Anda di halaman 1dari 135

DR. IR.

RIRIEN PRIHANDARINI, MS
Konsep AMDAL
di I ndonesi a
AMDAL secara formal berasal dr
US National Environmental Policy
Act (NEPA) th 1969;
Dalam UU ini AMDAL dimaksudkan
sbg alat untuk tindakan preventif
thd kerusakan lingk dan ggn kes
yg mungkin timbul oleh aktivitas
manusia (pemb ekonomi dan
industri);
Di Indonesia konsep AMDAL
tersurat dalam UU RI No. 23 Tahun
1997 ttg Pokok-Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
Ek ol ogi
Pembangunan
Konsep AMDAL mempelajari dampak pemb thd kualitas
lingk dan kes juga sebaliknya dampak kualitas lingk dan
kes thd pemb;
Konsep ini didasarkan pada konsep Ekologi Manusia
Manusia Kualitas lingk Kualitas Kes
AMDAL adalah bag dari ekologi pemb (bag dr ekologi
manusia) yg mempelajari hub timbal balik antara pemb,
lingk dan kes.
Pembangunan Lingk Kesehatan
Dampak (1)
Dampak adalah pengaruh aktivitas manusia dlm pemb thd
kualitas lingkungan dan kes masyarakat
Dilain fihak kondisi lingk di Indonesia mengganggu
kesejahteraan rakyat o.k. kurangnya pembangunan :
- San lingk jelek -> peny berbasis lingk
- Transmigrasi gagal o.k. terserang malaria
- Hujan : banjir, kalau kemarau : kekeringan
Pembangunan Lingkungan Kesehatan Masy.
- melindungi kualitas lingk dan kes. masyarakat
- meyelamatkan pembangunan
Dampak (2)
Dampak adalah perubahan yg terjadi
sbg akibat suatu aktivitas : alamiah
ataupun buatan manusia; dapat berupa
kimia, fisik, biologik, sosekbud ataupun
kes lingk;
Dlm konteks AMDAL penelitian dampak
dilakukan krn adanya rencana aktivitas
manusia dlm pembangunan
Dampak jadi masalah bila perubahan
o.k. pemb > drpd sasaran yg
direncanakan (dibandingkan dgn
keadaan sebelum ada perubahan).
Bat asan Dampak
A. Dampak adalah perbedaan
antara kondisi lingkungan atau
kesehatan sebelum ada
pembangunan dan yang
diperkirakan akan ada setelah
pembangunan (Clark, 1978);
B. Dampak adalah perbedaan
antara kondisi yang
diprakirakan akan ada tanpa
pembangunan dengan yang
diprakirakan akan ada dengan
adanya pembangunan (Munn,
1979).
Kegiatan
Pembangunan
Dampak Dampak
Pemb bertujuan meningkatkan kesejahteraan
Menimbulkan dampak (efek yg tdk direncanakan)
Dampak
Ses-ek-bud
Dampak
Bio-fisik
Dampak
Bio-fisik
Dampak
Ses-ek-bud
Tujuan
Kenaikan
Kesejahteraan
Munn (1979) : Sc i ent i f i c Commi t t ee on
Pr obl ems of t he Envi r onment (SCOPE)
Lazimnya yg dipakai untuk menghitung besar dampak
adalah dgn metoda Munn (1979) dalam SCOPE .
Dengan proyek
Tanpa proyek
K
u
a
l
i
t
a
s

l
i
n
g
k
u
n
g
a
n

(
Q
)
to t1
Rona Li ngk ungan Aw al
(RLA)
Dalam PP No. 51 Th. 1993
dipakai istilah Rona
Lingkungan Awal (RLA):
merupakan baseline data,
bukan merupakan kondisi
lingkungan sebelum ada
proyek.
Dampak didefinisikan spt
oleh Munn (1979) yaitu
perbedaan kondisi
lingkungan antara dengan
dan tanpa adanya proyek
Dampak
Sosi al dan Kesehat an
Di negara Barat dikembangkan
Social Impact Analysis (Analisis
Dampak Sosial) o.k. AMDAL hanya
mempelajari dampak fisik, kimia dan
biologi;
Di Indonesia sudah dikembangkan
ADS ini dlm Kep Ka BAPEDAL No. 9
Th 2001 ttg Keterlibatan Masy Dlm
Pembangunan.
WHO juga mengembangkan ENV
Health Impact Assessment (ADKL)
dengan alasan yang sama (US-AID)
Aspek Kesehat an :
f ak t or ut ama Kesej aht er aan
Disebutkan dlm UU No. 23/1997 bahwa pengelolaan
lingk bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
manusia.
Aspek kesehatan adalah faktor utama kesejahteraan,
shg konsep kesehatan lingkungan / masyarakat masuk
AMDAL
ADS dan ADKL harus diintegrasikan dlm AMDAL o.k.
- memperpendek birokrasi
- ADS dan ADKL tak dpt dipisah dr AMDAL
- Dampak fisik, kimia, biologi besarnya ditentukan
oleh dampak sosial dan kesehatan shg mempermudah
pengambilan keputusan.
Per unt uk an AMDAL
AMDAL adalah 1 set dokumen terdiri dari
KA ANDAL, ANDAL, RKL dan RPL, serta
ringkasan eksekutif yg dipakai dasar untuk
pengambilan keputusan;
Tujuan AMDAL : internalisasi
pertimbangan lingk dlm proses
perencanaan, pembuatan program dan
pengambilan keputusan (Caldwell, 1978).
Menjamin pertimbangan lingk disertakan
dlm perencanaan dan pelaksanaan proyek
pembangunan (US AID)
Waj i b AMDAL
Setiap rencana kegiatan/usaha
yg diprakirakan punya dampak
besar dan penting thd lingk
wajib dilengkapi dgn AMDAL
(UU 23/1997)
Peran AMDAL adalah dalam
pengambilan keputusan ttg
proyek yg sedang direncanakan;
Ef ek t i vi t as AMDAL
Efektivitas AMDAL (?)
- Sekedar dokumen saja
- Sekedar memenuhi peraturan
- Tdk beri masukan dlm pengambilan
keputusan
- Untuk membenarkan suatu proyek
- Kurang pengertian
- Kurang berkembangnya teknik AMDAL
- Ketrampilam Komisi Penilai Kurang
- Belum ada pemantauan terhadap
rekomendasi AMDAL
Metodologi Analisis Mengenai

Dampak Lingkungan
Kuliah 3 - 5
Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan
Analisis

