RIRIEN PRIHANDARINI, MS
Konsep AMDAL
di I ndonesi a
AMDAL secara formal berasal dr
US National Environmental Policy
Act (NEPA) th 1969;
Dalam UU ini AMDAL dimaksudkan
sbg alat untuk tindakan preventif
thd kerusakan lingk dan ggn kes
yg mungkin timbul oleh aktivitas
manusia (pemb ekonomi dan
industri);
Di Indonesia konsep AMDAL
tersurat dalam UU RI No. 23 Tahun
1997 ttg Pokok-Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup.
Ek ol ogi
Pembangunan
Konsep AMDAL mempelajari dampak pemb thd kualitas
lingk dan kes juga sebaliknya dampak kualitas lingk dan
kes thd pemb;
Konsep ini didasarkan pada konsep Ekologi Manusia
Manusia Kualitas lingk Kualitas Kes
AMDAL adalah bag dari ekologi pemb (bag dr ekologi
manusia) yg mempelajari hub timbal balik antara pemb,
lingk dan kes.
Pembangunan Lingk Kesehatan
Dampak (1)
Dampak adalah pengaruh aktivitas manusia dlm pemb thd
kualitas lingkungan dan kes masyarakat
Dilain fihak kondisi lingk di Indonesia mengganggu
kesejahteraan rakyat o.k. kurangnya pembangunan :
- San lingk jelek -> peny berbasis lingk
- Transmigrasi gagal o.k. terserang malaria
- Hujan : banjir, kalau kemarau : kekeringan
Pembangunan Lingkungan Kesehatan Masy.
- melindungi kualitas lingk dan kes. masyarakat
- meyelamatkan pembangunan
Dampak (2)
Dampak adalah perubahan yg terjadi
sbg akibat suatu aktivitas : alamiah
ataupun buatan manusia; dapat berupa
kimia, fisik, biologik, sosekbud ataupun
kes lingk;
Dlm konteks AMDAL penelitian dampak
dilakukan krn adanya rencana aktivitas
manusia dlm pembangunan
Dampak jadi masalah bila perubahan
o.k. pemb > drpd sasaran yg
direncanakan (dibandingkan dgn
keadaan sebelum ada perubahan).
Bat asan Dampak
A. Dampak adalah perbedaan
antara kondisi lingkungan atau
kesehatan sebelum ada
pembangunan dan yang
diperkirakan akan ada setelah
pembangunan (Clark, 1978);
B. Dampak adalah perbedaan
antara kondisi yang
diprakirakan akan ada tanpa
pembangunan dengan yang
diprakirakan akan ada dengan
adanya pembangunan (Munn,
1979).
Kegiatan
Pembangunan
Dampak Dampak
Pemb bertujuan meningkatkan kesejahteraan
Menimbulkan dampak (efek yg tdk direncanakan)
Dampak
Ses-ek-bud
Dampak
Bio-fisik
Dampak
Bio-fisik
Dampak
Ses-ek-bud
Tujuan
Kenaikan
Kesejahteraan
Munn (1979) : Sc i ent i f i c Commi t t ee on
Pr obl ems of t he Envi r onment (SCOPE)
Lazimnya yg dipakai untuk menghitung besar dampak
adalah dgn metoda Munn (1979) dalam SCOPE .
Dengan proyek
Tanpa proyek
K
u
a
l
i
t
a
s
l
i
n
g
k
u
n
g
a
n
(
Q
)
to t1
Rona Li ngk ungan Aw al
(RLA)
Dalam PP No. 51 Th. 1993
dipakai istilah Rona
Lingkungan Awal (RLA):
merupakan baseline data,
bukan merupakan kondisi
lingkungan sebelum ada
proyek.
Dampak didefinisikan spt
oleh Munn (1979) yaitu
perbedaan kondisi
lingkungan antara dengan
dan tanpa adanya proyek
Dampak
Sosi al dan Kesehat an
Di negara Barat dikembangkan
Social Impact Analysis (Analisis
Dampak Sosial) o.k. AMDAL hanya
mempelajari dampak fisik, kimia dan
biologi;
Di Indonesia sudah dikembangkan
ADS ini dlm Kep Ka BAPEDAL No. 9
Th 2001 ttg Keterlibatan Masy Dlm
Pembangunan.
WHO juga mengembangkan ENV
Health Impact Assessment (ADKL)
dengan alasan yang sama (US-AID)
Aspek Kesehat an :
f ak t or ut ama Kesej aht er aan
Disebutkan dlm UU No. 23/1997 bahwa pengelolaan
lingk bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
manusia.
Aspek kesehatan adalah faktor utama kesejahteraan,
shg konsep kesehatan lingkungan / masyarakat masuk
AMDAL
ADS dan ADKL harus diintegrasikan dlm AMDAL o.k.
- memperpendek birokrasi
- ADS dan ADKL tak dpt dipisah dr AMDAL
- Dampak fisik, kimia, biologi besarnya ditentukan
oleh dampak sosial dan kesehatan shg mempermudah
pengambilan keputusan.
Per unt uk an AMDAL
AMDAL adalah 1 set dokumen terdiri dari
KA ANDAL, ANDAL, RKL dan RPL, serta
ringkasan eksekutif yg dipakai dasar untuk
pengambilan keputusan;
Tujuan AMDAL : internalisasi
pertimbangan lingk dlm proses
perencanaan, pembuatan program dan
pengambilan keputusan (Caldwell, 1978).
Menjamin pertimbangan lingk disertakan
dlm perencanaan dan pelaksanaan proyek
pembangunan (US AID)
Waj i b AMDAL
Setiap rencana kegiatan/usaha
yg diprakirakan punya dampak
besar dan penting thd lingk
wajib dilengkapi dgn AMDAL
(UU 23/1997)
Peran AMDAL adalah dalam
pengambilan keputusan ttg
proyek yg sedang direncanakan;
Ef ek t i vi t as AMDAL
Efektivitas AMDAL (?)
- Sekedar dokumen saja
- Sekedar memenuhi peraturan
- Tdk beri masukan dlm pengambilan
keputusan
- Untuk membenarkan suatu proyek
- Kurang pengertian
- Kurang berkembangnya teknik AMDAL
- Ketrampilam Komisi Penilai Kurang
- Belum ada pemantauan terhadap
rekomendasi AMDAL
Metodologi Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan
Kuliah 3 - 5
Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan
Analisis
Mengenai
Dampak
Lingkungan
diperuntukkan
bagi
perencanaan
program atau
proyek
Karena
itu
AMDAL sering
disebut
preaudit
Baik
menurut
undang-undang
maupun
berdasarkan
pertimbangan
teknis, AMDAL bukanlah
alat
untuk
mengkaji
lingkungan
setelah
proyek
selesai
atau
operasional
Sehingga
tidak
ada
lagi
acuan
uncuk
mengukur
dampak
Di
dalam
AMDAL, arti
dampak
sebaiknya
diberi
batasan
yang jelas, perbedaan
antara
kondisi
sebelum
dan
sesudah
pelaksanaan
proyek
AMDAL dapat
dilakukan
sejak
awal
pelaksanaan
proyek,
yaitu
bersamaan
dengan
eksplorasi, telaah
kelayakan
rekayasa
dan
telaah
ekonomi
sehingga
AMDAL menjadi
sebuah
komponen
integral telaah
kelayakan
proyek
Sebab-sebab penting
tidak efektifnya AMDAL
Pelaksanaan
AMDAL yang terlambat
sehingga
tidak
dapat
lagi
mempengaruhi
proses
perencanaan
tanpa
menyebabkan
penundaan
pelaksanaan
proyek
dan
menaikkan
biaya
proyek
Kurangnya
pengertian
tentang
arti
dan
peranan
AMDAL,
sehingga
AMDAL dilaksanakan
sekedar
untuk
memenuhi
peraturan
atau
bahkan
disalahgunakan
untuk
membenarkan
suatu
proyek
Belum
cukup
berkembangnya
teknik
AMDAL menjadi
produk
yang relevan, dengan
rekomendasi
spesifik
dan
jelas
Kurangnya
keterampilan
pada
komisi
AMDAL untuk
memeriksa
laporan
AMDAL, dan
Belum
adanya
pemantau
yang baik
untuk
mengetahui
apakah
rekomendasi
AMDAL yang tertera
dalam
RKL benar-benar
digunakan
untuk
menyempurnakan
perencanaan
dan
dilaksanakan
dalam
implementasi
proyek
Prosedur Kerja
Analisis
mengenai
dampak
lingkungan
merupakan
suatu
proses
yang terdiri
atas
banyak
langkah
Semula
menurut
PP 29
tahun
1986 prosedur
AMDAL sangat
panjang,
kemudian
diganti
dengan
PP 51 tahun
1993
menjadi
prosedur
yang
lebih
disederhanakan
Perhatikan
gambar
skema
di
samping
Penapisan
Penapisan
bertujuan
untuk
memilih
rencana
pembangunan
mana
yang harus
dilengkapi
dengan
AMDAL
Langkah
ini
sangat
penting
bagi
pemrekarsa
untuk
dapat
mengetahui
sendiri
mungkin
apakah
proyek
akan
terkena
AMDAL yang berkenaan
dengan
RAB dan
time schedule
Seperti
diamanatkan
dalam
pasal
16 UU No 4 th
1982, hanya
rencana
proyek
yang diperkirakan
akan
mempunyai
dampak
penting
terhadap
lingkungan
saja
yang diwajibkan
untuk
dilengkapi
dengan
AMDAL
Dengan
penapisan
ini
diharapkan
kepedulian
kita
terhadap
lingkungan
tidak
akan
mengakibatkan
bertambahnya
waktu,
tenaga, dan
biaya
yang berlebih
untuk
pembangunan
Di
Indonesia penapisan
dilakukan
dengan
daftar
positif
seperti
ditentukan
dalam
keputusan
Menteri
Negara
Lingkungan
Hidup
Kepmen
11/MENLH/4/1994
Pelingkupan
Scoping, ialah
penentuang
ruang
lingkup
studi
ANDAL yaitu
bagian
AMDAL yang terdiri
atas
identifikasi, prakiraan
dan
evaluasi
dampak
Akan
tetapi, laporan
AMDAL yang ada
menunjukkan
bahwa
batas
penelitiannya
sering
tidak
jelas
Fokusnya
kabur, sebab
terjadinya
kerancuan
batasan
dan
karenanya
perlu
dilakukan
ANDAL secara
komprehensif
Dalam
UU No 4 th
1982 disebutkan, Analisis
mengenai
dampak
lingkungan
adalah
hasil
studi
mengenai
dampak
suatu
kegiatan
yang direncanakan
terhadap
lingkungan
hidup, yang
diperlukan
bagi
proses
pengambilan
keputusan.
