Praktikum 2
Praktikum 2
By
Nurwahyuddi (12022038)
NIM :
I. TUJUAN
Adapun tujuan dari pada praktikum ini adalah sebagai berikut: 1. Dapat memahami implementasi konsep dasar pemrograman dengan alat bantu Turbo C++ 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. Dapat menjelaskan difinisi dan aturan Variabel Dapat menggunakan variable dalamembuat perogram Dapat menerapkan keyword gets Dapat menerapkan keyword scanf Dapat menerapkan berbagai macam operator Dapat menjalankan Type data Dapat menggunakan berbagai type data dalam dalam membuat program Dapat menjelaskan kode-kode penentu format
1|Page
A. VARIABEL Variabel adalah suatu pengenal (identifier) yang di gunakan untuk mewakili suatu nilai tertentu di dalam proses program. Sedangkan nilai variabel tersebut bisa dirubah rubah sesuai dengan kebutuhan. Nama dari suatu variabel dapat di tentukan sendiri oleh pemerogram dengan aturan sebagai berikut: Terdiri dari gabungan huruf dan angka dengan karakter pertama harus berupa huruf. Karena bersifat Case Sensitive sehingga antara penulisan nim, NIM, dan Nim di anggap berbeda Tidak Boleh mengandung spasi. Tidak boleh mengandung symbol symbol kusus seperti: $, ?, %, #, !, &, (, ), -, =, dsb, kecuali garis bawah (underscore) Panjangnya bebas, tetapi hanya 32 karakter pertama yang terpakai.
Contoh penanaman variabel yang benar : NIM, a, x, nama_mahasiswa, f3087, nilai, dst. Contoh penanaman variabel yang salah : % nilai_mahasiswa, 80mahasiswa, rata-rata, ada spasi, penting!, dsb.
B. OPERATOR Operator adalah sebuah token yang mengidefinisikan dasar oprasi untuk suatu objek data. Adapun contoh contoh dari operator seperti: 1. * / Operator Aritmatika.
Ada lima operator aritmatika yang tersedia pada C++, Yaitu: Berfungsi untuk pengoprasian Perkalian. Berfungs untuk pengoprasian Pembagian.
2|Page
% Berfungsi untuk pengoprasian sisa pembagian (modulus). + Berfungsi untuk pengoprasian Pratambahan. Berfungsi untuk pengoprasian pengurangan.
2. Operator Perbandingan < lebih kecil dari pada <= kurang dari sama dengan > lebih besar dari pada == sama dengan != Tidak samadengan
3. Operator Logika && || ! Logika AND (DAN) Logika OR (ATAU) Logika NOT (INGKARAN)
C. TIPE DATA Tipe Data adalah merupakan bagian program yang paling penting karena tipe data mempengaruhi setiap instruksi yang akan di laksanakan oleh Komputer. Misal saja 5 di bagi dengan 2 bisa saja menghasilkan hasil penghitungan yang berbeda tergantung tipe data nya.jika 5 dan 2 bertipe integer maka akan menghasilkan nilai 2, namun jika kedua nya bertipe float maka akan menghasilkan nilai 2,500000. Pemilihan tipe data yang tepat akan membuat proses oprasi data menjadi lebih efisien dan efektif.
3|Page
Adapun contoh tipe data yang digunakan dalam bahasa C++ yaitu: Tipe Char Short int (short) Int Long int (long) Bool Float Ukuran 1 byte Range Signed: -128 127 Unsigned: 0 225 Signed: -32768 32767 Unsigned: 0 65535 Signed: -2147483648 2147483647 Unsigned: 0 4294967295 Signed: -2147483648 2147483647 Unsigned: 0 4294967295 True atau flase + 4.3e-38 +3.4e38 - 4.3e-38 -3.4e38 1.7 308 1,7e308 -1.7 308 -1,7e308 Keterangan Character
2 bytes
Short integer Integer/ bilangan bulat Long integer Boolean Float / bilangan pecahan Pecahan presisi ganda
4 bytes
Double
8 bytes
KODE PENENTU FORMAT %c %s %i, %d %f, %e %g %o %x %u : Membaca sebuah karakter : membaca sebuah string : Membaca sebuah bilangan bulat (integer) : Membaca sebuah bilangan pecahan (Float) : Membaca sebuah bilangan pecahan dalam notasi %e atau %f : Membaca sebuah bilangan oxtal : Membaca sebuah bilangan heksdesimal : Membaca sebuah bilangan tak bertanda
4|Page
5|Page
6|Page
B. Program II.2
Listing Program
#include <stdio.h> main () { int a=10, c; float b=3.5, d; c=a/b; d=a/b; printf("a=%d\n",a); printf("b=%f\n",b); printf("c=%d\n",c); printf("d=%f\n",d); return 0; Hasil Ekstensi Program }
7|Page
C. Program II.3
Listing program :
Terjadi runtime-error waktu program di atas dicompile karena file header yang di gunakan belum sesuai dengan file program yang di jalankan, pada saat program di compile sehingga program tidak bisa membuat out put file yang di jalankan.
