Anda di halaman 1dari 6

1) Keramik/porselen Bahan dasar utama dental porselen adalah silika (SiO2) yang berada dalam kristalisasi berbentuk quartz

atau sebagai suatu glass tak berbentuk yang disebut fused silika. Namun, penggunaan porselen untuk aplikasi inlay jarang digunakan karena sukar mendapatkan hasil dengan ketepatan yang dibutuhkan. Sifat-sifat porselen antara lain : Semua sisa air akan menguap selama proses pembakaran disertai hilangnya bahan pengikat Terbentuknya porositas saat pembakaran porselen Salah satu keunggulan porselen yaitu tidak rusak karena pengaruh kimia pada hampir semua kondisi lingkungan mulut Porselen mudah rapuh Koefisien thermal ekpansinya sangat mendekati email dan dentin Estetik cukup baik 2) Komposit resin Komposit didefinisikan sebagai suatu bahan pengisi dimana terdapat ikatan molekular atau anatomik antara partikel-partikel dan matriks. Komposisi resin komposit yaitu : Matriks resin. Merupakan bahan dasar utama dalam komposit yang berfungsi untuk mengontrol konsistensi pasta komposit, jenisnya : bisphenol A-glycidly methacrylate, urethanee dimethacrylate (UDMA), Triethylane glycol dimethacrylate (TEGDMA). Partikel filler merupakan bahan pengisi halus. Fungsinya yaitu mengurangi kontraksi polimerisasi, mengurangi muai termis komposit, meningkatkan sifat mekanis komposit, serta mengurangi penyerapan air. Terdiri dari : quartz, silika, barium, zinc Silane coupling agent berfungsi untuk membentuk ikatan yang baik antara resin matriks dan bahan pengisi/filler, jenisnya : gamma methacryloxy propyltri methoxylane Keuntungan pemakaian resin komposit jika dibandinggkan dengan keramik antara lain : Jika terjadi blocking pada saat oklusi dan artikulasi, maka pada restorasi komposit mudah diambil dan dipoles kembali Biaya lebih terjangkau daripada keramik Bahan restorasi resin komposit yng berlebih pada daerah gingiva dapat dibuang hanya dengan memakai hand instrument karena sifatnya lebih lunak Jika terjadi kerusakan restorasi resin komposit, dapat diperbaiki dengan mudah tanpa pembongkaran, sebaliknya pada porselen. 3) Metal/logam Aloi (campuran dari beberapa logam) tuang sebaiknya memiliki sifat-sifat berikut : Biokompatibilitas, khususnya yang tidak menyebabkan alergi Mempunyai daya tahan terhadap korosi dan varnish Memiliki sifat mekanis yang baik terutama ketika menerims beban yang besar di dalam mulut Kemudahan dalam penuangan Beberapa jenis metal/logam yang dapat digunakan antara lain : High Gold Alloy Low Gold Alloy Palladium Silver Alloy Base Metal Alloy 1. Bahan tambal logam a. Definisi Bahan yg digunakan untuk menutupi jar yang rusak b. Fungsi Sebagai bahan restorasi ,perawatan ortodontik dan prostodontik. c. Kasifikasi , Jenis dan fungsi

i. Logam murni Emas : Titanium : ii. Logam cor Alloy emas : digunakan untuk crown, inlay, onlay, dan jembatan Alloy logam : digunakan sebagai jembatan atau rangka gigi palsu Amalgam :digunakan pada daerah gigi yang mengalami abrasi kuat. Logam berlapis porselein digunakan untuk membuat crown atau jembatan d. Manipulasi alloy i. Logam dipanaskan ii. Setelah Cair dimasukkandalam cetakan iii. Cetakan dari pasir iv. Setelah memenuhi cetakan v. Jika sudah padat, diambil cetakannya vi. Hasil cetakan diambil untuk proses sekunder e. Syarat Kuat Tidak mudah patah dan terabrasi 2. Bahan tambal logam cor a. Definisi logam yg terbentuk dari > 1 macam jenis logam b. Fungsi Untuk penambalan gigi (biasanya utk gigi post) c. Jenis, fungsi & Komposisi i. Alloy emas digunakan untuk crown, inlay, onlay, dan jembatan----emas, tembaga, ii. Alloy logam digunakan sebagai jembatan atau rangka gigi palsu----perak, iii. Amalgam digunakan pada daerah gigi yang mengalami abrasi kuat : air raksa, perak, timah, seng, tembaga Campuran liquid dengan powder Liquid : logam mercury, Powder : logam paduan , perak timah dll. 40% mercury 60% powder 25 27 timah, 6 % tembaga , 2 % seng , 67 -70 % perak Klasifikasi amalgam :