Mengenai

Dampak

Lingkungan

diperuntukkan

bagi

perencanaan

program atau

proyek
Karena

itu

AMDAL sering

disebut

preaudit
Baik

menurut

undang-undang

maupun

berdasarkan

pertimbangan

teknis, AMDAL bukanlah

alat

untuk

mengkaji

lingkungan

setelah

proyek

selesai

atau

operasional
Sehingga

tidak

ada

lagi

acuan

uncuk

mengukur

dampak
Di

dalam

AMDAL, arti

dampak

sebaiknya

diberi

batasan

yang jelas, perbedaan

antara

kondisi

sebelum

dan

sesudah

pelaksanaan

proyek
AMDAL dapat

dilakukan

sejak

awal

pelaksanaan

proyek,
yaitu

bersamaan

dengan

eksplorasi, telaah

kelayakan

rekayasa

dan

telaah

ekonomi

sehingga

AMDAL menjadi

sebuah

komponen

integral telaah

kelayakan

proyek
Sebab-sebab penting
tidak efektifnya AMDAL
Pelaksanaan

AMDAL yang terlambat

sehingga

tidak

dapat

lagi

mempengaruhi

proses

perencanaan

tanpa

menyebabkan

penundaan

pelaksanaan

proyek

dan

menaikkan

biaya

proyek
Kurangnya

pengertian

tentang

arti

dan

peranan

AMDAL,
sehingga

AMDAL dilaksanakan

sekedar

untuk

memenuhi

peraturan

atau

bahkan

disalahgunakan

untuk

membenarkan

suatu

proyek
Belum

cukup

berkembangnya

teknik

AMDAL menjadi

produk

yang relevan, dengan

rekomendasi

spesifik

dan

jelas
Kurangnya

keterampilan

pada

komisi

AMDAL untuk

memeriksa

laporan

AMDAL, dan
Belum

adanya

pemantau

yang baik

untuk

mengetahui

apakah

rekomendasi

AMDAL yang tertera

dalam

RKL benar-benar

digunakan

untuk

menyempurnakan

perencanaan

dan

dilaksanakan

dalam

implementasi

proyek
Prosedur Kerja
Analisis

mengenai

dampak

lingkungan

merupakan

suatu

proses

yang terdiri

atas

banyak

langkah
Semula

menurut

PP 29
tahun

1986 prosedur

AMDAL sangat

panjang,
kemudian

diganti

dengan

PP 51 tahun

1993
menjadi

prosedur

yang
lebih

disederhanakan
Perhatikan

gambar

skema

di

samping
Penapisan
Penapisan

bertujuan

untuk

memilih

rencana

pembangunan

mana

yang harus

dilengkapi

dengan

AMDAL
Langkah

ini

sangat

penting

bagi

pemrekarsa

untuk

dapat

mengetahui

sendiri

mungkin

apakah

proyek

akan

terkena

AMDAL yang berkenaan

dengan

RAB dan

time schedule
Seperti

diamanatkan

dalam

pasal

16 UU No 4 th

1982, hanya

rencana

proyek

yang diperkirakan

akan

mempunyai

dampak

penting

terhadap

lingkungan

saja

yang diwajibkan

untuk

dilengkapi

dengan

AMDAL
Dengan

penapisan

ini

diharapkan

kepedulian

kita

terhadap

lingkungan

tidak

akan

mengakibatkan

bertambahnya

waktu,
tenaga, dan

biaya

yang berlebih

untuk

pembangunan
Di

Indonesia penapisan

dilakukan

dengan

daftar

positif

seperti

ditentukan

dalam

keputusan

Menteri

Negara
Lingkungan

Hidup

Kepmen

11/MENLH/4/1994
Pelingkupan
Scoping, ialah

penentuang

ruang

lingkup

studi

ANDAL yaitu

bagian

AMDAL yang terdiri

atas

identifikasi, prakiraan

dan

evaluasi

dampak
Akan

tetapi, laporan

AMDAL yang ada

menunjukkan

bahwa

batas

penelitiannya

sering

tidak

jelas
Fokusnya

kabur, sebab

terjadinya

kerancuan

batasan

dan

karenanya

perlu

dilakukan

ANDAL secara

komprehensif
Dalam

UU No 4 th

1982 disebutkan, Analisis

mengenai

dampak

lingkungan

adalah

hasil

studi

mengenai

dampak

suatu

kegiatan

yang direncanakan

terhadap

lingkungan

hidup, yang
diperlukan

bagi

proses

pengambilan

keputusan.
Batasan

penting

inilah

yang dijadikan

sebagai

patokan

dalam

pelingkupan

AMDAL
Tujuan

untuk

menjadikan

hasil

AMDAL menjadi

masukan

dalam

pengambilan

keputusan

menjadi

fokus

penelitian

ADL
Kerangka Acuan (KA)
Kerangka

Acuan

(KA) ialah

uraian

tugas

yang harus

dilaksanakan

dalam

studi

ANDAL
KA dijabarkan

dari

pelingkupan

sehingga

KA memuat

tugas-

tugas

yang relevan

dengan

dampak

penting
KA didasarkan

pelingkupan

dan

pelingkupan

mengharuskan

adanya

identifikasi

dampak

penting

maka

pemrakarsa

haruslah

mempunyai

kemampuan

untuk

melakukan

identifikasi

dampak

penting

tersebut
Dalam

studi

ANDAL dilakukan

juga

identifikasi

dampak
Dapat

terjadi

adanya

dampak

yang semula

dianggap

penting

karena

dimuat

dalam

KA kemudian

ternyata

tidak

penting,
dalam

hal

ini

perlu

diusulkan

untuk

melakukan

pengurangan

item pekerjaan
Baik pekerjaan tambah maupun kuran harus mendapatkan

persetujuan

yang bersifat

resmi
AMDAL
Dalam

studi

AMDAL hanya

diperkirakan

dan

dievaluasidampak

penting

yang diidentifikasi

dalam

pelingkupan

dan

tertera

dalam

KA sehingga

penelitian

AMDAL terfokus

pada

dampak

yang penting

saja
Dampak

yang tidak

penting

dapat

diabaikan, dengan

penelitian

yang terfokus

dan

diperhitungkan

untuk

memperkirakan

besarnya

dan

pentingnya

dampak

juga

menjadi

terbatas
Besarnya

dampak

harus

diperkirkan

dengan

menggunakan

metode

yang sesuai

dengan

bidang

yang bersangkutan
Metode

itu

mungkin

telah

ada, tetapi

mungkin

juga

harus

dikembangkan

atau

dimodifikasi

dari

metode

yang ada
Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana
Pemantauan Lingkungan
Sementara orang menganggap ruang lingkup
AMDAL hanyalah sampai pada prakiraan besarnya
dan pentingnya dampak (Munn, 1979). Dalam
laporan AMDAL hasil dalam batas ini sudah
dianggap cukup

(walaupun

sebenarnya

tidak

tepat)
dapat

saja

terjadi

dampak

negatif

yang besar

dan

penting, namun

apabila

tersedia

teknologi

yang
dapat

mengatasinya

dengan

biaya

yang murah,
proyek

tesebut

sudah

selayaknyalah

dapat

disetujui
Untuk

negara

yang sedang

berkembang

pada

umumnya

dan

Indonesia pada

khususnya, hasil

yang
terbatas

itu

haruslah

dianggap

belum

cukup
Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana
Pemantauan Lingkungan
Di

Amerika

Serikat

pun tindakan

untuk

menangani

dampak

negatif

harus

dirumuskan

dalam

laporan

(Clark et al., 1978).
Hal ini

mengingat

pihak

pemrakarsa

dan

intansi

pemerintah

yang berwewenang

ingin

mengetahui

bagaimana

dampak

itu

dapat

dikelola, yaitu

cara

untuk

memperbesar

dampak

yang
positif

dan

cara

untuk

memperkecil

dampak

yang negatif
Dalam

arti

yang lebih

luas

pemrakarsa

dan

pemerintah

ingin

mengetahui

cara

mengelola

lingkungan

proyek

pembangunan

yang bersangkutan.
Pengetahuan

tentang

pengelolaan

dampak

juga

diperlukan

sebagai

masukan

untuk

menghitung

nisbah

manfaat

biaya

ekonomi

dan

untuk

membuat

rancang

bangun

proyek
Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana
Pemantauan Lingkungan
Di

Indonesia PP 51 tahun

1993 memisahkan

AMDAL dari

perencanaan

pengelolaan

lingkungan

dan

perencanaan

pemantauan

lingkungan, namun

ketiganya

disajikan

sekaligus

oleh

pemrakarsa

kepada

instansi

yang bertanggung

jawab.
Pemisahan

RKL dari

RPL sebenarnya

tidaklah

tepat. Sebab

pemantauan

lingkungan

adalah

bagian

pengelolaan

lingkungan

sehingga

sistematik

yang lebih

tepat

ialah

rencana

pengelolaan

lingkungan

yang terdiri

atas

rencana

penanganan

dampak

dan

rencana

pemantauan

lingkungan
Rencana

pengelolaan

lingkungan

bukanlah

merupakan

rancang

bangun

rekayasa

(engineering design) penanganan

dampak,
melainkan

menguraikan

prinsip

dan

persyaratan

tindakan

yang
harus

diambil

dalam

penanganan

dampak
Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana
Pemantauan Lingkungan
Pemantauan diperlukan sebagai sarana untuk memeriksa
apakah persyaratan lingkungan dipatuhi dalam pelaksanaan
proyek.
Informasi yang didapatkan dari pemantauan juga berguna
sebagai peringatan dini, baik dalam arti positif maupun
negatif, tentang perubahan lingkungan yang mendekati atau
melampaui nilai ambang batas serta tindakan apa yang perlu
diambil.
Juga untuk mengetahui apakah prakiraan yang dibuat dalam
ANDAL sesuai dengan dampak yang terjadi.
Karena itu pemantauan sering juga disebut post-audit dan
berguna sebagai masukan untuk memperbaiki ANDAL di
kemudian hari dan untuk perbaikan kebijaksanaan lingkungan.
Seperti halnya metode prakiraan dampak, metode untuk
pengelolaan dan pemantauan dampak juga harus kita pinjam
dari bidang yang bersangkutan atau harus kita kembangkan
sesuai dengan kaidah bidang yang bersangkutan
Pelaporan
Pada umumnya laporan terdiri atas tiga bagian, yaitu
ringkasan eksekutif (executive summary), laporan utama
(main report) dan lampiran (appendix)
Pembagian laporan dalam tiga bagian dimaksudkan untuk
dapat mencapai dua sasaran kelompok pembaca.
Sasaran pertama ialah para pengambil keputusan pada pihak
pemrakarsa (direktur dan direktur utama) maupun
pemerintah (direktur, direktur jenderal dan menteri) yang
berkepentingan dengan proyek tersebut, dimana para
pengambil keputusan ini sibuk dan tidak mempunyai waktu
untuk mempelajari laporan yang terinci, bagi merekalah
diperuntukkan ringkasan eksekutif

(executive summary)
Laporan ini singkat dan berisi pokok permasalahan, cara
pemecahannya dan rekomendasi tindakan yang harus diambil
Pelaporan
Laporan utama diperuntukkan bagi para pelaksana proyek dan
teknisi yang memerlukan keterangan terinci.
Laporan harus dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, baik isi
maupun format, dengan bahasa yang harus dapat dimengerti dengan
mudah oleh pakar dalam bidang yang berbeda-beda.
Hal ini mengingat AMDAL bersifat lintas sektoral dan harus
dipelajari oleh pakar dalam berbagai bidang
Suatu tantangan dalam metode penulisan laporan ialah untuk
membuat bagian-bagian dalam berbagai bidang menjadi satu
kesatuan yang koheren, yaitu terintegrasi
Yang sering terjadi ialah penelitian AMDAL yang bersifat
multidisiplin menghasilkan laporan yang teridiri atas bab-bab dalam
berbagai bidang yang berdiri sendiri-sendiri.
Di sini pulalah letak bahaya tidak terintegrasinya ANDAL dengan
RKL dan RPL
AMDAL
Sistematika

