Anda di halaman 1dari 27

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II

BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari banyak kamu jumpai peralatan rumah tangga yang prinsip kerjanya menggunakan konsep perpindahan kalor. Salah satu konsep dari perpindahan kalor, kebanyakan menggunakan sebuah alat yang disebut Alat Penukaran Kalor (Heat Exchanger) Alat penukar panas atau Heat Exchanger (HE adalah alat yang

digunakan untuk memindahkan panas dari sistem ke sistem lain dan bisa ber!ungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. "iasanya, medium pemanas dipakai adalah air yang dipanaskan sebagai !luida panas dan air biasa sebagai air pendingin (cooling water . Pertukaran panas terjadi karena adanya kontak, baik antara !luida terdapat dinding yang memisahkannya maupun keduanya ber#ampur langsung (direct contact . Penukar panas sangat luas dipakai dalam industri seperti kilang minyak, pabrik kimia maupun petrokimia, industri gas alam, re!rigerasi, pembangkit listrik. Dengan adanya per#obaan Heat E$#hanger ini, mahasis%a diharapkan dapat mendemonstrasikan salah satu jenis E$#hanger. &ahasis%a juga dapat memperkirakan harga koe!isien perpindahan panas keseluruhan (o'erall pada proses pendinginan air.

Heat Exchanger

page (

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II I.2 Tu uan Per!o"aan Adapun tujuan dari per#obaan ini adalah) (. &endemonstrasikan salah satu jenis E$#hanger *. &emperkirakan harga koe!isien perpindahan panas keseluruhan (o'erall pada proses pendinginan air

I.# $an%aat Per!o"aan (. Dapat mendemonstrasikan salah satu jenis E$#hanger *. Dapat memperkirakan harga koe!isien perpindahan panas keseluruhan (o'erall pada proses pendinginan air +. Dapat mengaplikasikan dalam dunia industri

Heat Exchanger

page *

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II

BAB II TIN&AUAN PU'TAKA

II.1 Prinsip (an Teori Dasar Perpin(a)an Panas Panas adalah salah satu bentuk energi yang dapat dipindahkan dari suatu tempat ke tempat lain, tetapi tidak dapat di#iptakan atau dimusnahkan sama sekali. Dalam suatu proses, panas dapat mengakibatkan terjadinya kenaikan suhu suatu ,at dan atau perubahan tekanan, reaksi kimia dan kelistrikan. Proses terjadinya perpindahan panas dapat dilakukan se#ara langsung, yaitu !luida yang panas akan ber#ampur se#ara langsung dengan !luida dingin tanpa adanya pemisah dan se#ara tidak langsung, yaitu bila diantara !luida panas dan !luida dingin tidak berhubungan langsung tetapi dipisahkan oleh sekat-sekat pemisah. Perpin(a)an Panas 'e!ara Kon(uksi &erupakan perpindahan panas antara molekul-molekul yang saling berdekatan antar yang satu dengan yang lainnya dan tidak diikuti oleh perpindahan molekul-molekul tersebut se#ara !isik. &olekul-molekul benda yang panas bergetar lebih #epat dibandingkan molekul-molekul benda yang berada dalam keadaan dingin. -etaran-getaran yang #epat ini, tenaganya dilimpahkan kepada molekul di sekelilingnya sehingga menyebabkan getaran yang lebih #epat maka akan memberikan panas. Heat Exchanger page +

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II

.umus ) / 0 K . A . dengan ) / K 4 5 A 0 laju alir panas ("tu12am 0 kondukti!itas panas ("tu12am (!t* (o31!t 0 perbedaan suhu (o3 0 perbedaan jarak yang di lalui panas (!t 0 luas permukaan yang dilalui panas (!t

Perpin(a)an Panas 'e!ara Kon*eksi Perpindahan panas dari suatu ,at ke ,at yang lain disertai dengan gerakan partikel atau ,at tersebut se#ara !isik. +! , )! . t . A! Dimana ) /# 0 banyaknya panas yang dipindahkan se#ara kon!eksi ("tu12am h# 0 koe!isien perpan se#ara kon'eksi ("tu12am !t* o3 A# 0 luas permukaan yang dilalui proses (!t t 0 perbedaan suhu ( o3

