Anda di halaman 1dari 4

STUDIUM GENERALE KU - 4078 RESUME III Menjalin Komunikasi Untuk Membangun Negeri Pembicara: Agung Kuswandono (Dirjen Bea

a Cukai RI)

Disusun oleh: Fadli Aprianto 10511057 No HP : 085721020407

PROGRAM STUDI KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2014

KU-4078 Studium Generale, Resume-I

Kuliah Studium Generale kali ini merupakan kerjasama antara ITB, Kementerian Keuangan, Humas Kantor Pusat DJBC Jakarta, dan Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea & Cukai Tipe Madya Pabean A Bandung. Studium Generale kali ini diadakan pada hari Rabu, 29 januari 2014 di Aula Barat Institut Teknologi Bandung. Menariknya, acara yang ini menghadirkan langsung Dirjen Bea dan Cukai, yaitu bapak Agung Kuswandono. Studium Generale kali ini memiliki misi untuk membagikan wawasan kepada mahasiswa mengenai fakta di dunia kerja Bea dan Cukai di Indonesia hari ini. Direktorat Jendral Bea dan Cukai merupakan unit eselon 1 di lingkungan Kementerian Keuangan RI. Saat ini, jumlah pegawai yang bekerja di Dirjen Bea dan Cukai berjumlah 10.452 orang, sedangkan jumlah pegawai ideal di seluruh Indonesia seharusnya mencapai 15.845 orang, sehingga peluang untuk bisa bekerja di lingkungan Dirjen Bea dan Cukai bisa dibilang masih lumayan besar kemungkinannya. Untuk bisa bekerja di Dirjen Bea dan Cukai RI bisa melalui berbagai macam latar belakang pendidikan, yaitu akuntansi, ekonomi, hukum, nautika, persenjataan, perkapalan, hubungan internasional, kimia, dan lain-lain. Dirjen Bea dan Cukai RI juga memiliki semacam duta besar di 4 negara, dikenal dengan nama Diplomat. Diplomat ini ada di 4 negara, yaitu Tokyo, Brussel, Hongkong, dan Singapura. Di Indonesia, Dirjen Bea dan Cukai memiliki total 61 kantor pengawasan, 34 pangkalan sarana operasi, dan 1 kantor pusat. Undang-Undang yang mengatur tentang Bea dan Cukai ada di UU no 10 tahun 1995 tentang pabean dan UU no 11 tahun 1995 tentang Cukai. Salahsatu kewajiban Dirjen Bea dan Cukai adalah mengatur proses Ekspor Impor di Indonesia. Dirjen Bea dan Cukai lah yang memiliki wewenang untuk melarang atau memperbolehkan barang X diimpor atau diekspor, dengan tujuan untuk memberikan keuntungan yang sebesar-besarnya bagi Indonesia. Di Dirjen Bea dan Cukai, di bagian pelabuhannya terdapat 3 organisasi, yaitu imigrasi, customs, dan karantina. Organisasi-organisasi

Fadli Aprianto - 10511057

KU-4078 Studium Generale, Resume-I

tersebut adalah organisasi yang harus ada di sebuah pelabuhan internasional, jika kurang salahsatu saja maka pelabuhan tersebut tidak akan bisa mendapatkan predikat pelabuhan internasional. Dirjen Bea dan Cukai juga menjalankan kerjasama internasional dalam bentuk WCO, bilateral, regional, dan perdagangan bebas dengan negara-negara lain di seluruh dunia. Penerimaan Dirjen Bea dan Cukai tahun 2013 mencapai 116,30 Trilyun Rupiah, yang merupakan penyumbang pemasukan negara sekitar 3035%. Salahsatu tugas Dirjen Bea dan Cukai adalah mengontrol barang-barang apa saja yang boleh keluar dan masuk ke Indonesia, maka Dirjen Bea dan Cukai memiliki hak untuk melakukan penyidikan dan penindakan terhadap kegiatankegiatan atau barang-barang mencurigakan terkait proses keluar masuknya barang ke Indonesia. Tercatat di tahun 2013 Dirjen Bea dan Cukai melakukan penyidikan terhadap 41 kasus impor, 23 kasus ekspor, 31 kasus cukai HT, dan 7 kasus cukai EA/MMEA, sehingga total penyidikan yang dilakukan selama tahun 2013 adalah sebanyak 102 kasus. Sedangkan dalam proses penindakan, selama tahun 2013 Dirjen Bea dan Cukai melakukan penindakan terhadap 4752 kasus, meningkat tajam dibandingkan tahun 2012 yaitu sebanyak 1382 kasus. Walaupun jumlah penindakannya lebih banyak, tetapi poptensi kerugiannya menurun dibandingkan dengan tahun 2013. Penindakan yang dilakukan Dirjen Bea dan Cukai di bidang narkoba terjadi sebanyak 217 kasus di tahun 2013, lebih banyak dibandingkan jumlah penindakan di tahun 2012. Di bidang logistik, Indonesia masih tergolong negara yang miskin. Maksud miskin di bidang logistik disini adalah distribusi penyaluran barang antar pulau yang masih minim, buktinya adalah distribusi barang hanya

terpusat di pulau jawa, sedangkan untuk bagian timur Indonesia masih kurang. Maka dari itu, untuk mewujudkan kinerja Dirjen Bea dan Cukai yang lebih baik lagi, Dirjen Bea dan Cukai mencanangkan Quick-Wins 2013-2014, yaitu: 1. Sistem manajemen kerja

Fadli Aprianto - 10511057

KU-4078 Studium Generale, Resume-I

2. Kantor pelayanan modern 2.0 3. Customer call center 4. Bea Cukai memimpin laboratorium stakeholder untuk mengurangi waktu ekspor dan impor Seminar pun kemudian ditutup dengan kutipan dari pak Agung Kuswandono, yaitu Dulu kami memang masih dianggap basah karena ajang korupsi. Namun kali ini, DJBC lebih banyak basah berkeringat karena mengejar target penerimaan negara.

Fadli Aprianto - 10511057

Anda mungkin juga menyukai