Anda di halaman 1dari 5

Penggunaan Batubara Sebagai Pengganti Bahan Bakar Minyak di PLTU Melalui Teknologi IGCC (Integrated Coal Gasification Combined

Cycle)
Oleh Arya Mahendra Sakti Slamet Riyanto Pendahuluan Semakin mahalnya tingkat pengeluaran bahan bakar minyak yang dibutuhkan oleh pihak perusahaan ataupun rumah tangga yang ada di Indonesia memaksa pemerintah dan para ilmuwan untuk membuat suatu terobosan dan cara baru guna menghadapi permasalahan yang ada sekarang ini. Dengan ditemukannya berbagai macam bahan bakar alternatif membuat kita berlomba untuk mencari bahan bakar manakah yang mampu memberikan solusi alternatif terbaik bagi semua masyarakat Indonesia pada khususnya dan masyarakat dunia pada umumnya. Keadaan inilah yang kemudian mengembalikan batubara sebagai alternatif sumber energi primer, disamping faktor-faktor berikut ini: 1. adangan batubara sangat banyak dan tersebar luas. !. "egara-negara ma#u dan negara-negara berkembang terkemuka memiliki banyak cadangan batubara. $. %atubara dapat diperoleh dari banyak sumber. &. 'arga batubara yang murah dibandingkan dengan minyak dan gas. (. %atubara aman untuk ditransportasikan dan disimpan. ). %atubara dapat ditumpuk di sekitar tambang, pembangkit listrik, atau lokasi sementara. *. +eknologi pembangkit listrik tenaga uap batubara sudah teru#i dan handal. ,. Kualitas batubara tidak banyak terpengaruh oleh cuaca maupun hu#an. -. .engaruh pemanfaatan batubara terhadap perubahan lingkungan. %ahan bakar batu bara adalah suatu bahan bakar yang dapat dipakai dengan tingkat penggunaan yang cukup lama /sekitar !0 tahun kedepan1. %atubara adalah batuan yang mudah terbakar yang lebih dari (02 -*02 berat 3olumenya merupakan bahan organik yang merupakan material karbonan termasuk inherent moisture. %ahan organik utamanya yaitu tumbuhan yang dapat berupa #e#ak kulit pohon, daun, akar, struktur kayu, spora, polen, damar, dan lain-lain. Selan#utnya bahan organik tersebut mengalami berbagai tingkat pembusukan /dekomposisi1 sehingga menyebabkan perubahan sifat-sifat fisik maupun kimia baik sebelum ataupun sesudah tertutup oleh endapan lainnya. Materi Pembentuk Batubara 'ampir seluruh pembentuk batubara berasal dari tumbuhan. 4enis-#enis tumbuhan pembentuk batubara dan umurnya menurut Diessel /1-,11 adalah sebagai berikut: Alga, dari 5aman .re-kambrium hingga 6rdo3isium dan bersel tunggal. Sangat sedikit endapan batubara dari perioda ini. Silo ita, dari 5aman Silur hingga De3on +engah, merupakan turunan dari alga. Sedikit endapan batubara dari perioda ini. Pterido ita, umur De3on 7tas hingga Karbon 7tas. 8ateri utama pembentuk batubara berumur Karbon di 9ropa dan 7merika :tara. +etumbuhan tanpa bunga dan bi#i, berkembang biak dengan spora dan tumbuh di iklim hangat. Gimno!"ermae, kurun waktu mulai dari 5aman .ermian hingga Kapur +engah. +umbuhan heteroseksual, bi#i terbungkus dalam buah, semisal pinus, mengandung kadar getah /resin1 tinggi. 4enis .teridospermae seperti gangamopteris dan glossopteris adalah penyusun utama batubara .ermian seperti di 7ustralia, India dan 7frika. Angio!"ermae, dari 5aman Kapur 7tas hingga kini. 4enis tumbuhan modern, buah yang menutupi bi#i, #antan dan betina dalam satu bunga, kurang bergetah dibanding gimnospermae sehingga, secara umum, kurang dapat terawetkan.