Penyusunan

Kerangka

Acuan
BAB I
Bab

Pendahuluan

Mencakup

:
1.1. Latar

belakang
Uraian

secara

singkat

latar

belakang

dilaksanakannya

studi

AMDAL ditinjau

dari,
a. Tujuan

dan

kegunaan

proyek
b. Peraturan

perundang-undangan

yg

terkait

dengan

rencana

kegiatan, rona

lingkup

yg

terkena

isu-isu

pokok
C. Kebijakan

Regional , Lokal

dan

Perusahaan

terhadap

pelaksanaan

pengelolaan

lingkungan

hidup.
Tujuan

dan

Kegunaan

Studi
Tujuan

Dilaksanakannya

studi

AMDAL adalah

,
a. Mengidentifikasi

rencana

usaha

dan/atau

kegiatan

yg

akan

dilakukan

terutama

yg

menimbulkan

dampak

besar

dan

penting

bagi

l i n g k u n g a n

h i d u p .
b. Mengidentifaki

rona

lingkungan

hidup

terutama

yg

terkena

dampak

besar

dan

p e n t i n g .
c . M e m p e r k i r a k a n

d a m p a k

d a n

mengevaluasikan

dampak

besar

dan

penting

t e r h a d a p

l i n g k u n g a n

h i d u p .
Kegunaan

Studi

AMDAL adalah

untuk
a.Membantu

pengambilan

keputusan

dalam

pemilihan

alternatif

yg

layak

dari

segi

lingkungan

hidup, teknis

& ekonomis
b. Mengintergrasikan

pertimbangan

lingkungan

hidup

dalam

perencanaan

rinci

dari

suatu

usaha

dan/atau

kegiatan
c. Sebagai

pedoman

untukkegiatan

pengelolaan

dan

pemantauan

lingkungan

hidup.
BAB II Ruang

lingkup

Studi
2.1. Lingkup

rencana

usaha

dan/atau

kegiatan

yg

akan

ditelaah
a. Uraikan

secara

singkat

mengenai

rencana

usaha

dan/atau

kegiatan

penyebab

dampak

sesuai

dg jenis2 rencana

usaha

dan/atau

kegiatan

yg

akan

dibangun.
b.Komponen

usaha

dan/atau

kegiatan

yg

akan

ditelaah

yg

berkaitan

dg dampak

yg

akan

ditimbulkannya. Uraian

ini

dibuat

sesuai

dg
tahapan

kegiatan
c.
c. Uraikan

secarasingkat

mengenai

kegiatan2 yg

ada

disekitar

rencana

lokasi

beserta

dampak2 yg

ditimbulkannya

terhadap

lingkungan

hidup.
Penjelasan ini agar dilengkapi dengan

peta yg dapat menggambarkan lokasi

rencana usaha dan/atau kegiatan

beserta kegi atan2 l ai n yg ada

d i s e k i t a r n y a .
2.2 Lingkup

rona

lingkungan

hidup

awal
a.Uraikan

dg singkat

mengenai

rona

lingkungan

hidup

yg

terkena

dampak.
Data rona

lingkungan

semaksimal

mungkin

menggunakan

data aktual

dilapangan
b.Komponen

lingkungan

hidup

yg

ditelaah

karena

terkena

dampak.
2.3 Isu-isu

Pokok
Uraikan

secara

singkat

isu-isu

pokok

yg

dapat

ditimbulkan

akibat

rencana

usaha

dan/atau

kegiatan

sesuai

hasil

pelingkupan. Data cara

pelingkupan

agar
mengacu

pada

serangkaian

proses

pelingkupan

sebagaimana

dimaksud

dlm

penjelasan

umum.
2.4. Lingkup

Wilayah

Studi
Wilayah

studi

ini

merupakan

resultante

dan

batas

wilayah

proyek, ekologis,
sosi al

dan

admi ni strati f

setel ah

mempertimbangkan

kendala

teknis

yg

d i h a d a p i .
BAB III Metode

Studi
3.1 Metode

Pengumpulan

dan

Analisis

data,
pada

bagian

ini

dijelaskan

metode

pengumpulan

data dan

analisis

data baik

primer dan/atau

sekunder

yang sahih

dan

dapat

dipercaya

(reliabel) untuk

digunakan
a.Menelaah, mengamati

dan

mengukur

komponen

rencana

usaha

dan/atau

kegiatan

yg

diperkirakan

mendapat

dampak

besar

dan

penting

dan

lingkungan

hidup

sekitarnya.
b.Menelaah, mengamati

dan

mengukur

komponen

lingkungan

hidup

yg

diperkirakan

terkena

dampak

besar

dan

penting.
3.2. Metode

Prakiraan

Dampak

Besar

dan

Penting
Pada

bag ini

jelaskakan

metode

yg

digunakan

dlm

metode

AMDALuntuk

memperkirakan

besaran

dampak

dan

penentuan

tingkat

kepentingan

dampak. Metode

formal dan

non
formal digunakan

dalam

memprakirakan

besaran

dampak.dalam

hal

usaha

dan/atau

kegiatan

yg

akan

dilaksanakan

bersifat

terpadu

dan

berada

dlm

suatu

kawasan, maka

pengukuran

thd

besaran

dampak

kumulatif

akibat

berbagai

usaha

dan/atau

kegitan

tersebut

mutlak

diperhitungkan.
Sementara

untuk

memperkirakan

tingkat

kepentingan

dampak

akan

digunakan

Pedoman

Penentuan

Dampak

besar

dan

Penting.
Dalam

hal

ini, uraikan

secara

jelas

untuk

setiapkomponen

lingkungan

hidup

yg

diperkirakan

akan

terkenadampak

besar

dan

penting.
3.3. Metode

Evaluasi

Dampak

Besar

dan

Penting
Pada

bagian

ini

diuraikan

metode

yg

lazim

digunakan

dlm

studi

AMDAL untuk

mengevaluasi

dampak

besar

dan

penting

yg

ditimbulkan

oleh

usaha

dan/atau

kegiatan

thd

lingkungan

hidup

secara

holistik

(seperti

a.l.matrix, bagan

alir,
overlay) untuk

digunakan

sebagai
a. Dasar

untuk

menelaah

lingkungan

hidup

dari

berbagai

alternatif

usaha

dan/atau

kegiatan.
b. Identifikasi

dan

perumusan

arah

pengelolaan

dampak

besar

dan

penting

lingkungan

hidup

yang ditimbulkan.
Evaluasi

dampak

besar

dan

penting

secara

holistik

tersebut

diatas

harus

mencakup

baik

dampak

yg

tergolong

besar

dan

penti ng

maupun

ti dak

sebagaimana

telah

dihasilkan

dalam

bab

prakiraan

dampak

sebelumnya.
BAB IV Pelaksanan

Studi
4.1. Pemrakarsa
Pada

bagian

ini

dicantumkan

nama

dan

alamat

lengkap

instansi/perusahaan

sebagai

pemrakarsa

rencana

usaha

dan/
atau

kegiatan, nama

dan

lamat

lengkap

penanggung

jawab

pelaksanaan

rencana

usaha

dan/ atau

kegiatan.
4.2. Penyusunan

Studi

AMDAL
Pada

bagian

ini

dicantumkan

nama

dan

alamat

lengkap

lembaga/perusahaan, nana
dan

alamat

lengkap

penanggung

jawab

penyusun

AMDAL. Nama

dan

keahlian

dari

masing-masing

anggota

penyusun

AMDAL.
Perlu

diketahui

bahwa

ketua

Tim penyusun

studi

AMDAL harus

bersertifikat

AMDAL B
sedangkan

anggota

penyusun

lainnya

harus

mempunyai

keahlian

sesuai

dg lingkup

studi

AMDAL yg

akan

dilakukan.
4.3. Biaya

Studi
Pada

bagian

ini

diuraikan

prosentase

jenis-jenis

biaya

yg

dibutuhkan

dlm

rangka

penyusunan

AMDAL
4.4. Waktu

Studi
Pada

bagian

ini

diungkapkan

jangka

waktu

pelaksanaan

studi

AMDAL sejak

tahap

persiapan

hingga

penyerahan

laporan

ke

Instansi

yang bertanggung

jawab.
BAB V.DAFTAR PUSTAKA
Pada

bagian

ini

uraikan

pustaka

atau

literastur

yg

digunakan

untuk

keperluan

penyusunan

dokumen

AMDAL
BAB VI. Lampiran
Pada

Bagian

ini

dilampirkan

berbagai

keputusan

perijinan

yg

berkaitan

dg proyek

dimaksud,
butir-butir

penting

hasil

konsultasi

dan

diskusi

dg pihak2 yg

terlibat

(mayarakat

yg

berkepentingan)
disamping

itu

harus

dilampirkan

pula biodata

personil

penyusun

AMDAL.
ORGANIK
J UR. ARONOMI
FP UWG
LINGKUNGAN, DAMPAK &
PENGELOLAANNYA
Analisis

Mengenai

Dampak

Lingkungan

(AMDAL):
Hasil

studi

mengenai

DAMPAKsuatu

kegiatan

yg

direncanakan

terhadap

lingkungan

hidup,yangdiperlukan

bagi

proses

pengambilan

keputusan
DAMPAKLINGKUNGANDIINDONESIA
Analisis

Dampak

Lingkungan

(ANDAL):
Telaahan

secara

cermat

dan

mendalam

tentang

dampak

penting

suatu

kegiatan

yangdirencanakan
Dampak

Penting:
Perubahan

yg

sangat

mendasar

yang

diakibatkan

oleh

suatu

kegiatan
AMDAL
Proses

Penyusunan

AMDAL:
1.

PIL:Penyajian

Informasi

Lingkungan
2.

Kerangka

Acuan

bagi

penyusunan

AMDAL
3.

Analisis

Dampak

Lingkungan

(ANDAL)
4.

