Anda di halaman 1dari 2

Yusviar Luky Tanzira 11/319850/PA/14296 JAWABAN Ulasan UGM tengah mengembangkan kawasan lembah UGM untuk kawasan pendidikan.

Misalnya embung di sisi selatan lembah yang dibuat untuk mengurangi banjir saat musim hujan. Karena itu, pihak UGM perlu alokasikan tempat untuk para pedagang. Tempat yang dimaksud adalah di sebelah timur, yaitu kawasan Karangmalang. Perwakilan pedagang Sunmor, berpendapat bahwa pemindahan lokasi Sunmor ke kawasan Karangmalang bukan langkah yang tepat. Satu masalah baru yang muncul misalnya keramaian jalan yang ditimbulkan kegiatan Sunmor membuat aktivitas Kantor Polsek Bulaksumur, Sleman, menjadi terhambat. Mediasi diantara keduanya terus menerus dilakukan agar menemui pemecahan. Namun setelah melalui beberapa proses, hasilnya masih tetap nihil dimana masing masing pihak mempunyai alasan yang tepat dan juga tidak mau mengalah. Tanggapan Menurut saya ini kesalahan dari dua belah pihak. Disatu sisi pedagang memang telah terlalu arogan karena telah merusak fasilitas serta menggunakan tempat seenaknya di UGM. Tapi di sisi lain UGM sendiri tidak bersifat tegas di awal dan cendrung terlambat memberikan statement setelah semuanya terlanjur seperti lumut yang telah mengakar, susah dihilangkan. Wajar saja jika sekarang pedagang bertindak merusak karena mereka telah merasa nyaman di situ dan mereka mendapatkan tempat strategis untuk menglariskan dagangan mereka. Terlebih budaya Sunday Morning sudah mengakar dan menjadi kultural tersendiri bagi warga UGM dan Yogyakarta sehingga bisa disebut juga magnet wisata, semakin sulit bagi pedagang untuk merelakan momen tersebut. Analisis Kejadian ini bisa dibilang timbul akibat kelalaian pihak UGM sendiri dalam melakukan pengambilan keputusan. Penentu kebijakan UGM sepertinya kurang tegas dari awal sejak adanya budaya Sunday Morning. Ketika yang mengisi tidak lagi hanya mahasiswa, atau adanya pedagang bebas, makasudah sulit bagi UGM untuk dapat membuat kebijakan. Sebenarnya disatu sisi UGM ada benarnya tidak melarang karena mahasiswa juga punya hak untuk menyalurkan kreatifitas mereka, namun karena yang terjadi semakin banyak pedagang lain dan kebersihan menjadi problem utama, maka UGM merasa perlu menindaklanjuti masalah ini. Solusi Menurut saya alternatif yang perlu dicoba adalah dengan membuat jalur olahraga khusus diluar UGM yang kondusif. Seperti pepatah ada gula ada semut, kita perlu merubah jalur gula atau pengunjung di sisi sebelah sungai. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan mempercantik daerah sekitaran sungai menjadi tempat olahraga khusus sehingga olahragawan beralih kesana dan membangun kantung parker khusus sunmor yang berjarak dari kampus UGM. Bila dirasa kurang memungkinkan, UGM perlu melakukan statement terbuka dengan mengundang tokoh terkemuka untuk dialog langsung dengan masyarakat. Dialog tersebut dilakukan agar menemukan jalan tengah

serta menghormati keputusan yang telah dibuat karena disaksikan orang terkemuka. Mungkin hal ini terkesan aneh, tapi dengan adanya orang terkemuka penentu kebijakan akan lebih memiliki rasa hormat akan keputusan yang telah dibuatnya.

Sumber : http://jogja.tribunnews.com/2014/02/12/pedagang-sunday-morning-ugm-tolak-relokasi/ diakses tanggal 28 Maret 2014

Anda mungkin juga menyukai