Mampu beradaptasi dengan jaringan oral Tidak beracun Anti karat f. Sifat Anti karies Warna perak atau emas Untuk alloy selain emas memunculkan alergi g. Kekurangan dan kelebihan Kekurangan o Tidak estetik karna warnanya yang kontras dengan gigi o Muncul rasa sensitive terhadap panas dan dingin o Menimbulkan reaksi alergi o Reaksi toksisitas , contohnya kalau amalgam ada kandungn mercury. Kelebihan o Lebih kuat o Tahan karat o Mudah dimanipulasi (amalgam) o Ketahanan terhadap keausan sangat tinggi h. Komposisi

1. Konvensional Komposisi perak minimal 65% Timah max 29% Tembaga 6% Seng max 2% Air raksa max 3% 2. Modern Perak 40 60 % Timah 27 30 % Tembaga 13 30 % d. Kelebihan dan kekurangan LI e. Sifat Kuat Penghantar panas yang baik Selain alloy emas, yang lain menimbulkan alergi Tahan karat Anti karies Tahan abrasi f. Syarat Terdiri dari unsure logam murni (emas , palatinum, palladium, rubuisium, titanium,

perak, timah putih, ) Tahan karat Tidak toksik dan tidak iritan

Tahan abrasi g. Manipulasi LI

STEP 7 1. Bahan Tambal Logam a. Definisi Definisi dari logam yang diambil dari buku Phillips adalah substansi kimia opak mengkilap yang merupakan penghantar panas atau listrik yang baik serta bila dipoles merupakan pemantul atau reflector sinar yang baik Logam adalah elektro positif yang menghasilkan elektropositif menghasilkan ion positif dalam larutan. Simpulan : merupakan substansi kimia yang mengkilap merupakan konduktor penghantar panas dan listrik yg baik. Serta menghasilkan ion positif. b. Fungsi Untuk membuat inlay , onlay, mahkota, jembatan konvesional yang seluruhnya terdiri atas logam, jembatan logam keramik, jembatan logam resin. c. Klasifikasi, Jenis, Fungsi Terbagi menjadi 2 : Logam murni : contoh, Au, Cu, Co, Ag, dan lain2 Logam campur : Terdiri dari campuran logam logam maupun logam non logam d. Manipulasi Pembentukan logam : Casting (pengecoran) Cold working (pekerjaan dingin, ditempa, ditarik, atau digulung) Powder metalurgi (dari serbuk logam ditekan dalam tekanan yang tinggi) Elektroforming e. Syarat Biokompatibilitas Secara kimia , tahan terhadap korosi dan suasana dalam saliva Secara fisik konduktivitas thermal dan kuat Pengetahuan teknik dan pembuatan

dentalnya harus dimiliki dokter gigi dan teknisi gigi. Bahan bahannya tersedia dalam jumlah besar dan mudah didapat. Tidak berpontensi sebagai bahan karsinogenik (kanker) Terdapat kandungan logam mulia Tahan terhadap coral Sebagai penghantar suhu yang baik, dan memberikan penampilan natural pada gigi. Berkekuatan tinggi dan tahan terhadap tekanan. f. Sifat Kecocokan biologis Mudah dicairkan,dicor, dan dipoles Tidak korosi Mengalami sedikit penyusutan ketika memadat Lebih lentur dan dapat ditempa (malleable) dari pada non logam yang umumnya lebih rapuh Mempunyai ketahanan abrasi yang baik, bereaksi minimal terhadap bahan mould. Tahan terhadap tekanan Sifatnya mengkilat dan merupakan penghantar panas dan listrik yang baik. Bergantung pada perlakuan termis, perlakuan mekanik, serta komposisi. Dan fusi nya (harus seimbang) g. Kekurangan dan Kelebihan Logam mulia kelebihannya tahan karat tahan korosi tanpa harus dicampur dengan campuran lain. Kelebihannya lebih kuat dengan bahan tambal yang lain. Kekurangannya tidak estetik dan cenderung mahal.

