Anda di halaman 1dari 10

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Dalam dunia pendidikan pada masa sekarang ini banyak sekali mendapat tantangan dalam memberikan pembelajaran interaktif dan efektif kepada para peserta didik agar dapat dengan mudah untuk memahami pelajaran yang disampaikan oleh pendidik. Untuk itu para pakar membuat bermacam-macam media ataupun perangkat untuk menunjang dalam proses pembelajaran dengan harapan agar media/perangkat yang digunakan ataupu diciptakan dapat memberikan manfaat yang sangat besar dalam proses belajar-mengajar.

Dalam dunia perangkat multimedia banyak diciptakan peerangkat untuk menunjang proses pembelajaran, antara lain Merrils principle of multimedia, ADDIE model, Kemps Inst. Design Model, Gagnes Nine event of Instructional, Bloom Learning Taxonomy, Kirk Pattrick 4 Levels of Training evaluation, dan Model Dick and Carry. Diantara model-model ini tentunya mempunyai kelebihan dan kekurangan dalam proses pembelajaran karena tentunya tidak ada yang sempurna. Namun untuk kesempatan ini penulis akan menjelaskan mengenai Kemps Instructional Design Model atas permintaan dari dosen pembimbing. Sedikit banyaknya mengenai model ini akan kami bahas pada bab yang selanjutnya. B. Pembatasan Masalah Adapun pada kesempatan ini, penulis akan membahas mengenai: Diagram model pengembangan menurut Kemp Sepuluh unsur rencana perancangan pembelajaran Delapan langkah perencanaan dalam desain pembelajaran

BAB II PEMBAHASAN

2.1

Penjelasan Singkat dan Blok Diagram Model Kemp Menurut Kemp (dalam, Trianto, 2007: 53) Pengembangan perangkat merupakan suatu

lingkaran yang kontinum. Tiap-tiap langkah pengembangan berhubungan langsung dengan aktivitas revisi. Pengembangan perangkat ini dimulai dari titik manapun sesuai di dalam siklus tersebut. Pengembangan perangkat model Kemp memberi kesempatan kepada para pengembang untuk dapat memulai dari komponen manapun. Namun karena kurikulum yang berlaku secara nasional di Indonesia dan berorientasi pada tujuan, maka seyogyanya proses pengembangan itu dimulai dari tujuan. Secara umum model pengembangan model Kemp ditunjukkan pada gambar berikut:

2.2

Kelebihan dan KekuranganModel Pengembangan Perangkat Menurut Kemp Kelebihan dari model Kemp antara lain: (a) Diagram pengembangannya berbentuk

bulat telur yang tidak memiliki titik awal tertentu, sehingga dapat memulai perancangan secara bebas, (b) Bentuk bulat telur itu juga menunjukkan adanya saling ketergantungan di antara unsur-unsur yang terlibat, (c) Dalam setiap unsur ada kemungkinan untuk dilakukan revisi, sehingga memungkinkan terjadinya sejumlah perubahan dari segi isi maupun perlakuan terhadap semua unsur tersebut selama pelaksanaan program. Kelemahan dari model ini adalah model pengembangan ini ini kurang legkap dan kurang sistematis dan pada model Kemp tidak melibatkan penilaian ahli, sehingga ada kemungkinan perangkat pembelajaran yang dilaksanakan terdapat kesalahan.

2.3

Unsur Rencana Perancangan Pembelajaran Model pengembangan sistem pembelajaran ini memuat pengembangan perangkat

pembelajaran. Terdapat sepuluh unsur rencana perancangan pembelajaran. Kesepuluh unsur tersebut adalah: 1. Identifikasi masalah pembelajaran, tujuan dari tahapan ini adalah mengidentifikasi antara tujuan menurut kurikulum yang berlaku dengan fakta yang terjadi di lapangan baik yang menyangkut model, pendekatan, metode, teknik maupun strategi yang digunakan guru. 2. Analisis Siswa, analisis ini dilakukan untuk mengetahui tingkah laku awal dan karateristik siswa yang meliputi ciri, kemampuan dan pengalaan baik individu maupun kelompok. 3. Analisis Tugas, analisis ini adalah kumpulan prosedur untuk menentukan isi suatu pengajaran, analisis konsep, analisis pemrosesan informasi, dan analisis prosedural yang digunakan untuk memudahkan pemahaman dan penguasaan tentang tugas-tugas belajar dan tujuan pembelajaran yang dituangkan dalam bentuk Rencana Program Pembelajaran (RPP) dan lembar kegiatan siswa (LKS)

