subkritis, dijelaskan bahwa persamaan laju degradasi gliserol dapat didekati dengan kinetik model yang dinyatakan dengan persamaan: (1) (2) (3) Dimana G adalah konsentrasi gliserol (mol/l), x adalah konversi dari gliserol (%) dan t adalah waktu reaksi (dalam menit). Laju reaksi konstan menjadi parameter dalam kinetika reaksi, k ditententukan dengan membuat garis yang menggambarkan hubungan antara ln (1x) dan waktu (t) pada masing-masing suhu reaksi. Slope (kemiringan garis) menunjukan laju reaksi konstan.
Gambar2.() hubungan antara ln (1-x) dengan t (waktu reaksi) Hubungan antara suhu reaksi dan konstanta laju reaksi dapat ditentukan dengan energi aktivasi dan faktor aktivasi yang dapat dihitung menggunakan persamaan Arhenius:
Hasil perhitungan dapat dilihat dalam tabel: Tabel 2.() Hasil perhitungan persamaan Arhenius T 523 573 623 k 0,0079 0,0084 0,0158 -ln k 4,84089 4,7559 4,14775 1/T (1000) 1,91205 1,7452 1,60514
(4) Jika nilai R = 1,9872 kal/mol.K dan E/R=2203.3 , maka persamaan Arrhenius reaksi degradasi gliserol adalah energi aktivasi yang diperoleh dalam
penelitian ini adalah 4378,4 cal/mol dan faktor frekuensi adalah 0,48836/min. Kesimpulan yang dapat diambil adalah konstanta laju reaksi dapat diketahui dengan pendekatan persamaan Arrhenius dengan . Reaksi degradasi
gliserol juga mengikuti model kinetika orde reaksi. (Yuyun.et all,tahunnya gg ada dam)