Perpin(a)an Panas 'e!ara -a(iasi Perpindahan panas tanpa melalui media (tanpa melalui molekul . Suatu energi dapat dihantarkan dari suatu tempat ke tempat lainnya (dari benda panas ke benda yang dingin dengan pan#aran gelombang elektromagnetik

Heat Exchanger

page 6

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II dimana tenaga elektromagnetik ini akan berubah menjadi panas jika terserap oleh benda yang lain.

.aktor penentu (alam alat perpin(a)an panas a. Perbedaan suhu Perbedaan suhu antara kedua !luida adalah gaya yang diberikan untuk melakukan perpindahan panas terhadap !luida yang suhunya lebih ke#il daripada suhu a%al. 7leh sebab itu semakin besar suhu yang diberikan maka jumlah panas yang ditukarkan akan semakin besar. b. 8uas permukaan perpindahan panas Semakin besar luas permukaan, maka semakin besar pula panas yang akan dihasilkan. #. Kondukti!itas media hantar panas &edia yang digunakan sangat berpengaruh terhadap penghantar panas, namun bahan yang digunakan sebagi media penghantar #enderung harus kuat terhadap panas yang akan dihantarkan, karena jika media yang akan digunakan untuk penghanatar tidak kuat, maka media tersebut akan rentan terhadap korosi, yang menyebabkan penghantar panas mulai berkurang.

Heat Exchanger

page 9

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II II.2 Pengertian Heat E/!)anger &enurut :n#ropera dan De%itt ((;<( , e!ekti'itas suatu heat e$#hanger dide!inisikan sebagai perbandingan antara perpindahan panas yang

diharapkan (nyata dengan perpindahan panas maksimum yang mungkin terjadi dalam heat e$#hanger tersebut. Se#ara umum pengertian alat penukar panas atau heat e$#hanger (HE , adalah suatu alat yang memungkinkan perpindahan panas dan bisa ber!ungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. "iasanya, medium pemanas dipakai uap le%at panas ( super heated steam dan air biasa sebagai air pendingin ( cooling water . Penukar panas diran#ang sebisa mungkin agar perpindahan panas antar !luida dapat berlangsung se#ara e!isien. Pertukaran panas terjadi karena adanya kontak, baik antara !luida terdapat dinding yang memisahkannya maupun keduanya ber#ampur langsung begitu saja. Penukar panas sangat luas dipakai dalam industri seperti kilang minyak, pabrik kimia maupun petrokimia, industri gas alam, re!rigerasi, pembangkit listrik. Salah satu #ontoh sederhana dari alat penukar panas adalah radiator mobil dimana #airan pendingin memindahkan panas mesin ke udara sekitar.

II.# Tipe Aliran pa(a Alat Penukar Panas 4ipe aliran di dalam alat penukar panas ini ada + ma#am aliran yaitu ) (. 0ounter !urrent %lo1 atau =ounter !lo% adalah aliran berla%anan arah, dimana !luida yang satu masuk pada satu ujung penukar kalor, sedangkan Heat Exchanger page >

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II !luida yang satu lagi masuk pada ujung penukar panas yang lain, masingmasing !luida mengalir menurut arah yang berla%anan. *. Parallel %lo1 atau =o-#urrent !lo% adalah aliran searah ,dimana kedua !luida masuk pada ujung penukar panas yang sama dan kedua !luida mengalir searah menuju ujung penukar panas yang lain. #. Aliran 'ilang Lurus Berla1anan (Cross-Counter Flow) Aliran 8urus "erla%anan adalah gabungan antara aliran lurus dan berla%anan. Karakteristik perpindahan panas dari kon!igurasi aliran silang adalah salah satu aliran mengalir di aliran yang lurus, sedangkan yang aliran kedua mengikuti jalur berla%anan arah aliran pertama. Dengan demikian pola aliran dapat dilihat se#ara umum counterflow dengan aliran lintas menyilang. (http)11muhammadsyukur*(.blogspot.#om1*?(+1?(1heat-e$#hanger.html