RKL:Rencana

Pengelolaan

Lingkungan
5.

RPL:Rencana

Pemantauan

Lingkungan
1.

ANDAL:dokumen

hasil

penelaahan

Dampak

Penting
2.

Rona

Lingkungan:

Keadaan

dan

kondisi

lingkungan

rencana

lokasi

suatu

kegiatan
PIL:
Penyajian

Informasi

Lingkungan
PIL:Telaahan

secara

garis

besar

tentang
rencana

kegiatan

yangakan

dilaksanakan,
rona

lingkungan

tempat

kegiatan,
kemungkinan

timbulnya

dampak

lingkungan

tempat

kegiatan,
kemungkinan

timbulnya

dampak

lingkungan

oleh

kegiatan,
rencana

tindakan

pengendalian

dampak

negatif.
.
SEL:
STUDIEVALUASI

LINGKUNGAN
Telaahan

secara

cermat

dan

mendalam
tentang
dampak

penting
suatu

kegiatan

yangsedang

dilaksanakan.
Suatu

rencana

KEGIATANyg

mengakibatkan

DALIwajib dibuatkan PIL

nya,apabila

kegiatan

itu

merupakan:
1.

Pengubahan

bentuk

lahan

dan

atau

bentang

alam
2.

Eksploitasi

sumberdaya

alam,baik

yg

terbarui

maupun

yg

tidak

terbarui
3.

Proses

dan

kegiatan

yg

secara

potensial

dpt

menimbulkan

pemborosan,

kerusakan

dan

kemerosotan

pemanfaatan

sumberdaya

alam
4.

Proses

dan

kegiatan

yg

hasilnya

dpt

mempengaruhi

lingkungan

sosial

dan

budaya
5.

Proses

dan

kegiatan

yg

hasilnya

dpt

mempengaruhi

pelestarian

kawasan

konservasi

SDAdan

atau

perlindungan

cagar

budaya
6.

Introduksi

jenis

tumbuhan,hewan dan jasad renik
7.

Pembuatan

dan

penggunaan

bahan

hayati

dan

nonhayati
8.

Penerapan

teknologi

yg

diperkirakan

mempunyai

potensi

besar

untuk

mempengaruhi

lingkungan
Rencana

KEGIATAN
KEGIATANyg

berpotensi

menimbulkan

dampak

penting
1.

Pembuatan

jalan,bendungan,jalan

KA,pembukaan

hutan
2.

Kegiatan

pertambangan

dan

eksploitasi

hutan
3.

Pemanfaatan

tanah

yg

tidak

diikuti

dgusaha

konservasi

dan

penggunaan

energi

yg

tdk

diikuti

dgteknologi

yg

mengefisienkan

pemakaiannya
4.

Kegiatan

yg

menimbulkan

perubahan

atau

pergeseran

struktur

tata

nilai,pandangan

dan/atau

cara

hidup

masyarakat

setempat
5.

Kegiatan

yg

proses

dan

hasilnya

menimbulkan

pencemaran,

keruskaan

kawasan

konservasi

alam

dan/atau pencemaran benda cagar budaya
6.

Introduksi

jenis

tumbuhan

baru

atau

jasad

renik

yg

dpt

menimbulkan

jenis

penyakit

baru

thd

tanaman,

introduksi

suatu

jenis

hewan

baru

yg

dpt

mempengaruhi

kehidupan

hewan

yg

telah

ada
7.

Penggunaan

bahan

hayati

dan

nonhayati
8.

Penerapan

teknologi

yg

dpt

menimbulkan

dampak

negatif

thd

kesehatan
AMDAL
Setiap

rencana

KEGIATANyangdiperkirakan

mempunyai

dampak

penting

thd

lingkungan,wajib

dilengkapi

dengan

AMDAL.
DAMPAKPENTINGsuatu

kegiatan

thd

lingkungan

ditentukan

oleh:
1.

Jumlah

manusia

yg

akan

terkena

dampak
2.

Luas

wilayah

persebaran

dampak
3.

Lamanya

dampak

berlangsung
4.

Intensitas

dampak
5.

Banyaknya

komponen

lingkungan

lainnya

yg

akan

terkena

dampak
6.

Sifat

kumulatif

dampak
7.

Berbalik

(reversible)atau

tidak

berbaliknya

dampak
RKL:
Rencana

Pengelolaan

Lingkungan
.
.
RPL:
Rencana

Pemantauan

Lingkungan
Dalam

RPLdicantumkan:
1.

Pemantauan

oleh

pemrakarsa

kegiatan
2.

Pemantauan

oleh

pemerintah

daerah
3.

Pemantauan

oleh

instansi

yg

bertanggungjawab
4.

Pemantauan

oleh

Menteri

Lingkungan

Hidup
Pemantauan

meliputi

Evaluasi

Perubahan

Lingkungan.
Hasil

pemantauan

dapat

digunakan

untuk

merekayasa

teknologi

baru

untuk

pengendalian

DALI
PIL:
Penyajian

Informasi

Lingkungan
PILdisusun

sebagai

berikut:
I.

Identitas

Pemrakarsa
1.Nama

dan

alamat

lengkap

pemrakarsa

kegiatan
2.Nama

dan

alamat

lengkap

penyusunan

PIL
II.Uraian

singkat

Rencana

Kegiatan

Pembangunan
III

Uraian

Singkat

RonaLingkungan

Awal
IV.Evaluasi

Dampak

Lingkungan

dan

Penanganannya
V.Daftar

Pustaka
VI.Biodata

Penyusun

PIL
PIL:
Penyajian

Informasi

Lingkungan
RENCANAKEGIATANPEMBANGUNAN
1.Jenis

Rencana

Kegiatan
2.Rencana

Lokasi

yg

tepat

dari

Rencana

Kegiatan
3.

Perkiraan

Umur

Kegiatan
4.

Uraian

ttg

rencana

Kegiatan:
a.Tahap

Konstruksi
1.Rancangan

umum

kegiatan

dan

jadwalnya
2.Carapelaksanaan

kegiatan
3.Luas

areayg

digunakan

kegiatan
4.Peralatan

yg

digunakan
5.Bahanbahan

yangdigunakan
6.Tenagakerja:Jumlah,asalusul,keahlian,permukiman,dll
7.Diklat

bagi

tenagakerja
b.Tahap

Pasca

Konstruksi
1.Caraproses

produksi
2.Jenis

peralatan

yg

digunakan
3.Jenis

bahan

yangdigunakan

dan

Kapasitas

produksi
4.Tenaga

kerja
5.Hubungan

dengan

kegiatan

lain
PIL:
Penyajian

Informasi

Lingkungan
RONALINGKUNGANAWAL.
1.

IKLIM:Tipe

Iklim,Suhu,Curah

hujan,keadaan

angin,kualitas

udara
2.

FISIOGRAFI:Morfologi,Topografi,Struktur

Geologi
3.

HIDROLOGI: Sungai,

danau,

rawa;

debit

aliran;

pola

aliran;

resapan

air,

sumber

airminumcucimandi;peruntukan

airlainnya
4.

HIDR0OSEANOGRAFI:POLAHIDRODINAMIKAKELAUTAN
5.

Ruang,Tanah

dan

Lahan:Jenis

tanah,struktur

dan

tekstur,kestabilan

lahan,

kesesuaian

tanah,tata

ruang

dan

landuse,peruntukan

lahan
6.

BIOLOGI:Floradan

Fauna:Jenis

darat

/air,Jenis

dilindungi
7.

SOSEK

&

SOSBUD:

Profil

penduduk,

Sikap

&

persepsi

masyarakat

thd

pembangunan,Keadaan

&warisan

sosialbudaya,Hallainyg

dianggap

perlu
KA
AMDAL
Kerangka

Acuan

AMDALdisusun

sbb:
BABI.PENDAHULUAN
1.Peraturan

perundnagan

yangberlaku
2.Kebijaksanaan

pelaksanaan

pengelolaan

lingkungan
3.Kaitan

rencana

kegiatan

dgdampak

penting

yg

mungkin

ditimbulkan
4.Uraian

mengenai

tujuan

dan

kegunaan

rencana

kegiatan
BABII.TUJUANSTUDI
1.Maksud

dan

Tujuan
2.Kegunaan
BABIII.RUANGLINGKUPSTUDI
1.BatasWilayah

Studi
2.Komponen

lingkungan

yg

ditelaah
3.Rencana

kegiatan

yg

harus

ditelaah

dampaknya
BABIV.

METODOLOGI
BABV.

TIMSTUDIANDAL
BABVI.

BIAYA
BABVII.

WAKTUPELAKSANAAN
BABVIII.DAFTARPUSTAKA
KA
AMDAL
WAWASANLINGKUNGANbagi

PENYUSUNKA
1.Studi

ANDALharus

dapat

memberikan:
a.Alternatif

rencana

kegiatan
b.Rencana

Pengelolaan

Lingkungan
c.Rencana

Pemantauan

Lingkungan
2.Rencana

kegiatan

harus

bertujuan

:
a.

Melestarikan

kemampuan

sumberdaya

alam
b.

Memelihara

dan

meningkatkan

keserasian

kualitas

LH
3.Lingkungan

mempunyai

dua

fungsi:
a.Sebagai

tempat

sumberdaya

alam

yg

perlu

dilestarikan

kemampuannya
b.Sebagai

ruang

hidup

yg

harus

dipelihara

bahkan

ditingkatkan

kualitasnya
4.Komponen

lingkungan

yng

mungkin

mengalami

perubahan:
a.