#ela! dan $eni! Batubara %erdasarkan tingkat proses pembentukannya yang dikontrol oleh tekanan, panas dan waktu, batubara umumnya dibagi dalam lima kelas: antrasit, bituminus, sub-bituminus, lignit dan gambut. Antra!it adalah kelas batubara tertinggi, dengan warna hitam berkilauan / luster1 metalik, mengandung antara ,)2 - -,2 unsur karbon / 1 dengan kadar air kurang dari ,2. Bituminu! mengandung ), - ,)2 unsur karbon / 1 dan berkadar air ,-102 dari beratnya. Kelas batubara yang paling banyak ditambang di 7ustralia. Sub%bituminu! mengandung sedikit karbon dan banyak air, dan oleh karenanya men#adi sumber panas yang kurang efisien dibandingkan dengan bituminus. Lignit atau batubara coklat adalah batubara yang sangat lunak yang mengandung air $(-*(2 dari beratnya. Gambut, berpori dan memiliki kadar air di atas *(2 serta nilai kalori yang paling rendah. .otensi sumberdaya batubara di Indonesia sangat melimpah, terutama di .ulau Kalimantan dan .ulau Sumatera, sedangkan di daerah lainnya dapat di#umpai batubara walaupun dalam #umlah kecil dan belum dapat ditentukan keekonomisannya, seperti di 4awa %arat, 4awa +engah, .apua, dan Sulawesi. Di Indonesia, batubara merupakan bahan bakar utama selain solar /diesel fuel1 yang telah umum digunakan pada banyak industri, dari segi ekonomis batubara #auh lebih hemat dibandingkan solar, dengan perbandingan sebagai berikut: Solar ;p 0,*&<kilokalori sedangkan batubara hanya ;p 0,0-<kilokalori, /berdasarkan harga solar industri ;p. ).!00<liter1. Dari segi kuantitas batubara termasuk cadangan energi fosil terpenting bagi Indonesia. 4umlahnya sangat berlimpah, mencapai puluhan milyar ton. 4umlah ini sebenarnya cukup untuk memasok kebutuhan energi listrik hingga ratusan tahun ke depan. Sayangnya, Indonesia tidak mungkin membakar habis batubara dan mengubahnya men#adi energis listrik melalui .=+:. Selain mengotori lingkungan melalui polutan 6 !, S6!, "6> dan >'y cara ini dinilai kurang efisien dan kurang memberi nilai tambah tinggi. %atubara sebaiknya tidak langsung dibakar, akan lebih bermakna dan efisien #ika dikon3ersi men#adi migas sintetis, atau bahan petrokimia lain yang bernilai ekonomi tinggi. Dua cara yang dipertimbangkan dalam hal ini adalah likuifikasi /pencairan1 dan gasifikasi /penyubliman1 batubara. 8embakar batubara secara langsung /direct burning1 telah dikembangkan teknologinya secara continue, yang bertu#uan untuk mencapai efisiensi pembakaran yang maksimum, cara-cara pembakaran langsung seperti: fixed grate, chain grate, fluidized bed, pulverized, dan lain-lain, masing-masing mempunyai kelebihan dan kelemahannya. .roses pembentukan batubara terdiri dari dua tahap yaitu tahap biokimia /penggambutan1 dan tahap geokimia /pembatubaraan1. peatification &nda"an organik coalification Gambut Batubara