II.2 &enis 3 enis Heat E/!)anger (. Penukar panas pipa rangkap (double pipe heat e$#hanger Salah satu jenis penukar panas adalah susunan pipa ganda. Dalam jenis penukar panas dapat digunakanberla%anan arah aliran atau arah

aliran, baik dengan #airan panas atau dingin #airan yang terkandung dalam ruangannular dan #airan lainnya dalam pipa. Alat penukar panas pipa rangkap terdiri dari dua pipa logam standart yang dikedua ujungnya dilas menjadi satu atau dihubungkan Heat Exchanger page @

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II dengan kotak penyekat. 3luida yang satu mengalir di dalam pipa, sedangkan !luida kedua mengalir di dalam ruang anulus antara pipa luar dengan pipa dalam. Alat penukar panas jenis ini dapat digunakan pada laju alir !luida yang ke#il dan tekanan operasi yang tinggi. Sedangkan untuk kapasitas yang lebih besar digunakan penukar panas jenis selongsong dan buluh (shell and tube heat exchanger . Konstruksi Dou"le Pipe Heat E/!)anger Hairpin) Penyatuan dua kaki, konstruksi hairpin lebih disukai karena membutuhkan ruang yang tidak begitu besar Packing & glad) Packing dan glad menyediakan penyegelan untuk anulus dan mendukung pada inner pipa Return Bend) Ajung-ujung berla%anan bergabung membentuk huru! A melalui sambungan las Support lugs) Support lugs dapat dilengkapi pada ujung innner pipa Flange) Pipa-pipa luar dihubungakan dengan flange pada akhir sambungan agar mudah dibuka atau dibongkar guna pembersihan dan pemeliharaan nion !oin) Antuk pemasangan inner tube dengan A-bend "o##les) "agian ke#il dari pipa yang di hubungkan ke shell atau ke saluran yang bertindak sebagai inlet atau outlet dari #airan

Heat Exchanger

page <

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II

$asket) Packing diletakkan diantara dua buah flange agar aliran dapat bergerak bebas.

(http)11djanksoleh.blogspot.#om1*?(+1?*1double-pipe-heat-e$#hanger.html Kele"i)an Dan Kekurangan 4 Kelebihan jenis ini adalah mampu beroperasi pada tekanan yang tinggi, dank arena tidak ada sambungan, resiko ter#ampurnya kedua !luida sangat ke#il, mudah dibersihkan pada bagian !itting, 3leksibel dalam berbagai aplikasi dan pengaturan pipa, dapat dipasang se#ara seri ataupun paralel, dapat diatur sedimikian rupa agar diperoleh batas pressure drop dan 8&4D sesuai dengan keperluan,mudah bila kita ingin menambahkan luas permukaannya dan kalkulasi design mudah dibuat dan akurat Kekurangannya terletak pada kapasitas perpindahan panasnya sangat ke#il, mahal, terbatas untuk !luida yang membutuhkan area perpindahan kalor ke#il (B9? m* , dan biasanya digunakan untuk sejumlah ke#il !luida yang akan dipanaskan atau dikondensasikan.

Heat Exchanger

page ;

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II

5am"ar 1. Penukar panas enis pipa rangkap 6(ou"le pipe )eat e/!)anger 7

*. Penukar panas #angkang dan buluh ( shell and tu%e heat exchanger Alat penukar panas #angkang dan buluh terdiri atas suatu bundel pipa yang dihubungkan se#ara parallel dan ditempatkan dalam sebuah pipa mantel (#angkang . 3luida yang satu mengalir di dalam bundel pipa, sedangkan !luida yang lain mengalir di luar pipa pada arah yang sama, berla%anan, atau bersilangan. Kedua ujung pipa tersebut dilas pada penunjang pipa yang menempel pada mantel. Antuk meningkatkan e!!isiensi pertukaran panas, biasanya pada alat penukar panas #angkang dan buluh dipasang sekat (%uffle . :ni bertujuan untuk membuat turbulensi aliran !luida dan menambah %aktu tinggal (residence time , namun pemasangan Heat Exchanger sekat akan memperbesar pressure drop operasi dan

page (?