4. Merumuskan Indikator, Analisis ini berfungsi sebagai (a) alat untuk mendesain kegiatan pembelajaran, (b) kerangka kerja dalam merencanakan mengevaluasi hasil belajar siswa, dan (c) panduan siswa dalam belajar. 5. Penyusunan Instrumen Evaluasi, Bertujuan untuk menilai hasil belajar, kriteria penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan patokan, hal ini dimaksudkan untuk mengukur ketuntasan pencapaian kompetensi dasar yang telah dirumuskan. 6. Strategi Pembelajaran, Pada tahap ini pemilihan strategi belajar mengajar yang sesuai dengan tujuan. Kegiatan ini meliputi: pemilihan model, pendekatan, metode, pemilihan format, yang dipandang mampu memberikan pengalaman yang berguna untuk mencapai tujuan pembelajaran. 7. Pemilihan media atau sumber belajar, Keberhasilan pembelajaran sangat tergantung pada penggunaan sumber pembelajaran atau media yang dipilih, jika sumber-sumber pembelajaran dipilih dan disiapkan dengan hati-hati, maka dapat memenuhi tujuan pembelajaran. 8. Merinci pelayanan penunjang yang diperlukan untuk mengembangkan dan melaksanakan dan melaksanakan semua kegiatan dan untuk memperoleh atau membuat bahan. 9. Menyiapkan evaluasi hasil belajar dan hasil program. 10. Melakukan kegiatan revisi perangkat pembelajaran, setiap langkah rancangan pembelajaran selalu dihubungkan dengan revisi. Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengevaluasi dan memperbaiki rancangan yang dibuat. 2.4 Langkah-langkah dalam desain pembelajaran Desain pembelajaran terdiri dari banyak bagian dan fungsi yang saling berhubungan dan harus dikerjakan secara logis agar mencapai apa yang diinginkan. Pada dasarnya, perencanaan dalam desain pembelajaran terdiri atas delapan langkah:

1. Menentukan tujuan dan daftar topik,menetapkan tujuan umum untuk pembelajaran tiap topiknya 2. Menganalisis karakteristik pelajar, untuk siapa pembelajaran tersebut didesain 3. Menetapkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dengan syarat dampaknya dapat dijadikan tolak ukur perilaku pelajar 4. Menentukan isi meteri pelajaran yang dapat mendukung tiap tujuan

5. Pengembangan penilaian awal untuk menentukan latar belakang pelajar dan pemberian level pengetahuan terhadap suatu topik 6. Memilih aktivitas pembelajaran dan sumber pembelajaran yang menyenagkan atau menentukan strategi belajar-mengajar, jadi siswa siswa akan mudah menyelesaikan tujuan yang diharapkan 7. Mengkoordinasi dukungan pelayanan atau sarana penunjang yang meliputi personalia, fasilitas-fasilitas, perlengkapan, dan jadwal untuk melaksanakan rencana pembelajaran; 8. Mengevaluasi pembelajaran siswa dengan syarat mereka menyelesaikan pembelajaran serta melihat kesalahan-kesalahan dan peninjauan kembali beberapa fase dari perencanaan yang membutuhkan perbaikan 2.5 Tujuan, Topik, dan Tujuan Umum

Tujuan Tujuan diperlukan agar hasil perencanaan nantinya dapat mengembangkan kompetensi yang akan menolong pelajar agar dapat bepartisipasi dalam lingkungan masyarakat. Selain itu, tujuan harus mengenal perubahan dalam kebutuhan pelajar dan keterkaitannya dengan apa yang seharusnya diberikan pada kepada siswa. Semua program pembelajaran hendaknya didasarkan pada pengembangan tujuan yang dapat diambil dari tiga sumber yaitu masyarakat, pelajar itu sendiri, dan kawasan pembelajaran. Topik Topik merupakan cakupan program pembelajaran yang dibuat. Biasanya disusun secara logis, simpel dan konkret sehingga gambaran dari rencana program pembelajaran tersebut dapat langsung terlihat. Tujuan umum Ketika tim pembelajaran pertama kali menentukan tujuan umum, sebagian besar menggunakan istilah-istilah penting sebagai penggambaran topik agar dapat memahami dengan benar keluaran (output) dari rancangan pembelajaran.