Batasan
penting
inilah
yang dijadikan
sebagai
patokan
dalam
pelingkupan
AMDAL
Tujuan
untuk
menjadikan
hasil
AMDAL menjadi
masukan
dalam
pengambilan
keputusan
menjadi
fokus
penelitian
ADL
Kerangka Acuan (KA)
Kerangka
Acuan
(KA) ialah
uraian
tugas
yang harus
dilaksanakan
dalam
studi
ANDAL
KA dijabarkan
dari
pelingkupan
sehingga
KA memuat
tugas-
tugas
yang relevan
dengan
dampak
penting
KA didasarkan
pelingkupan
dan
pelingkupan
mengharuskan
adanya
identifikasi
dampak
penting
maka
pemrakarsa
haruslah
mempunyai
kemampuan
untuk
melakukan
identifikasi
dampak
penting
tersebut
Dalam
studi
ANDAL dilakukan
juga
identifikasi
dampak
Dapat
terjadi
adanya
dampak
yang semula
dianggap
penting
karena
dimuat
dalam
KA kemudian
ternyata
tidak
penting,
dalam
hal
ini
perlu
diusulkan
untuk
melakukan
pengurangan
item pekerjaan
Baik pekerjaan tambah maupun kuran harus mendapatkan
persetujuan
yang bersifat
resmi
AMDAL
Dalam
studi
AMDAL hanya
diperkirakan
dan
dievaluasidampak
penting
yang diidentifikasi
dalam
pelingkupan
dan
tertera
dalam
KA sehingga
penelitian
AMDAL terfokus
pada
dampak
yang penting
saja
Dampak
yang tidak
penting
dapat
diabaikan, dengan
penelitian
yang terfokus
dan
diperhitungkan
untuk
memperkirakan
besarnya
dan
pentingnya
dampak
juga
menjadi
terbatas
Besarnya
dampak
harus
diperkirkan
dengan
menggunakan
metode
yang sesuai
dengan
bidang
yang bersangkutan
Metode
itu
mungkin
telah
ada, tetapi
mungkin
juga
harus
dikembangkan
atau
dimodifikasi
dari
metode
yang ada
Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana
Pemantauan Lingkungan
Sementara orang menganggap ruang lingkup
AMDAL hanyalah sampai pada prakiraan besarnya
dan pentingnya dampak (Munn, 1979). Dalam
laporan AMDAL hasil dalam batas ini sudah
dianggap cukup
(walaupun
sebenarnya
tidak
tepat)
dapat
saja
terjadi
dampak
negatif
yang besar
dan
penting, namun
apabila
tersedia
teknologi
yang
dapat
mengatasinya
dengan
biaya
yang murah,
proyek
tesebut
sudah
selayaknyalah
dapat
disetujui
Untuk
negara
yang sedang
berkembang
pada
umumnya
dan
Indonesia pada
khususnya, hasil
yang
terbatas
itu
haruslah
dianggap
belum
cukup
Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana
Pemantauan Lingkungan
Di
Amerika
Serikat
pun tindakan
untuk
menangani
dampak
negatif
harus
dirumuskan
dalam
laporan
(Clark et al., 1978).
Hal ini
mengingat
pihak
pemrakarsa
dan
intansi
pemerintah
yang berwewenang
ingin
mengetahui
bagaimana
dampak
itu
dapat
dikelola, yaitu
cara
untuk
memperbesar
dampak
yang
positif
dan
cara
untuk
memperkecil
dampak
yang negatif
Dalam
arti
yang lebih
luas
pemrakarsa
dan
pemerintah
ingin
mengetahui
cara
mengelola
lingkungan
proyek
pembangunan
yang bersangkutan.
Pengetahuan
tentang
pengelolaan
dampak
juga
diperlukan
sebagai
masukan
untuk
menghitung
nisbah
manfaat
biaya
ekonomi
dan
untuk
membuat
rancang
bangun
proyek
Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana
Pemantauan Lingkungan
Di
Indonesia PP 51 tahun
1993 memisahkan
AMDAL dari
perencanaan
pengelolaan
lingkungan
dan
perencanaan
pemantauan
lingkungan, namun
ketiganya
disajikan
sekaligus
oleh
pemrakarsa
kepada
instansi
yang bertanggung
jawab.
Pemisahan
RKL dari
RPL sebenarnya
tidaklah
tepat. Sebab
pemantauan
lingkungan
adalah
bagian
pengelolaan
lingkungan
sehingga
sistematik
yang lebih
tepat
ialah
rencana
pengelolaan
lingkungan
yang terdiri
atas
rencana
penanganan
dampak
dan
rencana
pemantauan
lingkungan
Rencana
pengelolaan
lingkungan
bukanlah
merupakan
rancang
bangun
rekayasa
(engineering design) penanganan
dampak,
melainkan
menguraikan
prinsip
dan
persyaratan
tindakan
yang
harus
diambil
dalam
penanganan
dampak
Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana
Pemantauan Lingkungan
Pemantauan diperlukan sebagai sarana untuk memeriksa
apakah persyaratan lingkungan dipatuhi dalam pelaksanaan
proyek.
Informasi yang didapatkan dari pemantauan juga berguna
sebagai peringatan dini, baik dalam arti positif maupun
negatif, tentang perubahan lingkungan yang mendekati atau
melampaui nilai ambang batas serta tindakan apa yang perlu
diambil.
Juga untuk mengetahui apakah prakiraan yang dibuat dalam
ANDAL sesuai dengan dampak yang terjadi.
Karena itu pemantauan sering juga disebut post-audit dan
berguna sebagai masukan untuk memperbaiki ANDAL di
kemudian hari dan untuk perbaikan kebijaksanaan lingkungan.
Seperti halnya metode prakiraan dampak, metode untuk
pengelolaan dan pemantauan dampak juga harus kita pinjam
dari bidang yang bersangkutan atau harus kita kembangkan
sesuai dengan kaidah bidang yang bersangkutan
Pelaporan
Pada umumnya laporan terdiri atas tiga bagian, yaitu
ringkasan eksekutif (executive summary), laporan utama
(main report) dan lampiran (appendix)
Pembagian laporan dalam tiga bagian dimaksudkan untuk
dapat mencapai dua sasaran kelompok pembaca.
Sasaran pertama ialah para pengambil keputusan pada pihak
pemrakarsa (direktur dan direktur utama) maupun
pemerintah (direktur, direktur jenderal dan menteri) yang
berkepentingan dengan proyek tersebut, dimana para
pengambil keputusan ini sibuk dan tidak mempunyai waktu
untuk mempelajari laporan yang terinci, bagi merekalah
diperuntukkan ringkasan eksekutif
(executive summary)
Laporan ini singkat dan berisi pokok permasalahan, cara
pemecahannya dan rekomendasi tindakan yang harus diambil
Pelaporan
Laporan utama diperuntukkan bagi para pelaksana proyek dan
teknisi yang memerlukan keterangan terinci.
Laporan harus dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah, baik isi
maupun format, dengan bahasa yang harus dapat dimengerti dengan
mudah oleh pakar dalam bidang yang berbeda-beda.
Hal ini mengingat AMDAL bersifat lintas sektoral dan harus
dipelajari oleh pakar dalam berbagai bidang
Suatu tantangan dalam metode penulisan laporan ialah untuk
membuat bagian-bagian dalam berbagai bidang menjadi satu
kesatuan yang koheren, yaitu terintegrasi
Yang sering terjadi ialah penelitian AMDAL yang bersifat
multidisiplin menghasilkan laporan yang teridiri atas bab-bab dalam
berbagai bidang yang berdiri sendiri-sendiri.
Di sini pulalah letak bahaya tidak terintegrasinya ANDAL dengan
RKL dan RPL
AMDAL
Sistematika
Penyusunan
Kerangka
Acuan
BAB I
Bab
Pendahuluan
Mencakup
:
1.1. Latar
belakang
Uraian
secara
singkat
latar
belakang
dilaksanakannya
studi
AMDAL ditinjau
dari,
a. Tujuan
dan
kegunaan
proyek
b. Peraturan
perundang-undangan
yg
terkait
dengan
rencana
kegiatan, rona
lingkup
yg
terkena
isu-isu
pokok
C. Kebijakan
Regional , Lokal
dan
Perusahaan
terhadap
pelaksanaan
pengelolaan
lingkungan
hidup.
