Anda di halaman 1dari 19

Basic Principal of Disaster Management

Kelompok III Selvi Natsir Nungki Virawati Nurul Muchlisa Tonny N. Firmansyah

Defenisi
Manajemen bencana atau penanggulan bencana adalah upaya atau kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat dan pemulihan berkaitan dengan bencana yang dilakukan sebelum, pada saat, dan setelah bencana.

Penyelenggraan penanggulan bencana adalah serangkaian upaya yang meliputi penetapan kebijakan pembangunan yang berisiko timbulnya bencana, kegiatan pencegahan bencana, tangap darurat, dan rehabilitasi. (UU No. 24 Tahun 2007)

Penyelenggaraan Penanggulan Bencana


Terdiri atas 3 tahap meliputi : 1. Prabencana 2. Saat tanggap darurat 3. Pascabencana

1. Prabencana
PRA BENCANA

Dalam situasi tidak terjadi bencana

Dalam situasi terdapat potensial terjadinya bencana

Dalam situasi tidak terjadi bencana


a. Perencanaan penanggulangan bencana
b. Pengurangan resiko bencana c. Pencegahan d. Pemaduan dalam perencanaan rencana tata ruang

e. Pendidikan dann pelatihan


f. Persyaratan standar teknis penanggulangan bencana

Dalam situasi terdapat potensi terjadi bencana


a. Kesiapsiagaan

b. Peringatan dini
c. Mitigasi bencana

a. Kesiapsiagaan : serangkaian kegiatan yg dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat b. Peringatan dini : serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin kepada masyaraat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga berwenang c. Mitigasi : serangkaian upaya untuk mengurangi resiko bencana, baik melaui pembanguan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi bencana.

2. Saat tanggap darurat


a. Pengkajian secara cepat dan tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber daya b. Penentuan status keadaan darurat bencana c. Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana d. Pemenuhan kebutuhan dasar e. Perlindungan terhadap kelompok rentan f. Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital

Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menanganidampak buruk yang ditimbilkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan, pengungsi, penyelamatan, serta pemuliahan prasarana dan sarana.

3. Pascabencana
a. Rehabilitasi b. Rekonstruksi

a. Rehabilitasi
Rehabilitasi adalah perbaikan dan pemulihan semua aspek pelayanan publik atau masyarakat sampai tingkat yang memadai pada wilayah pascabencana dengan sasaran utama untuk normalisasi atau berjalannya secara wajar semua aspek pemerintahan dan kehidupan masyarakat pada wilayah pascabencana. (UU No. 24 Tahun 2007 pasal 1)

a. Rehabilitasi

b. Rekonstruksi
Rekontruksi adalah pembangunan kembali semua prasarana dan sarana, kelembagaan pada wilayah pascabencana, baik pada tingkat pemerintah maupun masyarakat dengan sasaran utama tumbuh dan berkembang kegiatan perekonomian, sosial dan budaya, tegaknya hukum dan ketertiban, dan bangkitnya peran serta masyarakat dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat pada wilayah pascabencana. (UU No. 24 Tahun 2007 pasal 1)

b. Rekonstruksi

Tujuan penanggulangan bencana


a. Memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman

bencana; b. Menyelaraskan peraturan perundang-undangan yang sudah ada; c. Menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi, dan menyeluruh; d. Menghargai budaya lokal; e. Membangun partisipasi dan kemitraan publik serta swasta; f. Mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan, dan kedermawanan, dan; g. Menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Sumber
UU No. 24 Tahun 2007

Anda mungkin juga menyukai