2.6

Karakteristik Pelajar Ketika mendesain sebuah rencana pembelajaran, karakteristik dari siswa harus segera

diketahui. Karena dengan mengetahui karakteristik tersebut sangat membantu dalam merancang perencanaan pembelajaran. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam membantu menentukan karakteristik siswa yaitu:

Faktor akademi, antara lain jumlah siswa, latar belakang pendidikan, rata-rata nilai, tingkat kecerdasan, prestasi dan kemampuan, adat kebiasaan, motivasi untuk belajar dll. Faktor soial, antara lain umur, tingkat kematangan, bakat spesial, emosi dan kejiwaan, hubungan antar pelajar. Faktor lain seperti kondisi dan gaya belajar juga harus dicatat dan diperhatikan pada saat perencanaan agar ciri-ciri pelajar yang diidentifikasi dapat lebih sempurna. Tujuan Pembelajaran Semua tujuan pembelajaran diwujudkan sebagai syarat yang akan meningkatkan

2.7

aktivitas pembelajaran. Dengan menciptakan tujuan-tujuan yang pasti, kita dapat mengetahui dengan jelas apa yang ingin diajarkan dan kemudian dapat memutuskan apa-apa saja yang telah dicapai. Menentukan tujuan merupakan sebuah aktivitas yang bersifat pengembangan yang meminta ketelitian, perubahan, dan penambahan. Kategori dari tujuan pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi tiga bagian yaitu: 1. Kognitif, merupakan kategori yang memberikan perhatian yang lebih dalam program pendidikan. Kognitif dimulai dari pengetahuan sederhana sampai tingkat tertinggi yaitu mengetahui, memahami, penerapan atau aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. 2. Psikomotor, merupakan kemampuan dalam menggunakan dan mengkoordinasi otot rangka dalam aktivitas fisik dan melakukan sesuatu. 3. Afektif, meliputi sikap, penilaian atau penghargaan, nilai-nilai dan emosi seseorang. David R.Krathwohl membagi afektif dalam empat tingkatan: penerimaan, menanggapi, penilaian, pengorganisasian. 2.8 Menentukan Isi Materi Materi harus berdasarkan pada tujuan pembelajaran. Karena bagian terpenting dari desain pembelajaran terletak pada tujuan pembelajaran itu sendiri. Dalam beberapa kasus, isi dari materi pembelajaran adalah turunan dari tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dapat diartikan sebagai apa yang akan dituju oleh materi pembelajaran. Ada beberapa hal yang harus kita lakukan dalam menentukan isi pembelajaran yaitu mencakup pemilihan dan pengaturan dari pengetahuan yang spesifik, skill, dan faktor sikap / pendirian.

2.9 Penilaian Awal Penilaian awal memiliki peranan yang cukup penting dalam model desain ini. Dengan melakukan hal ini kita dapat mengetahui tingkat pengetahuan yang dimiliki oleh murid. Mengetahui kondisi pengetahuan murid sangat membantu dalam mendesain pembelajaran. Penilaian awal juga dapat membantu untuk mengevisiensikan pembelajaran. Dengan melakukan tahapan ini kita dapat mengetahui tingkatan pengetahuan murid. Dengan demikian seorang murid tidak perlu membuang - buang waktu untuk mempelajari kembali materi yang telah mereka kuasai. 2.10 Aktivitas Belajar Mengajar dan Sumber Tahapan ke enam dari model pembelajaran Kemp membicarakan tentang aktifitas belajar - mengajar dan sumber - sumber belajar. Pada tahapan ini dijelaskan tentang bentuk bentuk dari kegiatan bejalar yang efektif dan media - media yang dapat dijadikan sebagai sumber belajar. Bentuk Pembelajaran Dalam perkembangan selanjutnya ada tiga alternatif pembelajaran yang memiliki kelebihan jika dibanding dengan alternatif lainnya. Tiga alternatif itu adalah presentasi group presentation, individualized learning, dan interaction between teacher and student.

Ada beberapa alasan yang mendasari ketiga alternatif pembelajaran di atas. Bentuk pembelajaran di atas dilinai lebih efisien dan efektif karena dengan melakukan presentasi proses penyampaian informasi lebih bersifat massif. Selain itu setiap siswa memiliki kondisi percepatan pemahan yang berbeda dalam memahami suatu materi. a. Group Presentation Pada kegiatan ini guru atau siswa melakukan sebuah presentasi untuk menyampaikan sebuah materi. Kegiatan seperti ini harus ditunjang oleh tempat yang memadai seperti di dalam kelas. Dalam pelaksanaannya penyaji dapat menggunakan alat bantu untuk menyampaikan presentasinya alat iotu dapat berupa media audio, visual, atau audio visual. b. Individualized Learning Yang melatar belakangi konsep ini adalah bahwa setiap orang memiliki tingkat kecerdasan dan percepatan pemahaman yang berbeda. Selain itu setiap siswa juga memiliki pola pikir dan cara belajar yang berbeda. Untuk itu, guru harus dapat mendesain jenis pembelajaran yang sesuai dengan keadaan dan karakteristik yang dimiliki oleh siswa. c. Interaction between Teacher and Students