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II menambah beban kerja pompa, sehingga laju alir !luida yang dipertukarkan panasnya harus diatur. Hal-hal yang perlu diperhatikan

pada saat pemilihan tipe Heat E$#hanger jenis Shell and 4ube antara lain ) Tu"es Amumnya digunakan pipa berukuran diameter luar C in#h atau ( in#h. 4etapi tersedia juga pipa-pipa dengan dengan diameter luar (16D (,@9D (,9? in#h. 4ebal pipa dinyatakan dengan kode "E("irmingham Eire -auge . &akin besar bilangan "E-, makin tipis pipanya. &isalnya ) untuk pipa ( in#h "E- < mempunyai tebal ?,(>9 in#h "E- (? mempunyai tebal ?,(+6 in#h "E- (> mempunyai tebal ?,?>9 in#h 4ersedia "E- mulai dari < sampai (<. 4ube terpasang pada tube F sheet dengan pit#h (,*9 D7 (diameter luar . 3ormasi pipa dapat membentuk segitiga atau bujur sangkar. Diameter Tu"e &enggunakan diameter tabung ke#il membuat panas penukar baik ekonomis dan kompak. Gamun, lebih mungkin untuk penukar panas busuk lebih #epat dan ukuran ke#il membuat pembersihan mekanik !ouling sulit. Antuk terhindar dari masalah !ouling dan pembersihan, diameter tabung yang lebih besar dapat digunakan. 2adi untuk

Heat Exchanger

page ((

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II menentukan diameter pipa, ruang yang tersedia, biaya dan si!at !ouling dari #airan harus diperhatikan. Kete"alan Tu"e Ketebalan dinding tabung biasanya ditentukan untuk memastikan ) (. Ada ruang yang #ukup untuk korosi *. "ah%a aliran-getaran induksi memiliki ketahanan +. Kekuatan aksial 6. Ketersediaan suku #adang 9. kekuatan Hoop (untuk menahan tekanan tabung internal >. kekuatan tekuk (untuk menahan o'erpressure di shell Pan ang tu"e Alat Penukar panas biasanya lebih murah ketika memiliki diameter shell yang lebih ke#il dan panjang tabung panjang. Tu"e pit!) Saat meran#ang tabung, yang paling penting untuk diperhatikan adalah tabung pit#h (jarak pusat-pusat tabung sebelah tidak kurang dari (,*9 kali diameter luar tabung. Sebuah pit#h tabung yang lebih besar mengarah pada diameter shell sehingga menyebabkan harga pada alat penukar panas lebih mahal.

Heat Exchanger

page (*

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II

5am"ar 2. Penukar panas enis !angkang (an "ulu) ( shell and tu%e heat exchanger

+. Penukar Panas Plate and 3rame ( plate and frame heat exchanger Alat penukar panas pelat dan bingkai terdiri dari paket pelat F pelat tegak lurus, bergelombang, atau pro!il lain. Pemisah antara pelat tegak lurus dipasang penyekat lunak ( biasanya terbuat dari karet . Pelat F pelat dan sekat disatukan oleh suatu perangkat penekan yang pada setiap sudut pelat (? (kebanyakan segi empat terdapat lubang pengalir !luida. &elalui dua dari lubang ini, !luida dialirkan masuk dan keluar pada sisi yang lain, sedangkan !luida yang lain mengalir melalui lubang dan ruang pada sisi sebelahnya karena ada sekat.