Biokimia

geokimia

+ahap penggambutan (peatification) adalah tahap dimana sisa-sisa tumbuhan yang terakumulasi tersimpan dalam kondisi reduksi di daerah rawa dengan sistem pengeringan yang buruk dan selalu tergenang air pada kedalaman 0,( ? 10 meter. 8aterial tumbuhan yang busuk ini melepaskan ', ", 6, dan dalam bentuk senyawa 6!, '!6, dan "'$ untuk men#adi humus. Selan#utnya oleh bakteri anaerobik dan fungi diubah men#adi gambut /Stach, 1-,!, op cit Susilawati 1--!1. +ahap pembatubaraan (coalification) merupakan gabungan proses biologi, kimia, dan fisika yang ter#adi karena pengaruh pembebanan dari sedimen yang menutupinya, temperatur, tekanan, dan waktu terhadap komponen organik dari gambut /Stach, 1-,!, op cit Susilawati 1--!1. .ada tahap ini prosentase karbon akan meningkat, sedangkan prosentase hidrogen dan oksigen akan berkurang /@ischer, 1-!*, op cit Susilawati 1--!1. .roses ini akan menghasilkan batubara dalam berbagai tingkat kematangan material

organiknya mulai dari lignit, sub bituminus, bituminus, semi antrasit, antrasit, hingga meta antrasit. %atubara terbentuk dari tumbuhan purba yang berubah bentuk akibat proses fisika dan kimia yang berlangsung selama #utaan tahun. Karena berasal dari material organik yaitu selulosa, sudah tentu batubara tergolong mineral organik pula. ;eaksi pembentukan batubara adalah sebagai berikut: (/
)

'106(1 ---A

!0

'!!6& B $ '& B ,'!6 B ) 6! B 6

!0'!!6& adalah batubara, dapat ber#enis lignit, sub-bituminus, bituminus, atau antrasit, tergantung dari tingkat pembatubaraan yang dialami. Konsentrasi unsur akan semakin tinggi seiring dengan tingkat pembatubaraan yang semakin berlan#ut. Sedangkan gas-gas yang terbentuk yaitu metan, karbon dioksida serta karbon monoksida, dan gas-gas lain yang menyertainya akan masuk dan terperangkap di celah-celah batuan yang ada di sekitar lapisan batubara. Secara teoretis, #umlah gas metan yang terkumpul pada proses terbentuknya batubara ber3olume satu ton adalah $00m $. Kondisi terperangkapnya gas ini akan terus berlangsung ketika lapisan batubara atau batuan di sekitarnya tersebut terbuka akibat pengaruh alam seperti longsoran atau karena penggalian /penambangan1. Cas-gas yang muncul di tambang dalam / underground1 terbagi men#adi gas berbahaya /hazardous gas1 dan gas mudah nyala /combustible gas1. Cas berbahaya adalah gas yang dapat mempengaruhi kesehatan yang dapat menyebabkan kondisi fatal pada seseorang, sedangkan gas mudah nyala adalah gas yang berpotensi menyebabkan kebakaran dan ledakan di dalam tambang. .ada tambang dalam, gas berbahaya yang sering ditemukan adalah karbon monoksida / 61, sedangkan yang dapat muncul tapi #arang ditemui adalah hidrogen sulfida /'!S1, sulfur dioksida /S6!1, dan nitrogen dioksida /"6 !1. 6 adalah gas tak berwarna, tak berasa, tak berbau, dan memiliki berat #enis sebesar 0,-)*. .ada udara biasa, konsentrasinya adalah 0 sampai dengan beberapa ppm, dan menyebar secara merata di udara. 6 timbul akibat pembakaran tak sempurna, ledakan gas dan debu, swabakar, kebakaran dalam tambang, peledakan / blasting1, pembakaran internal pada mesin, dll. Cas ini sangat beracun karena kekuatan ikatan 6 terhadap hemoglobin adalah !&0-$00 kali dibandingkan ikatan oksigen dengan hemoglobin. Selain beracun, gas ini sebenarnya #uga memiliki sifat meledak, dengan ambang ledakan adalah 1$-*! persen. :ntuk gas mudah nyala pada tambang batubara, sebagian besar adalah gas metan / '&1. 8etan adalah gas ringan dengan berat #enis 0,((,, tidak berwarna, dan tidak berbau. Cas ini muncul secara alami di tambang batubara bawah tanah sebagai akibat terbukanya lapisan batubara dan batuan di sekitarnya oleh kegiatan penambangan. Dari segi keselamatan tambang, keberadaan metan harus selalu dikontrol terkait dengan sifatnya yang dapat meledak. Cas metan dapat terbakar dan meledak ketika kadarnya di udara sekitar (-1( persen dengan ledakan paling hebat pada saat konsentrasinya -,( persen pada saat terdapat sumber api yang memicunya.

