Anda di halaman 1dari 5

Silicon Controlled Rectifier

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:

NAMA : BENSIUS SIMANJUNTAK

NIM : 5103131006

FAKULTAS TEKNK
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
UNIMED
MEDAN
Silicon Controlled Rectifier (SCR)

Silicon Controlled Rectifier disingkat SCR dirancang untuk mengendalikan


daya ac 10 MW dengan rating arus sebesar 2000 A pada tegangan 1800 V dan
frekuensi kerjanya dapat mencapai 50 kHz. Tahanan konduk dinamis suatu SCR
sekitar 0,01 sampai 0,1 Ohm sedangkan tahanan reversenya sekitar 100.000 Ohm atau
lebih besar lagi. Untuk membuat thyristor menjadi ON adalah dengan memberi arus
trigger lapisan P yang dekat dengan katoda. Yaitu dengan membuat kaki gate pada
thyristor PNPN seperti pada gambar dibawah (kiri). Karena letaknya yang dekat
dengan katoda, bisa juga pin gate ini disebut pin gate katoda (cathode gate). Beginilah
SCR dibuat dan simbol SCR digambarkan seperti gambar dibawah (kanan). SCR
dalam banyak literatur disebut Thyristor saja. SCR singkatan dari Silicon Control
Rectifier. Adalah Dioda yang mempunyai fungsi sebagai pengendali. SCR atau
Tyristor masih termasuk keluarga semikonduktor dengan karateristik yang serupa
dengan tabung thiratron. Sebagai pengendalinya adalah gate (G). SCR sering disebut
Therystor. SCR sebetulnya dari bahan campuran P dan N. Isi SCR terdiri dari PNPN
(Positif Negatif Positif Negatif) dan biasanya disebut PNPN Trioda

Logo pada skema elektronik untuk SCR:

SCR mempunyai tiga buah elektroda, yaitu Anoda, Katoda dan Gate dimana
anoda berpolaritas positip dan katoda berpolaritas negatip sebagai layaknya sebuah
dioda penyearah (rectifier). Kaki Gate juga berpolaritas positip. Gambar dibawah ini
memperlihatkan pengembangan konstruksi dan diekuivalenkan dengan rangkaian
kaskade transistor.
Guna SCR:

• Sebagai rangkaian Saklar (switch control)


• Sebagai rangkaian pengendali (remote control)

Diagram dan skema SCR:

1.1 Penyulutan SCR

SCR dapat dihidupkan dengan arus penyulut singkat melalui terminal Gate,
dimana arus gate ini akan mengalir melalui junction antara gate dan katoda dan keluar
dari katodanya. Arus gate ini harus positif besarnya sekitar 0,1 sampai 35 mA
sedangkan tegangan antara gate dan katodanya biasanya 0,7 V.
Jika arus anoda ke katoda turun dibawah nilai minimum (Holding Current = IHO),
maka SCR akan segera mati (Off). Untuk SCR yang berkemampuan daya sedang,
besar IHO sekitar 10 mA. Tegangan maksimum arah maju (UBRF) akan terjadi jika
gate dalam keadaan terbuka atau IGO = 0. Jika arus gate diperbesar dari IGO, misal
IG1, maka tegangan majunya akan lebih rendah lagi.

Triggering untuk penyulutan SCR dengan sumber dc ini tidak perlu dilakukan
secara terus menerus, jika saklar PB1 dibuka, maka lampu akan tetap menyala atau
dengan perkataan lain SCR tetap bekerja. Dibawah ini Memperlihatkan cara
penyulutan SCR dengan sumber bolak-balik (ac).

Dengan mengatur nilai R2 (potensiometer), maka kita seolah mengatur sudut


penyalaan (firing delay) SCR. Untuk penyulutan SCR dengan sumber arus bolak-
balik, harus dilakukan secara terus menerus, jadi saklar S jika dilepas, maka SCR
akan kembali tidak bekerja.

1.2. Pengujian SCR


Kondisi SCR dapat diuji dengan menggunakan sebuah ohmmeter seperti
layaknya dioda, namun dikarenakan konstruksinya pengujian SCR ini harus dibantu
dengan penyulutan kaki gate dengan pulsa positip. Jadi dengan menghubung singkat
kaki anoda dengan gate, kemudian diberikan sumber positip dari meter secara
bersama dan katoda diberi sumber negatipnya, maka akan tampak gerakan jarum
ohmmeter yang menuju nilai rendah penunjukkan ohm dan kondisi ini menyatakan
SCR masih layak digunakan. Sedangkan jika penunjukkan jarum menunjuk pada nilai
resistansi yang tinggi, maka dikatakan kondisi SCR menyumbat atau rusak.

Jenis-jenis SCR:

DIAC

DIAC merupakan salah satu jenis dioda SCR, namun memiliki dua terminal
(elektroda) saja, berbeda dengan "saudaranya" yang memiliki tiga terminal, TRIAC.

Simbol DIAC pada skema elektronik:

Gambar diagram dibawah memperlihatkan struktur dalam pada DIAC.


Pada diagram menunjukkan ada lima lapisan dalam DIAC, memiliki dua terminal
yaitu terminal 1 (T1) and terminal 2 (T2).

Pada gambar atas diperlihatkan polaritas pada DIAC

Anda mungkin juga menyukai