Tujuan
dan
Kegunaan
Studi
Tujuan
Dilaksanakannya
studi
AMDAL adalah
,
a. Mengidentifikasi
rencana
usaha
dan/atau
kegiatan
yg
akan
dilakukan
terutama
yg
menimbulkan
dampak
besar
dan
penting
bagi
l i n g k u n g a n
h i d u p .
b. Mengidentifaki
rona
lingkungan
hidup
terutama
yg
terkena
dampak
besar
dan
p e n t i n g .
c . M e m p e r k i r a k a n
d a m p a k
d a n
mengevaluasikan
dampak
besar
dan
penting
t e r h a d a p
l i n g k u n g a n
h i d u p .
Kegunaan
Studi
AMDAL adalah
untuk
a.Membantu
pengambilan
keputusan
dalam
pemilihan
alternatif
yg
layak
dari
segi
lingkungan
hidup, teknis
& ekonomis
b. Mengintergrasikan
pertimbangan
lingkungan
hidup
dalam
perencanaan
rinci
dari
suatu
usaha
dan/atau
kegiatan
c. Sebagai
pedoman
untukkegiatan
pengelolaan
dan
pemantauan
lingkungan
hidup.
BAB II Ruang
lingkup
Studi
2.1. Lingkup
rencana
usaha
dan/atau
kegiatan
yg
akan
ditelaah
a. Uraikan
secara
singkat
mengenai
rencana
usaha
dan/atau
kegiatan
penyebab
dampak
sesuai
dg jenis2 rencana
usaha
dan/atau
kegiatan
yg
akan
dibangun.
b.Komponen
usaha
dan/atau
kegiatan
yg
akan
ditelaah
yg
berkaitan
dg dampak
yg
akan
ditimbulkannya. Uraian
ini
dibuat
sesuai
dg
tahapan
kegiatan
c.
c. Uraikan
secarasingkat
mengenai
kegiatan2 yg
ada
disekitar
rencana
lokasi
beserta
dampak2 yg
ditimbulkannya
terhadap
lingkungan
hidup.
Penjelasan ini agar dilengkapi dengan
peta yg dapat menggambarkan lokasi
rencana usaha dan/atau kegiatan
beserta kegi atan2 l ai n yg ada
d i s e k i t a r n y a .
2.2 Lingkup
rona
lingkungan
hidup
awal
a.Uraikan
dg singkat
mengenai
rona
lingkungan
hidup
yg
terkena
dampak.
Data rona
lingkungan
semaksimal
mungkin
menggunakan
data aktual
dilapangan
b.Komponen
lingkungan
hidup
yg
ditelaah
karena
terkena
dampak.
2.3 Isu-isu
Pokok
Uraikan
secara
singkat
isu-isu
pokok
yg
dapat
ditimbulkan
akibat
rencana
usaha
dan/atau
kegiatan
sesuai
hasil
pelingkupan. Data cara
pelingkupan
agar
mengacu
pada
serangkaian
proses
pelingkupan
sebagaimana
dimaksud
dlm
penjelasan
umum.
2.4. Lingkup
Wilayah
Studi
Wilayah
studi
ini
merupakan
resultante
dan
batas
wilayah
proyek, ekologis,
sosi al
dan
admi ni strati f
setel ah
mempertimbangkan
kendala
teknis
yg
d i h a d a p i .
BAB III Metode
Studi
3.1 Metode
Pengumpulan
dan
Analisis
data,
pada
bagian
ini
dijelaskan
metode
pengumpulan
data dan
analisis
data baik
primer dan/atau
sekunder
yang sahih
dan
dapat
dipercaya
(reliabel) untuk
digunakan
a.Menelaah, mengamati
dan
mengukur
komponen
rencana
usaha
dan/atau
kegiatan
yg
diperkirakan
mendapat
dampak
besar
dan
penting
dan
lingkungan
hidup
sekitarnya.
b.Menelaah, mengamati
dan
mengukur
komponen
lingkungan
hidup
yg
diperkirakan
terkena
dampak
besar
dan
penting.
3.2. Metode
Prakiraan
Dampak
Besar
dan
Penting
Pada
bag ini
jelaskakan
metode
yg
digunakan
dlm
metode
AMDALuntuk
memperkirakan
besaran
dampak
dan
penentuan
tingkat
kepentingan
dampak. Metode
formal dan
non
formal digunakan
dalam
memprakirakan
besaran
dampak.dalam
hal
usaha
dan/atau
kegiatan
yg
akan
dilaksanakan
bersifat
terpadu
dan
berada
dlm
suatu
kawasan, maka
pengukuran
thd
besaran
dampak
kumulatif
akibat
berbagai
usaha
dan/atau
kegitan
tersebut
mutlak
diperhitungkan.
Sementara
untuk
memperkirakan
tingkat
kepentingan
dampak
akan
digunakan
Pedoman
Penentuan
Dampak
besar
dan
Penting.
Dalam
hal
ini, uraikan
secara
jelas
untuk
setiapkomponen
lingkungan
hidup
yg
diperkirakan
akan
terkenadampak
besar
dan
penting.
3.3. Metode
Evaluasi
Dampak
Besar
dan
Penting
Pada
bagian
ini
diuraikan
metode
yg
lazim
digunakan
dlm
studi
AMDAL untuk
mengevaluasi
dampak
besar
dan
penting
yg
ditimbulkan
oleh
usaha
dan/atau
kegiatan
thd
lingkungan
hidup
secara
holistik
(seperti
a.l.matrix, bagan
alir,
overlay) untuk
digunakan
sebagai
a. Dasar
untuk
menelaah
lingkungan
hidup
dari
berbagai
alternatif
usaha
dan/atau
kegiatan.
b. Identifikasi
dan
perumusan
arah
pengelolaan
dampak
besar
dan
penting
lingkungan
hidup
yang ditimbulkan.
Evaluasi
dampak
besar
dan
penting
secara
holistik
tersebut
diatas
harus
mencakup
baik
dampak
yg
tergolong
besar
dan
penti ng
maupun
ti dak
sebagaimana
telah
dihasilkan
dalam
bab
prakiraan
dampak
sebelumnya.
BAB IV Pelaksanan
Studi
4.1. Pemrakarsa
Pada
bagian
ini
dicantumkan
nama
dan
alamat
lengkap
instansi/perusahaan
sebagai
pemrakarsa
rencana
usaha
dan/
atau
kegiatan, nama
dan
lamat
lengkap
penanggung
jawab
pelaksanaan
rencana
usaha
dan/ atau
kegiatan.
4.2. Penyusunan
Studi
AMDAL
Pada
bagian
ini
dicantumkan
nama
dan
alamat
lengkap
lembaga/perusahaan, nana
dan
alamat
lengkap
penanggung
jawab
penyusun
AMDAL. Nama
dan
keahlian
dari
masing-masing
anggota
penyusun
AMDAL.
Perlu
diketahui
bahwa
ketua
Tim penyusun
studi
AMDAL harus
bersertifikat
AMDAL B
sedangkan
anggota
penyusun
lainnya
harus
mempunyai
keahlian
sesuai
dg lingkup
studi
AMDAL yg
akan
dilakukan.
4.3. Biaya
Studi
Pada
bagian
ini
diuraikan
prosentase
jenis-jenis
biaya
yg
dibutuhkan
dlm
rangka
penyusunan
AMDAL
4.4. Waktu
Studi
Pada
bagian
ini
diungkapkan
jangka
waktu
pelaksanaan
studi
AMDAL sejak
tahap
persiapan
hingga
penyerahan
laporan
ke
Instansi
yang bertanggung
jawab.
BAB V.DAFTAR PUSTAKA
Pada
bagian
ini
uraikan
pustaka
atau
literastur
yg
digunakan
untuk
keperluan
penyusunan
dokumen
AMDAL
BAB VI. Lampiran
Pada
Bagian
ini
dilampirkan
berbagai
keputusan
perijinan
yg
berkaitan
dg proyek
dimaksud,
butir-butir
penting
hasil
konsultasi
dan
diskusi
dg pihak2 yg
terlibat
(mayarakat
yg
berkepentingan)
disamping
itu
harus
dilampirkan
pula biodata
personil
penyusun
AMDAL.
ORGANIK
J UR. ARONOMI
FP UWG
LINGKUNGAN, DAMPAK &
PENGELOLAANNYA
Analisis
Mengenai
Dampak
Lingkungan
(AMDAL):
Hasil
studi
mengenai
DAMPAKsuatu
kegiatan
yg
direncanakan
terhadap
lingkungan
hidup,yangdiperlukan
bagi
proses
pengambilan
keputusan
DAMPAKLINGKUNGANDIINDONESIA
Analisis
Dampak
Lingkungan
(ANDAL):
Telaahan
secara
cermat
dan
mendalam
tentang
dampak
penting
suatu
kegiatan
yangdirencanakan
Dampak
Penting:
Perubahan
yg
sangat
mendasar
yang
diakibatkan
oleh
suatu
kegiatan
AMDAL
Proses
Penyusunan
AMDAL:
1.
PIL:Penyajian
Informasi
Lingkungan
2.
Kerangka
Acuan
bagi
penyusunan
AMDAL
3.
