Anda di halaman 1dari 6

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG Pertumbuhan dan perkembangan suatu wilayah khususnya di Kota Makassar dilatarbelakangi oleh berbagai aspek kehidupan seperti

pertambahan jumlah penduduk, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dinamika kegiatan ekonomi, perkembangan/perluasan jaringan komunikasi dan jaringan transportasi, dan sebagainya. Faktor-faktor tersebut akan membawa perubahan terhadap bentuk keruangan di wilayah yang bersangkutan, baik secara fisik maupun non fisik, sebagai wadah kegiatan manusia di dalamnya. Perubahan tersebut apabila tidak ditata dengan baik akan mengakibatkan perkembangan yang tidak terarah dan penurunan kualitas pemanfaatan ruang. Sebagai bagian integral dari pembangunan nasional, pembangunan Kota Makassar perlu mengutamakan keterpaduan dan keselarasan dengan pembangunan nasional. Keterpaduan dan keselarasan antara pembangunan Kota Makassar dengan pembangunan nasional semestinya ditingkatkan secara bertahap dan berkesinambungan. Keterpaduan dan keselarasan tersebut dapat tercapai jika ada suatu arahan dan pedoman untuk mengatur dan mengendalikan pelaksanaan pembangunan kota. Arahan dan kebijakan yang dibuat untuk mencapai keterpaduan dan keselarasan antara pembangunan kota dengan pembangunan nasional dimaksudkan untuk menyinergikan kembali semua arahan-arahan maupun pedoman-pedoman yang sudah ada ke dalam sinergitas baru yang mampu menanggapi berbagai perubahan aspek kehidupan seperti pertambahan jumlah penduduk, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, perkembangan perekonomian yang dinamis, hingga bertambahnya permasalahan lingkungan seiring dengan pembangunan kota yang semakin pesat.

Secara garis besar, untuk menyinergikan arahan-arahan maupun pedoman yang sudah ada ke dalam sinergitas baru yang mampu menyelaraskan antara pembangunan Kota Makassar dengan pembangunan nasional, maka diperlukan perumusan kembali visi dan misi Kota Makassar untuk perencanaan 20 tahun kedepan dengan pengamalan dari kriteria kota SMART (Specific, Measureable, Actionable, Rational, Time-based). Perumusan visi dan misi berakar dari kriteria kota Specific, yang artinya perencanaan pembangunan kota harus tepat sasaran dan terfokus pada masalah-masalah yang dianggap sangat penting dan mempengaruhi masyarakat luas. Measureable, yang maksudnya perencanaan pembangunan kota harus terukur dan memiliki target pembangunan melalui indikatorindikator yang secara tertulis dapat menampilkan progres pembangunan yang telah dicapai. Actionable, yang artinya perencanaan pembangunan kota harus dapat diimplementasikan dan direalisasikan dengan mudah, sesuai dengan karakteristik fisik dan sosial wilayah pembangunan, sehingga hasil dari perencanaan dapat dirasakan oleh semua pihak secara luas. Rational, yang berarti perencanaan pembangunan kota harus rasional dan realistis, dengan memperhatikan peningkatan kebutuhan hidup, arah perkembangan teknologi dan dinamika perkembangan ekonomi kota sehingga hasil yang dicapai selaras dengan kriteria Specific, Measureable, dan Actionable. Kriteria selanjutnya adalah Time-based, yang maksudnya perencanaan pembangunan kota yang spesifik, terukur, terealisasi, dan rasional memiliki jangka waktu perencanaan yang telah ditentukan, sehingga hasil perencanaan seharusnya sudah bisa dirasakan oleh masyarakat kota secara luas setelah akhir masa perencanaan. Kelima kriteria tersebut dapat bermanfaat dengan sangat baik bila dilengkapi dengan dua kriteria tambahan yang diantaranya adalah Enjoyable, yang artinya perencanaan pembangunan kota harus memberi hasil yang signifikan terhadap masyarakat sebagai subjek perencanaan, sehingga tercipta tatanan masyarakat yang sejahtera dan menikmati dampak langsung dari pembangunan kota yang tidak terlepas dari cita-cita pembangunan nasional.

Reevaluate, yang maksudnya perencanaan pembangunan kota tidak hanya dievaluasi sebelum melakukan perencanaan, tetapi juga hasil dari perencanaan dan pembangunan kota tersebut yang memiliki jangka waktu tertentu dievaluasi kembali untuk melakukan pengembangan lebih lanjut pada masa depan, sehingga mewujudkan perencanaan kota yang berkelanjutan dan lebih baik lagi pada masa-masa yang akan datang. Kriteria-kriteria tambahan tersebut melengkapi kriteria SMART menjadi SMARTER, yang pada akhirnya diharapkan kriteria tersebut mendasari terbentuknya visi Kota Makassar dan misi Kota Makassar untuk jangka waktu perencanaan 20 tahun kedepan. 1.2. VISI DAN MISI Dari kriteria SMARTER tersebut, maka dirumuskan visi perencanaan Kota Makassar dengan slogan The City of Smile adalah sebagai berikut: Mewujudkan warga Kota Makassar yang berakhlak, berbudaya, dan tanggap, melalui pembangunan metropolis yang berwawasan

lingkungan dan berkelanjutan. Untuk mewujudkan visi tersebut, maka arahan perencanaan pembangunan Kota Makassar akan dijabarkan ke dalam 4 misi utama yang adalah sebagai berikut: 1) Membangun Kota Makassar yang berkelanjutan dengan pendekatan teknologi yang berwawasan lingkungan 2) Meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas di lingkup metropolitan Makassar secara manusiawi 3) Mewujudkan tatanan Kota Makassar yang berbasis pada pelayanan masyarakat 4) Mewujudkan warga Kota Makassar yang berakhlak, berbudaya, dan berkearifan lokal. Keempat misi utama Kota Makassar diatas dapat dituangkan ke dalam sub-misi yang berisi strategi dan arahan untuk mewujudkan misi-misi tersebut.

