AISYAH FAUZIAH NATALIA CHRISTIN T.R DINDA NUR FAJRI H.B VIRKI WIDOYANTI NOVA FARKHATUS S. FANI LAILATUL H. ANGGER PRATAMA CAHYA MUSTIKA N. (131211132017) (131211132027) (131211132055) (131211133003) (131211133011) (131211133019) (131211133027) (131211133035)
Definisi
Tuberkulosis (TB)
infeksi akut atau kronik yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis atau basil turbekel, yang tahan asam
Tuberkulosis paru-paru
Tuberkulosis paru paru merupakan penyakit infeksi yang menyerang parenkim paru paru yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Infeksi ini didapat dari individu yang mengidap TB aktif melalui udara (airbone) (Geri Morgan dan Carole Hamilton, 2009).
Etiologi
Mycobacterium tuberculosis merupakan jenis kuman berbentuk batang berukuran panjang 1-4 mm dengan tebal 0,3-0,6 mm. Sebagian besar komponen M.tuberculosis adalah berupa lemak/lipid sehingga kuman mampu tahan terhadap asam serta sangat tahan terhadap zat kimia dan faktor fisisk. Mikroorganisme ini adalah bersifat aerob yakni menyukai daerah yang banyak oksigen. Oleh karena itu, M.tuberculosis senang tinggal di daerah apeks paru paru yang kandungan oksisgen yg tinggi. Daerah tersebut menjadi tempat yang kondusif unuk penyakit tuberkulosis. (Somantri Irman. 2007)
Basil Tuberculosis
Mengalami kolafiksi
Proses Inflamasi
Penyebaran kuman
Batuk darah
(lewis, 2000)
KLASIFIKASI TB PARU
Klasifikasi berdasarkan organ tubuh (anatomical site) yang terkena:
Tuberkulosis paru Tuberkulosis ekstra paru
(BPN TB 2011)
Gejala Umum
Batuk terus menerus dengan atau tanpa sputum selama 3 minggu atau lebih. Pada TB Paru anak terdapat pembesaran kelenjar limfe superfisialis
a) Batuk darah b) Sesak nafas dan rasa nyeri dada c) Badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan turun, rasa kurang enak badan (malaise), berkeringat malam walaupun tanpa kegiatan, demam meriang lebih dari satu bulan, gejala flu, anoreksia.
Radiologi
Mikrobiologi
Tabrani (2010)
Strategi penemuan
Pemeriksaan dahak
Pemeriksaan Biakan
Kemkes (2011)
Moxifloxacin (MFX)
Para amino salisilat (PAS) Terizidone (Trd)
Golongan-5/obat yang belum terbukti efikasinya dan tidak direkomendasikan oleh WHO
Rifampisisn
Tuli
Gangguan keseimbangan Ikterus tanpa penyebab lain Bingung dan muntah-mutah Gangguan penglihatan
Streptomisisn
Streptomisisn Hamper semua OAT Hamper semua OAT Etambutol
Rifampisisn
Hentikan rifampisisn
(BPN 2011)
(BPN, 2011)
Seseorang yang dikenal, dipercaya dan disetujui, baik oleh petugaskesehatan maupun pasien, selain itu harus disegani dan dihormati oleh pasien. Seseorang yang tinggal dekat dengan pasien. Bersedia membantu pasien dengan sukarela. Bersedia dilatih dan atau mendapat penyuluhan bersama-sama dengan pasien
Informasi penting yang perlu dipahami PMO untuk disampaikan kepada pasien dan keluarganya:
TB disebabkan kuman, bukan penyakit keturunan atau kutukan TB dapat disembuhkan dengan berobat teratur Cara penularan TB, gejalagejala yang mencurigakan dan cara pencegahannya Cara pemberian pengobatan pasien (tahap intensif dan lanjutan) Pentingnya pengawasan supaya pasien berobat secara teratur Kemungkinan terjadinya efek samping obat dan perlunya segerameminta pertolongan ke Fasyankes.
Sebaiknya PMO adalah petugas kesehatan, misalnya Bidan di Desa, Perawat, Pekarya, Sanitarian, Juru Immunisasi, dan lain lain. Bila tidak ada petugas kesehatan yang memungkinkan, PMO dapat berasal dari kader kesehatan, guru, anggota PPTI, PKK, atau tokoh masyarakat lainnya atau anggota keluarga
Persyaratan PMO
Dengan cara membawa tabung/wadah tertutup yang sudah dicampur dengan cairan antiseptic seperti Lysol, kemanapun penderita pergi.
factor lingkungan 1. lingkungan yang lembab 2. kurangnya sirkulasi udara 3. kurangnya sinar matahari dalam ruangan sangat berperan terjadinya penyebaran bacterium tuberculosis
Efusi pleura
Batuk darah
Gagal jantung
Pneum otoraks
Gagal napas
Luluh paru