Analisis
Dampak
Lingkungan
(ANDAL)
4.
RKL:Rencana
Pengelolaan
Lingkungan
5.
RPL:Rencana
Pemantauan
Lingkungan
1.
ANDAL:dokumen
hasil
penelaahan
Dampak
Penting
2.
Rona
Lingkungan:
Keadaan
dan
kondisi
lingkungan
rencana
lokasi
suatu
kegiatan
PIL:
Penyajian
Informasi
Lingkungan
PIL:Telaahan
secara
garis
besar
tentang
rencana
kegiatan
yangakan
dilaksanakan,
rona
lingkungan
tempat
kegiatan,
kemungkinan
timbulnya
dampak
lingkungan
tempat
kegiatan,
kemungkinan
timbulnya
dampak
lingkungan
oleh
kegiatan,
rencana
tindakan
pengendalian
dampak
negatif.
.
SEL:
STUDIEVALUASI
LINGKUNGAN
Telaahan
secara
cermat
dan
mendalam
tentang
dampak
penting
suatu
kegiatan
yangsedang
dilaksanakan.
Suatu
rencana
KEGIATANyg
mengakibatkan
DALIwajib dibuatkan PIL
nya,apabila
kegiatan
itu
merupakan:
1.
Pengubahan
bentuk
lahan
dan
atau
bentang
alam
2.
Eksploitasi
sumberdaya
alam,baik
yg
terbarui
maupun
yg
tidak
terbarui
3.
Proses
dan
kegiatan
yg
secara
potensial
dpt
menimbulkan
pemborosan,
kerusakan
dan
kemerosotan
pemanfaatan
sumberdaya
alam
4.
Proses
dan
kegiatan
yg
hasilnya
dpt
mempengaruhi
lingkungan
sosial
dan
budaya
5.
Proses
dan
kegiatan
yg
hasilnya
dpt
mempengaruhi
pelestarian
kawasan
konservasi
SDAdan
atau
perlindungan
cagar
budaya
6.
Introduksi
jenis
tumbuhan,hewan dan jasad renik
7.
Pembuatan
dan
penggunaan
bahan
hayati
dan
nonhayati
8.
Penerapan
teknologi
yg
diperkirakan
mempunyai
potensi
besar
untuk
mempengaruhi
lingkungan
Rencana
KEGIATAN
KEGIATANyg
berpotensi
menimbulkan
dampak
penting
1.
Pembuatan
jalan,bendungan,jalan
KA,pembukaan
hutan
2.
Kegiatan
pertambangan
dan
eksploitasi
hutan
3.
Pemanfaatan
tanah
yg
tidak
diikuti
dgusaha
konservasi
dan
penggunaan
energi
yg
tdk
diikuti
dgteknologi
yg
mengefisienkan
pemakaiannya
4.
Kegiatan
yg
menimbulkan
perubahan
atau
pergeseran
struktur
tata
nilai,pandangan
dan/atau
cara
hidup
masyarakat
setempat
5.
Kegiatan
yg
proses
dan
hasilnya
menimbulkan
pencemaran,
keruskaan
kawasan
konservasi
alam
dan/atau pencemaran benda cagar budaya
6.
Introduksi
jenis
tumbuhan
baru
atau
jasad
renik
yg
dpt
menimbulkan
jenis
penyakit
baru
thd
tanaman,
introduksi
suatu
jenis
hewan
baru
yg
dpt
mempengaruhi
kehidupan
hewan
yg
telah
ada
7.
Penggunaan
bahan
hayati
dan
nonhayati
8.
Penerapan
teknologi
yg
dpt
menimbulkan
dampak
negatif
thd
kesehatan
AMDAL
Setiap
rencana
KEGIATANyangdiperkirakan
mempunyai
dampak
penting
thd
lingkungan,wajib
dilengkapi
dengan
AMDAL.
DAMPAKPENTINGsuatu
kegiatan
thd
lingkungan
ditentukan
oleh:
1.
Jumlah
manusia
yg
akan
terkena
dampak
2.
Luas
wilayah
persebaran
dampak
3.
Lamanya
dampak
berlangsung
4.
Intensitas
dampak
5.
Banyaknya
komponen
lingkungan
lainnya
yg
akan
terkena
dampak
6.
Sifat
kumulatif
dampak
7.
Berbalik
(reversible)atau
tidak
berbaliknya
dampak
RKL:
Rencana
Pengelolaan
Lingkungan
.
.
RPL:
Rencana
Pemantauan
Lingkungan
Dalam
RPLdicantumkan:
1.
Pemantauan
oleh
pemrakarsa
kegiatan
2.
Pemantauan
oleh
pemerintah
daerah
3.
Pemantauan
oleh
instansi
yg
bertanggungjawab
4.
Pemantauan
oleh
Menteri
Lingkungan
Hidup
Pemantauan
meliputi
Evaluasi
Perubahan
Lingkungan.
Hasil
pemantauan
dapat
digunakan
untuk
merekayasa
teknologi
baru
untuk
pengendalian
DALI
PIL:
Penyajian
Informasi
Lingkungan
PILdisusun
sebagai
berikut:
I.
Identitas
Pemrakarsa
1.Nama
dan
alamat
lengkap
pemrakarsa
kegiatan
2.Nama
dan
alamat
lengkap
penyusunan
PIL
II.Uraian
singkat
Rencana
Kegiatan
Pembangunan
III
Uraian
Singkat
RonaLingkungan
Awal
IV.Evaluasi
Dampak
Lingkungan
dan
Penanganannya
V.Daftar
Pustaka
VI.Biodata
Penyusun
PIL
PIL:
Penyajian
Informasi
Lingkungan
RENCANAKEGIATANPEMBANGUNAN
1.Jenis
Rencana
Kegiatan
2.Rencana
Lokasi
yg
tepat
dari
Rencana
Kegiatan
3.
Perkiraan
Umur
Kegiatan
4.
Uraian
ttg
rencana
Kegiatan:
a.Tahap
Konstruksi
1.Rancangan
umum
kegiatan
dan
jadwalnya
2.Carapelaksanaan
kegiatan
3.Luas
areayg
digunakan
kegiatan
4.Peralatan
yg
digunakan
5.Bahanbahan
yangdigunakan
6.Tenagakerja:Jumlah,asalusul,keahlian,permukiman,dll
7.Diklat
bagi
tenagakerja
b.Tahap
Pasca
Konstruksi
1.Caraproses
produksi
2.Jenis
peralatan
yg
digunakan
3.Jenis
bahan
yangdigunakan
dan
Kapasitas
produksi
4.Tenaga
kerja
5.Hubungan
dengan
kegiatan
lain
PIL:
Penyajian
Informasi
Lingkungan
RONALINGKUNGANAWAL.
1.
IKLIM:Tipe
Iklim,Suhu,Curah
hujan,keadaan
angin,kualitas
udara
2.
FISIOGRAFI:Morfologi,Topografi,Struktur
Geologi
3.
HIDROLOGI: Sungai,
danau,
rawa;
debit
aliran;
pola
aliran;
resapan
air,
sumber
airminumcucimandi;peruntukan
airlainnya
4.
HIDR0OSEANOGRAFI:POLAHIDRODINAMIKAKELAUTAN
5.
Ruang,Tanah
dan
Lahan:Jenis
tanah,struktur
dan
tekstur,kestabilan
lahan,
kesesuaian
tanah,tata
ruang
dan
landuse,peruntukan
lahan
6.
BIOLOGI:Floradan
Fauna:Jenis
darat
/air,Jenis
dilindungi
7.
SOSEK
&
SOSBUD:
Profil
penduduk,
Sikap
&
persepsi
masyarakat
thd
pembangunan,Keadaan
&warisan
sosialbudaya,Hallainyg
dianggap
perlu
KA
AMDAL
Kerangka
Acuan
AMDALdisusun
sbb:
BABI.PENDAHULUAN
1.Peraturan
perundnagan
yangberlaku
2.Kebijaksanaan
pelaksanaan
pengelolaan
lingkungan
3.Kaitan
rencana
kegiatan
dgdampak
penting
yg
mungkin
ditimbulkan
4.Uraian
mengenai
tujuan
dan
kegunaan
rencana
kegiatan
BABII.TUJUANSTUDI
1.Maksud
dan
Tujuan
2.Kegunaan
BABIII.RUANGLINGKUPSTUDI
1.BatasWilayah
Studi
2.Komponen
lingkungan
yg
ditelaah
3.Rencana
kegiatan
yg
harus
ditelaah
dampaknya
BABIV.
METODOLOGI
BABV.
TIMSTUDIANDAL
BABVI.
BIAYA
BABVII.
WAKTUPELAKSANAAN
BABVIII.DAFTARPUSTAKA
KA
AMDAL
WAWASANLINGKUNGANbagi
PENYUSUNKA
1.Studi
ANDALharus
dapat
memberikan:
a.Alternatif
rencana
kegiatan
b.Rencana
Pengelolaan
Lingkungan
c.Rencana
Pemantauan
Lingkungan
2.Rencana
kegiatan
harus
bertujuan
:
a.
Melestarikan
kemampuan
sumberdaya
alam
b.
Memelihara
dan
meningkatkan
keserasian
kualitas
LH
3.Lingkungan
mempunyai
dua
fungsi:
a.Sebagai
tempat
sumberdaya
alam
yg
perlu
dilestarikan
kemampuannya
b.Sebagai
ruang
hidup
yg
harus
dipelihara
bahkan
ditingkatkan
kualitasnya
4.Komponen
lingkungan
yng
mungkin
mengalami
perubahan:
a.