8|Page
Efek
penggantian
scanf
(%d,a);
dengan
scanf
(%d,&a):
9|Page
10 | P a g e
11 | P a g e
Muncul peringatan kesalahan karena penggunaan kode penentu format (%f) sebaiknya tidak digunakan dalam proses ini. Karena pada dasarnya sebuah bilangan yang berbentuk pecahan, tidak dapat lagi diubah kedalam bentuk pecahan. Sehingga penggunaan kode penentu format (%d) tepat digunakan karena kode ini menunjukkan adanya sebuah bilangan desimal/bulat yang cocok sehingga dapat diubah ke dalam bentuk pecahan (akar).
1. Program tidak bisa memproses data yang kita masukan, dan hasilnya seperti pada gambar di bawah ini:
Efek penggantian (printf (Akar dari a=%f,b)) dengan (printf (Akar dari a=%d,b)) sebagai berikut :
12 | P a g e
Terjadi kesalahan lagi karena kode format (%d) yang berfungsi sebagai kode pembaca suatu bilangan bulat/integer, tidak dapat mengubah bilangan tersebut kedalam bentuk bilangan bulat pula. (secara umum dapat dikatakan bahwa format kedua bilangan tersebut adalah sama). Tipe data float hanya bisa membaca / memproses data yang berupa bilangan pecahan (float), sedangkan kode penentu format nya kita tuliskan %d yang ber
fungsikan hanya untuk membaca bilangan bulat (integer), di sini ada ke tidak samaan fungsi antara tipe data yang di tuliskan dengan kode penentu formatnya maka dampak yang terjadi pada saat program di jalankan, program ini tidak dapat memproses data yang kita masukan.
13 | P a g e
D. Program II.4
Listing Program :
Adapun hasil running dari program II.4 sebagai berikut: a. Dengan di selingi spasi:
14 | P a g e
Beberapa instruksi yang harus seharusnya dilakukan adalah sebagai berikut : Menambahkan #include <math.h> pada bagian bawah atau bagian atas #include <stdio.h> Mengubah tipe variabel a, b, dan c, menjadi bilangan bulat Menambahkan instruksi printah tipe data float Rerata ; Menubah kode penentu format dari %f menjadi %d Menambah instruksi retrun 0;
15 | P a g e
E. Program II.5
Listing Program :
Hasil Runing :
Penyebab perbedaan b dan c dikarenakan jumlah bilangan nominal pembagi dari masing masing oprasi tersebut berbeda.
16 | P a g e
Contoh: angka nominal 8 jika kita bagi dengan 1 maka hasil pembagiannya akan ber jumlah 0 (nol) Dan jika angka nominal 8 tersebut kita bagi dengan 1.0 maka hasil pembagian nya akan ber jumlah 0,125000. Di sinilah yang menyebabkan nilai b dan c berbeda meskipun oprasinya sama.
IV.
TUGAS
1. Tingkat Presisi Bilangan Riil Listing Program :
17 | P a g e
Hasil Runing :
Penyebab dari perbedaan nilai antara b dan c ialah: Dikarenakan perbedaan tipe data pada masing-masing oprasinya, pada oprasi b menggunakan tipe data float (bilangan pecahan), sedangkan pada oprasi c menggunakan tipe data double (pecahan presisi ganda), di sinilah yang meyebabkan perbedaan nilai b dan c berbeda. 2. Pengaturan Tampilan
Listing Program :
18 | P a g e
Hasil Runing :
Format %f %7.2f
Keterangan Untuk menampilkan bilangan riil dalam notasi : dddd.dddddd Merupakan sebuah bilangan dalam bentuk pecahan desimal(float)dengan suatu pembagi
%+7.4f
%g
Untuk menampilkan bilangan real dalam bentuk notasi seperti %f, %E, atau %F
%e
Tipe data floating point yang menunjukkan bilangan riil dalam notasi eksponensial (perpangkatan)
%5.2e
19 | P a g e
V. KESIMPULAN
Kunci awal untuk dapat menjalankan program C++ yaitu terletak pada komponen utama C++ yaitu #include dan main () Munculnya error message pada layar C++ itu di sebabkan ada kesalahan penulisan pada program tersebut, ini mengakibatkan system program tidak berjalan sehingga kita harus membenarkannya agar bisa terbaca. Setiap tanda baca yang dimasukkan pada C++ memiliki kode-kode tertetu.Jika kita ingin menampilkan tulisan seperti yang kita inginkan maka kita harus mengikuti tata cara,seperti menambah tulisan,tanda,atau bentuk huruf, dan semua itu harus benar
VI. REFERENSI
Modul Praktikum Dasar Pemrograman Kartika Firdausy, S.T.,M.T blog.binadarma.ac.id/yantox_ska/ lecturer.eepis-its.edu/~tessy/lecturenotes/
20 | P a g e