Heat Exchanger

page (+

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II Kelebihan dan kekurangan dari Plate and 3rame Heat E$#hanger jika dibandingkan dengan Heat E$#hanger Shell and 4ube kon'ensional adalah sebagai berikut ) a Kele"i)an Pelat lebih banyak diminati ketika harga material tinggi Plate and 3rame Heat E$#hanger mudah dira%at Pendekatan temperatur terendah yang masih bisa digunakan hingga (= dibandingkan dengan Heat E$#hanger Shell and 4ube yang sebesar 9 F (? =. Plate and 3rame lebih !leksibel, dapat dengan mudah pelatnya ditambah Plate and 3rame Heat E$#hanger lebih tepat digunakan untuk material yang memiliki 'iskositas yang tinggi 4emperature #orre#tion !a#tor, 3t, akan lebih tinggi karena alirannya lebih mendekati aliran =ounter =urrent yang sesungguhnya. b 3ouling #enderung lebih ke#il kemungkinan terjadi.

Kerugian Pelat merupakan bentuk yang kurang baik untuk menahan tekanan. Plate and 3rame Heat E$#hanger tidak sesuai digunakan untuk tekanan lebih dari +? bar.

Heat Exchanger

page (6

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II

Pemilihan material gasket yang sesuai sangatlah penting &aksimum temperatur operasi terbatas hingga *9? = dikarenakan per!orma dari material gasket yang sesuai.

5am"ar #. Penukar panas enis pelat an( .rame

6. Phase-#hange heat e$#hanger

Heat Exchanger

page (9

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II Selain memanas atau pendinginan #airan hanya dalam satu !asa, penukar panas dapat digunakan baik untuk memanaskan #airan menguap (atau mendidih atau digunakan sebagai kondensor untuk mendinginkan uap dan mengembun ke #airan. Pada pabrik kimia dan kilang, reboilers digunakan untuk memanaskan umpan masuk untuk menara distilasi sering penukar panas. Distilasi set-up biasanya menggunakan kondensor untuk

mengkondensasikan uap distilasi kembali ke dalam #airan.Pembangkit tenaga listrik yang memiliki uap yang digerakkan turbin biasanya menggunakan penukar panas untuk mendidihkan air menjadi uap. Heat e$#hanger atau unit serupa untuk memproduksi uap dari air yang sering disebut boiler atau generator uap.Dalam pembangkit listrik tenaga nuklir yang disebut reaktor air bertekanan, penukar panas khusus besar yang mele%ati panas dari sistem (pabrik reaktor primer ke sistem (pabrik uap sekunder, uap memproduksi dari air dalam proses, disebut generator uap.Semua pembangkit listrik berbahan bakar !osil dan nuklir menggunakan uap yang digerakkan turbin memiliki kondensor permukaan untuk mengubah uap gas buang dari turbin ke kondensat (air untuk digunakan kembali. Antuk menghemat energi dan kapasitas pendinginan dalam kimia dan tanaman lainnya, penukar panas regenerati! dapat digunakan untuk mentrans!er panas dari satu aliran yang perlu didinginkan ke aliran yang Heat Exchanger page (>

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II perlu dipanaskan, seperti pendingin distilat dan pakan reboiler prapemanasan. :stilah ini juga dapat merujuk kepada penukar panas yang mengandung bahan dalam struktur mereka yang memiliki perubahan !asa. Hal ini biasanya padat ke !ase #air karena perbedaan 'olume ke#il antara negara-negara ini. Perubahan !ase e!ekti! bertindak sebagai bu!!er karena terjadi pada suhu konstan tetapi masih memungkinkan untuk penukar panas untuk menerima panas tambahan. Salah satu #ontoh di mana ini telah diteliti untuk digunakan dalam elektronik pesa%at daya tinggi.

II.8 Urutan (esain ')ell an( Tu"e Heat E/!)anger Dalam desain Shell and 4ube, yang perlu didesain adalah luas permukaan perpindahan panas, yang nantinya akan dirubah menjadi jumlah pipa sesuai dengan potongan pipa yang digunakan. "anyaknya pipa yang didapat dari hasil perhitungan, harus disesuaikan dengan jumlah pipa yang standart, dan selanjutnya die'aluasi baik perpindahan panasnya maupun penurunan tekanan atau Hp aliran !luida di dalam Shell and 4ube terserah. Arutan desain tersebut sebagai berikut ) (. &aterial dan heat balan#e / 0 & . =p . H4 0 m . =p . Ht *. &enghitung H4 Heat Exchanger page (@