Format pembelajaran seperti ini adalah pembentukan kelompok - kelompok kecil. Dalam kelompok itu guru dan siswa melakukan diskusi dan saling bertukar pikiran sehingga dapat terjadi proses mengambiol pelajaran dari peserta lainnya dengan metode ini juga setiap peserta akan dapat saling memahami karakter satu sama lain. 2.11 Sarana Penunjang Selanjutnya diperlukan beberapa hal yang dapat menunjang program pembelajaran. Hal itu diantaranya adalah biaya, fasilitas, peralatan serta waktu dan jadwal. a. Biaya Dana merupakan hal yang amat krusial dalam pengembangan pendidikan. Semua program baru yang akan dipakai tentunya memerlukan dana untuk memulainya. Sekolah yang ingin mengembangkan program pendidikannya misalnya saja dengan membuat inovasi baru, penelitian, dan pengembangan memerlukan biaya untuk menjalankannya. b. Fasilitas Proses pembelajaran tentunya membutuhkan fasilitas yang memadai untuk

keberlangsungannya. Contohnya dalam kegiatan presentasi, dibutuhkan proyektor audio visual, sound sistem, dan perlengkapan lainnya. c. Peralatan Dalam menjalankan program yang telah dijalankan tentunya diperlukan beberapa peralatan untuk menunjang kegiatan tersebut. Dalam mendesain sebuah program harus dipastikan bahwa dapat mengusahakan peralatan yang akan dipakai. Karena

ketidaktersediaan alat akan sangat mempengaruhi program yang akan dijalankan. d. Waktu dan Jadwal Dalam menentukan program hendaknya diperhatikan jadwal dan wakti yang tepat. Jangan sampai waktu yang ditentukan bentrok dengan kegiatan lainnya.

2.12 Evaluasi Selanjutnya adalah proses evaluasi. Evaluasi harus sejalan dengan tujuan awal pembelajaran. Selanjutnya tujuan awal pembelajaran akan berperan sebagai acuan dari evaluasi. Proses evaluasi ini berfungsi untuk mengukur hasil output dari pembelajaran yang telah dilakukan. Selain itu proses evalusi juga berfungsi untuk mengukur tingkat keberhasilan program pembelajaran yang telah didesain. Karakteristik dari model Kemp yaitu:

Diagram pengembangannya berbentuk bulat telur yang tidak memiliki titik awal tertentu. Memberi kesempatan kepada para pengembang untuk dapat memulai dari komponen manapun. Tiap-tiap langkah pengembangan berhubungan langsung dengan aktivitas revisi. Kelebihan dari model Kemp antara lain: pengembangannya berbentuk bulat telur yang tidak memiliki titik awal tertentu, sehingga dapat memulai perancangan secara bebas Bentuk bulat telur itu juga menunjukkan adanya saling ketergantungan di antara unsur-unsur yang terlibat. Dalam setiap unsur ada kemungkinan untuk dilakukan revisi, sehingga

memungkinkan terjadinya sejumlah perubahan dari segi isi maupun perlakuan terhadap semua unsur tersebut selama pelaksanaan program. Kekurangan model Kemp bila dibandingkan dengan model lainnya antara lain: Model tersebut kurang lengkap dan kurang sistematis. Tidak melibatkan penilaian ahli, sehingga ada kemungkinan perangkat pembelajaran yang dilaksanakan terdapat kesalahan.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Ada tiga alternatif pembelajaran yang memiliki kelebihan jika dibanding dengan alternatif lainnya. Tiga alternatif itu adalah group presentation, individualized learning, dan interaction between teacher and student. Ada beberapa alasan yang mendasari ketiga alternatif pembelajaran di atas. Bentuk pembelajaran di atas dilinai lebih efisien dan efektif karena dengan melakukan presentasi proses penyampaian informasi lebih bersifat massif. Selain itu setiap siswa memiliki kondisi poercepatan pemahan yang berbeda dalam memahami suatu materi.

Anda mungkin juga menyukai