1.2.1. Membangun Kota Makassar yang berkelanjutan dengan pendekatan teknologi yang berwawasan lingkungan Slogan : Smile, at your own house & workplace a) Menerapkan sistem sanitasi kawasan permukiman yang

berwawasan lingkungan dengan teknologi pengolahan yang ramah lingkungan. b) Menerapkan konsep rumah pintar, yang mengandalkan

kemudahan akses terhadap berbagai fasilitas umum. c) Mengembangkan jaringan internet yang cepat, aman, dan terjangkau bagi seluruh warga kota (cyber-city)

1.2.2. Meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas di lingkup metropolitan Makassar secara manusiawi Slogan: Smile, on the way a) Menerapkan sistem transportasi publik yang saling terintegrasi, nyaman, cepat, aman, dan ramah lingkungan. b) Mengembangkan kawasan bandara yang terintegrasi dengan kawasan perkotaan (aerotropolis) c) Mengembangkan kawasan pelabuhan yang terintegrasi dengan kawasan perkotaan d) Menwujudakan sistem transportasi yang nyaman, aman dan bersahabat dengan model transit oriented development

1.2.3. Mewujudkan tatanan Kota Makassar yang berbasis pada pelayanan masyarakat Slogan: Smile, everywhere in the city a) Membangun ruang terbuka hijau yang inofatif dan kreatif (GREEN CITY)

b) Mengembangkan kota yang bebas genangan air dengan mengunggulkan revitalisasi dan pemanfaatan teknologi drainase yang terbarukan c) Membangun metropolitan yang tanggap dalam menghadapi kejadian diluar harapan dengan basis mitigasi yang efisien d) Menerapkan sistem energi dan sumber daya listrik serta air bersih yang ramah lingkungan, efisien, mandiri dan terjangkau bagi seluruh warga kota e) Menerapkan sistem pelayanan publik yang pintar, ramah, dan mudah diakses bagi seluruh warga kota (SMART-

MANAGEMENT)

1.2.4. Mewujudkan warga Kota Makassar yang berakhlak, berbudaya, dan berkearifan lokal. Slogan: Smile, serve the forigner a) Memberdayakan kearifan lokal menuju metropolitan yang berakhlak dan berbudaya b) Mengembangkan konsep kota pariwisata yang nyaman, aman, indah, dan berkesan c) Mewujudakn masyarakat kota yang religious Perumusan visi dan misi diatas tidak dapat dipisahkan dari peranan prasarana infrastruktur yang berperan penting dalam pembangunan Kota Makassar. Tanpa infrastruktur yang memadai, sebuah kota seperti telah kehilangan backbone, yang memegang peranan penting dalam hidupnya sebuah kota. Oleh karena hal tersebut, laporan ini akan berfokus pada misimisi yang terkait erat dengan masalah infrastruktur.

1.3. PERUMUSAN MASALAH Sebagai backbone of the city, permasalahan terkait infrastruktur kota adalah permasalahan yang sangat serius. Seperti halnya tubuh manusia, metabolisme

tubuh tidak akan berjalan dengan baik jika ada satu atau lebih organ yang tidak berfungsi dengan normal. Begitu pula sebuah kota tidak akan terorganisir, tidak akan berjalan sebagaimana mestinya jika ada satu atau lebih jaringan infrastruktur yang tidak berfungsi dengan normal. Jaringan infrastruktur yang memadai tentunya akan berkontribusi besar terhadap daya tahan kota untuk tetap hidup. Jaringan infrastruktur yang tidak memadai tentu sajaseperi halnya sel kanker, akan berkontribusi besar terhadap kehancuran suatu kota. Karena begitu besar peran infrastruktur dalam mewujudkan visi dan misi kota, maka ditarik beberapa permasalahan jaringan infrastruktur utama sebagai berikut: 1) Bagaimana perencanaan sistem jaringan transportasi di Kota Makassar untuk 20 tahun kedepan, terkait dengan visi dan misi The City of Smile? 2) Bagaimana perencanaan sistem jaringan air bersih di Kota Makassar untuk 20 tahun kedepan, terkait dengan visi dan misi The City of Smile? 3) Bagaimana perencanaan sistem jaringan drainase di Kota Makassar untuk 20 tahun kedepan, terkait dengan visi dan misi The City of Smile? 4) Bagaimana perencanaan sistem jaringan air kotor di Kota Makassar untuk 20 tahun kedepan, terkait dengan visi dan misi The City of Smile? 5) Bagaimana perencanaan sistem jaringan persampahan di Kota Makassar untuk 20 tahun kedepan, terkait dengan visi dan misi The City of Smile? 6) Bagaimana perencanaan sistem jaringan telekomunikasi di Kota Makassar untuk 20 tahun kedepan, terkait dengan visi dan misi The City of Smile? 7) Bagaimana perencanaan sistem jaringan energi di Kota Makassar untuk 20 tahun kedepan, terkait dengan visi dan misi The City of Smile? 8) Bagaimana perencanaan sistem jaringan kelistrikan di Kota Makassar untuk 20 tahun kedepan, terkait dengan visi dan misi The City of Smile? 9) Bagaimana perencanaan sistem jaringan sanitasi di Kota Makassar untuk 20 tahun kedepan, terkait dengan visi dan misi The City of Smile?

Anda mungkin juga menyukai