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II

Ht8& 0

D Ht 0 3t . Ht8&

Gilai 3t didapatkan dari 3igure (<-*+ (Kern,(;9? . Dimana 3t 0 !aktor koreksi temperature. Dari !igure tersebut selain didapatkan harga 3t dapat juga ditentukan tipe HE Shell and 4ube yang #o#ok untuk digunakan. +. &enghitung suhu =alori# (4# dan t# 4# 0 I (4( J 4* t# 0 I (t( J t* 6. &en#ari :Ds dan jumlah pipa

A0

dan Gt 0

Kesimpulan sementara hasil peran#angan ) 4ype HE ) Bagian ')ell :Ds 0 in nK 0 "0 in De 0 in Bagian Tu"e 7D 0 inD "E-D l 0 !tD n 0 Susunan, Pt 0 in aK 0 !tD aL 0 !t*D :D 0 in =K 0 D Gt 0

E'aluasi Perpindahan Panas "agian Shell (............. "agian 4ube (............ 9. &enghitung Gre 9. &enghitung Gre as 0 ap 0

Heat Exchanger

page (<

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II didapat dari 3igure (6 (Kern, (;9? -s 0 didapat dari 3igure (6 (Kern, (;9? -t 0

G.eS 0 >. &en#ari !aktor panas (2H 2H didapat dari !igure *< (Kern,(;9? @. &enghitung harga koe!isien !ilm perpindahan panas (hi

Gret 0 >. &en#ari !aktor panas (2H 2H didapat dari !igure *< (Kern,(;9? @. &enghitung harga koe!isien !ilm perpindahan panas (hi

<. &en#ari tahanan panas pipa bersih (A= A= 0 ;. &en#ari tahanan panas pipa terpakai (.d .d 0 Di)arapkan 4 -( )itung 9 -( ketetapan E'aluasi Hp "agian Shell (............. (. &enghitung Gre dan !riksi Heat Exchanger "agian 4ube (............ (. &enghitung Gre pipa page (;

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II

G.eS 0 Gilai ! didapat dari !ig. *; (Kern,(;9? Gilai sg didapat dari !ig > *. &enghitung (GJ( (GJ( 0 ((*$l 1" +. &enghitung Hps karena panjang shell

Gret 0 Gilai ! didapat dari !ig. *; (Kern,(;9? Gilai sg didapat dari !ig > *. &enghitung Hps karena panjang pipa Hpl 0 +. &enghitung Hps karena tube passes Hpn 0 (

Hps 0

6. &en#ari Hp total pada bagian tube Hpt 0 Hpl J Hpn M#atatan ) Hp masing-masing aliran B Hp ketetapan (Kusnar o: 2;1;

II.< .aktor=.aktor >ang $empengaru)i (alam Pemili)an Heat E/!)anger 3aktor-!aktor yang mempengaruhi dalam pemilihan tipe atau jenis Heat E$#hanger antara lain ) a7 Temperatur strains , t)ermal strains

Heat Exchanger

page *?

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II Pemuaian logam selama menerima panas dapat mengakibatkan

penyempitan pipa N karena ada O4 yang #ukup drastis.dan shell tidak sama pemuaiannya, maka batasan yang dipakai ) jika O4 antara shellPtube ma$ 0 9??3N boleh dipakai. "7 Tu"e si?e: pit!)@ s)ell si?e Akuran standart (table ; Kern halaman <6* Standart panjang tube ) <!t D (*!t D (>!t D*? !t Standart diameter tube ) QR D CR D (R D(IR Sang paling banyak dipakai ) CR P (R. "iasanya shell dibuat dengan tebal TR untuk :D shell (* F *6 in#h ke#uali jika !luidanya sangat korosi! P tekanan operasi besar ( U+?? psig . Ketentuan )

O*er (esign 4 bila .d hitung UUU.d ketentuan N alat bisa dipakai tapi mahal.

Di)arapkan 4 .d hitung V .d ketentuan Un(er (esign 4 .d hitung BBB .d ketentuan N alat tidak bisa dipakai sehingga harus diasumsikan P dihitung lagi.