Komponen

Lingkungan

yg

ingin

dipertahankan,

dijaga

dan

dilestarikan

keberadaannya,

:

Sumber

air, Lahan

dan

tanah,

hutan,

kesehatan

&

kenyamanan

lingkungan,

kualitas

udara,

daya

dukung

lingkungan,warisan

alam

&budaya,dll
b.Komponen

lingkungan

yg

akan

berubah

oleh

rencana

kegiatan:
1.Taraf

hidup

masyarakat
2.Lapangan

dan

kesempatan

kerja
3.Pemanfaatan

sumberdaya

alam
4.Hasil

produksi

dan

limbah
5.Modalpembangunan
6.Kualitas

manusia
7.Kelembagaan

dan

citra

masa

depan

kehidupan

manusia

dan

lingkungan
ANDAL
BABI.PENDAHULUAN
1.Latar

Belakang
2.Tujuan

Studi
a.Maksud

dan

Tujuan
b.Kegunaan
3.Ruang

Lingkup

Studi
4.Metodologi
BABII.RENCANAKEGIATAN
1.

Maksud

dan

Tujuan
2.

Kegunaan,Keperluan,dan

Alternatif
3.

Rencana

Kegiatan

dan

Komponen

Kegiatannya
Komponen

rencana

kegiatan

yg

diperkirakan

menimbulkan

masalah

LH:
a.Pelongsoran

tanah
b.Ketidakstabilan

lahan

/lereng
c.Bahaya

banjir,pencemaran

lingkungan
d.Daya

serap

tanah

terhadap

air
e.Penggundulan

vegetasi

penutup

lahan
f.Perusakan

habitatsatwa

liar
g.Gangguan

migrasi

hewan
h.Gangguan

kesehatan

dan

kesejahteraan

masyarakat
i.Kesenjangan

dalm

masyarakat
j.Perusakan

wilayah

rawan,situs,dll.
4.Tahapan

Pelaksanaan

Rencana

KEgiatan:
1.Tahap

PraKonstruksi
2.Tahap

Konstruksi
3.Tahap

Pasca

Konstruksi
BABIII..
ANDAL
BABIII.RONALINGKUNGANHIDUPAWAL
Komponen

LH

yg

memiliki

arti

penting

a.l.

Satwa

liar

langka,

peninggalan

arkeologi, rona

lingkungan

dg

keindahan

alam

yg

terkenal,

lahan

sengketa,

keadaan

sosek

dan

sosbud

masyarakat
Data&informasi

RonaLingkungan

Hidup

Awal:
1.

Iklim
2.

Fisiografi
3.

Hidrologi
4.

Hidrooseanografi
5.

Ruang,Lahan

dan

Tanah
6.

Floradan

Fauna
7.

SosialBudana

dan

Sosialekonomi
ANDAL
BABIV.PERKIRAANDAMPAKPENTING
1.

Pembahasan

mengenai

dampak

penting
2.

Kategorisasi

dampak

penting
3.

Beberapa

topik

.
1.Iklim:Perubahan

iklim

dan

kualitas

udara,gangguan

kebisingan

dan

getaran
2.Fisiografi:
a.Kestabilan

geologis,tanah

longsor,dll
b.Kestabilan

lereng:erosi,runoff,banjir
c.Bentuk

lahan

yg

unik
d.Modifikasi

lahan

akibat

penggalian,penimbunan,pembuangan

sampah
3.Hidrologi:
a.Gangguan

aliran

sungai,perubahan

tinggi

muka

airdan

badan

air
b.Perubahan

arah

aliran

dan

pola

aliran,penambahan

aliran

airke

zona

banjir
c.Perubahan

kedalaman

perairan
d.Debitbanjir

dan

efek

merusaknya
e.Pembentukan

genangan

air
f.Kualitas

airpermukaan

dan

sedimentasi
g.Kualitas

airtanah
4.Hidrooseanografi
a.Perubahan

kualitas

airlaut
b.Perubahan

pola

hidrodinamika

kelautan
c.Pola

sedimentasi

dan

interaksi

udara

dan

laut
5.TATARUANG
a...
ANDAL
BABIV.
5.Tataruang.
a.Perubahan

dalam

pemanfaatan

lahan,air,dan

SDAlainnya
b.Keindahan

alam

dan

kesempatan

untuk

menikmatinya
c.Lahan

peninggalan

sejarah

alam,ekosistem

unik,dll
d.Perencanaan

pengembangan

wilayah,tata

ruang

dan

landuse,tata

air,
dan

SDAlainnya
6.

Floradan

Fauna
a.Kerusakan

komunitas

tumbuhan,hutan

lindung,jalur

hijau,dll
b.Arah

dan

migrasi

hewan,tempat

hidup

satwa,tempat

mencari

makan,dll
c.Kematian

hewan

dan

kepunahan

satwa

langka
7.SOSEKdan

SOSBUD
a.Keadaan

pusat

bisnis,infrastruktur

ekonomi

masyarakat
b.Struktur

penduduk,dan

pola

mobilitas

penduduk
c.Perikehidupan

seharihari,adatistiadat,tata

nilai,norma,dll
d.Distribusi

kekuasaan,stratisifikasi

sosial,integrasi

dan

kohesi

pokmas,dll
e.Kondisi

tatanan

kelembagaan

sosial

masyarakat
f.dll
ANDAL
BABV.EVALUASIDAMPAKPENTING
1.Hubungan

sebabakibat

(kausatif)antara

kegiatan

dan

dampaknya
2.

Ciri

dampak

penting: Positifnegatif,

masa

berlangsungnya,

hubungan

antar

dampakpenting:antagonistiksinergistik;Ambang

batas

dampak

penting
3.

POKMAS

yang

akan

terkena

dampak,

identifikasi

perubahan

yg

diinginkan

dan

perubahan

lainmungkin

akan

terjadi

akibat

kegiatan

pembangunan
4.Kemungkinan

daerah

sebaran

dampak

penting
5.Alternatif

pendekatan

pengendalian

dampak

negatif:
a.Pendekatan

ekonomi
b.Pendekatan

Teknologi
c.Pendekatan

ekelembagaan
6.Alternatif

pengelolaan

dan

pemantauan

lingkungan
7.Analisis

bencana

dan

analisis

risiko

bencana
BABVI.

BAHANPUSTAKA
BABVII.

LAMPIRAN
RKL
RENCANA
PENGELOLAAN

LINGKUNGAN
Pendekatan

Pengelolaan

Lingkungan:
1.

Pendekatan

Teknologi
Caracara

teknologi

unt

menangani

dampak

lingkungan,misalnya:
a.

Penanggulangan

limbah

BBB:
1.Membatasi

atau

mengisolasi

limbah
2.Netralisasi

limbah

dgpenambahan

zat

kimia

tertentu
3.Pengubahan

proses

unt

mencegah

/mengurangi

volumelimbah
4.Sistem

daur

ulang

limbah
5.Penggunaan

bahan

baku/bahan

tambahan

yg

tdk

menghasilkan
limbah

BBB
b.

Mencegah,

mengurangi,

dan

memperbaiki

kerusakan

serta

menanggulangi

pemborosan

SDA
1.Pencegahan

erosi

dengan

terasering

atau

covercrop
2.Reklamasi

lahan

rusak
3.Pendayagunaan

bahan

baku

unt

mengurangi

pemborosan

SDA
RKL
RENCANA
PENGELOLAAN

LINGKUNGAN
2.Pendekatan

ekonomi
Bantuan

ekonomi

yg

diperlukan

oleh

pemrakarsa

dari

pemerintah

unt

menanggulangi

dampak

lingkungan,misalnya:
1.

Permintaan

bantuan

pemerintah

unt

menanggulangi

DALI
2.

Kemudahan

prosedur

pengadaan

peralatan

import
3.Keringanan

bea

masuk

peralatan

pengendali

pencemaran
4.Kemudahan

dan

keringanan

kredit

bankuntuk

pembelian

peralatan

DALI
5.Penanggulangan

masal

SOSEKBUD:
a.Sistem

imbalan

atau

ganti

rugi

bagi

penduduk

yangdipindahkan
b.Bagi

POKMASyg

terkena

dampak

negatif

diprioritaskan

unt

DIKLAT
c.Prioritas

penggunaan

tenagakerja

setempat

sesuai

keahliannya
d.Mencegah

atau

mengurangi

dampak

yg

mengakibatkan

keterasingan
e.Pengendalian

masalah

sosial

yg

telah

ada

dan

yg

akan

timbul
f.Menangani

mobilitas

vertikal

dari

kelompok

tertentu

yg

dpt

memicu
kecemburuan

sosial
RKL
RENCANA
PENGELOLAAN

LINGKUNGAN
3.Pendekatan

Institusional
Caracara

institusional

untuk

mengembangkan

sistem

pengelolaan

lingkungan

terpadu,misalnya:
1.Kerjasama

antar

instansi

yg

relevan

dgpengelolaan

LH
2.Pengembangan

peraturanperundangan

yg

menunjang

pengelolaan

LH
3.Pengembangan

pengawasan

interndan

ekstern

yg

meliputi

pengawasan
oleh pemerintah dan oleh masyarakat
4.Kerjasama

antar

negaraatau

antar

daerah

dalam

pengendalian
dampak

lingkungan
.
RKL
RENCANA
PENGELOLAAN

LINGKUNGAN
Rencana

Pengelolaan

Lingkungan,meliputi:
a.