2. Bahan Tambal Logam Cor

a. Definisi Logam camp yg manipulasi nya mll pengecoran. b. Fungsi Sebagai penggunaan dental restorasi (inlay, onlay , dan crown) c. Klasifikasi, jenis & Komposisi Jenisnya ada 5 : i. Dental amalgam untuk tambal gigi, campuran dari perak, timah, tembaga, seng (masing2 perak 68.5%, timah putih 25,50%, emas 5%, seng 1%) ii. Alloy emas untuk inlay, onlay, crown,jembatan, landasan gigii tiruan sebagai tuangan, digunakan dalam bentuk kawat. Komposisi : campuran emas dengan logam yang lain seperti temabag, perak, platinum dan seng iii. Alloy cobalrt chromium, alloy silverpaladium, alloy alumunium bronze, fungsi : digunakan untuk landasan giigi tiruan. Komposisi : cobalt, chromium, silver, palladium, alumunium, bronze iv. Staniless steel . Fungsi : sebagai landasan gigi tiruan, digunakan dalam bentuk kawat. Komposisi : stainless steel v. Alloy nickel chromium , nickel titanium. Fungsi : digunakan dalam bentuk kwat. Komposisi : nickel, kromium, titanium. Spesifikasi ADA No. 5 alloy diklasifikasikan menjadi 4 tipe : a. Tipe I : Soft, untuk restorasi dengan subjek stress yang rendah : inlay b. Tipe II : Medium , untuk restorasi dengan subjek stress moderate : inlay dan onlay c. Tipe III : Hard, untuk restorasi dengan subjek stress tinggi : Crown, thick veneer crown, short span fixed partial denture. d. Tipe IV : Extra hard, untuk restorasi dengan subjek stress yang sangat tinggi : thick veneer crown, long span fixed partial denture, removeable partial denture. Klasifikasi menurut Nobilitas (ADA/ANSI) a. High Noble (Au > 40%, noble 60%) Au Pt alloy : Untuk Full Casting, Porcelain Fuse to Metal Au Cu Ag alloy : Full casting b. Noble ( Noble > 25 %) Ag Au Cu alloy : Full Casting

Pd Cu alloy : full casting, PFM Ag Pd alloy : full casting, PFM c. Based Metal alloy ( Noble < 25 %) Ni based alloy : full casting, PFM, wrought, partial denture Co based alloy : sda Ti based alloy : sda + implant Noble metal terdiri dari : Rhutenium (Ru), Rhodium (Rh), Palladium (Pd), Osmium (Os), Indium (In), Platinum (Pt), Aurum (Au) d. Sifat Penumpatan rendah Korosi Perbuhana dimensional, perubahan yang akibat kontraksi dan ekspansi dalam setting. Mudah untuk dicairkan, dicor, dilas atau disolder dan mold, mempunyai ketahanan abrasi yang baik. Tahan terhadap tekanan Tahan terhadap karat dan korosi Biokompabilitas Density tinggi dan fluiditas yang baik saat mencair Biaya tidak mahal maupun biaya harga bahan dan laborat. Thermal expansion (semakin perubahan dimensi, semakin tinggi perubahan suhu) Kekuatan nya tinggi, sulit pecah. Konduktivitas tinggi e. Syarat Tidak membahayakan pulpa dan jaringan lunak Tidak mengandung bahan toksik yang bisa berdifusi terlepas dan diabsorbsi dalam sisitem sirkulasi. Bebas dari agen yang menyebabkan reaksi alergi Tidak berpotensi sebagai bahan karsinogenik Titik cairnya tinggi, tahan terhadap korosi Sebagai klamer atau cengkram Modulus elastic tinggi Pertahanan terhadap abrasi baik Mudah disolder dan dipoles Tahan terhadap suhu panas dan dingin f. Manipulasi CASTING :

i. Waxing (Membuat model/ pattern dari malam KG) ii. Spruing (Membentuk kanal untuk lewat cairan metal) iii. Investing (Penanaman sprue pd basis sprue) iv. Burn Out (Eliminasi wax dengan panas) v. Casting (Mengisi mould dg cairan logam) vi. Pickling (Membersihkan kotoran oksida yang melekat dengan merendam dalam asam sulfat panas selama 5 -10 detik) vii. Finishing & Polishing Prosedur dari soldering adalah sbg berikut : 1. Dengan pensil yang lembut, lingkari daerah kontak untuk member batas penyolderan pada waktu bahan ini bersatu dan mengalir.Bhahan solder yang meleleh harus berada pada batas yang digambar tadi. 2. Pada daerah kontak diberi lapisan tipis dari pasta fluks untuk solder. 3. Solder dilapisi dengan fluks dan ditempatkan pada daerah kontak, dan tuangan dipatrikan dengan self locking soldering tweezer. 4. Tweezer menjepit tuangan agar dapat

memfokuskan panas pada tuangan tanpa keluar dari tweezer. 5. Tuangan ditempatkan pada bagian yang terpanas dari api Bunsen. 6. Tuangan akan cepat panas dan menjadi berwarna merah, solder akan meleleh serta mengalir kedaerah kontak. 7. Segera setelah solder mengalir, tuangan dijauhkan dari api. 8. Kemudian tuangan direndam dalam larutan pickling 9. Alhamdulillah selese juga. g. Kekurangan dan Kelebihan Kekurangan : dari warna , mengalami korosi dan galvanic action,tidak membantu menguatkan sisa jaringan digigi. Terdapat kebocoran ditepi tepi tambalan Kelebihan : tidak terlalu sensitive, mampumem[pertahankan bentuk anatomis, memiliki resistensi terhadap fraktur, dapat digunakan dalam daerah yang menerima beban, umur panjang atau bertahan lama. Ketahanan terhadap keausan sangat tinggi