Komponen
Lingkungan
yg
ingin
dipertahankan,
dijaga
dan
dilestarikan
keberadaannya,
:
Sumber
air, Lahan
dan
tanah,
hutan,
kesehatan
&
kenyamanan
lingkungan,
kualitas
udara,
daya
dukung
lingkungan,warisan
alam
&budaya,dll
b.Komponen
lingkungan
yg
akan
berubah
oleh
rencana
kegiatan:
1.Taraf
hidup
masyarakat
2.Lapangan
dan
kesempatan
kerja
3.Pemanfaatan
sumberdaya
alam
4.Hasil
produksi
dan
limbah
5.Modalpembangunan
6.Kualitas
manusia
7.Kelembagaan
dan
citra
masa
depan
kehidupan
manusia
dan
lingkungan
ANDAL
BABI.PENDAHULUAN
1.Latar
Belakang
2.Tujuan
Studi
a.Maksud
dan
Tujuan
b.Kegunaan
3.Ruang
Lingkup
Studi
4.Metodologi
BABII.RENCANAKEGIATAN
1.
Maksud
dan
Tujuan
2.
Kegunaan,Keperluan,dan
Alternatif
3.
Rencana
Kegiatan
dan
Komponen
Kegiatannya
Komponen
rencana
kegiatan
yg
diperkirakan
menimbulkan
masalah
LH:
a.Pelongsoran
tanah
b.Ketidakstabilan
lahan
/lereng
c.Bahaya
banjir,pencemaran
lingkungan
d.Daya
serap
tanah
terhadap
air
e.Penggundulan
vegetasi
penutup
lahan
f.Perusakan
habitatsatwa
liar
g.Gangguan
migrasi
hewan
h.Gangguan
kesehatan
dan
kesejahteraan
masyarakat
i.Kesenjangan
dalm
masyarakat
j.Perusakan
wilayah
rawan,situs,dll.
4.Tahapan
Pelaksanaan
Rencana
KEgiatan:
1.Tahap
PraKonstruksi
2.Tahap
Konstruksi
3.Tahap
Pasca
Konstruksi
BABIII..
ANDAL
BABIII.RONALINGKUNGANHIDUPAWAL
Komponen
LH
yg
memiliki
arti
penting
a.l.
Satwa
liar
langka,
peninggalan
arkeologi, rona
lingkungan
dg
keindahan
alam
yg
terkenal,
lahan
sengketa,
keadaan
sosek
dan
sosbud
masyarakat
Data&informasi
RonaLingkungan
Hidup
Awal:
1.
Iklim
2.
Fisiografi
3.
Hidrologi
4.
Hidrooseanografi
5.
Ruang,Lahan
dan
Tanah
6.
Floradan
Fauna
7.
SosialBudana
dan
Sosialekonomi
ANDAL
BABIV.PERKIRAANDAMPAKPENTING
1.
Pembahasan
mengenai
dampak
penting
2.
Kategorisasi
dampak
penting
3.
Beberapa
topik
.
1.Iklim:Perubahan
iklim
dan
kualitas
udara,gangguan
kebisingan
dan
getaran
2.Fisiografi:
a.Kestabilan
geologis,tanah
longsor,dll
b.Kestabilan
lereng:erosi,runoff,banjir
c.Bentuk
lahan
yg
unik
d.Modifikasi
lahan
akibat
penggalian,penimbunan,pembuangan
sampah
3.Hidrologi:
a.Gangguan
aliran
sungai,perubahan
tinggi
muka
airdan
badan
air
b.Perubahan
arah
aliran
dan
pola
aliran,penambahan
aliran
airke
zona
banjir
c.Perubahan
kedalaman
perairan
d.Debitbanjir
dan
efek
merusaknya
e.Pembentukan
genangan
air
f.Kualitas
airpermukaan
dan
sedimentasi
g.Kualitas
airtanah
4.Hidrooseanografi
a.Perubahan
kualitas
airlaut
b.Perubahan
pola
hidrodinamika
kelautan
c.Pola
sedimentasi
dan
interaksi
udara
dan
laut
5.TATARUANG
a...
ANDAL
BABIV.
5.Tataruang.
a.Perubahan
dalam
pemanfaatan
lahan,air,dan
SDAlainnya
b.Keindahan
alam
dan
kesempatan
untuk
menikmatinya
c.Lahan
peninggalan
sejarah
alam,ekosistem
unik,dll
d.Perencanaan
pengembangan
wilayah,tata
ruang
dan
landuse,tata
air,
dan
SDAlainnya
6.
Floradan
Fauna
a.Kerusakan
komunitas
tumbuhan,hutan
lindung,jalur
hijau,dll
b.Arah
dan
migrasi
hewan,tempat
hidup
satwa,tempat
mencari
makan,dll
c.Kematian
hewan
dan
kepunahan
satwa
langka
7.SOSEKdan
SOSBUD
a.Keadaan
pusat
bisnis,infrastruktur
ekonomi
masyarakat
b.Struktur
penduduk,dan
pola
mobilitas
penduduk
c.Perikehidupan
seharihari,adatistiadat,tata
nilai,norma,dll
d.Distribusi
kekuasaan,stratisifikasi
sosial,integrasi
dan
kohesi
pokmas,dll
e.Kondisi
tatanan
kelembagaan
sosial
masyarakat
f.dll
ANDAL
BABV.EVALUASIDAMPAKPENTING
1.Hubungan
sebabakibat
(kausatif)antara
kegiatan
dan
dampaknya
2.
Ciri
dampak
penting: Positifnegatif,
masa
berlangsungnya,
hubungan
antar
dampakpenting:antagonistiksinergistik;Ambang
batas
dampak
penting
3.
POKMAS
yang
akan
terkena
dampak,
identifikasi
perubahan
yg
diinginkan
dan
perubahan
lainmungkin
akan
terjadi
akibat
kegiatan
pembangunan
4.Kemungkinan
daerah
sebaran
dampak
penting
5.Alternatif
pendekatan
pengendalian
dampak
negatif:
a.Pendekatan
ekonomi
b.Pendekatan
Teknologi
c.Pendekatan
ekelembagaan
6.Alternatif
pengelolaan
dan
pemantauan
lingkungan
7.Analisis
bencana
dan
analisis
risiko
bencana
BABVI.
BAHANPUSTAKA
BABVII.
LAMPIRAN
RKL
RENCANA
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
Pendekatan
Pengelolaan
Lingkungan:
1.
Pendekatan
Teknologi
Caracara
teknologi
unt
menangani
dampak
lingkungan,misalnya:
a.
Penanggulangan
limbah
BBB:
1.Membatasi
atau
mengisolasi
limbah
2.Netralisasi
limbah
dgpenambahan
zat
kimia
tertentu
3.Pengubahan
proses
unt
mencegah
/mengurangi
volumelimbah
4.Sistem
daur
ulang
limbah
5.Penggunaan
bahan
baku/bahan
tambahan
yg
tdk
menghasilkan
limbah
BBB
b.
Mencegah,
mengurangi,
dan
memperbaiki
kerusakan
serta
menanggulangi
pemborosan
SDA
1.Pencegahan
erosi
dengan
terasering
atau
covercrop
2.Reklamasi
lahan
rusak
3.Pendayagunaan
bahan
baku
unt
mengurangi
pemborosan
SDA
RKL
RENCANA
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
2.Pendekatan
ekonomi
Bantuan
ekonomi
yg
diperlukan
oleh
pemrakarsa
dari
pemerintah
unt
menanggulangi
dampak
lingkungan,misalnya:
1.
Permintaan
bantuan
pemerintah
unt
menanggulangi
DALI
2.
Kemudahan
prosedur
pengadaan
peralatan
import
3.Keringanan
bea
masuk
peralatan
pengendali
pencemaran
4.Kemudahan
dan
keringanan
kredit
bankuntuk
pembelian
peralatan
DALI
5.Penanggulangan
masal
SOSEKBUD:
a.Sistem
imbalan
atau
ganti
rugi
bagi
penduduk
yangdipindahkan
b.Bagi
POKMASyg
terkena
dampak
negatif
diprioritaskan
unt
DIKLAT
c.Prioritas
penggunaan
tenagakerja
setempat
sesuai
keahliannya
d.Mencegah
atau
mengurangi
dampak
yg
mengakibatkan
keterasingan
e.Pengendalian
masalah
sosial
yg
telah
ada
dan
yg
akan
timbul
f.Menangani
mobilitas
vertikal
dari
kelompok
tertentu
yg
dpt
memicu
kecemburuan
sosial
RKL
RENCANA
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
3.Pendekatan
Institusional
Caracara
institusional
untuk
mengembangkan
sistem
pengelolaan
lingkungan
terpadu,misalnya:
1.Kerjasama
antar
instansi
yg
relevan
dgpengelolaan
LH
2.Pengembangan
peraturanperundangan
yg
menunjang
pengelolaan
LH
3.Pengembangan
pengawasan
interndan
ekstern
yg
meliputi
pengawasan
oleh pemerintah dan oleh masyarakat
4.Kerjasama
antar
negaraatau
antar
daerah
dalam
pengendalian
dampak
lingkungan
.
RKL
RENCANA
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
Rencana
Pengelolaan
Lingkungan,meliputi:
a.