Faktor

Lingkungan

yg

terkena

dampak
Biogeofisikkimia
Sosial

ekonomi
Sosialbudaya
b.Sumber

dampak:
Komponen

kegiatan

yang

dapat

menjadi

sumber

dampak,

misalnya:

penggunaan

bahan

bakar

minyak

berkadar

belerang

tinggi
c.Bobot

dan

tolok

ukur

dampak:
Dibandingkan

dengan

Nilai

Ambang

Batasyangberlaku
d.Upaya

Pengelolaan

Lingkungan:MISALNYA
1.Penggunaan

bahan

baku

yg

tidak

menghasilkan

limbah

BBB
2.Pembuatan

cerobong

asap

yangcukup

tinggi
3.Meningkatkan

dayaguna

dampak

positif

agardiperoleh

manfaat

yg

lebih

besar
RKL
RENCANA
PENGELOLAAN

LINGKUNGAN
Pelaksanaan

Pengelolaan

Lingkungan
1.

Kelembagaan

yg

akan

terkait

dg

pengelolaan

lingkungan,

kaitan

tugas

dan

jobdeskripsi

yangditangani

masingmasing
2.

Unit

organisasi

yang

bertanggungjawab

untuk

pelaksanaan

RKL,

yang

mencakup: Struktur

organisasi

&

personalianya,

bidang

tugas

masing

masing,dan

tata

kerjanya
3.

Pembiayaan

unt

melaksanakan

RKL,

meliputi:

biaya

investasi

peralatan,

biaya

personal

&

operasional,

dan

biaya

pendidikan/pelatihan

ketrampilan

operasional
.
RKL
RENCANA
PENGELOLAAN

LINGKUNGAN
Pengawasan

Pengelolaan

Lingkungan
Uraian

tentang

instansi

yg

akan

berperan

sbg

pengawas

bagi

terlaksananya

RKL
Instansi

yg

terlibat

mungkin

lebih

dari

satu

instansi

dan

masingmasing

akan

bertugas

mengawasi

sesuai

dengan

bidang

yg

menjadi

wewenang

dan

tanggungjawabnya
RPL
RENCANA
PEMANTAUAN

LINGKUNGAN
Ruang

Lingkup

RPL:
1.

Jenis

Dampak

Penting
Uraian

ttg

jenis

dampak

penting

dan

dampak

lain

yg

akan

dipantau,

misalnya

pencemaran

udara

oleh

SOx

dan

NOx

akibat

penggunaan

bahan

bakar

minyak

dgkadar

belerang

yg

tinggi
2.Faktor

Lingkungan

yg

dipantau
Pemantauan

faktor

lingkungan

dpt

dilakukan

thd

sumber

dampak

lingkungan

dan

akibat

yg

ditimbulkan

oleh

dampak

tsb

thd

lingkungan
Misalnya

pencemaran

udara

akibat

SOx

dan

NOx,pemantauan

sumber

dampak

dilakukan

thd

kadar

sulfurdan

nitrogen

pd

BBM. Sedangkan

pemantauan

akibat

dari

dampak

lingkungan

dpt

dilakukan

dgmengukur

pHair(badan

air)sbg

akibat

pencemaran

SOx

dan

NOx
3.Tolok

Ukur

Dampak
Tolok

ukur

ini

dpt

meliputi

aspek

biogeofisik,sosial

ekonomi

dan

sosialbudaya.
Misalnya

tolok

ukur

biogeofisik

dari

pencemaran

udara

akibat

SOx

dan

NOx

adalah

penurunan

pHairdalam

badan

perairan

sebagai

akibat

dari

adanya

hujan

asam.Sedangkan

tolok

ukur

aspek

sosekbud

adalah

penurunan

hasil

tangkapan

ikan

oleh

petani

ikan

sbg

akibat

dari

terjadinya

hujan

asam.
4.Lokasi
Lokasi

(peta)yg

tepat

untuk

memantau

dampak
5.Periode

Pemantauan
Saat

pemantauan

dilakukan

dan

lama

waktu

yg

diperlukan

untuk

memantau

suatu

jenis

dampak
RPL
RENCANA
PEMANTAUAN

LINGKUNGAN
Pelaksanaan

Pemantauan

Lingkungan
1.

Uraian

ttg

kelembagaan

yg

akan

mengurus

pelaksanaan

pemantauan

lingkungan,wewenang

dan

tanggungjawabnya
2.

Kelembagaan

yg

mendayagunakan

hasil

pemantauan

,

dan

melakukan

pengawasan

thd

pelaksanaan

pemantauan

lingkungan
PEL
PENYAJIAN
EVALUASI
LINGKUNGAN
PELkegiatan

yg

sudah

berjalan:Susunannya
I.

IDENTITASPRMRAKARSA
II.URAIANSINGKATKEGIATAN
1.Jenis

kegiatan

yg

sudah

berjalan

,

disebut

KEGIATAN
2.Lokasi

kegiatan
3.Perkiraan

umur

kegiatan
4.Uraian

garis

besar

ttg

kegiatan
a.

Tahap

Konstruksi
b.

Tahap

pasca

konstruksi
5.Hubungan

dgkegiatan

lain
1.Jarak

lokasi

kegiatan

thd

kegiatan

lain
2.Sumber

lainyg

terkena

dampak

kegiatan
3.Kegiatan

lainnya

di

sekitar

kegiatan
4.Pengaruh

kegiatan

thed

aspek

sosialekonomi,budaya

masuarakat

sekitar
PEL
PENYAJIAN
EVALUASI
LINGKUNGAN
III.

Uraian

singkat

rona

lingkungan
1.

Iklim

: Tipe

iklim, Suhu

udara,

curah

hujan,

keadaan

angin,

kualitas

udara
2.

Fisiografi:Morfologi,topograsi,struktur

geologi
3.Hidrologi:
4.Hidrooseanografi
5.Ruang,Tanah

dan

Lahan
6.Floradan

Fauna
7.SOSEKdan

SOSBUD
IV.EVALUASIDAMPAKLINGKUNGANDANPENANGANNYA
1.

Perkiraan

dampak

thd

faktor

biogeofisikkimia,

sosek,

dan

sosbud

masyuarakat

sekitar
2.

Evaluasi

beratringan

atau

besarkecilnya

DALIserta

penanganannya
V.

BAHANPUSTAKA
VI.

BIODATAPENYUSUNPEL
KASEL
Kerangka

Acuan

Studi

Evaluasi

LINGKUNGAN
KEGIATANYANGSUDAHBERJALAN
BABI.PENDAHULUAN
Uraian

latar

belakang

dilaksanakannya

SELditinjau

dari:
1.Peraturanperundangan

yg

berlaku
2.Kebijaksanaan

pelaksanaan

pengelolaan

lingkungan
3.Kaitan

antara

kegiatan

dengan

dampak

penting

yg

mungkin

timbul
dan

yg

sudah

timbul
4.Uraian

singkat

mengenai

tujuan

dan

kegunaan
BABII.TUJUANSTUDI
1.Maksud

dan

Tujuan
2.Kegunaan
BABIII.RUANGLINGKUPSTUDI
1.

Bataswilayah

studi
2.

Aspek

lingkungan

yg

ditelaah
KASEL
Kerangka

Acuan

Studi

Evaluasi

LINGKUNGAN
BABIV.METODOLOGI
BABV.TIMPENYUSUNSEL
BABVI.BIAYA
BABVII.WAKTUPELAKSANAAN
BABVIII.DAFTARPUSTAKA
SEL
STUDI
EVALUASI

LINGKUNGAN
KEGIATANYANGSUDAHBERJALAN
BABI.PENDAHULUAN
1.Latar

Belakang
2.Tujuan

Studi
3.Ruang

Lingkup

SEL
4.Metodologi
BABII.KEGIATANYGSUDAHBERJALAN
1.Maksud

dan

Tujuan
2.Kegunaan,Keperluan,Alternatif
3.Uraian

kegiatan

dan

komponen

kegiatannya
BABIII.RONALINGKUNGANHIDUPPDSAATSTUDIDILAKUKAN
Bab

IV.DAMPAKPENTINGYGSUDAHADADANYGMUNGKINAKAN
TIMBUL
BABV.EVALUASIDAMPAKPENTING
SEL
STUDI
EVALUASI
LINGKUNGAN
.
BABV.EVALUASIDAMPAKPENTING
1.

Hubungan

sebab

akibat

antara

kegiatan

yg

sudah

berjalan

dan

rona

lingkungan

hidup

dengan

dampak

positif

dan

negatif

yangtimbul

dan

mungkin

akan

timbul
2.

Ciriciri

dampak

penting:

positif

atau

negatif, terusmenerus

atau

tidak,

antagosnistik

atau

sinergis,ambang

batas

dampak

penting,dll
3.

Luasnya

daerah

sebaran

dampak.Lokal,regional,nasional

atau

internasional
4.

Pendekatan

pengendalian

dampak

negatif

dan

pengembangan

dampak

positif:
Pendekatan

teknologi,Pendekatan

EKonomi,Pendakatan

Institusional
5.

Alternatif

pengelolaan

dan

pemantauan

lingkungan
BABVI.BAHANPUSTALA
BABVII.LAMPIRAN
BABAVIII.BIODATAPENYUSUSNSEL
Konsep
ANALISISDAMPAK

LINGKUNGAN
Metode

pendugaan.
Metode

analisis

&penelitiannya
Metode

Penyajian

dan

Komunikasinya
LINGKUNGAN &
PENGELOLAANNYA
OLEH :
DR. IR. RIRIEN
PRIHANDARINI, MS
LITERATUR
1.