DAFTAR PUSTAKA Anusavice, Kenneth J.2003. Phillips Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi Edisi10. AAAA Jakarta :EGC Baum, Phillips dan Lund.1997. Buku Ajar Ilmu Konservasi Gigi Edisi 3. Jakarta : AAAAAEGC

restorasi gigi Macam-macam restorasi gigi Bahan restorasi tidak langsung Dalam beberapa kasus, untuk mendapatkan hasil restorasi gigi yang terbaik, digunakan bahan logam tuang yang dikerjakan di laboratorium. Bahan restorasi seperti ini memerlukan 2 atau lebih kunjungan, bentuknya bisa berupa crown (mahkota tiruan), jembatan, inlay atau onlay. Crown meliputi seluruh permukaan gigi yang tampak di rongga mulut, sedangkan inlay bentuknya lebih kecil dan melekat mengikuti bentuk gigi. Onlay mirip dengan inlay, tapi lebih besar, meliputi sebagian atau seluruh permukaan kunyah gigi. Sedangkan yang di maksud dengan jembatan di sini adalah restorasi yang menggantikan satu atau lebih gigi yang sudah hilang, serta meliputi gigi-gigi di sebelahnya yang digunakan sebagai penyangga. Gambar di samping menjelaskan pengertian jembatan. Restorasi terdiri dari 3 unit, yaitu 2 unit crown di kedua ujung untuk meliputi gigi penyanggah dan unit yang ditengah menggantikan gigi yang sudah hilang. Harga yang harus dibayar untuk restorasi jenis ini umumnya lebih mahal, disebabkan jumlah dan lama kunjungan yang diperlukan serta biaya tambahan untuk mengerjakan restorasi di laboratorium gigi.

Bahan yang digunakan untuk restorasi ini selain logam adalah porselen, logam berlapis porselen, alloy emas dan alloy logam lainnya. Porselen Porselen digunakan sebagai inlay, onlay, crown atau veneer, Veneer adalah lapisan porselan sangat tipis yang ditempatkan pada gigi menggantikan email. Biasanya digunakan untuk memperbaiki penampilan gigi yang berwarna kurang baik. Bahan porselen sangat baik secara estetika karena warnanya yang sangat mirip dengan warna gigi. Pemasangan restorasi porselen beresiko pecah bila diletakkan dengan tekanan atau bila terbentur. Kekuatannya tergantung pada ketebalan porselen dan kemampuannya melekat pada gigi. Setelah melekat pada gigi, porselen sangat kuat, tapi akan mengikis gigi antagonisnya bila permukaannya kasar. Logam berlapis porselen Dibandingkan dengan porselen, restorasi ini sangat kuat karena kombinasinya dengan kekuatan logam, karena itu sering digunakan untuk membuat crown atau jembatan. Banyak struktur gigi yang harus diambil untuk memberi tempat bagi restorasi jenis ini. Kadang-kadang muncul rasa tidak nyaman bila terkena rangsang panas atau dingin di awal penggunaan dan beberapa orang menunjukkan reaksi alergi terhadap beberapa jenis logam yang digunakan dalam restorasi. Alloy emas Alloy emas terdiri dari emas, tembaga dan logam lain, terutama digunakan untuk crown, inlay, onlay dan jembatan. Alloy ini tahan karat. Kekuatannya yang besar sehingga sulit pecah maupun terkikis, memungkinkan dokter gigi untuk mengambil sesedikit mungkin struktur gigi yang akan direstorasi. Alloy ini tidak merusak gigi antagonis dan tidak pernah memunculkan reaksi alergi. Namun, warnanya tidak bagus karena tidak seperti warna gigi. Alloy logam Alloy logam tampak seperti perak, digunakan sebagai crown, jembatan atau rangka gigi palsu. Bahan ini tahan karat, sangat kuat dan tidak mudah patah atau terkikis. Beberapa orang menunjukkan reaksi alergi terhadap bahan ini, dan merasa tidak nyaman terhadap panas dan dingin di awal penggunaan. Warnanya pun tidak baik karena tidak seperti warna gigi. Crown, inlay atau onlay dari komposit Restorasi yang terbuat dari komposit ini dibuat di laboratorium gigi. Bahan yang digunakan sama dengan yang digunakan sebagai bahan tambalan. Keunggulannya dibanding porselen adalah tidak menyebabkan terkikisnya gigi lawan. Selain itu restorasi ini mudah pecah dan berubah warna.

Anda mungkin juga menyukai