Gasifikasi Batubara oal gasification adalah sebuah proses untuk merubah batubara padat men#adi gas batu bara yang mudah terbakar /combustible gases1, setelah proses pemurnian gas-gas ini 6 /karbon monoksida1, karbon dioksida / 6!1, hidrogen /'1, metan / '&1, dan nitrogen /"!1 ? dapat digunakan sebagai bahan bakar. hanya menggunakan udara dan uap air sebagai reacting-gas kemudian menghasilkan water gas atau coal gas, gasifikasi secara nyata mempunyai tingkat emisi udara, kotoran padat dan limbah terendah. +etapi, batubara bukanlah bahan bakar yang sempurna. +erikat didalamnya adalah sulfur dan nitrogen, bila batubara ini terbakar kotoran-kotoran ini akan dilepaskan ke udara, bila mengapung di udara Dat kimia ini dapat menggabung dengan uap air /seperti contoh kabut1 dan tetesan yang #atuh ke tanah seburuk bentuk asam sulfurik dan nitrit, disebut sebagai Ehu#an asamE Facid rainG. Disini #uga ada noda mineral kecil, termasuk kotoran yang umum tercampur dengan batubara, partikel kecil ini tidak terbakar dan membuat debu yang tertinggal di coal combustor, beberapa partikel kecil ini #uga tertangkap di putaran combustion gases bersama dengan uap air, dari asap yang keluar dari cerobong beberapa partikel kecil ini adalah sangat kecil setara dengan rambut manusia.

