel S. Kuswandi. 2000. Akuntansi Perbankan. Institur bankir
Indonesia.

. 2000. Akuntansi Transaksi Bank dan Valuta Rupiah. Jakarta. Institur
bankir Indonesia.

Martono. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Liannya. Yogyakarta. Ekonisia
Kampus Fakultas Ekonomi.

Muljono. 1996, Manajemen Perkreditan Bagi Bank Komersial. Edisi
Ketiga.Yogyakarta. Penerbit BPFE.

Simorangkir, DP. 1997. Dasar-dasar dan Mekanisme Perbankan. Jakarta. Aksara
Persada Indonesia.

Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung. CV Alfabeta.

. 2000. Statistik untuk Penelitian. Bandung. CV Alfabeta.

. 2000. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. CV Alfabeta.

Taswan. 1997. Akuntansi Perbankan, Yogyakarta, UPP AMP YKPN

Umar, Husain. 2003. Riset Akuntansi. Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.


49
50

Anda mungkin juga menyukai