!7 Bu%%les Penyekat, ber!ungsi untuk mengendalikan aliran dalam pipa sehingga turbulensi dalam pipa bagus N G.e turbulen (mekanisme perpindahan panas bagus . G.e berpengaruh pada pemasangan bu!!le (bu!!le spa#ing yang kontradikti! pada nilai pressure drop. Pemasangan bu!!les menaikkan Heat Exchanger page *(

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II pressure drop dalam shell side juga menyebabkan bertambahnya turbulensi aliran. 4urbulensi aliran mengakibatkan bertambahnya h, maka pemakaian bu!!les tetap disukai. Batasan, ba!!les spa#ing (" ma$ 0 :D shell P min 0 * in.

0leaning @ $aintenan!e

Heat E$#hanger dibersihkan se#ara periodik dengan sikat bersamaan dengan pemeriksaan tubes, kalau ada yang diganti.

Dijalankan ( tahun sekali saat 4urn Around dimana semua alat dalam pabrik diperiksa.

Ber(asarkan "erikut 4 1. 0ooler

%ungsi (ari alat penukar panas (apat (i"e(akan se"agai

"er!ungsi sebagai pendingin untuk menurunkan suhu suatu !luida proses tanpa adanya perubahan !ase. Sebagai pendingin digunakan air, udara atau !luida dingin lainnya. 2. 0on(ensor "er!ungsi pengembunan untuk merubah !ase uap menjadi !ase #air dengan bantuan !luida dingin yang suhunya sesuai titik embunnya. Dapat dipakai air atau udara yang suhunya sesuai. #. Heater page **

Heat Exchanger

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II "er!ungsi pemanasan untuk menaikkan suhu suatu !luida proses tanpa adanya perubahan !ase , sebagai pemanas digunakan steam atau !luida panas yang lain. 2. -e"oiler "er!ungsi penguapan untuk merubah !ase #air menjadi !ase uap dengan bantuan !luida panas yang suhunya sesuai titik didihnya, dapat dipakai steam terutama yang belum teruapkan pada suatu bottom produ#t untuk dikembalikan ke kolom !raksinasi dengan bantuan !luida panas yang sesuai dengan suhu titik didihnya. 8. Aapori?er "er!ungsi penguapan seluruhnya menjadi uap. <. E*aporator "er!ungsi penguapan pelarut (sol'ent dari larutan dan memperoleh larutan yang pekat.

Heat Exchanger

page *+

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II

BAB III PELAK'ANAAN P-AKTIKU$

III.1 Ba)an >ang Digunakan Air

III.2 Alat >ang Digunakan a. "eaker -lass b. 4ermometer #. Stop%at#h d. Ember e. ( set alat Heat E$#hanger

III.# 5am"ar Alat

"eaker -lass

4ermometer

Stop%at#h

Ember

Heat Exchanger

page *6

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II III.2 -angkaian Alat Heat E/!)anger

III.8 Prose(ur Praktikum &en#oba alat Heat E$#hangerr terlebih dahulu, pastikan pompa bisa bekerja :si kedua tangki penampung dengan air sebanyak C dari 'olume tangki Salah satu tangki penampung dipanaskan hingga temperaturnya menjadi 6;-9?o=, kemudian alirkan air panas tersebut dalam anulus sampai temperaturnya konstan pada tekanan tertentu. Setelah suhu konstan, alirkan air pada penampung lain agar terjadi pendinginan air panas Hitung debit air pendingin yang keluar dari pipa =atat suhu air pendingin masuk dan air pendingin keluar page *9

Heat Exchanger

Laporan Praktikum Operasi Teknik Kimia II Kemudian kompor dimatikan dan aliran kedua pompa masih berjalan dalam selang %aktu 9 menit, hitung kembali debit air pendingin =atat suhu air yang masuk dan keluar 8akukan per#obaan dengan 'ariable putaran kran I, (, ( I, *.

Heat Exchanger

page *>

Anda mungkin juga menyukai