Anderson, H. A et al 1993. Environmental
Science. Macmillan Publishing Company.
New York.
2.

Brown, R Lester 1992. Tantangan Masalah

Lingkungan Hidup. Yayasan

Obor

Indonesia. Jakarta.
3.

Chiras, D. Daniel 1985. Environmental
Science. Benjamin Publishing Company,
California.
4.

Komisi

Dunia

Untuk

Lingkungan

dan

Pembangunan

1988. Hari Depan Kita

Bersama. Gramedia

Jakarta.
5. Silver, C. Simon. 1992. Satu

Bumi Satu

Masa Depan. Remaja

Rosdakarya.
Bandung.
6.

Soemarwotto, Otto. 1991. Ekologi,
Lingkungan Hidup dan Pembangunan.
Djambatan. Jakarta.
7.

Soerjani, M. et al 1987. Lingkungan:
Sumberdaya Alam dan Kependudukan

dalam Pembangunan. UIPress. UI-

Jakarta.
8.

UULH No 23 1997
Pengertian

Lingkungan

Hidup
Secara

harfiah

lingkungan

berarti

keadaan

sekitar

atau

kondisi

sekitar.
Lingkungan

ekonomi

misalnya

juga

menunjuk

kondisi

sekitar

yang
berhubungan

dengan

fungsi

ekonomi,
yang berhubungan

erat

dengan

pemenuhan

kebutuhan

rumah

tangga, dan

lainnya.
Secara

umum

lingkungan
Berarti

kondisi

alam

sekitar

kita,
terutama

tentang

tanah, air, udara,
tumbuhan, binatang, sinar

matahari,
dan

lainnya

yang mengisi

planet bumi

ini, atau

sebagian

dari

planet bumi

yang berada

di

daerah

tertentu.
HUBUNGAN KETIGA UNSUR
LINGKUNGAN
terdapat

suatu

sistem

yang utuh,
menyeluruh, laras, dan

berimbang

sehingga

dapat

dikatakan

bahwa

tata-kehidupan

di

atas

bola bumi

merupakan

suatu

sistem

yang utuh

menyeluruh. Dengan

lain
perkataan, antara

hidup

sebagai

isi

dan

lingkungan

hidup

sebagai

wadah

serta

tata-

kehidupan

sebagai

tata-lakunya, terdapat

suatu

hubungan

yang bersatu

dan

tidak

tercerai-beraikan

(holistik).
DEFINISI LINGKUNGAN HIDUP
Seorang

ilmuwan

abad

XX yaitu

Einstain

mengemukakan

bahwa

lingkungan

(environment) adalah

semua

hal

di

sekitar

kita

kecuali

diri

kita

sendiri.
Lingkungan

yang dimaksud

adalah

suatu

lingkungan

dari

perspektif

ekologi

yang
berarti

semua

isi

alam

dunia

ini, yang
manusia

bisa

menjalani

kehidupannya.
Konsep

ini

lebih

mengedepankan

manusia

sebagai

unsur

utama

di

dalam

lingkungan.
UULH NO. 23 1997
Lingkungan

hidup

adalah

kesatuan

ruang

dengan

semua

benda, daya,
keadaan, dan

makhluk

hidup, termasuk

di

dalamnya

manusia

dan

perilakunya,
yang mempengaruhi

kelangsungan

perikehidupan

dan

kesejahteraan

manusia

serta

makhluk

hidup

lainnya.
Emil Salim

(1979)
mengatakan

bahwa

secara

umum

lingkungan

hidup

diartikan

sebagai

segala

benda, kondisi, keadaan

dan

pengaruh

yang terdapat

dalam

ruang

yang kita

tempati

dan

mempengaruhi

hal

yang hidup

termasuk

kehidupan

manusia.
Pengelolaan

lingkungan

hidup
adalah

upaya

terpadu

dalam

pemanfaatan, penataan,
pemeliharaan, pengawasan,
pengendalian, pemulihan, dan

pengembangan

lingkungan

hidup.
Pembangunan

berkelanjutan
Adalah

pembangunan

yang
berwawasan

lingkungan

hidup

adalah

upaya

sadar

dan

terencana, yang
memadukan

lingkungan

hidup,
termasuk

sumber

daya, ke

dalam

proses

pembangunan

untuk

menjamin

kemampuan, kesejahteraan, dan

mutu

hidup

generasi

masa

kini

dan

generasi

masa

depan.
Ekosistem
Adalah

tatanan

unsur

lingkungan

hidup yang merupakan kesatuan yang
utuh

dan

menyeluruh

dan

saling

mempengaruhi

dalam

membentuk

keseimbangan, stabilitas, dan

produktivitas

lingkungan

hidup.
Pelestarian

fungsi

lingkungan

hidup
adalah

rangkaian

upaya

untuk

memelihara

kelangsungan

daya

dukung

dan

daya

tampung

lingkungan

hidup.
Daya

dukung

lingkungan
adalah

kemampuan

lingkungan

untuk

mendukung

perikehidupan

manusia

dan

makhluk

hidup

lainnya.
Pelestarian

daya

dukung

lingkungan

hidup
adalah

rangkaian

upaya

untuk

melindungi

kemampuan

lingkungan

hidup

terhadap

tekanan

perubahan

dan/atau

dampak

negatif

yang
ditimbulkan

oleh

suatu

kegiatan,
agar tetap

mampu

mendukung

perikehidupan

manusia

dan

makhluk

hidup

lainnya.
Daya

tampung

lingkungan

hidup
adalah

kemampuan

lingkungan

untuk

menyerap

zat, energi, dan/atau

komponen

lain yang masuk

atau

dimasukkan

ke

dalamnya.
Pelestarian

daya

dukung

lingkungan

hidup
adalah

rangkaian

upaya

untuk

melindungi

kemampuan

lingkungan

hidup

untuk

menyerap

zat, energi,
dan/atau

komponen

lain yang
masuk

atau

dimasukkan

ke

dalamnya.
Sumber

daya
adalah

unsur

lingkungan

hidup

yang terdiri

dari

sumber

daya

manusia,
sumber

daya

alam

hayati,
sumber

daya

alam

non
hayati, dan

sumber

daya

buatan.
Baku mutu

lingkungan
adalah

batas

atau

kadar

makhluk

hidup, zat

energi,
atau

komponen

yang ada

atau

harus

ada

dan

atau

unsur

pencemar

yang ditenggang

adanya

dalam

sumber

daya

tertentu

sebagai

unsur

lingkungan

hidup.
Pencemaran

lingkungan
adalah

masuknya

atau

dimasukkannya

makhluk

hidup, zat, energi, dan

atau

komponen

lain ke

dalam

lingkungan

dan

atau

berubahnya

tatanan

lingkungan

oleh

kegiatan

manusia

atau

oleh

proses

alam, sehingga

kualitas

lingkungan

turun

sampai

ke

tingkat

tertentu

yang menyebabkan

lingkungan

menjadi

kurang

atau

tidak

dapat

berfungsi

lagi

sesuai

dengan

peruntukannya.
Kriteria

baku

kerusakan

lingkungan

hidup
adalah

ukuran

batas

perubahan

sifat

fisik

dan/atau

hayatinya

yang
mengakibatkan

lingkungan

hidup

tidak

berfungsi

lagi

dalam

menunjang

pembangunan

berkelanjutan.
Kriteria

baku

kerusakan

lingkungan

hidup
adalah

ukuran

batas

perubahan

sifat

fisik

dan/atau

hayatinya

yang
mengakibatkan

lingkungan

hidup

tidak

berfungsi

lagi

dalam

menunjang

pembangunan

berkelanjutan.
Perusakan lingkungan hidup
adalah

tindakan

yang menimbulkan

perubahan

langsung

atau

tidak

langsung

terhadap

sifat-sifat

fisik

dan

atau

hayati

lingkungan, yang
mengakibatkan

lingkungan

kurang

atau

tidak

berfungsi

lagi

dalam

menunjang

pembangunan

yang
berkesinambungan.
Konservasi

sumber

daya

alam
adalah

pengelolaan

sumber

daya

alam

tidak

terbaharui

untuk

menjamin

pemanfaatannya

secara

bijaksana

dan

sumber

daya

alam

yang
terbaharui

untuk

menjamin

kesinambungan

ketersediaannya

dengan

tetap

memelihara

dan

meningkatkan

kualitas

nilai

serta

keanekaragamannya.
Limbah
Limbah

adalah

sisa

suatu

usaha

dan/atau

kegiatan.
Bahan

berbahaya

atau

beracun
adalah

setiap

bahan

yang karena

sifat

atau

konsentrasi, jumlahnya,
baik

secara

langsung

maupun

tidak

langsung, dapat

mencemarkan

dan/atau

merusakkan

lingkungan

hidup, kesehatan, kelangsungan

hidup

manusia

serta

makhluk

hidup

lain.
Limbah

bahan

berbahaya

dan

beracun
adalah

sisa

suatu

usaha

atau

kegiatan

yang mengandung

bahan

berbahaya

dan

beracun

yang karena

sifat

dan

konsentrasinya

atau

jumlahnya, baik

secara

langsung

maupun

tidak

langsung, dapat

mencemarkan

dan

merusakkan

lingkungan

hidup, atau

dapat

membahayakan

lingkungan

hidup,
kesehatan, kelangsungan

hidup

manusia

serta

makhluk

hidup

lain.
Sengketa

lingkungan

hidup
adalah

perselisihan

antara

dua

pihak

atau

lebih

yang
ditimbulkan

oleh

adanya

atau