Integrated Coal Gasification Combined Cycle +eknologi IC merupakan merupakan salah satu teknologi batubara bersih yang sekarang dalam tahap pengembangan. Istilah IC ini merupakan istilah yang paling banyak digunakan untuk menyatakan daur kombinasi gasifikasi batubara terintegrasi. 8eskipun demikian masih ada beberapa istilah yang digunakan yaitu I C / Integrated Coal Gasification Combined Cycle1 dan C /Coal Gasification Combined Cycle1 yang sama artinya. Komponen utama dalam riset IC adalah pengembangan teknik gasifikasi batubara. Casifikasi batubara pada prinsipnya adalah suatu proses perubahan batubara men#adi gas yang mudah terbakar. .roses ini melalui beberapa proses kimia dalam reaktor gasifikasi /gasifier1. 8ula-mula batubara yang sudah diproses secara fisis diumpankan ke dalam reaktor dan akan mengalami proses pemanasan sampai temperatur reaksi serta mengalami proses pirolisa /men#adi bara api1. Kecuali bahan pengotor, batubara bersamasama dengan oksigen dikon3ersikan men#adi hidrogen, karbon monoksida dan methana. .roses gasifikasi batubara berdasarkan sistem reaksinya dapat dibagi men#adi empat macam yaitu : fixed bed, fluidized bed, entrained flow dan molten iron bath. Dalam fixed bed, serbuk batubara yang berukuran antara $ - $0 mm diumpankan dari atas reaktor dan akan menumpuk karena gaya beratnya. :ap dan udara /6!1 dihembuskan dari bawah berlawanan dengan masukan serbuk batubara akan bereaksi membentuk gas. ;eaktor tipe ini dalam prakteknya mempunyai beberapa modifikasi diantaranya adalah proses Lurgi, Briti!h Ga! dan #ILnGa!. Sedangkan proses yang menggunakan prinsip fluidized bed adalah 'igh%Tem"erature (inkler, #ellog Ru!t (e!tinghou!e, dan U%ga!. Dalam fluidized bed gaya dorong dari uap dan 6! akan setimbang dengan gaya gra3itasi sehingga serbuk batubara dalam keadaan mengambang pada saat ter#adi proses gasifikasi. Serbuk batubara yang digunakan lebih halus dan berukuran antara 1 - ( mm. Dalam entrained flow serbuk batubara yang berukuran 0.1 mm dicampur dengan uap dan 6! sebelum diumpankan ke dalam reaktor. .roses ini telah digunakan untuk memproduksi gas sintetis dengan nama proses #o""er!%Tot)ek. .roses yang se#enis kemudian muncul seperti proses PR&*+LO, Shell, Te,a-o , dan .O(. .roses molten iron bath merupakan pengembangan dalam proses industri ba#a. Serbuk batubara diumpankan ke dalam reaktor bersama-sama dengan kapur dan 6!. Kecuali proses molten iron bath semua proses telah digunakan untuk keperluan pembangkit listrik. Saat ini teknologi IC sedang dikembangkan di seluruh dunia, seperti : 4epang, %elanda, 7merika Serikat dan Spanyol. Di samping proses gasifikasi yang terus mengalami perbaikan, gas turbin #enis baru #uga terus dikembangkan. +emperatur masukan gas turbin yang tinggi akan dapat menaikkan efisiensi dan ini dapat dicapai dengan penggunaan material baru dan perbaikan sistem pendinginnya. IC merupakan perpaduan teknologi gasifikasi batubara dan proses pembangkitan uap. Cas hasil gasifikasi batubara mengalami proses pembersihan sulfur dan nitrogen. Sulfur yang masih dalam bentuk '!S dan nitrogen dalam bentuk "'$ lebih mudah dibersihkan sebelum dibakar dari pada sudah dalam bentuk oksida dalam gas buang. Sedangkan abu dibersihkan dalam reaktor gasifikasi. Cas yang sudah bersih ini dibakar di ruang bakar dan kemudian gas hasil pembakaran disalurkan ke dalam turbin gas untuk menggerakkan generator. Cas buang dari turbin gas dimanfaatkan dengan menggunakan ';SC /Heat ecovery !team Generator1 untuk membangkitkan uap. :ap dari ';SC /setelah turbin gas1 digabungkan dengan uap dari ';SC /setelah reaktor gasifikasi1 digunakan untuk menggerakkan turbin uap yang akan menggerakkan generator. #elebihan%kelebihan IGCC .enggunaan teknologi .=+: batubara kon3ensional saat ini mempunyai kekurangan yaitu efisiensinya rendah yang berkisar antara $$ - $) 2. 9fisiensi ini dapat ditingkatkan dengan membangun unit pembangkit yang lebih besar atau dengan menaikkan suhu dan tekanan dalam siklus panasnya. ara ini mempunyai keterbatasan dan menambah tingkat kerumitan dalam pemilihan materialnya. Disamping itu tuntutan dalam memelihara lingkungan hidup /seperti telah disebutkan di atas1 akan menambah biaya pembangkitan karena adanya penambahan peralatan seperti : de-S6H /desulfurisasi1, de-"6H /denitrifikasi1 dan penyaring debu /electrostatic precipitator1. .emasangan peralatan ini #uga akan mengurangi efisiensi total pembangkit listrik. +eknologi IC ini mempunyai kelebihan yaitu dalam hal bahan bakar : tidak ada pembatas untuk tipe, ukuran dan kandungan abu dari batubara yang digunakan. Dalam hal lingkungan : emisi S6!, "6H, 6! serta debu dapat dikurangi tanpa penambahan peralatan tambahan seperti de-S6H dan de-"6H dan #uga limbah cair serta luas tanah yang dibutuhkan #uga berkurang. Disamping itu pembangkit