Faktor
Lingkungan
yg
terkena
dampak
Biogeofisikkimia
Sosial
ekonomi
Sosialbudaya
b.Sumber
dampak:
Komponen
kegiatan
yang
dapat
menjadi
sumber
dampak,
misalnya:
penggunaan
bahan
bakar
minyak
berkadar
belerang
tinggi
c.Bobot
dan
tolok
ukur
dampak:
Dibandingkan
dengan
Nilai
Ambang
Batasyangberlaku
d.Upaya
Pengelolaan
Lingkungan:MISALNYA
1.Penggunaan
bahan
baku
yg
tidak
menghasilkan
limbah
BBB
2.Pembuatan
cerobong
asap
yangcukup
tinggi
3.Meningkatkan
dayaguna
dampak
positif
agardiperoleh
manfaat
yg
lebih
besar
RKL
RENCANA
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
Pelaksanaan
Pengelolaan
Lingkungan
1.
Kelembagaan
yg
akan
terkait
dg
pengelolaan
lingkungan,
kaitan
tugas
dan
jobdeskripsi
yangditangani
masingmasing
2.
Unit
organisasi
yang
bertanggungjawab
untuk
pelaksanaan
RKL,
yang
mencakup: Struktur
organisasi
&
personalianya,
bidang
tugas
masing
masing,dan
tata
kerjanya
3.
Pembiayaan
unt
melaksanakan
RKL,
meliputi:
biaya
investasi
peralatan,
biaya
personal
&
operasional,
dan
biaya
pendidikan/pelatihan
ketrampilan
operasional
.
RKL
RENCANA
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
Pengawasan
Pengelolaan
Lingkungan
Uraian
tentang
instansi
yg
akan
berperan
sbg
pengawas
bagi
terlaksananya
RKL
Instansi
yg
terlibat
mungkin
lebih
dari
satu
instansi
dan
masingmasing
akan
bertugas
mengawasi
sesuai
dengan
bidang
yg
menjadi
wewenang
dan
tanggungjawabnya
RPL
RENCANA
PEMANTAUAN
LINGKUNGAN
Ruang
Lingkup
RPL:
1.
Jenis
Dampak
Penting
Uraian
ttg
jenis
dampak
penting
dan
dampak
lain
yg
akan
dipantau,
misalnya
pencemaran
udara
oleh
SOx
dan
NOx
akibat
penggunaan
bahan
bakar
minyak
dgkadar
belerang
yg
tinggi
2.Faktor
Lingkungan
yg
dipantau
Pemantauan
faktor
lingkungan
dpt
dilakukan
thd
sumber
dampak
lingkungan
dan
akibat
yg
ditimbulkan
oleh
dampak
tsb
thd
lingkungan
Misalnya
pencemaran
udara
akibat
SOx
dan
NOx,pemantauan
sumber
dampak
dilakukan
thd
kadar
sulfurdan
nitrogen
pd
BBM. Sedangkan
pemantauan
akibat
dari
dampak
lingkungan
dpt
dilakukan
dgmengukur
pHair(badan
air)sbg
akibat
pencemaran
SOx
dan
NOx
3.Tolok
Ukur
Dampak
Tolok
ukur
ini
dpt
meliputi
aspek
biogeofisik,sosial
ekonomi
dan
sosialbudaya.
Misalnya
tolok
ukur
biogeofisik
dari
pencemaran
udara
akibat
SOx
dan
NOx
adalah
penurunan
pHairdalam
badan
perairan
sebagai
akibat
dari
adanya
hujan
asam.Sedangkan
tolok
ukur
aspek
sosekbud
adalah
penurunan
hasil
tangkapan
ikan
oleh
petani
ikan
sbg
akibat
dari
terjadinya
hujan
asam.
4.Lokasi
Lokasi
(peta)yg
tepat
untuk
memantau
dampak
5.Periode
Pemantauan
Saat
pemantauan
dilakukan
dan
lama
waktu
yg
diperlukan
untuk
memantau
suatu
jenis
dampak
RPL
RENCANA
PEMANTAUAN
LINGKUNGAN
Pelaksanaan
Pemantauan
Lingkungan
1.
Uraian
ttg
kelembagaan
yg
akan
mengurus
pelaksanaan
pemantauan
lingkungan,wewenang
dan
tanggungjawabnya
2.
Kelembagaan
yg
mendayagunakan
hasil
pemantauan
,
dan
melakukan
pengawasan
thd
pelaksanaan
pemantauan
lingkungan
PEL
PENYAJIAN
EVALUASI
LINGKUNGAN
PELkegiatan
yg
sudah
berjalan:Susunannya
I.
IDENTITASPRMRAKARSA
II.URAIANSINGKATKEGIATAN
1.Jenis
kegiatan
yg
sudah
berjalan
,
disebut
KEGIATAN
2.Lokasi
kegiatan
3.Perkiraan
umur
kegiatan
4.Uraian
garis
besar
ttg
kegiatan
a.
Tahap
Konstruksi
b.
Tahap
pasca
konstruksi
5.Hubungan
dgkegiatan
lain
1.Jarak
lokasi
kegiatan
thd
kegiatan
lain
2.Sumber
lainyg
terkena
dampak
kegiatan
3.Kegiatan
lainnya
di
sekitar
kegiatan
4.Pengaruh
kegiatan
thed
aspek
sosialekonomi,budaya
masuarakat
sekitar
PEL
PENYAJIAN
EVALUASI
LINGKUNGAN
III.
Uraian
singkat
rona
lingkungan
1.
Iklim
: Tipe
iklim, Suhu
udara,
curah
hujan,
keadaan
angin,
kualitas
udara
2.
Fisiografi:Morfologi,topograsi,struktur
geologi
3.Hidrologi:
4.Hidrooseanografi
5.Ruang,Tanah
dan
Lahan
6.Floradan
Fauna
7.SOSEKdan
SOSBUD
IV.EVALUASIDAMPAKLINGKUNGANDANPENANGANNYA
1.
Perkiraan
dampak
thd
faktor
biogeofisikkimia,
sosek,
dan
sosbud
masyuarakat
sekitar
2.
Evaluasi
beratringan
atau
besarkecilnya
DALIserta
penanganannya
V.
BAHANPUSTAKA
VI.
BIODATAPENYUSUNPEL
KASEL
Kerangka
Acuan
Studi
Evaluasi
LINGKUNGAN
KEGIATANYANGSUDAHBERJALAN
BABI.PENDAHULUAN
Uraian
latar
belakang
dilaksanakannya
SELditinjau
dari:
1.Peraturanperundangan
yg
berlaku
2.Kebijaksanaan
pelaksanaan
pengelolaan
lingkungan
3.Kaitan
antara
kegiatan
dengan
dampak
penting
yg
mungkin
timbul
dan
yg
sudah
timbul
4.Uraian
singkat
mengenai
tujuan
dan
kegunaan
BABII.TUJUANSTUDI
1.Maksud
dan
Tujuan
2.Kegunaan
BABIII.RUANGLINGKUPSTUDI
1.
Bataswilayah
studi
2.
Aspek
lingkungan
yg
ditelaah
KASEL
Kerangka
Acuan
Studi
Evaluasi
LINGKUNGAN
BABIV.METODOLOGI
BABV.TIMPENYUSUNSEL
BABVI.BIAYA
BABVII.WAKTUPELAKSANAAN
BABVIII.DAFTARPUSTAKA
SEL
STUDI
EVALUASI
LINGKUNGAN
KEGIATANYANGSUDAHBERJALAN
BABI.PENDAHULUAN
1.Latar
Belakang
2.Tujuan
Studi
3.Ruang
Lingkup
SEL
4.Metodologi
BABII.KEGIATANYGSUDAHBERJALAN
1.Maksud
dan
Tujuan
2.Kegunaan,Keperluan,Alternatif
3.Uraian
kegiatan
dan
komponen
kegiatannya
BABIII.RONALINGKUNGANHIDUPPDSAATSTUDIDILAKUKAN
Bab
IV.DAMPAKPENTINGYGSUDAHADADANYGMUNGKINAKAN
TIMBUL
BABV.EVALUASIDAMPAKPENTING
SEL
STUDI
EVALUASI
LINGKUNGAN
.
BABV.EVALUASIDAMPAKPENTING
1.
Hubungan
sebab
akibat
antara
kegiatan
yg
sudah
berjalan
dan
rona
lingkungan
hidup
dengan
dampak
positif
dan
negatif
yangtimbul
dan
mungkin
akan
timbul
2.
Ciriciri
dampak
penting:
positif
atau
negatif, terusmenerus
atau
tidak,
antagosnistik
atau
sinergis,ambang
batas
dampak
penting,dll
3.
Luasnya
daerah
sebaran
dampak.Lokal,regional,nasional
atau
internasional
4.
Pendekatan
pengendalian
dampak
negatif
dan
pengembangan
dampak
positif:
Pendekatan
teknologi,Pendekatan
EKonomi,Pendakatan
Institusional
5.
Alternatif
pengelolaan
dan
pemantauan
lingkungan
BABVI.BAHANPUSTALA
BABVII.LAMPIRAN
BABAVIII.BIODATAPENYUSUSNSEL
Konsep
ANALISISDAMPAK
LINGKUNGAN
Metode
pendugaan.
Metode
analisis
&penelitiannya
Metode
Penyajian
dan
Komunikasinya
LINGKUNGAN &
PENGELOLAANNYA
OLEH :
DR. IR. RIRIEN
PRIHANDARINI, MS
LITERATUR
1.