diduga

adanya

pencemaran

dan/atau

perusakan

lingkungan

hidup.
Analisis

Mengenai

Dampak

lingkungan
adalah

perubahan

lingkungan

yang
diakibatkan

oleh

suatu

kegiatan.
adalah

hasil

studi

mengenai

dampak

suatu

kegiatan

yang direncanakan

terhadap

lingkungan

hidup, yang
diperlukan

bagi

proses

pengambilan

keputusan
Organisasi

lingkungan

hidup
adalah

kelompok

orang

yang terbentuk

atas

kehendak

dan

keinginan

sendiri

di

tengah

masyarakat

yang tujuan

dan

kegiatannya

di

bidang

lingkungan

hidup.
Audit lingkungan

hidup
adalah

suatu

proses

evaluasi

yang
dilakukan

oleh

penanggung

jawab

usaha

dan/atau

kegiatan

untuk

menilai

tingkat

ketaatan

terhadap

persyaratan

hukum

yang berlaku

dan/atau

kebijaksanaan

dan

standar

yang ditetapkan

oleh

penanggung

jawab

usaha

dan/atau

kegiatan

yang
bersangkutan.
Konservasi

sumber

daya

alam
adalah

pengelolaan

sumber

daya

alam

yang menjamin

pemanfaatannya

secara

bijaksana

dan

bagi

sumber

daya

terbaharui

menjamin

kesinambungan

persediaannya

dengan

tetap

memelihara

dan

meningkatkan

kualitas

nilai

dan

keanekaragamannya
Lembaga

swadaya

masyarakat
adalah

organisasi

yang tumbuh

secara

swadaya, atas

kehendak

dan

keinginan

sendiri

di

tengah

masyarakat, dan

berminat

serta

bergerak

dalam

bidang

lingkungan

hidup.
Pembangunan

berwawasan

lingkungan
adalah

upaya

sadar

dan

berencana

menggunakan

dan

mengelola

sumber

daya

secara

bijaksana

dalam

pembangunan

yang
berkesibambungan

untuk

meningkatkan

mutu

hidup
Ilmu

yang diperlukan

untuk

mempelajari

lingkungan
Ilmu

Biologi

dan

Ilmu

Geografi, maka

sebaiknya

dipelajari

terlebih

dahulu

kedua

bidang

ilmu

tersebut

sebagai

pegangan, baik

melalui

buku

teks

maupun

tulisan

diberbagai

media
lainnya. Selain

itu

harus

juga

mempunyai

kamus

dari

kedua

bidang

ilmu

tersebut.yang

akan

sangat

membantu

mempelajari

lingkungan

ini.
Pengetahuan

lain ?
habitat (organisme) juga

harus

dipahami.
Selain

itu

mengenal

faktor

lingkungan

yang
dapat

mempengaruhi

habitat, misalnya

hujan, angin, asap

dari

mobil

atau

rumah

tangga, matahari, bising

dari

suara

pesawat

terbang, asap

dari

api

unggun, sampah,
limbah, pohon

dan

semak

di

halaman

dan

hutan, burung

yang membuat

sangkar

di

dahan

dan

ranting, bunga-bunga

yang
menarik

bagi

kumbang

dan

kupu, perusak

bunga

dan

daun

(ulat), pagar

tanaman

yang
memerlukan

pemangkasan, dll
Organisme

hidup
Sangat

sulit

memberikan

batasan

tentang

hidup, meskipun

hanya

dalam

konsep

atau

fungsi

vital yang menjadi

ciri

organisme

hidup.
Sesuatu

tidak

hidup

barangkali

hanya

mempunyai

dua

atau

satu

ciri

tertentu, misalnya

bergeraknya

mesin,
perkembangan

kristal.
Organisme

hidup

mempunyai

banyak

ciri.
7 Ciri

organisme

hidup
1.

Makan

(feeding)
2. Pernafasan (respirasi)
3. Berak /mengeluarkan kotoran
4. Pertumbuhan (growth)
5. Menyesuaikan diri (adaptasi)
6. Bergerak (moving)
7. Berkembang biak
Dua

ciri

penting

kehidupan
Metabolisme adalah suatu proses

psikologis termasuk anabolisme

(membangun) dan katabolisme

(memecah). Proses ini meliputi makan

dan penggunaan energi.
Menjaga kelangsungan diri sendiri.

merupakan pengendalian, koordinasi,
dan menjaga kelangsungan jenis dari

proses metabolisme yang merupakan

tiga unsur penting kehidupan.
Hukum

konservasi

energi
Materi

tidak bisa diciptakan dan

dimusnahkan, tetapi tidak demikian

dengan energi.
Di

dalam

hukum

konservasi

energi,
Energi

tidak

bisa

dibuat

dan

hanya

dapat

disimpan

atau

dilepaskan

atau

berpindah

dari

suatu

tempat

ke

tempat

yang lainnya.
Struktur

Dasar

Kehidupan
Sel
Pembagian

sel.
Jaringan
Organ
Organisme
Tumbuhan

dan

Binatang
Keduanya

terbentuk

dari

sel

dasar

dan

membawa

fungsi

vital yang sama.
perbedaan

khusus

(khas) antara

keduanya

terdapat

di

dalam

struktur

sel dan cara makan serta

pergerakannya.
Perbedaan

antara

Binatang

dan

Tumbuhan
tumbuhan

dapat

memproduksi

makanannya

dari

materi

anorganik

sederhana

yang diambil

dari

udara,
tanah, dan

air.
konsumen

karena

tidak

bisa

memproduksi

makanannya

sendiri.
Makanan

bagi

binatang

sudah

berwujud

organik

yang sudah

disediakan

oleh

tumbuhan

atau

binatang

lain.
Perbedaan

yang nyata

antara

Binatang

dan

Tumbuhan
Binatang, secara

umum

dapat

bergerak

dari

satu

tempat

ke

tempat

lainnya.
tumbuhan

hanya

akarnya

yang bergerak

memanjang.
Tumbuhan

mengeluarkan

energi

untuk

proses

pembuatan
binatang

kebanyakan

mengeluarkan

energi

untuk

mencari

makanan, mencari

pasangan,
dan

bergerak

menghindar

dari

musuhnya

(predatornya).
Perbedaan

antara

binatang

dan

tumbuhan

:
Hijau

daun

dapat

menangkap

energi

matahari

melalui

proses

fotosintesis.
Binatang

mendapatkan

energi

yang
berasal

dari

makanan

yang telah

disediakan

oleh

tumbuhan.
Semua

binatang

dapat

dikatakan

sangat

tergantung

kepada

tumbuhan.
Tumbuhan

mandiri.
dll
ASAL MULA TIMBULNYA MASALAH
LINGKUNGAN HIDUP
Diawali

pada

bulan

April 1968,
sejumlah

30 orang

ahli

dari

segala

penjuru

dunia

berkumpul

di

Acadenua

dei

Lincei, Roma

atas

undangan

untuk

membahas

masalah

lingkungan

hidup.
pada

akhir

tahun

1960-an dan

awal

1970-

kekawatiran

tentang

perkembangan

ilmu

pengetahuan

dan

teknologi

yang merusak

lingkungan.
Juni

1972 di

Stockholm (Swedia),
sejumlah

113 utusan

negara

dari

badan

dunia

yaitu

PBB hadir

pada

pertemuan

yang membicarakan

masalah

lingkungan

hidup

yang disebut

dengan

UN
Conference on Human Environment

yang kemudian

dikenal

dengan

Stockholm Conference, atau

Hari

Lingkungan

Hidup

dan

ditetapkan

pada

tanggal

5 Juni

1972..
Begitu

pula di

Bali telah

dilangsungkan

Konperensi

yang berhubungan

dengan

Lingkungan

hidup

pada

bulan

Oktober

1982
dan

merupakan

tindak

lanjut

dari

Konperensi

di

Stockholm, yang kemudian

Indonesia
mempunyai

UULH.
Dewasa

ini

seluruh

negara-negara

di

dunia

menganggap

bahwa

lingkungan

hidup

manusia

sudah

semakin

terganggu

dan

terus

mengalami

kerusakan, untuk

itu

masalah

lingkungan

hidup

perlu

mendapat

pemecahan

dan

penanggulangan

serta

pengelolaan

secara

serius. Pengelolaan

lingkungan

mutlak

perlu

demi

masa

depan

umat

manusia

sendiri.
TUJUAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
1.

Tercapainya

keselarasan

hubungan

antara

manusia

dengan

lingkungan
2.

Terkendalinya

pemanfaatan

secara

bijaksana

dan

lestari

sumberdaya.
3.

Terwujudnya

manusia

sebagai

pembina

lingkungan

hidup.
4.

Terlaksananya

pembangunan

berwawasan

lingkungan.
5.

Terlindunginya

negara

terhadap

dampak

kegiatan

di

luar

wilayah

negara

terhadap

lingkungan.
YG DIHADAPI LINGKUNGAN
SEKARANG
Over population, too many people dan

reproducing too quickly.
Depletion (penipisan), eroding the
basis life.
Pollution (pencemaran), defilling

the
land, air, and water.
The human failing (kemunduran), a
crisis of spirit
Sekian
Terima kasih
atas perhatian
anda

Anda mungkin juga menyukai