listrik IC mempunyai produk sampingan yang merupakan komoditi yang mempunyai nilai #ual seperti : sulfur, asam sulfat dan gypsum. 9fisiensi pembangkit listrik I CC berkisar antara $, - &( 2 yang lebih tinggi ( - 10 2 dibandingkan .=+: batubara kon3ensional. 'al ini dimungkinkan dengan adanya proses gasifikasi sehingga energi yang terkandung dalam batubara dapat digunakan secara efektif dan digunakannya ';SC untuk membentuk suatu daur kombinasi antara turbin gas dan turbin uap. /*00 8IJ *$ 2 J 1.! 2 SJ 10 2 ashJ 'u K !(000 k4<kgJ IC : -, 2 desulphuriDationJ con3entional power plant : !00 mg<m$ S6! in flue gasJ dry1. Dalam sistem IC , sekitar -( - -- 2 dari kandungan sulfur dalam batubara dapat dihilangkan sebelum pembakaran. "6H dapat dikurangi sebesar *0 - -$ 2 dan 6! dapat dikurangi sebesar !0 - $( 2 /emisinya berkisar antara 0.*( - 0.,( kg 6!<kIh1 dibandingkan dengan .=+: batubara kon3ensional. Dengan tingkat emisi yang rendah maka dapat untuk mencegah ter#adi hu#an asam karena emisi polutan S6! dan "6H serta mencegah ter#adinya pemanasan global karena emisi 6!. Salah satu hal yang menarik dalam sistem IC adalah pembangunannya dapat dilakukan secara bertahap yaitu: - tahap pertama : pembangunan turbin gas dan perlengkapan pembangkit listrik - tahap kedua : pembangunan sistem daur kombinasi, dan - tahap ketiga : pembangunan unit gasifikasi. .embangunan dua tahap yang pertama memerlukan biaya in3estasi yang relatif kecil dan sudah dapat menghasilkan tenaga listrik. In3estasi yang besar hanya dibutuhkan pada saat pembangunan tahap ketiga dan dilaksanakan bila sudah dinilai ekonomis untuk mengganti bahan bakar dari gas alam dengan batubara. Disamping itu sistem IC didesain secara modular sehingga mudah untuk dikembangkan men#adi unit yang lebih besar kapasitasnya pada saat kebutuhan tenaga listrik sudah meningkat. #e!im"ulan .emakaian batubara dalam #umlah besar ini harus menerapkan teknologi batubara bersih, salah satunya yaitu IC , supaya dampak lingkungannya minimum. IC saat ini sedang dalam taraf pengembangan dan diharapkan sudah beroperasi secara komersial dalam waktu dekat ini. .embangkit listrik IC mempunyai keunggulan bila dibandingkan dengan .=+: kon3ensional dengan tambahan de-S6H dan de-"6H dalam hal dampak lingkungan. %agi Indonesia pembangkit listrik IC merupakan teknologi alternatif yang patut dipertimbangkan untuk menggantikan .=+: batubara kon3ensional yang sudah habis masa gunanya dan untuk pembangunan pembangkit listrik yang baru.

.a tar Pu!taka %..+-K@7, "nvironmental Impacts of "nergy !trategies for Indonesia , @inal Summary ;eport, 8ay 1--$. %..+-K@7, #echnology $ssessment for "nergy elated C%& eduction !trategies for Indonesia, @inal report, 4uly 1--(. ;. 8uller and :. Schiffers, 'ressurized Coal Gasification for the Combined(Cycle 'rocess, LC% Kraftwerkstechnik ),, "umber 10, 1-,,. Soed#oko +irtosoekot#o and 9di .rasod#o, eliability of Coal to !upport "lectricity )evelopment 'rogram in Indonesia, .resented at the Indonesia-"etherlands Seminar on lean oal +echnology, 4akarta, 8ay 1--). "obuyuki "ishikawa, Contribution to the Global *easures #hrough Integrated Gasification Combined Cycle )evelopment, .receedings on lean oal Day M-( : International Symposium, +okyo, September 1--(. %apedal dan 98DI, +eputusan *enteri ,ing-ungan Hidup .omor / +"'0123*".,H3231445 #entang 6a-u *utu "misi !umber #ida- 6ergera-, 1--(.

Anda mungkin juga menyukai