Anderson, H. A et al 1993. Environmental
Science. Macmillan Publishing Company.
New York.
2.
Brown, R Lester 1992. Tantangan Masalah
Lingkungan Hidup. Yayasan
Obor
Indonesia. Jakarta.
3.
Chiras, D. Daniel 1985. Environmental
Science. Benjamin Publishing Company,
California.
4.
Komisi
Dunia
Untuk
Lingkungan
dan
Pembangunan
1988. Hari Depan Kita
Bersama. Gramedia
Jakarta.
5. Silver, C. Simon. 1992. Satu
Bumi Satu
Masa Depan. Remaja
Rosdakarya.
Bandung.
6.
Soemarwotto, Otto. 1991. Ekologi,
Lingkungan Hidup dan Pembangunan.
Djambatan. Jakarta.
7.
Soerjani, M. et al 1987. Lingkungan:
Sumberdaya Alam dan Kependudukan
dalam Pembangunan. UIPress. UI-
Jakarta.
8.
UULH No 23 1997
Pengertian
Lingkungan
Hidup
Secara
harfiah
lingkungan
berarti
keadaan
sekitar
atau
kondisi
sekitar.
Lingkungan
ekonomi
misalnya
juga
menunjuk
kondisi
sekitar
yang
berhubungan
dengan
fungsi
ekonomi,
yang berhubungan
erat
dengan
pemenuhan
kebutuhan
rumah
tangga, dan
lainnya.
Secara
umum
lingkungan
Berarti
kondisi
alam
sekitar
kita,
terutama
tentang
tanah, air, udara,
tumbuhan, binatang, sinar
matahari,
dan
lainnya
yang mengisi
planet bumi
ini, atau
sebagian
dari
planet bumi
yang berada
di
daerah
tertentu.
HUBUNGAN KETIGA UNSUR
LINGKUNGAN
terdapat
suatu
sistem
yang utuh,
menyeluruh, laras, dan
berimbang
sehingga
dapat
dikatakan
bahwa
tata-kehidupan
di
atas
bola bumi
merupakan
suatu
sistem
yang utuh
menyeluruh. Dengan
lain
perkataan, antara
hidup
sebagai
isi
dan
lingkungan
hidup
sebagai
wadah
serta
tata-
kehidupan
sebagai
tata-lakunya, terdapat
suatu
hubungan
yang bersatu
dan
tidak
tercerai-beraikan
(holistik).
DEFINISI LINGKUNGAN HIDUP
Seorang
ilmuwan
abad
XX yaitu
Einstain
mengemukakan
bahwa
lingkungan
(environment) adalah
semua
hal
di
sekitar
kita
kecuali
diri
kita
sendiri.
Lingkungan
yang dimaksud
adalah
suatu
lingkungan
dari
perspektif
ekologi
yang
berarti
semua
isi
alam
dunia
ini, yang
manusia
bisa
menjalani
kehidupannya.
Konsep
ini
lebih
mengedepankan
manusia
sebagai
unsur
utama
di
dalam
lingkungan.
UULH NO. 23 1997
Lingkungan
hidup
adalah
kesatuan
ruang
dengan
semua
benda, daya,
keadaan, dan
makhluk
hidup, termasuk
di
dalamnya
manusia
dan
perilakunya,
yang mempengaruhi
kelangsungan
perikehidupan
dan
kesejahteraan
manusia
serta
makhluk
hidup
lainnya.
Emil Salim
(1979)
mengatakan
bahwa
secara
umum
lingkungan
hidup
diartikan
sebagai
segala
benda, kondisi, keadaan
dan
pengaruh
yang terdapat
dalam
ruang
yang kita
tempati
dan
mempengaruhi
hal
yang hidup
termasuk
kehidupan
manusia.
Pengelolaan
lingkungan
hidup
adalah
upaya
terpadu
dalam
pemanfaatan, penataan,
pemeliharaan, pengawasan,
pengendalian, pemulihan, dan
pengembangan
lingkungan
hidup.
Pembangunan
berkelanjutan
Adalah
pembangunan
yang
berwawasan
lingkungan
hidup
adalah
upaya
sadar
dan
terencana, yang
memadukan
lingkungan
hidup,
termasuk
sumber
daya, ke
dalam
proses
pembangunan
untuk
menjamin
kemampuan, kesejahteraan, dan
mutu
hidup
generasi
masa
kini
dan
generasi
masa
depan.
Ekosistem
Adalah
tatanan
unsur
lingkungan
hidup yang merupakan kesatuan yang
utuh
dan
menyeluruh
dan
saling
mempengaruhi
dalam
membentuk
keseimbangan, stabilitas, dan
produktivitas
lingkungan
hidup.
Pelestarian
fungsi
lingkungan
hidup
adalah
rangkaian
upaya
untuk
memelihara
kelangsungan
daya
dukung
dan
daya
tampung
lingkungan
hidup.
Daya
dukung
lingkungan
adalah
kemampuan
lingkungan
untuk
mendukung
perikehidupan
manusia
dan
makhluk
hidup
lainnya.
Pelestarian
daya
dukung
lingkungan
hidup
adalah
rangkaian
upaya
untuk
melindungi
kemampuan
lingkungan
hidup
terhadap
tekanan
perubahan
dan/atau
dampak
negatif
yang
ditimbulkan
oleh
suatu
kegiatan,
agar tetap
mampu
mendukung
perikehidupan
manusia
dan
makhluk
hidup
lainnya.
Daya
tampung
lingkungan
hidup
adalah
kemampuan
lingkungan
untuk
menyerap
zat, energi, dan/atau
komponen
lain yang masuk
atau
dimasukkan
ke
dalamnya.
Pelestarian
daya
dukung
lingkungan
hidup
adalah
rangkaian
upaya
untuk
melindungi
kemampuan
lingkungan
hidup
untuk
menyerap
zat, energi,
dan/atau
komponen
lain yang
masuk
atau
dimasukkan
ke
dalamnya.
Sumber
daya
adalah
unsur
lingkungan
hidup
yang terdiri
dari
sumber
daya
manusia,
sumber
daya
alam
hayati,
sumber
daya
alam
non
hayati, dan
sumber
daya
buatan.
Baku mutu
lingkungan
adalah
batas
atau
kadar
makhluk
hidup, zat
energi,
atau
komponen
yang ada
atau
harus
ada
dan
atau
unsur
pencemar
yang ditenggang
adanya
dalam
sumber
daya
tertentu
sebagai
unsur
lingkungan
hidup.
Pencemaran
lingkungan
adalah
masuknya
atau
dimasukkannya
makhluk
hidup, zat, energi, dan
atau
komponen
lain ke
dalam
lingkungan
dan
atau
berubahnya
tatanan
lingkungan
oleh
kegiatan
manusia
atau
oleh
proses
alam, sehingga
kualitas
lingkungan
turun
sampai
ke
tingkat
tertentu
yang menyebabkan
lingkungan
menjadi
kurang
atau
tidak
dapat
berfungsi
lagi
sesuai
dengan
peruntukannya.
Kriteria
baku
kerusakan
lingkungan
hidup
adalah
ukuran
batas
perubahan
sifat
fisik
dan/atau
hayatinya
yang
mengakibatkan
lingkungan
hidup
tidak
berfungsi
lagi
dalam
menunjang
pembangunan
berkelanjutan.
Kriteria
baku
kerusakan
lingkungan
hidup
adalah
ukuran
batas
perubahan
sifat
fisik
dan/atau
hayatinya
yang
mengakibatkan
lingkungan
hidup
tidak
berfungsi
lagi
dalam
menunjang
pembangunan
berkelanjutan.
Perusakan lingkungan hidup
adalah
tindakan
yang menimbulkan
perubahan
langsung
atau
tidak
langsung
terhadap
sifat-sifat
fisik
dan
atau
hayati
lingkungan, yang
mengakibatkan
lingkungan
kurang
atau
tidak
berfungsi
lagi
dalam
menunjang
pembangunan
yang
berkesinambungan.
Konservasi
sumber
daya
alam
adalah
pengelolaan
sumber
daya
alam
tidak
terbaharui
untuk
menjamin
pemanfaatannya
secara
bijaksana
dan
sumber
daya
alam
yang
terbaharui
untuk
menjamin
kesinambungan
ketersediaannya
dengan
tetap
memelihara
dan
meningkatkan
kualitas
nilai
serta
keanekaragamannya.
Limbah
Limbah
adalah
sisa
suatu
usaha
dan/atau
kegiatan.
Bahan
berbahaya
atau
beracun
adalah
setiap
bahan
yang karena
sifat
atau
konsentrasi, jumlahnya,
baik
secara
langsung
maupun
tidak
langsung, dapat
mencemarkan
dan/atau
merusakkan
lingkungan
hidup, kesehatan, kelangsungan
hidup
manusia
serta
makhluk
hidup
lain.
Limbah
bahan
berbahaya
dan
beracun
adalah
sisa
suatu
usaha
atau
kegiatan
yang mengandung
bahan
berbahaya
dan
beracun
yang karena
sifat
dan
konsentrasinya
atau
jumlahnya, baik
secara
langsung
maupun
tidak
langsung, dapat
mencemarkan
dan
merusakkan
lingkungan
hidup, atau
dapat
membahayakan
lingkungan
hidup,
kesehatan, kelangsungan
hidup
manusia
serta
makhluk
hidup
lain.
