Anda di halaman 1dari 21

Oleh : Eldo Rahman P C 111 07 066

ASMA BRONKIAL

Definisi
Asma bronchial adalah penyakit jalan nafas obstruktif

intermiten, reversibel dimana trakea dan bronkhi berespon secara hiperaktif terhadap stimulasi tertentu. (Smelzer Suzanne : 2001) Asma bronchial adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respon bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasia danya penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah baik secara spontan maupun hasil daripengobatan (The American Thoracic Society). Asma bronchial adalah suatu penyakit pernapasan dimana terjadi penigkatan respon saluran pernapasan yang menimbulkan reaksi obstruksi pernapasan akibat spasme otot polos bronkus. (Sjaifoellah, 2001: 21)

Klasifikasi
Berdasarkan penyebabnya, asma bronkhial

dapat diklasifikasikan menjadi 3 tipe, yaitu: 1. Ekstrinsik (alergik) 2. Intrinsik (non alergik) 3. Asma gabungan klasifikasi
Berdasarkan serangan :

Etiologi
a.

b.

FaktorEkstrinsik (asmaimunologik / asmaalergi) - Reaksi antigen - antibodi - Inhalasialergen (debu, serbuk-serbuk, bulubulubinatang) FaktorIntrinsik (asma non imunologi / asma non alergi) - Infeksi : parainfluenza virus, pneumonia, mycoplasmal - Fisik : cuacadingin, perubahantemperatur- Iritan : kimiaPolusiudara : CO, asaprokok, parfum- Emosional : takut, cemasdantegang - Aktivitas yang berlebihan juga dapat menjadi faktor pencetus.(Suriadi, 2001 : 7)

Patofisiologi

Tanda dan Gejala klinis


1. Stadium dini Faktorhipersekresi yang lebihmenonjol a.batuk dengan dahak bisa dengan maupun tanpa pilek b.Rochi basah halus pada serangan kedua atau ketiga, sifatnya hilang timbul c. Whezing belum ada d. Belum ada kelainan bentuk thorak e. Ada peningkatan eosinofil darah dan IG E f. BGA belum patologis

Stadium lanjut/kronik
a. Batuk, ronchi

b. Sesak nafas berat dan dada seolah olah tertekan c. Dahak lengket dan sulit untuk dikeluarkan d. Suara nafas melemah bahkan tak terdengar (silent Chest) e. Thorak seperti barel chest f. Tampak tarikan otot sterno kleidomastoideus g. Sianosis h. BGA Pa O2 kurangdari 80% i. Ro paru terdapat peningkatan gambaran bronchovaskuler kanan dan kiri j. Hipok apnea dan alkalosis bahkan asidosis respiratorik (HalimDanukusumo, 2000, hal 218-229)

Diagnosis
Anamnesis meliputi adanya gejala yang

episodik, gejala berupa batuk, sesak napas, mengi, rasa berat di dada dan variabilitiyang berkaitan dengan cuaca. Faktor faktor yang mempengaruhiasma, riwayat keluarga dan adanya riwayat alergi.

Pemeriksaan fisik Perhatian pertama adalah pada keadaan umum pasien, pasien dengan kondisi yang sangat berat akan duduk tegak. Selain itu pada pemeriksaan fisik didapatkan: penggunaan otot-otot bantu pernafasan Frekuensi nafas > 30 kali per menit Takikardia > 120 x/menit Pulsus Parokdoksus >12 mmHg wheezing ekspiratoar, tachypnoe dengan ekspirasi yang lama, ronki kering

Pemeriksaan Penunjang

Foto dada Pemeriksaan sputum Analisis darah umum: leukositosis ringan, eosinofilia lab : eosinofil, spiral Kurshman (lendir dari saluran pernapasan kecil), kristal Sharko-Leiden (enzim eosinofil) didapatkan penurunan FVC, FEV1, FEV1/FVC, peningkatan variabilitas harian Uji provokasi bronkus Spirometri Pemeriksaan cosinofit total Uji kulit Pemeriksaan kadar IgE total dan IgE spesifik dalam sputum

Penatalaksanaan
Tujuan utama penatalaksanaan asma adalah

meningkatkan danmempertahankan kualiti hidup agar penderita asma dapat hidup normaltanpa hambatan dalam melakukan aktiviti sehari-hari

Pengobatan non-medikamentosa Penyuluhan Menghindari faktor pencetus Pengendali emosi Pemakaian oksigen Pengobatan medikamentosa

Pengobatan medikamentosa
Pengontrol adalah medikasi asma jangka panjang

untuk mengontrol asma, diberikan setiap hari untuk mencapai danmempertahankan keadaan asma terkontrol pada asma persisten.Pengontrol sering disebut pencegah, yang termasuk obat pengontrol : Kortikosteroid inhalasi Kortikosteroid sistemik Sodium kromoglikat Nedokromil sodium Metilsantin Agonis beta-2 kerja lama, inhalasi Agonis beta-2 kerja lama, oral Leukotrien modifiers Antihistamin generasi ke dua (antagonis H1) Lain-lai

Komplikasi
Berbagai komplikasi yang mungkin timbul

adalah : 1.Status asmatikus 2.Atelektasis 3.Hipoksemia 4.Pneumothoraks 5.Emfisema

Anda mungkin juga menyukai