Sengketa
lingkungan
hidup
adalah
perselisihan
antara
dua
pihak
atau
lebih
yang
ditimbulkan
oleh
adanya
atau
diduga
adanya
pencemaran
dan/atau
perusakan
lingkungan
hidup.
Analisis
Mengenai
Dampak
lingkungan
adalah
perubahan
lingkungan
yang
diakibatkan
oleh
suatu
kegiatan.
adalah
hasil
studi
mengenai
dampak
suatu
kegiatan
yang direncanakan
terhadap
lingkungan
hidup, yang
diperlukan
bagi
proses
pengambilan
keputusan
Organisasi
lingkungan
hidup
adalah
kelompok
orang
yang terbentuk
atas
kehendak
dan
keinginan
sendiri
di
tengah
masyarakat
yang tujuan
dan
kegiatannya
di
bidang
lingkungan
hidup.
Audit lingkungan
hidup
adalah
suatu
proses
evaluasi
yang
dilakukan
oleh
penanggung
jawab
usaha
dan/atau
kegiatan
untuk
menilai
tingkat
ketaatan
terhadap
persyaratan
hukum
yang berlaku
dan/atau
kebijaksanaan
dan
standar
yang ditetapkan
oleh
penanggung
jawab
usaha
dan/atau
kegiatan
yang
bersangkutan.
Konservasi
sumber
daya
alam
adalah
pengelolaan
sumber
daya
alam
yang menjamin
pemanfaatannya
secara
bijaksana
dan
bagi
sumber
daya
terbaharui
menjamin
kesinambungan
persediaannya
dengan
tetap
memelihara
dan
meningkatkan
kualitas
nilai
dan
keanekaragamannya
Lembaga
swadaya
masyarakat
adalah
organisasi
yang tumbuh
secara
swadaya, atas
kehendak
dan
keinginan
sendiri
di
tengah
masyarakat, dan
berminat
serta
bergerak
dalam
bidang
lingkungan
hidup.
Pembangunan
berwawasan
lingkungan
adalah
upaya
sadar
dan
berencana
menggunakan
dan
mengelola
sumber
daya
secara
bijaksana
dalam
pembangunan
yang
berkesibambungan
untuk
meningkatkan
mutu
hidup
Ilmu
yang diperlukan
untuk
mempelajari
lingkungan
Ilmu
Biologi
dan
Ilmu
Geografi, maka
sebaiknya
dipelajari
terlebih
dahulu
kedua
bidang
ilmu
tersebut
sebagai
pegangan, baik
melalui
buku
teks
maupun
tulisan
diberbagai
media
lainnya. Selain
itu
harus
juga
mempunyai
kamus
dari
kedua
bidang
ilmu
tersebut.yang
akan
sangat
membantu
mempelajari
lingkungan
ini.
Pengetahuan
lain ?
habitat (organisme) juga
harus
dipahami.
Selain
itu
mengenal
faktor
lingkungan
yang
dapat
mempengaruhi
habitat, misalnya
hujan, angin, asap
dari
mobil
atau
rumah
tangga, matahari, bising
dari
suara
pesawat
terbang, asap
dari
api
unggun, sampah,
limbah, pohon
dan
semak
di
halaman
dan
hutan, burung
yang membuat
sangkar
di
dahan
dan
ranting, bunga-bunga
yang
menarik
bagi
kumbang
dan
kupu, perusak
bunga
dan
daun
(ulat), pagar
tanaman
yang
memerlukan
pemangkasan, dll
Organisme
hidup
Sangat
sulit
memberikan
batasan
tentang
hidup, meskipun
hanya
dalam
konsep
atau
fungsi
vital yang menjadi
ciri
organisme
hidup.
Sesuatu
tidak
hidup
barangkali
hanya
mempunyai
dua
atau
satu
ciri
tertentu, misalnya
bergeraknya
mesin,
perkembangan
kristal.
Organisme
hidup
mempunyai
banyak
ciri.
7 Ciri
organisme
hidup
1.
Makan
(feeding)
2. Pernafasan (respirasi)
3. Berak /mengeluarkan kotoran
4. Pertumbuhan (growth)
5. Menyesuaikan diri (adaptasi)
6. Bergerak (moving)
7. Berkembang biak
Dua
ciri
penting
kehidupan
Metabolisme adalah suatu proses
psikologis termasuk anabolisme
(membangun) dan katabolisme
(memecah). Proses ini meliputi makan
dan penggunaan energi.
Menjaga kelangsungan diri sendiri.
merupakan pengendalian, koordinasi,
dan menjaga kelangsungan jenis dari
proses metabolisme yang merupakan
tiga unsur penting kehidupan.
Hukum
konservasi
energi
Materi
tidak bisa diciptakan dan
dimusnahkan, tetapi tidak demikian
dengan energi.
Di
dalam
hukum
konservasi
energi,
Energi
tidak
bisa
dibuat
dan
hanya
dapat
disimpan
atau
dilepaskan
atau
berpindah
dari
suatu
tempat
ke
tempat
yang lainnya.
Struktur
Dasar
Kehidupan
Sel
Pembagian
sel.
Jaringan
Organ
Organisme
Tumbuhan
dan
Binatang
Keduanya
terbentuk
dari
sel
dasar
dan
membawa
fungsi
vital yang sama.
perbedaan
khusus
(khas) antara
keduanya
terdapat
di
dalam
struktur
sel dan cara makan serta
pergerakannya.
Perbedaan
antara
Binatang
dan
Tumbuhan
tumbuhan
dapat
memproduksi
makanannya
dari
materi
anorganik
sederhana
yang diambil
dari
udara,
tanah, dan
air.
konsumen
karena
tidak
bisa
memproduksi
makanannya
sendiri.
Makanan
bagi
binatang
sudah
berwujud
organik
yang sudah
disediakan
oleh
tumbuhan
atau
binatang
lain.
Perbedaan
yang nyata
antara
Binatang
dan
Tumbuhan
Binatang, secara
umum
dapat
bergerak
dari
satu
tempat
ke
tempat
lainnya.
tumbuhan
hanya
akarnya
yang bergerak
memanjang.
Tumbuhan
mengeluarkan
energi
untuk
proses
pembuatan
binatang
kebanyakan
mengeluarkan
energi
untuk
mencari
makanan, mencari
pasangan,
dan
bergerak
menghindar
dari
musuhnya
(predatornya).
Perbedaan
antara
binatang
dan
tumbuhan
:
Hijau
daun
dapat
menangkap
energi
matahari
melalui
proses
fotosintesis.
Binatang
mendapatkan
energi
yang
berasal
dari
makanan
yang telah
disediakan
oleh
tumbuhan.
Semua
binatang
dapat
dikatakan
sangat
tergantung
kepada
tumbuhan.
Tumbuhan
mandiri.
dll
ASAL MULA TIMBULNYA MASALAH
LINGKUNGAN HIDUP
Diawali
pada
bulan
April 1968,
sejumlah
30 orang
ahli
dari
segala
penjuru
dunia
berkumpul
di
Acadenua
dei
Lincei, Roma
atas
undangan
untuk
membahas
masalah
lingkungan
hidup.
pada
akhir
tahun
1960-an dan
awal
1970-
kekawatiran
tentang
perkembangan
ilmu
pengetahuan
dan
teknologi
yang merusak
lingkungan.
Juni
1972 di
Stockholm (Swedia),
sejumlah
113 utusan
negara
dari
badan
dunia
yaitu
PBB hadir
pada
pertemuan
yang membicarakan
masalah
lingkungan
hidup
yang disebut
dengan
UN
Conference on Human Environment
yang kemudian
dikenal
dengan
Stockholm Conference, atau
Hari
Lingkungan
Hidup
dan
ditetapkan
pada
tanggal
5 Juni
1972..
Begitu
pula di
Bali telah
dilangsungkan
Konperensi
yang berhubungan
dengan
Lingkungan
hidup
pada
bulan
Oktober
1982
dan
merupakan
tindak
lanjut
dari
Konperensi
di
Stockholm, yang kemudian
Indonesia
mempunyai
UULH.
Dewasa
ini
seluruh
negara-negara
di
dunia
menganggap
bahwa
lingkungan
hidup
manusia
sudah
semakin
terganggu
dan
terus
mengalami
kerusakan, untuk
itu
masalah
lingkungan
hidup
perlu
mendapat
pemecahan
dan
penanggulangan
serta
pengelolaan
secara
serius. Pengelolaan
lingkungan
mutlak
perlu
demi
masa
depan
umat
manusia
sendiri.
TUJUAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN
1.
Tercapainya
keselarasan
hubungan
antara
manusia
dengan
lingkungan
2.
Terkendalinya
pemanfaatan
secara
bijaksana
dan
lestari
sumberdaya.
3.
Terwujudnya
manusia
sebagai
pembina
lingkungan
hidup.
4.
Terlaksananya
pembangunan
berwawasan
lingkungan.
5.
Terlindunginya
negara
terhadap
dampak
kegiatan
di
luar
wilayah
negara
terhadap
lingkungan.
YG DIHADAPI LINGKUNGAN
SEKARANG
Over population, too many people dan
reproducing too quickly.
Depletion (penipisan), eroding the
basis life.
Pollution (pencemaran), defilling
the
land, air, and water.
The human failing (kemunduran), a
crisis of spirit
Sekian
Terima kasih
atas perhatian
anda